Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN MENTORING 3

BLOK KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH 1

Kelompok 4

Aisyah Az Zahra (20220320028)

Dhella Angelica (20220320046)

Dea Putri Islamiati (20220320046)

Afdhal Anfasa Fadillah (20220320058)

Nor Fauziyah Rahmah (20220320096)

Salvia Antania Hanjani (20220320104)

Ika Agustina Sari (20220320124)

Aprilia Kartika Sari (20220320134)

Difa Rizky Amirudin (20220320147)

Anastasya Herawati (20220320154)

Masna Al Sari (20220320177) – Tidak Hadir

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2022/2023
SCENARIO

Tn. A berusia 56 tahun, dirawat di rumah sakit dengan diagnosis stroke iskemik. Pasien
mengeluh bicaranya tidak jelas, wajahnya terkulai di sisi kirinya, dan kelemahan di sisi kiri
ekstremitas atas dan bawah.Riwayat Kesehatan Masa Lalu Asma- Dx Usia 8,Hipertensi
Derajat 1-Dx 5 tahun lalu Pradiabetes- Dx 3 tahun lalu Riwayat Pengobatan Seretide
Accuhaler Ventolin (Sesuai Kebutuhan – Tidak Diperlukan selama lebih dari 1 Tahun)
Tiazida Sejarah social Mitra Senior Berusia 61 Tahun di Firma Hukum, baru-baru ini
mengurangi jam kerja 20-30 jam per minggu, sebelumnya bekerja 50-60 Jam.Mulai berjalan
3 Tahun yang lalu setelah Dx Prediabetes. Jalan kaki 5-6 hari per minggu selama 30-45 menit
Mantan Perokok - Hx Merokok 30 Tahun x 10-15/hari - Berhenti 3 Tahun yang lalu
mengikuti Dx Prediabetes Peminum Bir Sosial 10-15 Minuman Standar per minggu dengan
3-4 persidang.

Penilaian Rumah Sakit

ttv:TD 145/90 mmHg

Nadi: 82x/menit

Pemeriksaan Fisik:

Kebingungan Bicara Cadel di Wajah Kiri Kelemahan Motorik Kiri Ekstremitas Atas 0/5,
Ekstremitas Bawah 2/5 Sensasi Perubahan Suara Berkurang Pengabaian Ringan Sisi Kiri.

Laboratorium:

INR 1,2

CT: Hiperdensitas pada Segmen M1 Arteri Serebral Tengah Kanan, tanpa ada tanda-tanda
lain yang menunjukkan Stroke Iskemik. Diagnosis sementara Stroke Iskemik Akut akibat
oklusi M1 telah dibuat Pasien diobati dengan Aktivator Plasminogen Jaringan intravena (tPA)
pada 1 jam 54 menit setelah timbulnya gejala MRI Pemindaian MRI multimodal selesai pada
3 jam 09 menit setelah timbulnya gejala menunjukkan Perubahan Iskemik yang sebagian
besar terbatas pada Arteri Serebral Tengah Kanan MRI berbobot perfusi menunjukkan
kelainan perfusi yang lebih besar,menunjukkan adanya sejumlah besar barang yang
berpotensi dapat diselamatkan jaringan penumbra Angiografi resonansi magnetik waktu
penerbangan menunjukkan hilangnya sinyal di Arteri Karotis Interna Kanan dan Arteri
Serebral Tengah.
Angiografi Serebral Angiogram serebral yang dilakukan pasca MRI menunjukkan Trombus
Oklusif memanjang dari Asal Arteri Karotis Internal Kanan melalui Rekanalisasi.Batang
Arteri Serebral Tengah Kanan dilakukan dengan Trombektomi Endovaskular yang dilakukan
4 jam 19 menit setelah timbulnya gejala.

Manajemen medis Trombolisis & Trombektomi Mekanik Endovaskular: Dibahas dengan


Keluarga & Pasien IPA yang Diresepkan dan Dimulai dalam 1 jam 54 menit Setelah Gejala
Timbul Trombektomi Endovascualr Dimulai pada 3 jamSatuan Pukulan:Pemantauan 24 Jam
Rujukan MDT Diterima dalam 24 Jam - OT, SLT & PT.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN A DENGAN STROKE


A. ANALISA DATA

Masalah Etiologi/Faktor Resiko


Tanggal Data
Keperawatan
09/10/2023 DS: Gangguan Penurunan kekuatan
- Mengeluh mengalami kelemahan mobilitas fisik otot dan gangguan
pada ekstremitas kiri atas dan neuromuskular
bawah

DO:
- Kekuatan otot menurun
- Kelemahan motorik kiri
ekstremitas atas 0/5 dan
ekstremitas bawah 2/5
- Pengabaian pada sisi kiri

09/10/2023 DS: Gangguan Penurunan sirkulasi


- Pasien mengeluhkan bicara tidak komunikasi verbal serebral/stroke iskemik
jelas

DO:
- Bicara cadel
- Afasia
- Pelo
- gagap

09/10/2023 DS: Resiko perfusi Hipertensi,aterosklerosis


- serebral tidak arteri
efektif
Masalah Etiologi/Faktor Resiko
Tanggal Data
Keperawatan
DO:
- TD 145/90mmHg
- CT: Hiperdensitas pada Segmen
M1 Arteri Serebral Tengah
Kanan, tanpa ada tanda-tanda
lain yang menunjukkan Stroke
Iskemik.
- Pasien tampak gelisah

09/10/2023 DS: Resiko jatuh Kekuatan otot menurun


dan gangguan
keseimbangan
DO:
- Kekuatan otot menurun

B. RUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN

Aktual : Masalah b.d. Penyebab


Risiko : Masalah d.d. Faktor Resiko
Promkes : Masalah d.d. Tanda/Gejala

Tanggal Jam No Diagnosa Keperawatan


09/10/2023 risiko perfusi serebal tidak efektif d.d hipertensi, aterosklerosis arteri

Gangguan mobilitas fisik b.d Penurunan kekuatan otot dan gangguan


neuromuscular
Gangguan komunikasi verbal b.d Penurunan sirkulasi serebral/stroke iskemik

Resiko jatuh d.d kekuatan otot menurun, gangguan keseimbangan

C. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

No Diagnosa Keperawatan
1 Resiko perfusi serebral tidak efektif
2 Gangguan mobilitas fisik
3 Gangguan komunikasi verbal
4 Resiko jatuh
D. Rencana Asuhan Keperawatan

Rencana Asuhan Keperawatan

Nama Pasien : Diagnosa:

TTL : NRM :

Tgl Diagnosa SLKI SIKI


Keperawatan
09/10/2023 Resiko Perfusi serebral Pemantauan tekanan intrakranial
perfusi Setelah dilakukan intervensi selama Observasi
serebral 3x24jam maka perfusi serebral - identifikasi penyebab peningkatan TIK
tidak efektif meningkat,dengan kriteria hasil: - monitor peningkatan tekanan darah
- Tingkat kesadaran meningkat - monitor pelebaran tekanan nadi
- Nilai rata-rata tekanan darah sistolik - monitor penurunan tingkat kesadaran
cukup membaik dari 145 menjadi 130 - monitor tekanan perfusi serebral
- tekanan diastolik cukup membaik dari - monitor iregularitas irama napas
90 menjadi 80
- reflek saraf membaik Terapeutik
- gelisah cukup menurun - pertahankan sterilitas sistem pemantauan
- dokumentasikan hasil pemantauan
Edukasi
- jelaskan tujuan dan prosedur
Manajemen Trombolitik
Observasi
- periksa kontraindikasi terapi trombolitik(stroke)
- monitor tekanan darah(setiap 15menit pada 2jam
pertama,setyiap 30menit pada 6jam berikutnya, dan
setiap 60menit selama 16jam berikutnya
- monitor respon terhadap terapi

Edukasi
- jelaskan tujuan dan prosedur pemberian trombolitik
- jelaskan efek samping trombolitik

terapeutik
- pasang akses intravena
- berikan agen trombolitik sesuai indikasi
- pertahankan tirah baring selama 6jam setelah terapi
Kolaborasi
- kolaborasi pemeriksaan CT scan otak setalah 12-24jam
untuk evaluasi neurologis

09/10/2023 Gangguan Mobilitas fisik Dukungan Mobilisasi (I.05173)


mobilitas Setelah dilakukan intervensi keperawatan Observasi
fisik selama 3x24jam maka mobilitas fisik
- Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
meningkat dengan kriteria hasil: - Identifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan
- Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah sebelum
- pergerakan ekstremitas cukup memulai mobilisasi
meningkat (motorik kiri ekstremitas - Monitor kondisi umum selama melakukan mobilisasi
Terapeutik
atas 0/5 menjadi 2/5, ekstremitas
- Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat bantu (mis. Pagar
bawah dari 2/5 menjadi 4/5) tempat tidur)
- kekuatan otot cukup meningkat - Fasilitasi melakukan pergerakan, jika perlu
- Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam
- rentang gerak ROM cukup meningkat meningkatkan pergerakan
Edukasi
(ekstremitas atas 0/5 menjadi 2/5,
ekstremitas bawah dari 2/5 menjadi - Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
- Anjurkan melakukan mobilisasi dini
4/5) - Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan (mis.
- gerakan terbatas menurun duduk di tempat tidur. tempat tidur, duduk di sisi tempat tidur
pindah dari tempat tidur ke kursi)
- kelemahan fisik menurun
- kaku sendi menurun
- kecemasan menurun
Teknik latihan kekuatan otot
Observasi
- Identifikasi tingkat kebugaran otot dengan menggunakan
lapangan latyihan atau laboratorium
- Monitor efektifitas latihan
Terapeutik
- Lakukan latihan sesuai program yang ditentukan
- Fasilitasi mengembangkat program latihan yang sesuai
dengan tingkat kebugaran otot kendala muskuluskeletas
tujuan fungsional kesehatan sumber daya perawatan
olahraga dan dukungan sosial

Edukasi
- Ajarkan tanda dan gejala intoleransi selama dan setelah
sesi latihan

Kolaborasi
- Kolaborasi dengan tim kesehatan lain (mis terapis
aktivitas)
09/10/2023 Gangguan Komunikasi verbal Promosi komunikasi: Defisit bicara
komunikasi Setelah dilakukan intervensi keperawatan Observasi
verbal selama 3x24jam maka komunikasi verbal
- Monitor kecepatan, tekanan, kuantitas, volume, dan diksi
meningkat dengan kriteria hasil: bicara.
- Kemampuan berbicara cukup - Monitor proses kognitif, anatomis, dan fisiologi yang
berkaitan dengan bicara (mis. Memori, pendengaran, dan
meningkat bahasa)
- Afasia cukup menurun - Monitor frustasi, marah, depresi, atau hal lain yang
mengganggu bicara.
- Pelo cukup menurun - Identifikasi perilaku emosional dan fisik sebagai bentuk
- Pemahaman komunikasi cukup komunikasi.
Terapeutik
membaik
- Kesesuaian ekspresi wajah/tubuh - Gunakan metode komunikasi alternative (mis. Menulis,
mata berkedip, papan komunukasi dengan gambar dan
cukup meningkat huruf, isyarat tangan)
- Sesuaikan gaya komunikasi dengan kebutuhan (mis.
berdiri di depan pasien, dengarkan dengan seksama,
tunjukkan satu gagasan atau pemikiran sekaligus,
bicaralah dengan perlahan sambil menghindari teriakan,
gunakan komunikasi tertulis, atau meminta bantu
keluarga untuk memahami ucapan pasien)
- Modifikasi lingkungan untuk meminimalkan bantuan
- Ulangi apa yang disampaikan pasien
- Berikan dukungan psikologis
- Gunakan juru bicara, jika perlu
Edukasi

- Anjurkan berbicara perlahan


- Ajarkan pasien dan keluarga proses kognitif, anatomis,
dan fisiologis yang berhubungan dengan kemampuan
berbicara
Kolaborasi

- Rujuk ke ahli patologi bicara atau terapis


09/10/2023 Resiko jatuh Keseimbangan Pencegahan jatuh
Setelah dilakukan intervensi keperawatan Observasi
selama 3x24jam maka keseimbangan - Identifikasi faktor resiko jatuh(penurunan tingkat
cukup meningkat dengan kriteria hasil: kesadaran,gangguan keseimbangan)
- Kemampuan bangkit dari posisi - Identifikassi faktor lingkungan yang meningkatkan resiko
duduk cukup meningkat jatuh
- Keseimbangan saat berdiri cukup Terapeutik
meningkat - Pastikan roda tempat tidur dan kursi roda selalu dalam
- Keseimbangan saat berjalan cukup kondisi terkunci
meningkat - Pasang handrell tempat tidur
- Atur tempat tidur mekanis pada posisi terendah
- Dekatkan bel pemanggil dalam jangkauan pasien
Edukasi
- Anjurkan memanggil perawat jika membtuhkan bantuan
untuk berpindah
- Ajarkan cara menggunakan bell pemanggil untuk
memanggil perawat
EBN untuk SIKI

1 Judul Pengaruh Mobilisasi Dini Motor Relearning Program


Terhadap Ekstremitas Atas Pasien Stroke Iskemik

2 Tahun 2023

3 Nama Jurnal Jurnal Fisioterapi dan Kesehatan Indonesia

4 Untuk Diagnosis dan Gangguan Mobilitas Fisik


SIKI
Dukungan Mobilisasi

5 Metode Jenis Penelitian: Penelitian kuantitatif eksperimental

Desain Penelitian: pra eksperimen dengan pendekatan pretest


dan posttenst one group design.

Populasi: semua pasien rawat inap pasca stroke di RS Pusat


Otak Nasional

Pengambilan sample: purposive sampling

Metode pengumpulan data: wawancara, observasi, dan


pengukuran fungsional ekstremitas atas dengan metode
chedoke arm and hand activity inventory (CAHAI) versi 7.
Pengukuran kekuatan otot dengan manual muscle testing
(MMT).

6 Hasil Berdasarkan Analisa data didapat bahwa kemampuan


aktivitas fungsional ekstremitas atas pada pasien stroke akut
sebelum intervensi mobilisasi dini dengan MRP rata-rata
sebesar 17,50. Kemampuan aktivitas fungsional ekstremitas
atas pada pasien stroke akut sesudah intervensi mobilisasi
dini dengan MRP rata-rata sebesar 27,29 yang menunjukkan
selisih rata-rata sebesar 9,79.Berdasarkan hasil uji paired
sample test dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh
mobilisasi dini dengan MRP terhadap peningkatan aktivitas
fungsional ekstremitas atas pada pasien iskemik akut.

EBN untuk SIKI

1 Judul Dukungan Keluarga Pada Pelaksanaan Mobilisasi Dini


Pasien Pasca Stroke Iskemik

2 Tahun Maret 2021

3 Nama Jurnal Jurnal Kesehatan Indonesia (The Indonesian Journal of


Health), Vol. XI, No. 2

4 Untuk Diagnosis dan Gangguan mobilitas fisik, dukungan mobilisasi


SIKI

5 Metode Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode cross-


secctional, yaitu peneliti yang coba menggali bagaimana
dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi untuk
mengetahui apakah ada hubungan pengetahuan perawat
dengan penatalaksanaan mobilisasi dini pada pasien pasca
stroke.

6 Hasil Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa ada hubungan


antara dukungan keluarga dengan pelaksanaan mobilisasi
dini pada pasien pasca stroke di RSUD Pringsewu tahun
2019

Responden mendapatkan dukungan keluarga kurang baik


mengalami resiko 16,667kali lebih besar tidak dilakukan
mobilisasi dini dibandingkan dengan yang mendapatkan
dukungan keluarga baik
EBN untuk SIKI

1 Judul PENGARUH TERAPI WICARA TERHADAP


PENINGKATAN KEMAMPUAN BICARA PADA
PENDERITA STROKE DENGAN AFASIA MOTORIK:
LITERATURE REVIEW.

2 Tahun 2021

3 Nama Jurnal Jurnal kesehatan

4 Untuk Diagnosis dan Gangguan komunikasi verbal dan Siki promosi


SIKI kesehatan:terapi bicara
5 Metode Rancangan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah kuantitatif. Kriteria Inklusi dalam
penelitian ini adalah hasil penelitian dengan metode
kuantitatif dengan desain eksperimen (RCT) dan non
eksperimen (cross sectional dan case control, cohort).
Waktu dalam penelitian ini jurnal 10 tahun terakhir (2011–
2021). Responden dalam literature reviewini adalah klien
penderita stroke dengan afasia motorik. Outcome yang
diukur adalah Peningkatan kemampuan bicara. Adapun
kriteria eksklusinya adalah jurnal-jurnal yang tidak
berupa full textatau hanya berupa abstrak, tidak
memenuhi variable ang dicari dan periode jurnal di bawah
tahun 2011. Penulisan ini merupakan suatu bentuk
literature review dari berbagai penelitian ilmiah yang
telah dipublikasikan dan menunjukkan hasil yang
relevan tentang pengaruh terapi AIUEO terhadap
peningkatan kemampuan bicara pada penderita stroke
dengan afasia motorik
6 Hasil Penderita stroke dengan afasia motorik mengalami
perubahan kemampuan bicara setelah diberikan terapi
AIUEO, serta penderita stroke dengan afasia motorik
yang diberikan intervensi terapi AIUEO lebih mengalami
perubahan kemampuan bicara yang signifikan
dibandingkan dengan pasien yang tidak diberikan terapi
AIUEO. Pemberian terapi AIUEO sangat efektif untuk
memperbaiki kemampuan berkomunikasi pasien stroke
yang mengalami afasia motorik. Pemberian terapi
AIUEO secara rutin minimal 1 kali dalam sehari dapat
memperbaiki kemampuan bicara dan mengurangi gangguan
bicara pada penderita stroke dengan afasia motorik.

EBN untuk SIKI

1 Judul Effectiveness of Rehabilitation Nursing versus Usual


Therapist-Led Treatment in Patients with Acute Ischemic
Stroke: A Randomized NonInferiority Trial

2 Tahun 2022

3 Nama Jurnal Clinical Interventions in Aging

4 Untuk Diagnosis dan Gangguan mobilitas Fisik


SIKI

5 Metode Trial design dan statistic

6 Hasil Dua ratus peserta menyelesaikan uji coba. Pada kedua


kelompok, semua hasil meningkat secara signifikan setelah
tujuh hari dan pada masa tindak lanjut.Program intervensi
rehabilitasi yang dipimpin perawat efektif dalam
meningkatkan fungsi motorik dan ADL tanpa efek samping
dari penelitian eksplorasi. Penting untuk melakukan
penelitian yang direplikasi secara independen dengan sampel
besar untuk memvalidasi temuan kami. Mengidentifikasi dan
mengembangkan intervensi keperawatan rehabilitasi yang
efektif sangat penting bagi populasi lanjut usia, terutama di
negara-negara berkembang dan miskin.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Diagnosa Keperawatan Tanggal dan Jam Implementasi Evaluasi

Perfusi serebral 09/10/2023 - Monitor tekanan darah S:-


tidak efektif
08.00 DO: tekanan darah 145/90mmHg O:

- Monitor pelebaran tekanan nadi(selisih tds dan - Tekanan darah


tdd) 145/90mmHg
- CT: Hiperdensitas pada
DO:- Segmen M1 Arteri Serebral
- Monitor tingkat kesadaran pasien Tengah Kanan, tanpa ada
tanda-tanda lain yang
DO: CT: Hiperdensitas pada Segmen M1 Arteri Serebral menunjukkan Stroke
Tengah Kanan, tanpa ada tanda-tanda lain yang Iskemik
menunjukkan Stroke Iskemik. - pasien masih diobati
dengan tissue plasminogen
- Menjelaskan tujuan dan pemantauan kepada
aktifator/Tpa intravena
keluarga
A: perfusi serebral tidak efektif
DO: -
belum teratasi

P: melanjutkan intervensi
- Memeriksa kontraindikasi terapi trombolitik
09.00
DO: pasien terdiagnosis stroke iskemik

- Menjelaskan tujuan dan prosedur pemberian


trombolitik
DO/DS:-

- Melakukan pemasangan akses intravena


- Memberikan agen trombolitik sesuai indikasi

DO: pasien diobati dengan tissue plasminogen aktifator/Tpa


intravena pada 1jam 54menit setelah timbulnya gejala

- Mempertahankan tirah baring selama 6jam


setelah terapi untuk mencegah perdarahan

IRK QS. Thaha ayat 25-28

‫صدْري‬ ِّْ ‫ب ا ْش َر‬


َِّ ‫ح لي‬ ِّ ‫َر‬
“YaِّTuhanku,ِّlapangkanlahِّuntukkuِّdadaku

ِّ ‫َويَس ِّْر لي أَ ْمر‬


‫ي‬
dan mudahkanlah untukku urusanku,

‫ي‬
ِّ ‫سان‬ ِّْ ‫ع ْقدَةِّ م‬
َ ‫نل‬ ِّْ ُ‫َواحْ ل‬
ُ ‫ل‬
dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku

ِّ ‫َي ْفقَ ُهوا قَ ْول‬


‫ي‬
supayaِّmerekaِّmengertiِّperkataanku”

Anda mungkin juga menyukai