TENTANG
PELAYANAN FARMASI DI PUSKESMAS ULIM
MEMUTUSKAN...
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPTUSAN KEPALA PUSKESMAS ULIM TENTANG PELAYANAN
FARMASI DI PUSKESMAS ULIM
Ditetapkan di : Ulim
Pada tanggal : 02 Januari 2023
RIZKA
1. Unit farmasi adalah unit kerja fungsional yang mempunyai tugas melaksanakan
pengelolaan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai yang meliputi :
a. Perencanaan
b. Permintaan
c. Penerimaan
d. Penyimpanan
e. Pendistribusian
f. Pencatatan dan pelaporan
g. Pemantauan
2. Pelayanan Farmasi Klinis meliputi :
a. Pengkajian dan Pelayanan Resep
b. Pelayanan Informasi Obat (PIO)
c. Konseling
d. Rekonsiliasi Obat
e. Pemantauan Terapi Obat (PTO)
f. Evaluasi Penggunaan Obat (EPO)
3. Puskesmas menyediakan Formularium Obat Puskesmas
4. Petugas Kefarmasian melakukan pengelolaan sedian farmasi dan bahan medis
habis pakai sesuai dengan pedoman dan prosedur yang telah ditetapkan.
5. Persyartan petugas yang berhak menyediakan obat bagi pasien :
a. Tenaga Apoteker yang memiliki Surat Ijin Praktek Apoteker (SIPA) di Puskesmas
Ulim
b. Tenaga Teknis Kefarmasian yang memiliki Surat Ijin Praktek Tenaga Teknis
Kefarmasian (TTK) di Puskesmas Ulim
c. Tenaga Non Teknis Kefarmasian yang sudah terlatih di bawah pengawasan
tenaga kefarmasian
6. Petugas yang berhak memberikan resep kepada pasien yaitu:
a. Dokter Umum yang memiliki Surat Ijin Praktek Dokter di Puskesmas Ulim
b. Dokter Gigi yang memiliki Surat Ijin Praktek Dokter di Puskesmas Ulim
c. Perawat umum yang memiliki Surat Ijin Praktek Dokter di Puskesmas Ulim
d. Bidan yang memiliki Surat Ijin Praktek Dokter di Puskesmas Ulim
7. Ketentuan peresepan Narkotika dan Psikotropika bagi pasien antara lain :
a. Dokter Umum yang memiliki Surat Ijin Praktek Dokter di Puskesmas Ulim
b. Resep ditulis dengan jelas dan dapat dibaca dengan jelas untuk menghindari
resiko kesalahan dalam pembacaan resep
c. Setiap resep harus memenuhi persyaratan administratif, farmaseutik dan klinis
8. Pengkajian resep meliputi pemenuhan persyaratan administratif, farmaseutik dan
persyaratan klinis antara lain yaitu :
a. Ketepatan identitas pasien, dan informasi fisiologik lainnya seperti umur dan BB,
b. Ketepatan obat,
c. Ketepatan dosis,
d. Ketepatan rute pemberian,
e. Duplikasi pengobatan,
f. Potensi alergi,
g. Interaksi obat, dan
h. Kontaindikasi
9. Petugas kefarmasian melaksanakan rekonsiliasi obat, dan pelayanan farmasi klinik
oleh tenaga kefarmasian sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan
10. Obat yang perlu diwaspdai (High Alert) terdiri atas :
a. Obat resiko tinggi yang bila terjadi kesalahan pemberian dapat menimbulkan
kematian, kecacatan seperti insulin dan heparin
b. Obat yang nama, kemasan, label, penggunaan klinik tampak/kelihatan sama
(look alike) dan bunyi sama (sound alike) atau disebut juga Nama Obat Rupa
Ucapan Mirip (NORUM)
11. Petugas kefarmasian melaksanakan pelayanan Informasi Obat kepada pasien
tentang indikasi dan cara penggunaan obat.
12. Obat emergensi tersedia pada unit-unit dimana diperlukan, dapat diakses untuk
memenuhi kebutuhan yang bersifat emergensi, dipantau dan diganti tepat waktu
setelah digunakan atau bila sudah kadaluarsa
13. Penanggung Jawab Pelayanan Farmasi melaksanakan evaluasi dan tindak lanjut
ketersediaan obat, kesesuaian peresepan dengan formularium
14. Penanggung Jawab Pelayanan Farmasi melaporkan hasil pelaksanaan pelayanan
farmasi, monitoring serta evaluasi pelayanan farmasi setiap bulan kepada Kepada
Kepala Puskesmas
KEPALA PUSKESMAS
RIZKA