Diajukan Oleh:
RAHMI FHADILLAH
NIM 1905151010
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan proposal skripsi ini. Shalawat
beriring salam penulis panjatkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW yang
telah membawa dari zaman kegelapan menuju zaman terang benderang.
Rahmi Fhadillah
NIM : 1905151010
1.
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI............................................................................................................v
DAFTAR TABEL..................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................viii
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................8
1.1 Latar Belakang................................................................................................8
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................12
1.3 Batasan Masalah...........................................................................................13
1.4 Tujuan Penelitian..........................................................................................13
1.5 Manfaat Penelitian........................................................................................13
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA............................................................................15
2.1 Penelitian Terdahulu.....................................................................................15
2.2 Landasan Teori.............................................................................................20
2.2.1 Teori Keagenan (Agency Theory)....................................................20
2.2.2 Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Auditan..............................21
2.2.3 Leverage...........................................................................................23
2.2.4 Kepemilikan Institusional................................................................23
2.2.5 Reputasi KAP...................................................................................24
2.3 Kerangka Berpikir........................................................................................26
2.4 Kerangka Berpikir dan Pengembangan Hipotesis.......................................26
2.4.1 Pengaruh Leverage terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan
Auditan.........................................................................................................26
2.4.2 Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Ketepatan Waktu. 27
Pelaporan Keuangan Auditan......................................................................27
2.4.3 Pengaruh Reputasi KAP Terhadap Ketapatan Waktu Pelaporan
Keuangan......................................................................................................27
2.4.4 Pengaruh Leverage, Kepemilikan Institusional, dan Reputasi KAP
28
2.5 Hipotesis Penelitian......................................................................................28
BAB 3 METODE PENELITIAN.........................................................................29
3.1 Alur Penelitian..............................................................................................29
3.2 Objek Penelitian...........................................................................................29
3.3 Jenis Penelitian.............................................................................................29
3.4 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian.......................30
3.5 Populasi dan Sampel Penelitian..................................................................33
3.6 Jenis dan Sumber Data...............................................................................34
3.7 Teknik Pengumpulan Data..........................................................................34
3.8 Metode Analisis Data...................................................................................34
3.9 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis........................................35
3.9.1 Menguji Kelayakan Model Regresi (Goodness of Fit)...............35
3.9.2 Menguji Keseluruhan Model (Overall Fit Model)......................36
3.9.3 Menguji Koefisien Determinasi.....................................................36
3.9.4 Menguji Omnibus Tests of Model Coefficients..........................36
3.9.5 Menguji Koefisien Regresi..............................................................37
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................38
DAFTAR TABEL
8
dalam mengukur transaparansi maupun kualitas pelaporannya (Mc Gee,
2007).
Risiko ketidaksesuaian penyajian informasi akan berkurang jika laporan
keuangan auditan yang disampaikan tepat waktu. Ini menunjukkan bahwa
ketepatan waktu dalam penyajian pelaporan keuangan auditan ke publik
semakin bertambah penting seiring dengan kemajuan dunia bisnis sehingga
diharapkan perusahaan untuk tidak melakukan penundaan dalam pelaporan
keuangan auditan.
Seluruh perusahaan go public wajib menerbitkan laporan keuangan yang telah
disusun sesuai dengan standar akuntansi keuangan dan diaudit oleh akuntan
publik secara tepat waktu. Peraturan akan ketepatan waktu pelaporan
keuangan telah diatur dalam UU No. 8 Tahun 1995 tentang pasar modal
mengenai kepatuhan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan yang
dinyatakan secara jelas. Regulasi yang ditetapkan bagi perusahaan yang telah
terdaftar di pasar modal harus mengungkapkan rincian informasi, baik di
dalam laporan pokok maupun laporan keuangan tahunan (annual report),
sebagaimana diatur dalam UU No. 21 Tahun 2011 pengawasan pasar modal
berada di bawah kewenangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sejak tahun
2013, laporan keuangan auditan disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan
(OJK). Sejak saat itu, peraturannya kembali diperbarui melalui peraturan OJK
Nomor X.K.6 tentang kewajiban penyampaian laporan keuangan bagi emiten
atau perusahaan publik, disebutkan bahwa laporan keuangan wajib
disampaikan selambat-lambatnya (120 hari) atau 4 bulan setelah tahun buku
berakhir.
Berdasarkan hasil Bursa Efek Indonesia dapat diketahui bahwa terdapat
beberapa perusahaan perbankan yang terlambat dalam melaporkan keuangan
yaitu melebihi tanggal yang telah ditetapkan OJK yaitu 90 hari setelah tutup
buku akhir tahun (31 Desember). Terdapat 8 perusahaan perbankan terlambat
melaporkan keuangannya per 31 Desember 2019, yakni PT Bank Agris Tbk,
Bank Capital Indonesia Tbk, PT Bank Yudha Bhakti Tbk, PT Bank Agris
Ganesha, Bank Victoria International Tbk, Bank Artha Graha Inernasional
Tbk, Bank Mayapada Inernasional Tbk dan PT Bank Nationalnobu Tbk.
9
Selanjutnya untuk laporan keuangan per 31 Desember 2020 terdapat 12
perusahaan yang belum menyampaikan laporan keuangan auditan secara tepat
waktu, diantaranya Bank Rakyat Indonsia Agroniaga Tbk, PT Bank Agris
Tbk, Bank Capital Indonesia Tbk, PT Bank Jtrust Indonsia Tbk, PT Bank
Ganesha, PT Bank Ina Perdana Tbk, Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur
Tbk, Bank Bumi Artha Tbk, Bank Sinarmas Tbk, Bank of India Indonesia
Tbk, Bank Victoria International Tbk, Bank Mayapada Inernasional Tbk dan
PT Bank Nationalnobu Tbk. Keterlambatan pelaporan keuangan tentu akan
merugikan investor dan berdampak pada ketidakpastian keputusan yang
didasarkan pada laporan keuangan. Investor akan menganggap keterlambatan
pelaporan keuangan merupakan pertanda buruk bagi kondisi kesehatan
perusahaan (Syahputri & Kananto, 2020).
Hal ini mencerminkan betapa pentingnya ketepatan waktu dalam pelaporan
keuangan auditan dapat disajikan ke publik. Selain untuk mematuhi ketentuan
dalam peraturan, ketepatan waktu pelaporan keuangan auditan memegang
peranan penting demi tercapainya prinsip keterbukaan di pasar modal
Indonesia dan menghindari adanya spekulasi dalam perdagangan saham
perusahaan, memenuhi hak investor publik yang menanamkan modal di
perusahaan untuk memperoleh informasi laporan keuangan perusahaan dengan
segera, meningkatkan good governance emiten di Indonesia, dan menjaga citra
laporan keuangan perusahaan di mata publik.
Keterlambatan penyampaian laporan keuangan dikarenakan berita buruk suatu
perusahaan yaitu berkaitan dengan kesulitan keuangan, qualifed opinion oleh
auditor dan keterlambatan audit. Selain itu terdapat beberapa faktor lain yang
sering ditemukan sebagai penentu ketepatan waktu pelaporan keuangan dalam
perusahaan antara lain leverage, kepemilikan institusional dan reputasi KAP.
Dalam keterlambatan audit terdapat beberapa faktor bervariasi yang telah
dilakukan dalam penelitian sebelumnya.
Leverage menunjukkan sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan
liabilitas atau dengan kata lain leverage dapat digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh liabilitasnya. Kepemilikan
Institusional adalah jumlah kepemilikan saham yang dimiliki oleh pihak luar
10
(pihak institusi). Dengan adanya pengendalian dan pengawasan oleh pihak
institusi, maka manajemen dituntut untuk menyampaikan laporan keuangan
secara tepat waktu. Reputasi KAP merupakan citra yang menjadi penting
untuk diperhatikan oleh perusahaan yang akan memakai jasa audit KAP. Hal
ini dikarenakan KAP yang memiliki reputasi baik memiliki kompetensi,
keahlian, dan independensi yang tinggi.
Leverage adalah untuk menggambarkan suatu keadaan atau kemampuan suatu
perusahaan dalam menggunakan aktiva atau dana yang mempunyai beban
tetap untuk memperbesar tingkat penghasilan bagi pemilik perusahaan.
Semakin tinggi nilai leverage, maka semakin tinggi pula risiko keuangan
perusahaan karena ketidakmampuan dalam membayar hutang baik pokok
maupun bunganya. Sudah banyak dilakukan penelitian mengenai ketepatan
waktu pelaporan keuangan auditan di Indonesia. Penelitian yang dilakukan
oleh Urvan Maulana Mufqi (2016) dan Ine Aprianti (2017) menunjukkan
bahwa leverage berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan
sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Putu Sapta Adi Rafikaningsih, dkk
(2020) menunjukkan bahwa leverage tidak berpengaruh terhadap ketepatan
waktu pelaporan keuangan.
Kepemilikan institusional adalah kepemilikan saham perusahaan yang dimiliki
oleh institusi baik yang bergerak dalam bidang keuangan atau non keuangan
atau badan hukum lain. Dengan adanya kepemilikan institusional maka akan
mengubah pengelolaan oleh perusahaan yang semula berjalan dengan
keinginan pribadi menjadi perusahaan yang berjalan dengan pengawasan.
Penelitian Darmawati, Nor (2018) menunjukkan bahwa kepemilikan
institusional berpengaruh terhadap ketepatwaktuan penyajian laporan
keuangan. Hal ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
(Khoyriyah, 2019) menyatakan bahwa kepemilikan institusional tidak
berpengaruh terhadap ketepatan waktu.
Selain Leverage dan Kepemilikan Institusional, Reputasi KAP juga
mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Reputasi
KAP yang baik biasanya memiliki tenaga spesialis yang khusus menangani
kewajiban perusahaan publik dalam menyampaikan laporan keuangan sesuai
11
dengan regulasi BAPEPAM, sehingga KAP dengan reputasi baik seperti KAP
the big four cenderung tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangan 3
dibandingkan dengan KAP non big four. Hasil penelitian Pradipta (2017)
menunjukkan bahwa reputasi kantor akuntan publik berpengaruh signifikan
terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Namun hasil
berbeda diperoleh Dewi (2013) menunjukkan bahwa reputasi KAP tidak
memiliki pengaruh terhadap ketidaktepatwaktuan pelaporan keuangan.
Menurut penelitian yang telah dipaparkan oleh peneliti terdahulu
membuktikan bahwa terdapat beberapa faktor yang berpengaruh signifikan
terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan auditan, walaupun masih
terdapat perbedaan hasil penelitian.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka peneliti termotivasi untuk
melanjutkan penelitian dengan judul “Pengaruh Leverage, Kepemilikan
Institusional, dan Reputasi KAP terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan
Keuangan Auditan pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia Periode 2017-2021”.
12
1.3 Batasan Masalah
13
3. Bagi Investor dan Investor Potensial, penelitian ini dapat
memberikan gambaran tentang laporan keuangan sehingga dapat
dijadikan acuan untuk pembuatan keputusan investasi.
4. Bagi Akademisi, penelitian ini dapat memberikan informasi dan
kontribusi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan di bidang
akuntansi khususnya yang berkaitan dengan ketepatan waktu
pelaporan keuangan dan dapat menjadi referensi dalam melakukan
penelitian selanjutnya.
14
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
15
2. Kuswanto Faktor-faktor yang Variabel Hasil penelitian ini
dan Manaf Mempengaruhi Independen: menunjukkan bahwa opini
(2015) Ketepatan Waktu Profitabilitas, auditor dan kepemilikan
Penyampaian Laporan Leverage, publik secara signifikan
Keuangan ke Publik Likuiditas, berpengaruh pada
(Studi Empiris pada Ukuran ketepatan waktu pelaporan
Perusahaan Manufaktur Perusahaan, keuangan, sedangkan
yang Terdaftar di Reputasi KAP, profitabilitas, leverage,
Bursa Efek Indonesia Opini Auditor, likuiditas, ukuran
Periode 2010-2013). Umur perusahaan, reputasi KAP
Perusahaan, dan dan umur perusahaan tidak
Kepemilikan berpengaruh signifikan
Perusahaan terhadap ketepatan waktu
pelaporan keuangan
Variabel
Dependen:
Ketepatan Waktu
Pelaporan
Keuangan
16
4. Nurfauziah Pengaruh Profitabilitas, Variabel Hasil penelitian ini
(2016) Ukuran Perusahaan, Independen: menunjukkan bahwa
Leverage, dan Reputasi Profitabilitas, Leverage berpengaruh
Kantor Akuntan Publik Ukuran terhadap ketepatan waktu
Terhadap Ketepatan Perusahaan, pelaporan keuangan,
Waktu Pelaporan Leverage, sedangkan Reputasi Kantor
Keuangan Audited dan Akuntan Publik tidak
(Studi Empiris pada Reputasi berpengaruh terhadap
Perusahaan Manufaktur Kantor ketepatan waktu pelaporan
yang Terdaftar di BEI Akuntan Publik keuangan.
Periode 2009-2014).
Variabel
Dependen:
Ketepatan Waktu
Pelaporan
Keuangan
Audited
17
6. Dwiyani, Faktor-faktor yang Variabel Hasil penelitian ini
dkk. (2017) Mempengaruhi Independen: menunjukkan bahwa
Ketepatwaktuan Komite Audit, komite audit, kepemilikan
Penyajian Laporan Kepemilikan manajerial, dan
Keuangan Manajerial, profitabilitas berpengaruh
Profitabilitas, terhadap ketepatwaktuan
18
7. Amelia Pengaruh Mekanisme Variabel Hasil penelitian
(2017) Corporate Governance Independen: menunjukkan bahwa
Terhadap Ketepatan Kepemilikan kepemilikan manajerial,
Waktu Penyampaian Manajerial, komite audit, ukuran dewan
Laporan Keuangan Komite Audit, direksi, dan komisaris
Perusahaan Ukuran Dewan independen berpengaruh
Direksi, terhadap ketepatan waktu
Komisaris penyampaian laporan
Independen, keuangan, sedangkan
Kepemilikan kepemilikan institusional
Institusional, dan kualitas audit tidak
Kualitas Audit berpengaruh terhadap
ketepatan waktu
Variabel penyampaian laporan
Dependen: keuangan perusahaan
Ketepatan Waktu manufaktur yang terdaftar
Penyampaian di BEI selama tahun 2007-
Laporan 2010.
Keuangan
Perusahaan
19
9. Darmawati Pengaruh Kepemilikan Variabel Hasil penelitian ini
dan Noor Institusional Terhadap Independen: menunjukkan bahwa
(2018) Ketepatwaktuan Kepemilikan kepemilikan institusional
Penyajian Laporan Institusional tidak berpengaruh terhadap
Keuangan ketepatwaktuan penyajian
Variabel laporan keuangan pada
Dependen: perusahaan manufaktur
Ketepatwaktuan yang tercatat di Bursa Efek
Penyajian Indonesia pada tahun 2017-
Laporan 2021.
Keuangan
Teori keagenan pertama kali dicetuskan oleh Jensen dan Meckling (1976),
yang menyatakan bahwa hubungan keagenan sebagai suatu kontrak antara
manajemen selaku agent dengan pemilik sebagai principal perusahaan.
Sementara menurut Anthony dan Govindarajan (2005), agency theory
menjelaskan hubungan atau kontrak antara principal dan agent. Dalam
hubungan ini terjadi pemisahan fungsi, dimana pemilik perusahaan
(principal) mendelegasikan wewenang kepada manajemen (agent) sebagai
pengelola untuk menjalankan perusahaan. Teori agensi mengasumsikan
bahwa semua individu bertindak atas kepentingan mereka sendiri sehingga
menimbulkan konflik kepentingan antara principal dan agent. Dengan
adanya pemisahan fungsi antara principal dengan agent dapat berdampak
negatif. Pihak agent selaku pengelola perusahaan mengetahui lebih banyak
informasi internal perusahaan dan prospek perusahaan di masa mendatang
dibandingkan dengan principal. Hal tersebut yang menjadikan konflik
kepentingan semakin meningkat dan mengakibatkan adanya
20
ketidakseimbangan informasi (asymmetrical information). Dalam kondisi
asimetri informasi inilah yang mendorong agent untuk menyembunyikan
beberapa informasi dari principal, menyajikan informasi yang tidak
sebenarnya, terutama informasi yang berkaitan dengan pengukuran kinerja
agent. Pihak agent terpacu untuk mempengaruhi angka-angka akuntansi
yang disajikan dalam laporan keuangan sebagai sarana untuk
memaksimalkan keuntungan agar posisi agent tetap dipertahankan serta
dapat meraih bonus. Situasi lainnya pun timbul ketika agent kurang atau
tidak memiliki saham biasa perusahaan tersebut maka ia kurang berupaya
untuk memaksimumkan keuntungan bagi perusahaan karena ia merasa tidak
memiliki andil terhadap perusahaan itu. Dengan demikian pelaporan
keuangan auditan yang tepat waktu menjadi tindakan yang tepat untuk
meminimalisir asimetri informasi yang terjadi antara principal dan agent
karena agent dapat menginformasikan keadaan perusahaan secara
transparan kepada principal.
Laporan keuangan auditan yang disajikan pun harus tepat waktu. Ketepatan
waktu pelaporan keuangan auditan adalah rentang waktu antara tanggal
tutup buku yang tertera pada laporan keuangan perusahaan (31 Desember)
sampai pada tanggal ketika informasi keuangan diumumkan ke publik
(paling lambat 31 April tahun berikutnya). Ketepatan waktu pelaporan
keuangan menjadi penting mengingat bahwa pasar modal bergerak dinamis
setiap menitnya sehingga akan mempengaruhi harga saham dan keputusan
penggunanya dalam pengambilan keputusan. Oleh karena itu, ketepatan
waktu pelaporan keuangan auditan sangat dibutuhkan dalam hal ini. Jika
21
terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan, maka informasi
yang dihasilkan akan kehilangan relevansinya.
Faktor ketepatan waktu adalah hal yang penting bagi laporan keuangan
auditan. Ketepatan waktu yang dimaksud adalah ketika informasi yang
disajikan tersedia saat dibutuhkan atau dalam pengambilan keputusan.
Namun jika informasi tersedia setelah keputusan diambil maka dapat
dikatakan informasi tersebut tidak relevan dan menjadi sia-sia karena tidak
dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan. Sehubungan dengan
hal ini maka Bursa Efek Indonesia menerbitkan Keputusan Direksi PT
Bursa Efek Jakarta Nomor: Kep-306/BEJ/07-2004 (Peraturan Nomor I-E)
tentang kewajiban penyampaian informasi. Dalam hal perusahaan tercatat
yang terlambat dalam penyampaian laporan keuangannya dikenakan sanksi
administrasi dan denda oleh Bursa sesuai dengan Keputusan Direksi PT
Bursa Efek Jakarta Nomor: Kep-307/BEJ/07-2004 (Peraturan Nomor I-H)
tentang sanksi bagi perusahaan yang tidak patuh terhadap peraturan tersebut,
meliputi empat bentuk sanksi yang dikenakan, yaitu: 1) peringatan tertulis I,
atas keterlambatan penyampaian laporan keuangan sampai 30 (tiga puluh)
hari kalender terhitung sejak lampaunya batas waktu penyampaian laporan
keuangan; 2) peringatan tertulis II dan denda Rp.50.000.000,- apabila mulai
hari kalender ke-31 hingga kalender ke-60 sejak lampaunya batas
penyampaian laporan keuangan, perusahaan tercatat tetap tidak memenuhi
kewajiban menyampaikan laporan keuangan; 3) peringatan tertulis III dan
denda Rp.150.000.000,- apabila mulai hari kalender ke-60 hingga kalender
ke-90 sejak lampaunya batas waktu penyampaian laporan keuangan namun
tidak memenuhi kewajiban untuk membayar denda sebagaimana dimaksud
pada ketentuan peraturan II di atas; 4) penghentian sementara perdagangan
dalam hal kewajaran laporan keuangan atau denda tersebut di atas belum
dilakukan oleh perusahaan.
22
2.2.3 Leverage
23
Kepemilikan institusional di suatu perusahaan akan mendorong pengawasan
terhadap perusahaan semakin ketat. Saham pihak institusi sangat berpengaruh
dalam mengendalikan dan memonitor bahkan mempengaruhi kondisi dan
kinerja perusahaan. Jensen dan Meckling (1976) menyatakan bahwa
kepemilikan institusional memegang peranan penting untuk meminimalisir
konflik keagenan antara manajemen dengan pemegang saham. Konsentrasi
kepemilikan saham institusional yang tinggi dapat mengubah pengelolaan
perusahaan yang semula berjalan sesuai keinginan perusahaan itu sendiri
menjadi berjalan dalam pengawasan dan keterbatasan. Jika kinerja
manajemen baik maka pihak institusi selaku pemegang saham tetap
mempertahankan posisinya atau sebaliknya.
Dengan adanya konsentrasi kepemilikan pihak institusi maka pihak
manajemen akan lebih mendapat tekanan dan menuntutnya untuk
menunjukkan kinerja yang baik dengan menyediakan informasi berupa
laporan keuangan yang tepat waktu terhadap pemilik perusahaan (pemegang
saham).
1) KAP Price Waterhouse Coopers (PWC), yang bekerja sama dengan KAP
Drs.Hadi Sutanto & Rekan, Haryanto Sahari & Rekan.
24
2) KAP Klynveld Peat Marwick Goerdeler (KPMG), yang bekerja sama
dengan KAP Sidharta-Sidharta & Widjaja.
3) KAP Ernst & Young (E&Y), yang bekerja sama dengan KAP Prasetio,
Sarwoko, & Sanjadja.
KAP yang memiliki reputasi baik umumnya memiliki sumber daya manusia
yang lebih spesialis, keahlian dan kompetensi yang tinggi, ketersediaan
teknologi yang canggih, serta memiliki jadwal yang fleksibel sehingga
membantu perusahaan dalam menyelesaikan proses audit dan menyampaikan
laporan auditnya sehingga kondisi demikian akan berpengaruh terhadap
penyampaian laporan keuangan yang tepat waktu ke publik (Permatasari,
2018).
25
1.2 Kerangka Berpikir
Ha1
Leverage (X1)
Ha4
26
rendahnya. Kondisi ini tentu akan berdampak terhadap tidak tepat
waktunya perusahaan menyampaikan laporan keuangan auditannya ke
publik.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Melia
(2012) dan Irawan (2012) yang menyatakan bahwa leverage berpengaruh
signifikan terhadap ketepatan waktu pelporan keuangan auditan
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kadir
(2011) dan Savitri (2010) yang menyatakan bahwa kepemilikan
institusional berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelporan
keuangan auditan.
2.4.3 Pengaruh Reputasi KAP Terhadap Ketapatan Waktu Pelaporan Keuangan
Auditan
27
membantu perusahaan dalam menyelesaikan proses audit dan
menyampaikan laporan auditnya sehingga kondisi demikian akan
berpengaruh terhadap penyampaian laporan keuangan yang tepat
waktu ke publik (Permatasari, 2018).
28
BAB 3
METODE PENELITIAN
Objek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah Leverage,
Kepemilikian Institusional, dan Reputsi KAP.
1.3 Jenis Penelitian
29
dependen pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI periode
2017-2021
30
1) Leverage
Dalam penelitian ini rasio yang digunakan adalah Debt to quity Ratio
(DER). Debt to Equity Ratio (DER) dapat dihitung dengan rumus
sebagai berikut:
DER= Total
Liabil
itas
Total
Ekuit
as
2) Kepemilikan Institusional
31
3) Reputasi KAP
Variabel Menggambarkan
Independen: hubungan sejauh Total Liabilitas
x 100% Rasio
Leverage mana aktiva perusahaan DER=
(X2) dibiayai dengan Total Ekuitas
liabilitas.
32
Reputasi KAP Reputasi KAP sebagai Menggunakan variabel dummy,
(X4) salah satu faktor yang dimana:
dapat mempengaruhi 0 (nol) untuk perusahaan yang tidak
kepercayaan publik menggunakan jasa KAP The Big 4 Nominal
terhadap 1 (satu) untuk perusahaan yang
independensi auditor menggunakan jasa KAP The Big 4
dalam melakukan
pemeriksaan terhadap
laporan keuangan.
33
4 Jumlah sampel penelitian 33
5 Tahun Pengamatan 5
6 Total sampel 165
Sumber: www.idx.co.id
34
3.9 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis
Penelitian ini menggunakan regresi logistik (logistic regression)
sebagai alat analisisnya, dimana pada regresi logistik variabel
dependen adalah data nominal (Singgih Santoso, 2014). Menurut
Imam Ghozali (2016), pada pengujian regresi logistik tidak perlu
asumsi normalitas data (asumsi multivariate normal distribution tidak
dipenuhi) karena variabel bebas merupakan kombinasi antara
variabel kontinyu (metrik) dan kategorikal (nonmetrik) seperti
dalam penelitian ini. Regresi logistik (logisti cregression) digunakan
untuk menguji apakah probabilitas terjadinya variabel dependen dapat
diprediksi dengan variabel independennya.
35
3.9.2 Menguji Keseluruhan Model (Overall Fit Model)
36
3.9.5 Menguji Koefisien Regresi
Keterangan:
Ln KW = Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Auditan
DER = Leverage
IO = Kepemilikan Institusional
KAP = Reputasi KAP
b0 = Konstanta
b1-b3 = Koefisien Regresi
37
DAFTAR PUSTAKA
38
Financial Economic 3, hal 305-360, University of Rochester,
Rochester.
Kasmir, 2010. Pengantar Manajemen Keuangan, Prenada Media Group,
Jakarta.
, 2013. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Rajawali Pers,
Jakarta.
Kuswanto, Hedy dan Sodikin Manaf., 2015. Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan
ke Publik (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013), STIE
Dharmaputra, Semarang.
Marla, Preisha G., 2013. Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas, Auditor
Switching, Rasio Gearing dan Opini Audit Terhadap Ketepatan
Waktu Pelaporan Keuangan pada Perusahaan Perbankan yang
Terdaftar di BEI, Skripsi, Universitas Sumatera Utara, Medan.
McGee, Robert W., 2007. “Corporate Governance and The Timeliness of
Corporate Financial Reporting: A Case Study of The Russian
Energy Sector”, Journal of Financial Reporting, Barry University
USA.
Nurfauziah, Farah Latifah, 2016. “Pengaruh Profitabilitas, Ukuran
Perusahaan, Leverage, dan Reputasi Kantor Akuntan Publik
Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Audited (Studi
Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode
2009-2014)”, Jurnal Ekubis, Volume 1 Nomor 1, ISSN: 2541.1950,
Universitas Islam Nusantara, Bandung..
Otoritas Jasa Keuangan dan Lembaga Keuangan, 2012. Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan dan Lembaga Keuangan nomor X.K.6
Tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan Bagi Emiten
atau Perusahaan Publik, www.ojk.go.id.
Owusu, Stephen dan Ansah, 2000. “Timeliness of Corporate Financial
Reporting in Emerging Capital Market: Empirical Evidence from
The Zimbabwe Stock Exchange”, Journal Accounting and
Business Research, Volume 30 Nomor 3, hal 1-88
39