Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN KASUS SISTEM IMUN PADA Tn.

N DENGAN VIRUS HERPES


ZOOSTER

D
I
S
U
S
U
N

OLEH :

AHMAD TOYYIBUL HABIB LINTANG


NIM : 2305002

INSTITUT KESEHATAN SUMATERA UTARA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN INSTITUT KESEHATAN SUMATERA
UTARA
T.A 2023
LAPORAN KASUS

Pengkajian
1. Identitas pasien
1) Nama pasien : Tn. N
2) Jenis kelamin : Laki-Laki
3) Umur : 42 th
4) Alamat : desa amin jaya kecamatan pangkalan banteng. Kalteng
5) Suku bangsa : jawa
6) Pekerjaan : petani
7) Diagnosa medis : herpes zooster
8) Tanggal MRS : 13 november
Riwayat kesehatan
1) Keluhan utama : ruam dan bintik-bintik merah
2) Riwayat penyakit terdahulu : tidak ada
3) Riwayat penyakit keluarga : tidak ada.
2. Pemeriksaan fisik
1) Keadaan umum : Klien lemah dan demam.
2) Kesadaran : Composmentis.
3) Cek TTV :
1) RR : 20x/i
2) Suhu (meningkat) : 37,7
3) Nadi : 82x/i
4) TD : 120/80mmhg
4) Pemeriksaan Head To Toe
1. Kepala
Bentuk kepala bulat, warna rambut hitam, tidak ada benjolan, kulit
kepala bersih.
2. Mata
Simetris, tidak ada sekret, konjungtiva merah, sklera merah, mata
berair.
3. Hidung
Simetris, ada sekret (hidung buntu), tidak ada pernafasan cuping
hidung, tidak polip.
4. Telinga
Simetris, tidak ada benjolan, lubang telinga bersih, tidak ada serumen.
5. Leher
Tidak ada pembesara kelenjar tiroid, limfe, tidak ada bendungan vena
jugularis, tidak ada kaku kuduk.
6. Dada
Inspeksi: Dada simetris, bentuk bulat datar, pergerakan dinding dada simetris,
tidak ada retraksi otot bantu pernapasan.
Palpasi : Tidak ada benjolan mencurigakan.
Perkusi: Paru-paru sonor, jantung dullens.
Auskultasi: Irama nafas teratur, suara napas vesikuler, tidak ada suara napas
tambahan.
7. Perut
Inspeksi : Simetris.
Auskultasi : Peristaltik meningkat 40x/menit.
Palpasi : turgor kulit tidak langsung kembali dalam 1 detik.
Perkusi : Hipertimpan, perut kembung.

Analisis Data

DATA SUBJEKTIF DAN DATA


NO MASALAH ETIOLOGI
OBJEKTIF
1 Ds : Klien mengatakan terasa nyeri yang Nyeri Proses peradangan
sangat sehingga mengganggu istirahat Virus hesper zoster
tidurnya Infeksi primer
Do : adanya lesi pada kulit Respon inflamasi
local

Kerusakan saraf
perifer

nyeri

2 Ds : Klien mengeluh demam dan nyeri Gangguan integritas Proses peradangan


Do : kulit
- Terdapat bintik merah dan vesikel Virus hesper zoster
serta bulat
- Suhu: 38,5 C Infeksi primer
- Leukosit tampak meningkat dengan
jumlah 12.000/mm3 Respon inflamasi
local

Kerusakan saraf
perifer

Terjadi lesi pada


kulit

Gangguan integritas
kulit

Diagnosa keperawatan herpes zooster.


1. Gangguan nyeri b/d proses peradangan
2. Gangguan integritas kulit b/d proses peradangan

Rencana keperawatan/intervensi.
 DATA FOKUS
- Data Subjektif : Klien mengatakan terasa nyeri yang sangat sehingga
mengganggu istirahat tidurnya
- Data Objektif :Terdapat bintik merah dan vesikel serta bulat

DATA SUBJEKTIF DAN DATA


NO INTERVENSI RASIONAL
OBJEKTIF
1 Nyeri b/d proses peradangan yang di  Kaji tingkat nyeri ,  untuk mengetahui
tandai dengan : frekuensi, dan berapa berat nyeri
Ds : Klien mengatakan terasa nyeri reaksi nyeri yang yang dialami
yang sangat sehingga mengganggu dialami pasien pasien.
istirahat tidurnya  Ajarkan tekhnik  untuk mengajarkan
Do : Adanya lesi pada kulit relaksasi kepada pasien apa bila
Tujuan : Setelah di lakukan pasien nyeri timbul
tindakan keperawatan selama 2X 24  Berikan analgetik  untuk mengurangi
jam,diharapkan nyeri akan sesuai indikasi rasa nyeri
berkurang bahkan hilang dengan medis
skala 10 – 0 dan kebutuhan tidur  Observasi TTV  untuk mengetahui
pasien tercukupi keadaan umum
kriteria hasil : pasien.
- Nyeri berkurang dan
 Ajarkan pola
meningkatnya kenyamanan perasaan  untuk mengurangi
istirahat/tidur yang
senang secara fisik dan psikologis rasa nyeri secara
adekuat
- kebutuhan tidur pasien tercukupi adekuat
 Kaji pola tidur
dan pasien dapat tidur degan  untuk mengetahui
pasien
nyenyak. kebutuhan tidur
 Ciptakan
pasien setiap hari
lingkungan nyaman
 agar pasien lebih
dan tenang
nyaman dan dapat
 Batasi pengunjung
tidur dengan
nyenyak
 Agar pasien dapat
istirahat dengan
nyaman.

2 Gangguan integritas kulit b/d proses  Observasi TTV  untuk mengetahui


peradangan yang di tandai dengan : keadaan umum
Ds :Klien mengeluh demam dan  Observasi Leukosit pasien.
setiap hari
nyeri  Untuk mengetahui
Do :  Monitor kulit akan perkembangan
- Terdapat bintik merah dan vesikel adanya kemerahan peradangan
serta bulat  Anjurkan pasien  Menurunkan resiko
- Suhu: 38,5 C untuk menjaga infeksi
kebersihan kulit
- Leukosit tampak meningkat  untuk mengetahui
dengan jumlah 12.000/mm3 agar tetap bersih
berapa berat nyeri
Tujuan : Setelah di lakukan
tindakan keperawatan selama 2X 24 dan kering yang dialami
jam,diharapkan integritas kulit pasien.
 Kaji tingkat nyeri ,
berkurang bahkan hilang.  Memberi
frekuensi, dan
kriteria hasil : informasi dasar
-nyeri berkurang reaksi nyeri yang
tentang kondisi
dialami pasien
- suhu tubuh kembali normal ( dari luka dan cara
38,5 menjadi 36-37,5c)  Ajarkan pada perawatan
keluarga tentang
- leukosit kembali normal dari  Pengubahan
12.000 menjadi 4.000-10.000) luka dan perawatan
posisi menurunkan
luka
tekanan pada
 Mobilisasi pasien jaringan edema
(ubah posisi pasien) untuk
setiap dua jam memperbaiki
sekali sirkulasi

Kesimpulan
Herpes Zoster merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh virus
varisela yang berada laten di jaras saraf sensorik yang bersifat khas seperti
gerombolan vesitel unilateral dan radang ini dialami oleh seseorang yang tidak
mempuyai kekebalan terhadap varisela.

Saran
Berdasarkan uraian yang ada serta kesimpulan diatas , maka penulis
mencoba mengajukan beberapa saran sebagai bahan pertimbangan :
1. Dalam memberikan asuhan keperawatan perlu adanya kerja sama
tim baik dokter , perawat sebagai pelaksana , klien maupun
keluarga klien untuk mendapatkan kemudahan didalam pelaksanaan
asuhan keperawatan demi terwujudnya mutu asuhan keperawatan
yang lebih baik
2. Untuk masyarakat bisa lebih memahami dan mencegah terjadinya
infeksi virus Herpes Zoster.

Anda mungkin juga menyukai