Anda di halaman 1dari 40

PROPOSAL SKRIPSI

PENGARUH LEVERAGE, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL


DAN REPUTASI KAP TERHADAP KETEPATAN WAKTU
PELAPORAN KEUANGAN AUDITAN PADA PERUSAHAAN
PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA PERIODE 2017-2021

Diajukan Oleh:
RAHMI FHADILLAH
NIM 1905151010

PROGRAM STUDI AKUNTANSI KEUANGAN PUBLIK


JURUSAN AKUNTANSI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
MEDAN
2023
LEMBAR PERSETUJUAN
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan proposal skripsi ini. Shalawat
beriring salam penulis panjatkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW yang
telah membawa dari zaman kegelapan menuju zaman terang benderang.

Dengan segala kemampuan dan bantuan yang diterima, Alhamdulillah penulis


dapat menyelesaikan penulisan proposal skripsi ini yang berjudul “Pengaruh
Leverage, Kepemilikan Institusional dan Reputasi KAP Terhadap Ketepatan
Waktu Pleaporan Keuangan Auditan Pada Perusahan Perbankan Yang Terdaftar
di BEI Periode 2017-2021” dengan lancar

Selanjutnya penulis mengucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada


segenap pihak yang telah memberikan dukungan, baik itu berupa bantuan, doa
maupun dorongan selama proses penyelesaian penulisan proposal skripsi ini
dengan segala keihklasan dan kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada:

1. Abdul Rahman, S.E.,Ak., M.Si., CA, CPA, Direktur Politeknik Negeri


Medan.
2. Marlya Fatira AK, S.E., M.Si., Ketua Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri
Medan.
3. Selfi Arfianti Gultom, S.E., Ak., M.Si., Sekretaris Jurusan Akuntansi
Politeknik Negeri Medan sekaligus Dosen Pembimbing Skripsi yang
bersedia meluangkan waktu dan pikiran dalam memberikan bimbingan
atau arahan, saran dan semangat kepada penulis.
4. Dr. Ilham Hidayah Napitupulu, S.E., M.Si., Ak., CA., Kepala Program
Studi Akuntansi Keuangan Publik Politeknik Negeri Medan.
5. Anita Putri, S.E., M.Si., Sekretaris Program Studi Akuntansi Keuangan
Publik Politeknik Negeri Medan.
6. Seluruh dosen Program Studi Akuntansi Keuangan Publik Jurusan
Akuntansi Politeknik Negeri Medan yang telah membimbing dan memberi
pengetahuan kepada penulis.
7. Terima kasih untuk Laila, Nasihul dan Bima yang telah sabar dan banyak
memberikan bantuan selama perkuliahan, motivasi, doa serta dukungan
kepada penulis.
8. Seluruh teman-teman seperjuangan di kelas AKP 8B yang selalu memberi
semangat serta memberi saran dan kritik yang sangat membangun untuk
penulis.
9. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan kepada
penulis yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Penulis menyadari
bahwa masih banyak kekurangan, baik dari segi isi maupun susunan
bahasa. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun,
sehingga laporan ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata penulis berharap
agar kiranya laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih memiliki kekurangan di dalamnya.


Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan masukan dari semua pihak yang
dapat membangun kesempurnaan laporan ini. Akhir kata, penulis mengharapkan
laporan ini dapat memberikan manfaat bagi pembacanya

Medan, Juni 2023


Penulis

Rahmi Fhadillah
NIM : 1905151010

1.
DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI............................................................................................................v
DAFTAR TABEL..................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................viii
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................8
1.1 Latar Belakang................................................................................................8
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................12
1.3 Batasan Masalah...........................................................................................13
1.4 Tujuan Penelitian..........................................................................................13
1.5 Manfaat Penelitian........................................................................................13
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA............................................................................15
2.1 Penelitian Terdahulu.....................................................................................15
2.2 Landasan Teori.............................................................................................20
2.2.1 Teori Keagenan (Agency Theory)....................................................20
2.2.2 Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Auditan..............................21
2.2.3 Leverage...........................................................................................23
2.2.4 Kepemilikan Institusional................................................................23
2.2.5 Reputasi KAP...................................................................................24
2.3 Kerangka Berpikir........................................................................................26
2.4 Kerangka Berpikir dan Pengembangan Hipotesis.......................................26
2.4.1 Pengaruh Leverage terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan
Auditan.........................................................................................................26
2.4.2 Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Ketepatan Waktu. 27
Pelaporan Keuangan Auditan......................................................................27
2.4.3 Pengaruh Reputasi KAP Terhadap Ketapatan Waktu Pelaporan
Keuangan......................................................................................................27
2.4.4 Pengaruh Leverage, Kepemilikan Institusional, dan Reputasi KAP
28
2.5 Hipotesis Penelitian......................................................................................28
BAB 3 METODE PENELITIAN.........................................................................29
3.1 Alur Penelitian..............................................................................................29
3.2 Objek Penelitian...........................................................................................29
3.3 Jenis Penelitian.............................................................................................29
3.4 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian.......................30
3.5 Populasi dan Sampel Penelitian..................................................................33
3.6 Jenis dan Sumber Data...............................................................................34
3.7 Teknik Pengumpulan Data..........................................................................34
3.8 Metode Analisis Data...................................................................................34
3.9 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis........................................35
3.9.1 Menguji Kelayakan Model Regresi (Goodness of Fit)...............35
3.9.2 Menguji Keseluruhan Model (Overall Fit Model)......................36
3.9.3 Menguji Koefisien Determinasi.....................................................36
3.9.4 Menguji Omnibus Tests of Model Coefficients..........................36
3.9.5 Menguji Koefisien Regresi..............................................................37
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................38
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu..............................................................................15


Tabel 3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian....................32
Tabel 3.2 Penentuan Sampel Penelitian.................................................................33
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir..............................................................................26

Gambar 3.1 Bagan Alur Penelitian 29


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini, perusahaan perbankan tengah mengalami transformasi dan


perkembangan yang signifikan. Hal ini dipicu dengan perbankan yang mulai
melakukan perluasan terhadap pengembangan sistem teknologi informasi
dalam rangka peningkatan efisiensi. Kehadiran bank-bank baru membuat
tingkat persaingan dalam industri ini kian semakin ketat. (Kasmir, 2013)
menyatakan bahwa bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat
dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Seiring dengan peningkatan jumlah
bank diharapkan perbankan akan membawa ke arah yang lebih baik,
khususnya dalam upaya penyediaan dan perolehan informasi dalam setiap
pembuatan keputusan.
Dokumen penting yang dihasilkan oleh perusahaan perbankan berupa laporan
keuangan auditan. Laporan keuangan auditan merupakan laporan keuangan
yang berisi informasi keuangan perusahaan pada suatu periode akuntansi yang
telah diaudit dan disertai opini serta telah ditandatangani oleh akuntan publik
sebagai wujud tanggung jawab manajemen kepada pihak internal maupun
eksternal perusahaan seperti investor, kreditur, OJK, kantor pelayanan pajak
(KPP), pemegang saham dan lain-lain sebagai pedoman pengambilan
keputusan. Bagi pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan akan
memberikan manfaat dalam proses pengambilan keputusan apabila informasi
yang tertuang di dalamnya disajikan dengan benar, tepat dan akurat.
Laporan keuangan auditan sebagai sarana pengkomunikasian informasi akan
sangat bermanfaat apabila informasi yang diberikan bersifat relevan dan tepat
waktu bagi para pengguna laporan keuangan sebelum informasi tersebut
kehilangan kapasitasnya dalam mempengaruhi proses pengambilan keputusan.
Suatu informasi tidak dapat dikatakan relevan jika informasi tersebut tidak
tepat waktu, dan dengan adanya ketepatan waktu ini tentu akan memudahkan

8
dalam mengukur transaparansi maupun kualitas pelaporannya (Mc Gee,
2007).
Risiko ketidaksesuaian penyajian informasi akan berkurang jika laporan
keuangan auditan yang disampaikan tepat waktu. Ini menunjukkan bahwa
ketepatan waktu dalam penyajian pelaporan keuangan auditan ke publik
semakin bertambah penting seiring dengan kemajuan dunia bisnis sehingga
diharapkan perusahaan untuk tidak melakukan penundaan dalam pelaporan
keuangan auditan.
Seluruh perusahaan go public wajib menerbitkan laporan keuangan yang telah
disusun sesuai dengan standar akuntansi keuangan dan diaudit oleh akuntan
publik secara tepat waktu. Peraturan akan ketepatan waktu pelaporan
keuangan telah diatur dalam UU No. 8 Tahun 1995 tentang pasar modal
mengenai kepatuhan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan yang
dinyatakan secara jelas. Regulasi yang ditetapkan bagi perusahaan yang telah
terdaftar di pasar modal harus mengungkapkan rincian informasi, baik di
dalam laporan pokok maupun laporan keuangan tahunan (annual report),
sebagaimana diatur dalam UU No. 21 Tahun 2011 pengawasan pasar modal
berada di bawah kewenangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sejak tahun
2013, laporan keuangan auditan disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan
(OJK). Sejak saat itu, peraturannya kembali diperbarui melalui peraturan OJK
Nomor X.K.6 tentang kewajiban penyampaian laporan keuangan bagi emiten
atau perusahaan publik, disebutkan bahwa laporan keuangan wajib
disampaikan selambat-lambatnya (120 hari) atau 4 bulan setelah tahun buku
berakhir.
Berdasarkan hasil Bursa Efek Indonesia dapat diketahui bahwa terdapat
beberapa perusahaan perbankan yang terlambat dalam melaporkan keuangan
yaitu melebihi tanggal yang telah ditetapkan OJK yaitu 90 hari setelah tutup
buku akhir tahun (31 Desember). Terdapat 8 perusahaan perbankan terlambat
melaporkan keuangannya per 31 Desember 2019, yakni PT Bank Agris Tbk,
Bank Capital Indonesia Tbk, PT Bank Yudha Bhakti Tbk, PT Bank Agris
Ganesha, Bank Victoria International Tbk, Bank Artha Graha Inernasional
Tbk, Bank Mayapada Inernasional Tbk dan PT Bank Nationalnobu Tbk.

9
Selanjutnya untuk laporan keuangan per 31 Desember 2020 terdapat 12
perusahaan yang belum menyampaikan laporan keuangan auditan secara tepat
waktu, diantaranya Bank Rakyat Indonsia Agroniaga Tbk, PT Bank Agris
Tbk, Bank Capital Indonesia Tbk, PT Bank Jtrust Indonsia Tbk, PT Bank
Ganesha, PT Bank Ina Perdana Tbk, Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur
Tbk, Bank Bumi Artha Tbk, Bank Sinarmas Tbk, Bank of India Indonesia
Tbk, Bank Victoria International Tbk, Bank Mayapada Inernasional Tbk dan
PT Bank Nationalnobu Tbk. Keterlambatan pelaporan keuangan tentu akan
merugikan investor dan berdampak pada ketidakpastian keputusan yang
didasarkan pada laporan keuangan. Investor akan menganggap keterlambatan
pelaporan keuangan merupakan pertanda buruk bagi kondisi kesehatan
perusahaan (Syahputri & Kananto, 2020).
Hal ini mencerminkan betapa pentingnya ketepatan waktu dalam pelaporan
keuangan auditan dapat disajikan ke publik. Selain untuk mematuhi ketentuan
dalam peraturan, ketepatan waktu pelaporan keuangan auditan memegang
peranan penting demi tercapainya prinsip keterbukaan di pasar modal
Indonesia dan menghindari adanya spekulasi dalam perdagangan saham
perusahaan, memenuhi hak investor publik yang menanamkan modal di
perusahaan untuk memperoleh informasi laporan keuangan perusahaan dengan
segera, meningkatkan good governance emiten di Indonesia, dan menjaga citra
laporan keuangan perusahaan di mata publik.
Keterlambatan penyampaian laporan keuangan dikarenakan berita buruk suatu
perusahaan yaitu berkaitan dengan kesulitan keuangan, qualifed opinion oleh
auditor dan keterlambatan audit. Selain itu terdapat beberapa faktor lain yang
sering ditemukan sebagai penentu ketepatan waktu pelaporan keuangan dalam
perusahaan antara lain leverage, kepemilikan institusional dan reputasi KAP.
Dalam keterlambatan audit terdapat beberapa faktor bervariasi yang telah
dilakukan dalam penelitian sebelumnya.
Leverage menunjukkan sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan
liabilitas atau dengan kata lain leverage dapat digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh liabilitasnya. Kepemilikan
Institusional adalah jumlah kepemilikan saham yang dimiliki oleh pihak luar

10
(pihak institusi). Dengan adanya pengendalian dan pengawasan oleh pihak
institusi, maka manajemen dituntut untuk menyampaikan laporan keuangan
secara tepat waktu. Reputasi KAP merupakan citra yang menjadi penting
untuk diperhatikan oleh perusahaan yang akan memakai jasa audit KAP. Hal
ini dikarenakan KAP yang memiliki reputasi baik memiliki kompetensi,
keahlian, dan independensi yang tinggi.
Leverage adalah untuk menggambarkan suatu keadaan atau kemampuan suatu
perusahaan dalam menggunakan aktiva atau dana yang mempunyai beban
tetap untuk memperbesar tingkat penghasilan bagi pemilik perusahaan.
Semakin tinggi nilai leverage, maka semakin tinggi pula risiko keuangan
perusahaan karena ketidakmampuan dalam membayar hutang baik pokok
maupun bunganya. Sudah banyak dilakukan penelitian mengenai ketepatan
waktu pelaporan keuangan auditan di Indonesia. Penelitian yang dilakukan
oleh Urvan Maulana Mufqi (2016) dan Ine Aprianti (2017) menunjukkan
bahwa leverage berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan
sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Putu Sapta Adi Rafikaningsih, dkk
(2020) menunjukkan bahwa leverage tidak berpengaruh terhadap ketepatan
waktu pelaporan keuangan.
Kepemilikan institusional adalah kepemilikan saham perusahaan yang dimiliki
oleh institusi baik yang bergerak dalam bidang keuangan atau non keuangan
atau badan hukum lain. Dengan adanya kepemilikan institusional maka akan
mengubah pengelolaan oleh perusahaan yang semula berjalan dengan
keinginan pribadi menjadi perusahaan yang berjalan dengan pengawasan.
Penelitian Darmawati, Nor (2018) menunjukkan bahwa kepemilikan
institusional berpengaruh terhadap ketepatwaktuan penyajian laporan
keuangan. Hal ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
(Khoyriyah, 2019) menyatakan bahwa kepemilikan institusional tidak
berpengaruh terhadap ketepatan waktu.
Selain Leverage dan Kepemilikan Institusional, Reputasi KAP juga
mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Reputasi
KAP yang baik biasanya memiliki tenaga spesialis yang khusus menangani
kewajiban perusahaan publik dalam menyampaikan laporan keuangan sesuai

11
dengan regulasi BAPEPAM, sehingga KAP dengan reputasi baik seperti KAP
the big four cenderung tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangan 3
dibandingkan dengan KAP non big four. Hasil penelitian Pradipta (2017)
menunjukkan bahwa reputasi kantor akuntan publik berpengaruh signifikan
terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Namun hasil
berbeda diperoleh Dewi (2013) menunjukkan bahwa reputasi KAP tidak
memiliki pengaruh terhadap ketidaktepatwaktuan pelaporan keuangan.
Menurut penelitian yang telah dipaparkan oleh peneliti terdahulu
membuktikan bahwa terdapat beberapa faktor yang berpengaruh signifikan
terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan auditan, walaupun masih
terdapat perbedaan hasil penelitian.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka peneliti termotivasi untuk
melanjutkan penelitian dengan judul “Pengaruh Leverage, Kepemilikan
Institusional, dan Reputasi KAP terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan
Keuangan Auditan pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia Periode 2017-2021”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang penelitian diatas, maka peneliti


merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah leverage berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan
keuangan auditan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia periode 2017-2021?
2. Apakah kepemilikan institusional berpengaruh terhadap ketepatan waktu
pelaporan keuangan auditan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2017-2021?
3. Apakah reputasi KAP berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan
keuangan auditan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia periode 2017-2021?

12
1.3 Batasan Masalah

Batasan pada penelitian ini adalah:


1. Perusahaan Perbankan yang terdaftar di BEI
2. Menggunakan laporan keuangan tahunan selama 5 tahun yaitu 2017-
2021.

1.4 Tujuan Penelitian

1. Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini


adalah untuk menganalisis pengaruh leverage terhadap ketepatan
waktu pelaporan keuangan auditan pada perusahaan perbankan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017- 2021
2. Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah untuk menganalisis pengaruh kepemilikan institusional
terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan auditan pada perusahaan
perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017- 2021.
3. Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah untuk menganalisis pengaruh reputasi KAP terhadap ketepatan
waktu pelaporan keuangan auditan pada perusahaan perbankan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017- 2021.

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihakpihak, antara


lain sebagai berikut:
1. Bagi Penulis, penelitian ini dapat memperluas pemahaman serta
menambah referensi mengenai akuntansi umumnya, khususnya
pemahaman mengenai ketepatan waktu pelaporan keuangan.
2. Bagi Stakeholder Perusahaan, penelitian ini memberikan manfaat
dan dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam menentukan
keputusan yang akan diambil.

13
3. Bagi Investor dan Investor Potensial, penelitian ini dapat
memberikan gambaran tentang laporan keuangan sehingga dapat
dijadikan acuan untuk pembuatan keputusan investasi.
4. Bagi Akademisi, penelitian ini dapat memberikan informasi dan
kontribusi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan di bidang
akuntansi khususnya yang berkaitan dengan ketepatan waktu
pelaporan keuangan dan dapat menjadi referensi dalam melakukan
penelitian selanjutnya.

14
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Penelitian yang telah dilakukan mengenai faktor-faktor mempengaruhi


ketepatan waktu pelaporan keuangan yang sedang dilakukan tidak terlepas
dari penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu dengan
tujuan untuk memperkuat hasil dari penelitian yang sedang dilakukan, dan
juga bertujuan untuk perbandingan dengan penelitian yang sedang dilakukan.
Berikut ringkasan penelitian terdahulu :

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

Nama Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian


No. Peneliti Penelitian

1. Rianti Pengaruh Variabel Hasil penelitian


(2014) Profitabilitas, Independen: menunjukkan bahwa
Leverage, Profitabilitas, profitabilitas, leverage,
Kepemilikan Leverage, kepemilikan institusional
Institusional, dan Kepemilikan dan kepemilikan
Kepemilikan Institusional, dan manajerial tidak
Manajerial Terhadap Kepemilikan berpengaruh terhadap
Ketepatan Waktu Manajerial ketepatan waktu pelaporan
Pelaporan Keuangan keuangan.
(Studi pada Variabel
Perusahaan Dependen:
Manufaktur yang Ketepatan Waktu
Terdaftar di BEI pada Pelaporan
tahun 2009- Keuangan
2011).

15
2. Kuswanto Faktor-faktor yang Variabel Hasil penelitian ini
dan Manaf Mempengaruhi Independen: menunjukkan bahwa opini
(2015) Ketepatan Waktu Profitabilitas, auditor dan kepemilikan
Penyampaian Laporan Leverage, publik secara signifikan
Keuangan ke Publik Likuiditas, berpengaruh pada
(Studi Empiris pada Ukuran ketepatan waktu pelaporan
Perusahaan Manufaktur Perusahaan, keuangan, sedangkan
yang Terdaftar di Reputasi KAP, profitabilitas, leverage,
Bursa Efek Indonesia Opini Auditor, likuiditas, ukuran
Periode 2010-2013). Umur perusahaan, reputasi KAP
Perusahaan, dan dan umur perusahaan tidak
Kepemilikan berpengaruh signifikan
Perusahaan terhadap ketepatan waktu
pelaporan keuangan
Variabel
Dependen:
Ketepatan Waktu
Pelaporan
Keuangan

3. Yuditasari Pengaruh Leverage, Variabel Hasil penelitian


(2016) Kepemilikan Independen: menunjukkan bahwa
Manajerial, Ukuran Leverage, Reputasi KAP berpengaruh
Perusahaan, Likuiditas, Kepemilikan terhadap ketepatan waktu
dan Reputasi KAP Manajerial, pelaporan keuangan,
Terhadap Ketepatan Ukuran sedangkan leverage,
Waktu Pelaporan Perusahaan, profitabilitas, Kepemilikan
Keuangan Likuiditas, Manajerial, Ukuran
dan Perusahaan, dan Likuiditas
Reputasi KAP tidak berpengaruh terhadap
ketepatan waktu pelaporan
Variabel keuangan.
Dependen:
Ketepatan Waktu
Pelaporan
Keuangan

16
4. Nurfauziah Pengaruh Profitabilitas, Variabel Hasil penelitian ini
(2016) Ukuran Perusahaan, Independen: menunjukkan bahwa
Leverage, dan Reputasi Profitabilitas, Leverage berpengaruh
Kantor Akuntan Publik Ukuran terhadap ketepatan waktu
Terhadap Ketepatan Perusahaan, pelaporan keuangan,
Waktu Pelaporan Leverage, sedangkan Reputasi Kantor
Keuangan Audited dan Akuntan Publik tidak
(Studi Empiris pada Reputasi berpengaruh terhadap
Perusahaan Manufaktur Kantor ketepatan waktu pelaporan
yang Terdaftar di BEI Akuntan Publik keuangan.
Periode 2009-2014).
Variabel
Dependen:
Ketepatan Waktu
Pelaporan
Keuangan
Audited

5 Robiana Analisis Pengaruh Variabel Hasil penelitian ini


(2017) Reputasi KAP, Independen: menunjukkan bahwa DER
Ukuran Perusahaan, Reputasi KAP, dan Reputasi KAP tidak
ROA, dan DER Ukuran berpengaruh secara
Terhadap Ketepatan Perusahaan, signifikan terhadap
Waktu Penyampaian ROA, dan DER ketepatan waktu
Laporan Keuangan penyampaian laporan
(Studi Empiris Pada Variabel keuangan pada perusahaan
Perusahaan Manufaktur Dependen: manufaktur sektor industri
Sektor Industri Barang Ketepatan Waktu barang konsumsi yang
Konsumsi yang Penyampaian terdaftar di BEI tahun
Terdaftar di Bursa Efek Laporan 2013-2015.
Indonesia Tahun 2013- Keuangan
2015

17
6. Dwiyani, Faktor-faktor yang Variabel Hasil penelitian ini
dkk. (2017) Mempengaruhi Independen: menunjukkan bahwa
Ketepatwaktuan Komite Audit, komite audit, kepemilikan
Penyajian Laporan Kepemilikan manajerial, dan
Keuangan Manajerial, profitabilitas berpengaruh
Profitabilitas, terhadap ketepatwaktuan

Dewan penyajian laporan


Komisaris keuangan, sedangkan
Independen, dewan komisaris
Kepemilikan independen, kepemilikan
Institusional, institusional dan leverage
Leverage tidak berpengaruh terhadap
ketepatwaktuan penyajian
Variabel laporan keuangan.
Dependen:
Ketepatwaktuan
Penyajian
Laporan
Keuangan

18
7. Amelia Pengaruh Mekanisme Variabel Hasil penelitian
(2017) Corporate Governance Independen: menunjukkan bahwa
Terhadap Ketepatan Kepemilikan kepemilikan manajerial,
Waktu Penyampaian Manajerial, komite audit, ukuran dewan
Laporan Keuangan Komite Audit, direksi, dan komisaris
Perusahaan Ukuran Dewan independen berpengaruh
Direksi, terhadap ketepatan waktu
Komisaris penyampaian laporan
Independen, keuangan, sedangkan
Kepemilikan kepemilikan institusional
Institusional, dan kualitas audit tidak
Kualitas Audit berpengaruh terhadap
ketepatan waktu
Variabel penyampaian laporan
Dependen: keuangan perusahaan
Ketepatan Waktu manufaktur yang terdaftar
Penyampaian di BEI selama tahun 2007-
Laporan 2010.
Keuangan
Perusahaan

8. Girsang Pengaruh Mekanisme Variabel Hasil penelitian ini


(2017) Corporate Governance Independen: menunjukkan bahwa
dan Profitabilitas Komisaris komisaris independen,
Terhadap Ketepatan Independen, kepemilikan institusional,
Waktu Pelaporan Kepemilikan kualitas audit, dan
Keuangan (Studi Manajerial, profitabilitas berpengaruh
Empiris pada Kepemilikan terhadap ketepatan waktu
Perusahaan Manufaktur Institusional, pelaporan keuangan,
yang Terdaftar di Bursa Komite Audit, sedangkan kepemilikan
Efek Indonesia Tahun Kualitas Audit, manajerial dan komite audit
2015) dan Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap
ketepatan waktu pelaporan
Variabel keuangan perusahaan
Dependen: manufaktur yang terdaftar
Ketepatan Waktu di BEI tahun 2015.
Pelaporan
Keuangan
Perusahaan

19
9. Darmawati Pengaruh Kepemilikan Variabel Hasil penelitian ini
dan Noor Institusional Terhadap Independen: menunjukkan bahwa
(2018) Ketepatwaktuan Kepemilikan kepemilikan institusional
Penyajian Laporan Institusional tidak berpengaruh terhadap
Keuangan ketepatwaktuan penyajian
Variabel laporan keuangan pada
Dependen: perusahaan manufaktur
Ketepatwaktuan yang tercatat di Bursa Efek
Penyajian Indonesia pada tahun 2017-
Laporan 2021.
Keuangan

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Teori Keagenan (Agency Theory)

Teori keagenan pertama kali dicetuskan oleh Jensen dan Meckling (1976),
yang menyatakan bahwa hubungan keagenan sebagai suatu kontrak antara
manajemen selaku agent dengan pemilik sebagai principal perusahaan.
Sementara menurut Anthony dan Govindarajan (2005), agency theory
menjelaskan hubungan atau kontrak antara principal dan agent. Dalam
hubungan ini terjadi pemisahan fungsi, dimana pemilik perusahaan
(principal) mendelegasikan wewenang kepada manajemen (agent) sebagai
pengelola untuk menjalankan perusahaan. Teori agensi mengasumsikan
bahwa semua individu bertindak atas kepentingan mereka sendiri sehingga
menimbulkan konflik kepentingan antara principal dan agent. Dengan
adanya pemisahan fungsi antara principal dengan agent dapat berdampak
negatif. Pihak agent selaku pengelola perusahaan mengetahui lebih banyak
informasi internal perusahaan dan prospek perusahaan di masa mendatang
dibandingkan dengan principal. Hal tersebut yang menjadikan konflik
kepentingan semakin meningkat dan mengakibatkan adanya

20
ketidakseimbangan informasi (asymmetrical information). Dalam kondisi
asimetri informasi inilah yang mendorong agent untuk menyembunyikan
beberapa informasi dari principal, menyajikan informasi yang tidak
sebenarnya, terutama informasi yang berkaitan dengan pengukuran kinerja
agent. Pihak agent terpacu untuk mempengaruhi angka-angka akuntansi
yang disajikan dalam laporan keuangan sebagai sarana untuk
memaksimalkan keuntungan agar posisi agent tetap dipertahankan serta
dapat meraih bonus. Situasi lainnya pun timbul ketika agent kurang atau
tidak memiliki saham biasa perusahaan tersebut maka ia kurang berupaya
untuk memaksimumkan keuntungan bagi perusahaan karena ia merasa tidak
memiliki andil terhadap perusahaan itu. Dengan demikian pelaporan
keuangan auditan yang tepat waktu menjadi tindakan yang tepat untuk
meminimalisir asimetri informasi yang terjadi antara principal dan agent
karena agent dapat menginformasikan keadaan perusahaan secara
transparan kepada principal.

2.2.2 Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Auditan

Setiap perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia wajib menyajikan


laporan keuangan auditan yang telah diudit dan disertai opini audit serta
ditandatangani oleh Akuntan Publik. Seiring dengan berkembangnya dunia
bisnis khususnya perkembangan dunia perbankan yang begitu pesat dari
waktu ke waktu menuntutnya untuk melaporkan kondisi perusahaan dalam
bentuk laporan keuangan auditan.

Laporan keuangan auditan yang disajikan pun harus tepat waktu. Ketepatan
waktu pelaporan keuangan auditan adalah rentang waktu antara tanggal
tutup buku yang tertera pada laporan keuangan perusahaan (31 Desember)
sampai pada tanggal ketika informasi keuangan diumumkan ke publik
(paling lambat 31 April tahun berikutnya). Ketepatan waktu pelaporan
keuangan menjadi penting mengingat bahwa pasar modal bergerak dinamis
setiap menitnya sehingga akan mempengaruhi harga saham dan keputusan
penggunanya dalam pengambilan keputusan. Oleh karena itu, ketepatan
waktu pelaporan keuangan auditan sangat dibutuhkan dalam hal ini. Jika

21
terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan, maka informasi
yang dihasilkan akan kehilangan relevansinya.

Faktor ketepatan waktu adalah hal yang penting bagi laporan keuangan
auditan. Ketepatan waktu yang dimaksud adalah ketika informasi yang
disajikan tersedia saat dibutuhkan atau dalam pengambilan keputusan.
Namun jika informasi tersedia setelah keputusan diambil maka dapat
dikatakan informasi tersebut tidak relevan dan menjadi sia-sia karena tidak
dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan. Sehubungan dengan
hal ini maka Bursa Efek Indonesia menerbitkan Keputusan Direksi PT
Bursa Efek Jakarta Nomor: Kep-306/BEJ/07-2004 (Peraturan Nomor I-E)
tentang kewajiban penyampaian informasi. Dalam hal perusahaan tercatat
yang terlambat dalam penyampaian laporan keuangannya dikenakan sanksi
administrasi dan denda oleh Bursa sesuai dengan Keputusan Direksi PT
Bursa Efek Jakarta Nomor: Kep-307/BEJ/07-2004 (Peraturan Nomor I-H)
tentang sanksi bagi perusahaan yang tidak patuh terhadap peraturan tersebut,
meliputi empat bentuk sanksi yang dikenakan, yaitu: 1) peringatan tertulis I,
atas keterlambatan penyampaian laporan keuangan sampai 30 (tiga puluh)
hari kalender terhitung sejak lampaunya batas waktu penyampaian laporan
keuangan; 2) peringatan tertulis II dan denda Rp.50.000.000,- apabila mulai
hari kalender ke-31 hingga kalender ke-60 sejak lampaunya batas
penyampaian laporan keuangan, perusahaan tercatat tetap tidak memenuhi
kewajiban menyampaikan laporan keuangan; 3) peringatan tertulis III dan
denda Rp.150.000.000,- apabila mulai hari kalender ke-60 hingga kalender
ke-90 sejak lampaunya batas waktu penyampaian laporan keuangan namun
tidak memenuhi kewajiban untuk membayar denda sebagaimana dimaksud
pada ketentuan peraturan II di atas; 4) penghentian sementara perdagangan
dalam hal kewajaran laporan keuangan atau denda tersebut di atas belum
dilakukan oleh perusahaan.

Ketepatan waktu dalam pelaporan keuangan auditan dapat dipengaruhi oleh


berbagai faktor baik internal maupun eksternal perusahaan. Sehingga faktor-
faktor akan yang diuji dalam penelitian ini adalah leverage, kepemilikan
institusional dan reputasi KAP.

22
2.2.3 Leverage

Menurut Gitman Lawrence J (2009), “The Debt Ratio measures the


proportion of total assets financed by the firm’s creditors. The higher this
ratio, the greater the amount of other people’s money being used to
generate profits”. Penjelasan tersebut menekankan terhadap pentingnya
peran pendanaan liabilitas yang dapat ditunjukkan dari persentase aset
perusahaan yang didukung oleh pendanaan liabilitas. Semakin besar
persentase pendanaan yang disediakan oleh ekuitas pemegang saham,
semakin besar jaminan perlindungan yang didapat oleh kreditor perusahaan
(Vanhorne dan Moore, 2005).

Sementara menurut Syahyunan (2013), leverage digunakan untuk


mengetahui kemampuan perusahaan dalam melunasi seluruh liabilitasnya
atau dengan kata lain dapat digunakan untuk mengetahui bagaimana
perusahaan mendanai kegiatan usahanya apakah lebih banyak menggunakan
liabilitas atau ekuitas. Peningkatan nilai leverage suatu perusahaan
memberikan 2 macam sinyal, yaitu berita baik (good news) maupun berita
buruk (bad news). Dikatakan berita baik jika perusahaan tersebut memiliki
kesempatan bertumbuh semakin meningkat atas penggunaan hutang dan
manajemen mampu meningkatkan nilai perusahaan. Sebaliknya, berita
buruk jika perusahaan terjebak dalam liabilitas yang tinggi dalam kondisi
bisnis yang buruk sehingga besar kemungkinan laba operasi tidak mampu
membayar bunga pinjaman yang nantinya akan muncul masalah kesulitan
keuangan (financial distress). Kesulitan keuangan yang dialami perusahaan
merupakan berita buruk yang mempengaruhi pandangan publik sehingga
manajemen cenderung untuk menyampaikan laporan keuangan tidak tepat
waktu dengan menekan leverage ratio serendah – rendahnya.

1.2.4 Kepemilikan Institusional

Kepemilikan institusional adalah jumlah kepemilikan saham yang dimiliki


oleh pihak institusi seperti bank dan reksa dana, perusahaan asuransi,
perusahaan dana pensiun, perusahaan investasi pemerintah, dan kepemilikan
institusi lain.

23
Kepemilikan institusional di suatu perusahaan akan mendorong pengawasan
terhadap perusahaan semakin ketat. Saham pihak institusi sangat berpengaruh
dalam mengendalikan dan memonitor bahkan mempengaruhi kondisi dan
kinerja perusahaan. Jensen dan Meckling (1976) menyatakan bahwa
kepemilikan institusional memegang peranan penting untuk meminimalisir
konflik keagenan antara manajemen dengan pemegang saham. Konsentrasi
kepemilikan saham institusional yang tinggi dapat mengubah pengelolaan
perusahaan yang semula berjalan sesuai keinginan perusahaan itu sendiri
menjadi berjalan dalam pengawasan dan keterbatasan. Jika kinerja
manajemen baik maka pihak institusi selaku pemegang saham tetap
mempertahankan posisinya atau sebaliknya.
Dengan adanya konsentrasi kepemilikan pihak institusi maka pihak
manajemen akan lebih mendapat tekanan dan menuntutnya untuk
menunjukkan kinerja yang baik dengan menyediakan informasi berupa
laporan keuangan yang tepat waktu terhadap pemilik perusahaan (pemegang
saham).

2.2.5 Reputasi KAP


Menurut Wikipedia, Kantor Akuntan Publik (KAP) adalah lembaga yang
memiliki izin dari menteri keuangan sebagai wadah bagi akuntan publik
dalam menjalankan pekerjaannya. Perusahaan yang akan menerbitkan
laporan keuangan tahunan dan menyajikan kondisi perusahaannya ke publik
tentu sangat membutuhkan jasa KAP guna menghasilkan laporan keuangan
yang memiliki kredibilitas dan terpercaya bagi para pemakai informasi. Demi
peningkatan kredibilitas laporan keuangan yang dihasilkan, maka perusahaan
cenderung memilih reputasi KAP yang baik, tercermin dengan KAP yang
berafiliasi dengan KAP yang berskala standar internasional yaitu The Big 4
(Big Four Worldwide Accounting Firm).

Menurut Tuanakota (2011), adapun kategori Kantor Akuntan Publik yang


bekerjasama dengan The Big 4 di Indonesia yaitu :

1) KAP Price Waterhouse Coopers (PWC), yang bekerja sama dengan KAP
Drs.Hadi Sutanto & Rekan, Haryanto Sahari & Rekan.

24
2) KAP Klynveld Peat Marwick Goerdeler (KPMG), yang bekerja sama
dengan KAP Sidharta-Sidharta & Widjaja.

3) KAP Ernst & Young (E&Y), yang bekerja sama dengan KAP Prasetio,
Sarwoko, & Sanjadja.

4) KAP Deloitte Touche Thomatsu (Deloitte), yang bekerja sama dengan


KAP Hans Tuanakotta & Mustofa, Osman Ramli Satrio & Rekan.

KAP yang memiliki reputasi baik umumnya memiliki sumber daya manusia
yang lebih spesialis, keahlian dan kompetensi yang tinggi, ketersediaan
teknologi yang canggih, serta memiliki jadwal yang fleksibel sehingga
membantu perusahaan dalam menyelesaikan proses audit dan menyampaikan
laporan auditnya sehingga kondisi demikian akan berpengaruh terhadap
penyampaian laporan keuangan yang tepat waktu ke publik (Permatasari,
2018).

25
1.2 Kerangka Berpikir

Berdasarkan teori yang telah dibahas sebelumnya, maka dapat


digambarkan hubungan antara variabel independen dengan variabel
dependen dalam bentuk kerangka berpikir berikut ini.

Ha1
Leverage (X1)

Ha2 Ketepatan Waktu


Kepemilikan
Institusional Pelaporan Keuangan
(X2)
Auditan
Ha3
Reputasi KAP (Y)

Ha4

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

2.1 Kerangka Berpikir dan Pengembangan Hipotesis

2.4.1 Pengaruh Leverage terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan


Auditan

Menurut Syahyunan (2013) leverage digunakan untuk mengetahui


kemampuan perusahaan dalam melunasi seluruh liabilitasnya atau
dengan kata lain dapat digunakan untuk mengetahui bagaimana
perusahaan mendanai kegiatan usahanya apakah lebih banyak
menggunakan liabilitas atau ekuitas. Risiko keuangan yang tinggi akibat
pinjaman yang tinggi menimbulkan kesulitan keuangan yang dialami
perusahaan sebagai berita buruk yang mempengaruhi kondisi perusahaan
dimata publik sehingga manajemen akan cenderung menunda
penyampaian laporan keuangan dengan menekan leverage ratio serendah –

26
rendahnya. Kondisi ini tentu akan berdampak terhadap tidak tepat
waktunya perusahaan menyampaikan laporan keuangan auditannya ke
publik.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Melia
(2012) dan Irawan (2012) yang menyatakan bahwa leverage berpengaruh
signifikan terhadap ketepatan waktu pelporan keuangan auditan

2.4.2 Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Ketepatan Waktu


Pelaporan Keuangan Auditan
Jensen dan Meckling (1976) menyatakan bahwa kepemilikan
institusional memiliki peranan yang penting dalam meminimalisir konflik
keagenan antara manajer dengan pemegang saham. Saham pihak
institusi sangat berpengaruh dalam mengendalikan dan memonitor
bahkan mempengaruhi kondisi dan kinerja perusahaan. Dengan adanya
konsentrasi kepemilikan saham pihak institusi maka pihak manajemen
akan lebih mendapat tekanan dan menuntutnya untuk menunjukkan
kinerja yang baik dengan menyediakan informasi berupa laporan
keuangan auditan yang tepat waktu terhadap pemilik perusahaan (pihak
institusi).

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kadir
(2011) dan Savitri (2010) yang menyatakan bahwa kepemilikan
institusional berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelporan
keuangan auditan.
2.4.3 Pengaruh Reputasi KAP Terhadap Ketapatan Waktu Pelaporan Keuangan
Auditan

Perusahaan yang akan menerbitkan laporan keuangan tahunan dan


menyajikan kondisi perusahaannya ke publik tentu sangat membutuhkan
jasa KAP guna menghasilkan laporan keuangan yang memiliki
kredibilitas dan terpercaya bagi para pemakai informasi. KAP yang
memiliki reputasi baik umumnya memiliki sumber daya manusia yang
lebih spesialis, keahlian dan kompetensi yang tinggi, ketersediaan
teknologi yang canggih, serta memiliki jadwal yang fleksibel sehingga

27
membantu perusahaan dalam menyelesaikan proses audit dan
menyampaikan laporan auditnya sehingga kondisi demikian akan
berpengaruh terhadap penyampaian laporan keuangan yang tepat
waktu ke publik (Permatasari, 2018).

Pembahasan tersebut di dukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh


yuliana & Amanah (2017), Pinto & Handayani (2016) dan Yuniarti (2016)
yang menyatakan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh signifikan
terhadap ketepatan waktu pelporan keuangan auditan.

2.4.4 Pengaruh Leverage, Kepemilikan Institusional, dan Reputasi KAP


terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan

Berdasarkan uraian latar belakang penelitian, rumusan masalah,


kerangka konseptual, dan uraian di muka, maka dapat dirumuskan sebagai
Leverage, Kepemilikan Institusional, dan Reputasi KAP berpengaruh
secara simultan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan auditan.

2.2 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan uraian teoritis, tinjauan penelitian terdahulu, dan kerangka


konseptual di atas, maka hipotesis penelitian ini adalah sebagai
berikut.

Ha1 : Leverage berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan


keuangan auditan.

Ha2 : Kepemilikan Institusional berpengaruh terhadap ketepatan


waktu pelaporan keuangan auditan

Ha3 : Reputasi KAP berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan


keuangan auditan.

Ha4 : Leverage, Kepemilikan Institusional, dan Reputasi KAP


berpengaruh secara simultan terhadap ketepatan waktu pelaporan
keuangan auditan

28
BAB 3
METODE PENELITIAN

1.1 Alur Penelitian

Adapun alur penelitian ini adalah sebagai berikut :

Gambar 3.1 Bagan Alur Penelitian

1.2 Objek Penelitian

Objek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah Leverage,
Kepemilikian Institusional, dan Reputsi KAP.
1.3 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif


kausal. Menurut Sugiyono (2012), penelitian asosiatif kausal
merupakan penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan
antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana satu
variabel mempengaruhi variabel lain. Adapun variabel yang akan
diteliti sebagai variabel independen adalah leverage, kepemilikan
institusional, dan reputasi KAP memiliki hubungan dengan
ketepatan waktu pelaporan keuangan auditan sebagai variabel

29
dependen pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI periode
2017-2021

1.4 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian

3.4.1 Variabel Dependen

Variabel dependen (variabel terikat) yang digunakan dalam penelitian ini


adalah ketepatan waktu pelaporan keuangan auditan. Ketepatan waktu
yang dimaksud adalah ketika informasi yang disajikan tersedia saat
dibutuhkan atau dalam pengambilan keputusan. Ketepatan waktu pelaporan
keuangan auditan adalah rentang waktu antara tanggal tutup buku laporan
keuangan perusahaan (31 Desember) sampai pada tanggal ketika informasi
keuangan diumumkan ke publik (paling lambat 31 April tahun berikutnya).

Berdasarkan Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta Nomor: Kep-


306/BEJ/07-2004 (Peraturan Nomor I-E) tentang kewajiban penyampaian
informasi, maka perusahaan tercatat wajib menyampaikan laporan
keuangannya. Bagi perusahaan yang terlambat dalam penyampaian laporan
keuangan maka akan dikenakan sanksi administrasi dan denda sebagaimana
dimaksud dalam Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta Nomor: Kep-
307/BEJ/07-2004 (Peraturan Nomor I-H) tentang sanksi.

Variabel dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan variabel dummy.


Menurut Ghozali (2016), jika variabel independen berukuran kategori atau
dikotomi maka dalam model regresi variabel tersebut dinyatakan dengan
variabel dummy dengan kode 0 (nol) atau 1(satu), dimana variabel
dummy atau kualitatif menunjukkan keberadaan (presence) atau
ketidakberadaan (obsence) dari kualitas suatu atribut, sehingga dapat
dimasukkan kategori 0 (nol) untuk perusahaan yang tidak tepat waktu dan
kategori 1 (satu) untuk perusahaan yang tepat waktu.

3.4.2 Variabel Independen


Variabel independen (variabel bebas) yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut.

30
1) Leverage

Rasio Leverage mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai


dengan liabilitas (Kasmir, 2010). Rasio ini berguna untuk mengetahui
kemampuan perusahaan dalam melunasi seluruh liabilitasnya kepada
kreditur (pemberi pinjaman).

Dalam penelitian ini rasio yang digunakan adalah Debt to quity Ratio
(DER). Debt to Equity Ratio (DER) dapat dihitung dengan rumus
sebagai berikut:

DER= Total
Liabil
itas
Total
Ekuit
as

2) Kepemilikan Institusional

Kepemilikan institusional merupakan persentase kepemilikan saham


yang dimiliki oleh pihak institusi. Kepemilikan perusahaan oleh
pihak institusi dalam hal ini pemegang saham sangat memerlukan
informasi finansial berupa laporan keuangan auditan yang dipublikasikan
tepat waktu untuk dapat mengetahui tingkat pengembalian atau imbal
hasil atas investasi mereka. Struktur kepemilikan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah kepemilikan pihak institusional (Institutional
Ownership). Struktur kepemilikan pihak institusional (Institutional
Ownership) dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

IO= Kepemilikan Saham Institusional


x 100%
Total Saham yang Beredar

31
3) Reputasi KAP

Menurut Wikipedia, Kantor Akuntan Publik (KAP) adalah lembaga


yang memiliki izin dari menteri keuangan sebagai wadah bagi
akuntan publik dalam menjalankan pekerjaannya. KAP yang memiliki
reputasi baik umumnya memiliki sumber daya manusia yang lebih
spesialis, keahlian dan kompetensi yang tinggi, ketersediaan teknologi
yang canggih, serta memiliki jadwal yang fleksibel sehingga membantu
perusahaan dalam menyelesaikan proses audit dan menyampaikan
laporan auditnya sehingga kondisi demikian akan berpengaruh terhadap
penyampaian laporan keuangan yang tepat waktu ke publik
(Permatasari, 2018).

Kategori perusahaan yang menggunakan jasa KAP yang berafiliasi


dengan KAP The Big 4 diberi kode “1”, sedangkan perusahaan yang
menggunakan jasa selain KAP yang berafiliasi dengan KAP The Big
4 diberi kode “0” (Hilmi dan Ali, 2008).

Tabel 3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian


Variabel Definisi Operasional Pengukuran Skala
Ukur
Variabel Tanggal publikasi Menggunakan variabel dummy,
Dependen: laporan keuangan yang dimana:
telah diaudit ke BEI 0 (nol) untuk perusahaan yang
Ketepatan Waktu selambat- lambatnya tidak tepat waktu Nominal
Pelaporan 120 hari setelah tanggal 1 (satu) untuk perusahaan yang tepat
Keuangan tahun buku berakhir waktu
Auditan (akhir bulan keempat
(Y) sejak tutup buku).

Variabel Menggambarkan
Independen: hubungan sejauh Total Liabilitas
x 100% Rasio
Leverage mana aktiva perusahaan DER=
(X2) dibiayai dengan Total Ekuitas
liabilitas.

Kepemilikan Jumlah presentase


Institusional kepemilikan saham Kepemilikan Saham
(X3) yang dimiliki oleh
pihak institusi. Pihak Institusi Rasio
OWN= Total Saham Beredarx100%

32
Reputasi KAP Reputasi KAP sebagai Menggunakan variabel dummy,
(X4) salah satu faktor yang dimana:
dapat mempengaruhi 0 (nol) untuk perusahaan yang tidak
kepercayaan publik menggunakan jasa KAP The Big 4 Nominal
terhadap 1 (satu) untuk perusahaan yang
independensi auditor menggunakan jasa KAP The Big 4
dalam melakukan
pemeriksaan terhadap
laporan keuangan.

1.5 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa


Efek Indonesia periode 2017-2021, yaitu sebanyak 43 perusahaan perbankan.
Data diperoleh melalui situs BEI di www.idx.co.id. Sedangkan untuk
metode pengambilan sampel yang digunakan yaitu purposive sampling di
mana penentuan sampel populasi ditentukan berdasarkan kriteria dan
pertimbangan tertentu.

Adapun kriteria yang ditetapkan dalam pengambilan sampel penelitian ini


adalah sebagai berikut.

1) Perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan


tidak dalam proses di delisting selama tahun 2017-2021.
2) Perusahaan perbankan yang menyajikan laporan keuangan tahunan
yang telah diaudit untuk tahun 2017-2021.
3) Perusahaan perbankan yang memiliki kelengkapan data laporan keuangan
yang berkaitan dengan pengukuran variabel penelitian.

Tabel 3.2 Penentuan Sampel Penelitian

NO. Karakteristik Sampel Jumlah


1 Perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2017-2021 43

2 Perusahaan tersebut tidak menyajikan laporan keuangan


yang tahunan telah diaudit untuk tahun 2017-2021 (5)

3 Perusahaan tersebut tidak memiliki kelengkapan data laporan


keuangan yang berkaitan dengan pengukuran variabel (5)
penelitian

33
4 Jumlah sampel penelitian 33
5 Tahun Pengamatan 5
6 Total sampel 165
Sumber: www.idx.co.id

3.6 Jenis dan Sumber Data


Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu
berupa laporan keuangan auditan tahunan perusahaan perbankan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2017-2021. Data laporan
keuangan auditan tahunan ini diperoleh dari situs resmi Bursa Efek
Indonesia www.idx.co.id.

3.7 Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dalam dua tahap.
Tahap pertama, peneliti melakukan studi pustaka, yaitu mencari literatur
atau referensi yang mendukung penelitian tersebut. Tahap kedua, peneliti
mengumpulkan data dengan penelusuran melalui media internet melalui
situs www.idx.co.id berupa bentuk laporan keuangan auditan tahunan
yang dipublikasikan dan selanjutnya diolah dengan menggunakan software
pengolah data statistik untuk menganalisis dan menetapkan kesimpulan.

3.8 Metode Analisis Data


Metode analisis data yang digunakan yaitu metode Statistik Deskriptif.
Menurut Sugiyono (2012), statistik deskriptif digunakan untuk
menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data
yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat
kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi. Analisis statistik
deskriptif meliputi jumlah sampel, nilai minimum, nilai maksimum, nilai
rata-rata (mean), dan standar deviasi. Namun, tidak semua variabel dapat
dijelaskan melalui statistik deskriptif seperti variabel yang memiliki skala
nominal. Skala nominal merupakan skala pengukuran kategori atau
kelompok (Ghozali, 2016). Skala angka ini hanya berfungsi sebagai label
kategori semata tanpa nilai instrinsik dan tidak memiliki arti apa-apa, oleh
sebab itu tidaklah tepat menghitung nilai rata-rata (mean) dan standar
deviasi variabel yang demikian.

34
3.9 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis
Penelitian ini menggunakan regresi logistik (logistic regression)
sebagai alat analisisnya, dimana pada regresi logistik variabel
dependen adalah data nominal (Singgih Santoso, 2014). Menurut
Imam Ghozali (2016), pada pengujian regresi logistik tidak perlu
asumsi normalitas data (asumsi multivariate normal distribution tidak
dipenuhi) karena variabel bebas merupakan kombinasi antara
variabel kontinyu (metrik) dan kategorikal (nonmetrik) seperti
dalam penelitian ini. Regresi logistik (logisti cregression) digunakan
untuk menguji apakah probabilitas terjadinya variabel dependen dapat
diprediksi dengan variabel independennya.

Adapun tahapan dalam analisis pengujian model dengan regresi


logistik sebagai berikut:

3.9.1 Menguji Kelayakan Model Regresi (Goodness of Fit)

Teknik yang digunakan untuk menilai kelayakan model regresi


logistik dilakukan dengan Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit
Test yang diukur dengan nilai Chi-square. Hosmer and Lemeshow’s
Goodness of Fit Test dilakukan untuk menguji apakah hipotesis nol data
yang digunakan telah sesuai atau tidak dengan model, jika telah sesuai
dan tidak terdapat perbedaan maka dapat dikatakan fit.

Jika nilai statistik Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit sama


dengan atau kurang dari 0,05, maka hipotesis nol ditolak yang berarti
terdapat perbedaan signifikan antara model dengan nilai observasinya
Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit tidak baik karena model
tidak dapat memprediksi nilai observasinya. Jika nilai statistik Hosmer
and Lemeshow’s Goodness of Fit lebih besar dari 0.05, maka hipotesis
nol diterima dan berarti model mampu memprediksi nilai observasinya
(Ghozali, 2016).

35
3.9.2 Menguji Keseluruhan Model (Overall Fit Model)

Untuk menilai uji keseluruhan model (Overall Fit Model) dapat


digunakan fungsi Likelihood. Pengujian ini bertujuan untuk melihat
apakah model yang dihipotesiskan fit dengan data atau tidak.

Dalam menguji keseluruhan model fit (Overall Fit Model), menurut


Ghozali (2016: 328) dapat dilakukan dengan membandingkan nilai
antara -2 Log Likelihood (-2 LL) pada awal (block number = 0), dengan
nilai -2 Log Likelihood (-2 LL) pada akhir (block number = 1). Apabila
nilai -2 Log Likelihood (-2 LL) (block number = 0) lebih besar dari
nilai -2 Log Likelihood (-2 LL) (block number = 1), maka penurunan
nilai Likelihood menunjukkan bahwa model regresi baik.
3.9.3 Menguji Koefisien Determinasi

Koefisien Determinasi pada regresi logistik dengan menggunakan


nilai Nagelkerke’s R dan nilai Cox & Snell’s R Square digunakan untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen. Nilai Nagelkerke’s R Square dapat
diinterpretasikan seperti nilai R Square pada regresi berganda (Ghozali,
2016). Besarnya koefisien determinasi dari 0 sampai 1. Semakin
mendekati nol, maka semakin kecil pengaruhnya sebaliknya semakin
mendekati satu maka besar pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen.
3.9.4 Menguji Omnibus Tests of Model Coefficients

Pengujian regresi logistik secara simultan disebut dengan Omnibus


Tests of Model Coefficients. Pengujian ini dilakukan untuk melihat
apakah variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap
variabel dependen. Dasar pengambilan keputusannya adalah jika
nilai signifikansi lebih besar dari 0.05 maka H0 diterima sedangkan
jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05 maka H0 ditolak.

36
3.9.5 Menguji Koefisien Regresi

Pengujian secara parsial pada regresi logistik dapat ditunjukkan pada


tabel variables in the equation yang bertujuan untuk mengetahui
signifikansi konstanta dari setiap variabel independen yang masuk ke
dalam model. Pengujian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh
masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen.
Penentuan diterima atau tidaknya H0 didasarkan pada tingkat
signifikansi 𝛼 (5%) dengan kriteria sebagai berikut:
1) H0 diterima apabila nilai probabilitas (sig.) > tingkat signifikansi 𝛼
(5%). Hal ini berarti Ha ditolak atau hipotesis yang menyatakan
bahwa variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel
dependen ditolak.
2) H0 ditolak apabila nilai probabilitas (sig.) < tingkat signifikansi 𝛼
(5%). Hal ini berarti Ha diterima atau hipotesis yang menyatakan
bahwa variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel
dependen diterima.
Persamaan regresi logistik dapat dinyatakan sebagai berikut.
Ln KW = b0 + b1 DER + b2 IO + b3 KAP + e

Keterangan:
Ln KW = Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Auditan
DER = Leverage
IO = Kepemilikan Institusional
KAP = Reputasi KAP
b0 = Konstanta
b1-b3 = Koefisien Regresi

e = Tingkat Kesalahan atau Error

37
DAFTAR PUSTAKA

Amelia, Risky, 2017. Pengaruh Mekanisme Corporate Governance


Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan
Perusahaan, Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Bakrie,
Jakarta.
Anthony, R. N., dan Govindarajan, V., 2005. Sistem Pengendalian
Manajemen, Buku 1, Edisi 11, Salemba Empat, Jakarta.
Bursa Efek Jakarta, 2004. Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta
Nomor: KEP-306/BEJ/07-2004 Tentang Peraturan Nomor I-E
Tentang Kewajiban Penyampaian Informasi, www.idx.co.id.
, 2004. Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta Nomor:
KEP-307/BEJ/07-2004 Tentang Peraturan Nomor I-H Tentang
Sanksi, www.idx.co.id.
Darmawati, Deni, dan Ice Nasyrah Noor, 2018. “Pengaruh Kepemilikan
Institusional Terhadap Ketepatwaktuan Penyajian Laporan
Keuangan”, Seminar Nasional Cendekiawan ke 4 Tahun 2018, ISSN
(P) : 2460-8696, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trisakti,
Jakarta.
Dwiyani, Sagung Agung, I Dewa Nyoman Badera, dan I Putu Sudana,
2017. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketepatwaktuan
Penyajian Laporan Keuangan”, E- Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Universitas Udayana, hal : 1451- 1480, ISSN : 2337-3067, Bali.
Ghozali, Imam, 2016. Aplikasi Analisis Multivariete dengan Program
IBM SPSS 23, BPFE Universitas Diponegoro, Semarang.
Girsang, Yuni Mayasari, 2017. Pengaruh Mekanisme Corporate
Governance dan Profitabilitas Terhadap Ketepatan Waktu
Pelaporan Keuangan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2015), Fakultas
Ekonomi Universitas Riau, Pekanbaru.
Gitman, Lawrence J., 2009. Principles of Managerial Finance, 12th Edition,
Prentice Hall, Boston.
Harahap, Sofyan S., 2013. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, PT
RajaGrafindo Persada,Jakarta.
Hery, 2012. Analisis Laporan Keuangan, PT Bumi Aksara, Jakarta.
Hilmi, Utari dan Ali S., 2008. “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan (Studi Empiris
pada Perusahaan-perusahaan yang Terdaftar di BEJ Periode 2004-
2006)”, Jurnal Akuntansi Keuangan.
Jensen, M. C. dan W. Meckling, 1976. “Theory of The Firm: Managerial
Behavior, Agency Cost, and Ownership Structure”, Journal of

38
Financial Economic 3, hal 305-360, University of Rochester,
Rochester.
Kasmir, 2010. Pengantar Manajemen Keuangan, Prenada Media Group,
Jakarta.
, 2013. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Rajawali Pers,
Jakarta.
Kuswanto, Hedy dan Sodikin Manaf., 2015. Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan
ke Publik (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013), STIE
Dharmaputra, Semarang.
Marla, Preisha G., 2013. Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas, Auditor
Switching, Rasio Gearing dan Opini Audit Terhadap Ketepatan
Waktu Pelaporan Keuangan pada Perusahaan Perbankan yang
Terdaftar di BEI, Skripsi, Universitas Sumatera Utara, Medan.
McGee, Robert W., 2007. “Corporate Governance and The Timeliness of
Corporate Financial Reporting: A Case Study of The Russian
Energy Sector”, Journal of Financial Reporting, Barry University
USA.
Nurfauziah, Farah Latifah, 2016. “Pengaruh Profitabilitas, Ukuran
Perusahaan, Leverage, dan Reputasi Kantor Akuntan Publik
Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Audited (Studi
Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode
2009-2014)”, Jurnal Ekubis, Volume 1 Nomor 1, ISSN: 2541.1950,
Universitas Islam Nusantara, Bandung..
Otoritas Jasa Keuangan dan Lembaga Keuangan, 2012. Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan dan Lembaga Keuangan nomor X.K.6
Tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan Bagi Emiten
atau Perusahaan Publik, www.ojk.go.id.
Owusu, Stephen dan Ansah, 2000. “Timeliness of Corporate Financial
Reporting in Emerging Capital Market: Empirical Evidence from
The Zimbabwe Stock Exchange”, Journal Accounting and
Business Research, Volume 30 Nomor 3, hal 1-88

39

Anda mungkin juga menyukai