Anda di halaman 1dari 5

Draft Pembuatan

Aquarium untuk Coralove

Alat dan bahan yang diperlukan dalam pembuatan Aquarium adalah sebagai berikut.
Alat yang diperlukan adalah:
1. Aquarium dengan ukuran fleksibel contoh; (P 40 cm x T 24 cm x L 24 cm ) atau (P 45
cm x T 35 cm x T 30 cm) dan lain-lain.
2. Lampu LED dengan PAR ( Photosinthetically Active Radiation) Untuk LPS sekitar 150-
250 PAR dan SPS 400-800 PAR.
3. Filtrasi (Mesin pompa power Filtrasi).
4. Penyaring pada mesin filtrasi dapat berupa spons, chaeto, atau fosfat remover.
5. Skimmer (Opsinal)
6. Pompa Air
7. Turbidity Meter (Opsional)
8. pH meter
9. Hydrometer
10. Wave maker (Opsional)
11. Bio ball atau Bio Block (Sebagai media rumah bakteri
pengurai). Bahan yang dibutuhkan:
1. Karang SPS (Small Polyp Stony) dan Karang LPS (Large Polyp Stony)
2. Pasir dengan tekstur yang kasar/pasir aragonite (Opsional)
3. Live rock atau Dead rock
4. Air laut murni atau air laut buatan.
Al Gamb Har
at ar ga
Aquarium (Harga Rp. 50.00 – Rp.
tergantung kualitas kaca 200.00
dan ukuran pada aquarium) (Untuk ukuran sedang)

Lampu LED 1 watt (18 Rp. 270.000


buah).

Mesin pompa power filtrasi Rp. 265.000

Penyaring pada mesin Rp.10.000 – Rp.55.000


filtrasi (Spons, chaeto dan
fosfat power)

Skimmer Rp. 120.00 (opsional)

Pomp Air Rp. 53.00- -Rp.130.000

Turbidity meter -
pH meter Rp. 36.000

Termometer air Rp. 17.000

Hydrometer Rp. 45.000

Bio ball (1 Bungkus 200 Rp. 20.000


pcs)

Aquarium ammonia test Rp. 165.000


paper (100 strips)

Total biaya sekitar Rp. 1.040.000 dari total ini


akan dikurangi biaya
pembelian dari aquarium
(Rp. 600.000) jadi sisa
biaya yang harus disiapkan
sekitar 440.000 x 3 =
Rp.1.320.000 +
Rp.283.000 (alat
pengukur
kualitas air dan Bio ball)
Total biaya = Rp.
1.603.000
Untuk bahan yang akan digunakan yaitu
1. Karang SPS atau Karang LPS sampel dapat diambil di sekitar Panai Sandropole.
Contoh karang SPS adalah karang yang memiliki banyak cabang seperti jenis Acropora,
sedangkan karang jenis LPS karang yang memiliki polip yang besar dan memiliki bentuk
yang lebih keras seperti karang otak (Mussidae dan Merulinidae). Karang SPS
merupakan karang yang banyak dijadikan sebagai sampel pengujian di aquarium namun
agar jenis karang ini hidup dengan baik perlu arus air yang cukup bagus di dalam
aquarium, karena jenis karang tersebut akan mudah mati jika arus air dalam aquarium
tidak cukup bagus, selain itu jenis karang ini membutuhkan pencahayaan lebih
dibandingkan dengan jenis karang LPS. Jenis karang LPS adalah karang dapat dengan
mudah di tumbuhkan di aquarium karena tidak membutuhkan arus air yang begitu bagus
di dalam aquarium, pencahayaan yang di butuhkan jenis karang ini juga lebih rendah
dibandingkan jenis karang SPS. Selain itu sampel awal dari penelitian ini juga berasal
dari jenis Karang LPS (karang otak), ole sebab itu alangkah baiknya pengujian Coralove
di dalam aquarium menggunakan jenis karang LPS karena memiliki coast biaya yang
lebih rendah dibandingkan dengan jenis karang SPS.
2. Pasir dapat di ambil di pesisir Pantai Sandropole, pasir yang digunakan yaitu pasir yang
memiliki tekstur yang kasar seperti pasir aragonite.
3. Live rock atau Dead rock yang dapat dijadikan substrat untuk pertumbuhan terumbu
karang dan sebagai media tempat tinggal lain dari dari bakteri-baktei pengurai yang dapat
menurunkan senyawa kimia seperti ammonia dan nitrit yang ada pada air laut yang
disebabkan oleh kotoran-kotoran yang ada di dalam air laut tersebut.
4. Air laut murni dapat diambil di Pantai Sandropole dengan menggunakan jerikan
berukuran 20 -30 L.
Sedangkan air laut buatan dapat dibuat dengan menggunakan air tawar biasa dan garam
meja. Air laut memiliki kandungan garam sekitar 3.5% per volume nya.
Jika hendak membuat air laut buatan sebanyak 1 liter maka diperlukan sekitar 35 gram
garam dan 1 liter air tawar bersih untuk membuat 1 liter air laut buatan.

Pembuatan Aquarium
1. Pembuatan aquarium dilakukan dengan menyiapkan aquarium yang akan dipakai serta
menentukan ukuran yang akan dipakai. Kemudian membuat sekat dengan sedikit ruang
untuk tempat bioball yang akan diletakkan dibagian dalam ruangan kecil yang telah di
sekat tersebut (opsional)
2. Memasukkan pasir yang akan digunakan dan menata pasir hingga terlihat rapi.
3. Kemudian meletakkan dan menata Live Rock, atau Dead Rock di atas pasir yang sudah di
masukkan sebelumnya.
4. Lalu memasukkan air laut hingga aquarium terisi penuh.
5. Langkah berikutnya yaitu meletekkan/menggantungkan mesin pompa power filtrasi yang
memiliki ruangan di dalamnya dan akan di isi dengan menggunakan Chaeto, Spons, atau
Fosfat Power. Mesin ini akan diletakkan pada bagian dinding aqarium
6. Selanjutnya menata dan meletakkan pompa air di bagian dalam aquarium yang dapat
dijadikan alternatif pengganti wave maker untuk dapat membuat arus air di dalam
aquarium.
7. Jika semua sudah terpasang dengan baik, selanjutnya aquarium didiamkan selama 2-3
minggu untuk agar bakteri atau organisme pengurai lain dapat tumbuh dan membantu
mengurai berbagai senyawa kimia yang dapat membahayakan karang nantinya, seperti
ammonia, nitrit dan lain-lain.
8. Setelah memasuki waktu 2 sampai 3 minggu selanjutnya dilakukan pengujian untuk
melihat kadar amonia atau nitrit pada air laut, serta membersihkan aquarium dari kotoran
seperti lumut, alga dam lain-lain, kemudian mengganti sekitar 30% - 50% volume air laut
di dalam aquarium.
9. Setelah aquarium bersih dan aman selanjutnya memasukkan jenis karang (karang LPS)
akan di tumbuhkan dan di uji dalam beberapa waktu.
Pengujian Coralove
1. Pengujian akan dilakukan dengan menumbuhkan karang jenis acropora didalam aquarium
sebanyak 12 buah, masing-masing aquarium diisi dengan 3 buah karang (terdapat 4
aquarium). Pengujian dilakukan menggunakan tiga perlakuan dan satu kontrol (k-).
Perlakuan pertama adalah pemberian produk probiotik dengan 10% konsorsium bakteri,
perlakuan kedua ialah pemberian produk probiotik dengan 20% konsorsium bakteri dan
perlakuan ketiga adalah pemberian produk probiotik dengan 30% konsorsium bakteri.
Sedangkan untuk kontrol, tidak diberikan produk probiotik atau tanpa perlakuan.
2. Melakukan pengecekan kualitas air setiap hari, untuk meminimalisir resiko terjadinya
penurunan kualitas air yang tidak diketahui di dalam aquarium. Beberapa hal yang akan
diukur adalah suhu air, pH, dan salinitas air laut. Sedangkan untuk pengukuran ammonia
pada air laut dapat dilakukan pada waktu frekuensi penggantian air laut.
3. Menjaga suhu ruangan. Suhu ruangan yang optimal adalah 26-28̊C
4. Pemberian probiotik dapat dilakukan sebanyak 1-3 kali dalam seminggu.
5. Lalu melakukan pengamatan dan pemantauan selama proses pengujian, seperti
pertumbuhan dan perilaku karang, bagaimana kesehatan karang, dan bagaiamana respon
terumbu karang terhadap pemberian probiotik yang telah dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai