Anda di halaman 1dari 7

KASUS 2

Pasien Ny.V berusia 34 tahun dirawat dengan keluhan terdapat ruam kemerahan disertai vesi
kel-vesikel pada daerah sekitar abdomen kiri. Vesikel banyak, tumbuh berkelompok dan pasi
en mengeluh nyeri. Hasil pengakajian didapatkan bahwa sebelum muncul vesikel pasien men
galami demam selama 2 hari, keluhan nyeri pada tulang dan sendi. Pasien pernah menderita c
acar air. Saat ini keluhan pada daerah perut yang terdapat vesikel terasa panas, rasa terbakar d
an perih, beberapa ada yang pecah dan terkelupas. Pasien juga mengeluh sakit kepala, penuru
nan nafsu makan dan mudah lelah. TD: 100/ 80 mmHg, N: 72x/ menit, RR: 20x/ menit, Suhu:
37oC. Pasien mendapatkan terapi paracetamol, asiclovir, cetirizin.

1. Jelaskan jenis penyakit dan etiologi penyakit pada kasus diatas!


Jenis penyakit: Herpes Zoster
Tanda-tanda yang mendukung:
 Ruam kemerahan disertai vesikel-vesikel
 Vesikel banyak, tumbuh berkelompok dan pasien mengeluh nyeri
 Pasien pernah menderita cacar air
 Pasien mengeluh sakit kepala, penurunan nafsu makan dan mudah lelah
 Vesikel terasa panas, rasa terbakar dan perih, beberapa ada yang pecah dan terkelupas
 Pasien mendapatkan terapi paracetamol, asiclovir, cetirizin.

Etiologi: Herpes zoster disebabkan oleh VZV. Varicella Zoster Virus merupakan bagian d
ari famili herpes virus, subfamili alpha herpes viridae. Virus ini berukuran 140-200 nm, b
erbentuk ikosahedral, mempunyai envelope (selubung), dan mengode lebih dari 70 gen. H
anya ada 1 serotipe VZV, tetapi terdapat banyak genotipe VZV, dan variasi minor pada se
kuens nukleotida yang membedakan tipe wild dengan vaccine virus strain dan finger prin
t viruses yang diisolasi dari masing-masing pasien (Pusponegoroet al., 2014; Levin et al.,
2019)

2. Jelaskan patofisiologi penyakit yang terjadi pada kasus tersebut!


Patofisiologi herpes zoster adalah melalui infeksi laten dan reaktivasi varicella-zoster
virus (VZV).
 Infeksi Primer VZV
Infeksi VZV primer menyebabkan varicella atau cacar air (chickenpox) yang ditandai
dengan ruam kulit dan vesikel, yang umumnya bersifat ringan dan self-limiting. VZV
ditularkan melalui droplet (airborne) atau kontak langsung dengan lesi.
Virus menginfeksi sel epitel dan limfosit di orofaring dan saluran napas atas serta kon
jungtiva. Virus kemudian masuk ke kulit melalui darah dan menyebar ke sel epitel unt
uk membentuk ruam dan vesikel. Lesi vesikuler akan berubah menjadi pustular setela
h infiltrasi sel radang, kemudian lesi dapat terbuka, kering dan menjadi krusta. Masa i
nkubasi VZV adalah 10-20 hari (dengan rata-rata waktu 14 hari).
 Perkembangan Menjadi Herpes Zoster
Setelah terjadi infeksi primer, VZV dapat hidup secara laten di ganglion dorsalis nerv
us atau di nervus kranialis dengan penyebaran virus sesuai dengan dermatom. Reaktiv
asi VZV di ganglion yang laten dapat turun ke sel epitel kulit melalui akson saraf dan
bereplikasi sehingga menyebabkan herpes zoster dermatomal. Seiring bertambah usia,
maka risiko terkena herpes zoster semakin tinggi karena adanya penurunan imunitas s
eluler limfosit T terhadap VZV. Selain usia tua, faktor lain yang menyebabkan risiko t
erjadinya reaktivasi VZV adalah stress, defisiensi imun (immunocompromised) misal
nya pada pasien HIV dan penggunaan obat-obatan imunosupresan

3. Jelaskan penatalaksanaan untuk kasus tersebut?


 Terapi antiviral yang dapat diberikan asiklovir, famciclovir, valacyclovir, obat ini dap
at menghambat polymerase VZV. Asiklovir diberikan 5 kali 800 mg sehari selama 7–
10 hari atau famciclovir diberikan 250-500 mg 3 kali sehari selama 7 hari
 Untuk pengobatan secara topical diberikan tergantung stadium herpes zoster. Pemberi
an bedak dapat diberikan jika masih dalam stadium vesikel tujuannya supaya vesikel t
idak pecah sehingga tidak terjadi infeksi sekunder. Dilakukan kompres terbuka bila te
rjadi erosif dan dapat diberikan salep antibiotik bila terjadi ulserasi.

4. Apa saja komplikasi dari penyakit yang dialami Ny.V?


Komplikasi HZ dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu komplikasi kutaneus, komplikasi vi
seral, komplikasi neurologis, dan komplikasi okular.
 Komplikasi kutaneus terbanyak berupa infeksi sekunder bakterial.
 Herpes zoster dapat menimbulkan komplikasi pada organ viseral, berupa hepatitis,arth
ritis, miokarditis, dan perikarditis
 Komplikasi neurologis yang paling berat dan menurunkan kualitas hidup individu ada
lah neuralgia paska herpetik (NPH) atau post herpetic neuralgia (PHN); selain itu juga
dapat terjadi meningitis aseptik, meningoensefalitis, transverse myelitis, peripheral ne
rve palsy, dan disfungsi vestibular.
 Komplikasi HZ tersering kedua pada usia lanjut adalah komplikasi pada mata, berupa
chronic ocular inflammation dan kebutaan (Johnson & Rice, 2014; Gonzalez & Carras
co, 2017).

5. Buatlah analisa data berdasarkan skenario kasus di atas, jelaskan patofisiologi sing
katnya!
1) Analisa data
DATA ETIOLOGI MASALAH
Ds: Agen Pencedera Fisiologis Nyeri Akut

 Klien mengeluh terasa pan


as,terbakar, dan perih pada
bagian perut yang terdapat
vesikel
 Klien mengeluh nyeri pad
a tulang dan sendi

Do:

 Beberapa vesikel tampak p


ecah dan terkelupas
 Nafsu makan menurun
 Klien tampak lemah

Ds: kurang terpapar informasi tenta Gangguan Integritas Kulit/Jari


- ng upaya mempertahankan/mel ngan
Do: indungi integritas jaringan (ter
papar virus)
 nyeri
 Terdapat ruam kemera
han disertai vesikel-ve
sikel pada daerah kiri a
bdomen
 Vesikel banyak, tumbu
h berkelompok

2) Patofisiologi singkat

HERPES ZOSTER

Merangsang pelepasan Reaksi alergi


mediator kimiawi

Pelepasan zat bradiakimin


serotin dan histamin

Merangsang nosiseptor

Gejala lokal

Nyeri, rasa terbakar, panas,


perih di daerah abdomen

Nyeri Akut
6. Buatlah diagnosa keperawatan yang muncul pada k asus te
Timbul Eritema
rsebut!

1) Nyeri Akut b.d Agen pencedera fisiologis d.d klie n me


Vesikel berkelompok
ngeluh panas, rasa terbakar pada bagian perutnya
2) Gangguan Integritas Kulit/Jaringan b.d kurang terpapar informasi tentang upaya mem
pertahankan/melindungi integritas jaringan d.d keru Adanya tonjolan- saka
n jaringan/lapisan kulit, nyeri dan kemerahan tonjolan di
permukaan kulit dan
berisi air

7. Buatlah rencana intervensi keperawatan berdasark an d


iagnosa keperawatan yang timbul pada kasus terse Kerusakan Integritas but!
Kulit

SDKI SLKI SIKI


1. Nyeri akut berhubungan de Tingkat nyeri Manajemen Nyeri
ngan agen pencedera fisiol Definisi: Observasi
ogis d.d klien mengeluh ny Pengalaman sensorik atau emo  Identifikasi lokasi, karakter
eri, terasa panas dan terbak sional yang berkaitan dengan k istik, durasi, frekuensi, kua
ar pada bagian perutnya, se erusakan jaringan actual atau f litas, intensitas nyeri
rta nafsu makan menurun. ungsional, dengan onset mend  Identifikasi skala nyeri
adak atau lambat dan berintens  Identifikasi respons nyeri n
itas ringan hingga berat dan ko on verbal
nstan.  Identifikasi faktor yang me
Kriteria hasil: mperberat dan mempering
 Keluhan nyeri ditingkatkan an nyeri
dari skala 3 (sedang) ke sk  Identifikasi pengaruh nyeri
ala 5 (meningkat) terhadap kualitas hidup
 Nafsu makan ditingkatkan Terapeutik
dari skala 3 (sedang) ke sk  Berikan Teknik nonfarmak
ala 5 (membaik) ologis untuk mengurangi r
asa nyeri
 Fasilitasi istirahat dan tidur
 Pertimbangkan jenis dan s
umber nyeri dalam pemilih
an strategi meredakan nyer
i
Edukasi
 Jelaskan penyebab, period
e, dan pemicu nyeri
 Jelaskan strategi meredaka
n nyeri
 Anjurkan menggunakan an
algetik secara tepat
 Anjurkan teknik nonfarma
kologis untuk mengurangi
rasa nyeri
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian anal
getik, jika perlu
2. Gangguan integritas kulit/j Integritas Kulit dan Jaringa Perawatan Integritas Kulit
aringan b.d kurang terpapa n Observasi
r informasi tentang upaya Definisi:  Identifikasi penyebab gang
mempertahankan/ melindu Keutuhan kulit (dermis/epider guan integritas kulit
ngi integritas jaringan d.d mis) atau jaringan (membrane Edukasi
kerusakan jaringan/lapisan mukosa, kornea, fasia, otot, te  Anjurkan minum air yang
kulit, nyeri dan kemerahan. ndon, tulang, kartilago, kapsul cukup
sendi/ligamen).  Anjurkan meningkatkan as
Kriteria hasil: upan nutrisi
 Kerusakan lapisan kulit dit  Anjurkan meningkatkan as
ingkatkan dari skala 3 (sed upan buah dan sayur
ang) ke skala 5 (menurun)
 Nyeri ditingkatkan dari ska
la 3 (sedang) ke skala 5 (m
enurun)
 Kemerahan ditingkatkan d
ari skala 3 (sedang) ke skal
a 5 (menurun)
 Suhu kulit ditingkatkan dar
i skala 3 (sedang) ke skala
5 (membaik)
 Sensasi ditingkatkan dari s
kala 3 (sedang) ke skala 5
(membaik)

Anda mungkin juga menyukai