Anda di halaman 1dari 2

Understanding by Design (UbD) adalah sebuah pendekatan pembelajaran yang menekankan

pada tujuan pembelajaran itu sendiri. Dalam hal ini guru harus merancang tujuan dan bagaimana
tujuan itu benar-benar tercapai. UbD diterapkan sebagai alternatif solusi untuk memperbaiki
kualitas pembelajaran dengan cara mensinkronkan tujuan, langkah, dan evaluasi pembelajaran.

Backward design bertujuan untuk meningkatkan pemahaman peserta didik. Understanding by


Design merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang dapat diartikan sebagai sudur pandang
terhadap suatu rposes pembelajaran.

Understanding by Design/Backward design memiliki alur mundur :

a. Mengidentifikasi hasil yang diinginkan


b. Menentukan bukti penilaian
c. Merencanakan pembelajaran

Backward design lebih berfokus pada pembelajaran dan pemahaman siswa.

Perbedaan mendasar UbD dengan design pembelajaran lainnya adalah pada urutan perancangan
evaluasi pembelajaran dan langkah pembelajaran. Biasanya guru merancang pembelajaran mulai
dari menentukan tujuan pembelajaran, kemudian langkah pembelajaran, lalu evaluasi
pembelajaran. Namun, dalam UbD perancangan dimulai dari tujuan pembelajaran, kemudian
menyusun evaluasi pembelajaran, dan kemudian baru merencanakan langkah pembelajaran.

Tentukan Bukti Penilaian

Pada tahap ini untuk menunjukkan bukti bahwa siswa telah mencapai hasil yang diinginkan
dalam memenuhi standar. Bagaimana seorang guru menentukan apakah siswa telah mencapai
pemahaman yang diinginkan. Dalam pengumpulan bukti pemahaman guru harus
mempertimbangkan berbagai metode penilaian. Metode tersebut adalah tugas proyek dan bukti
lainnya. Tugas proyek meminta siswa untuk menerapkan pembelajaran dalam situasi yang
otentik untuk menilai pemahaman dan kemampuan untuk mentransfernya. Sedangkan bukti lain
seperti quis, tes, pengamatan atau portofolio digunakan untuk melengkapi penilaian guna
mengetahui pengetahuan siswa dan apa yang dapat dilakukan. Peer assesment sangat
direkomendasikan dalam langkah ini. Siswa diberi kesempatan untuk terlibat dalam penilaian
diri dan teman sejawat untuk membantu mereka mengetahui apakah pekerjaannya telah sesuai
dan memenuhi standar.
Pada tahap Menentukan Bukti Penilaian ini, guru menentukan butki penilaian yang diperlukan
dan bisa diterima, hal ini dapat dilakukan melalui asesmen. Asesmen dilakukan untuk
mengetahui sejauh mana pemahaman siswa, keterampilan serta pengetahuannya yang
diidentifikasi pada tahap sebelumnya.
Pada tahap ini, asesmen yang dapat diberikan adalah asesmen formatif, yakni asesmen yang
dilakukan dalam proses pembelajaran. Adapun tujuan dari asesmen ini ialah untuk mengetahui
sejauh mana siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran. Asesmen yang dilakukan dapat berupa
proyek, esai, bermain peran, kuis, dan sebainya.
Bukti seorang peserta didik memahami dalam pendekatan UbD ditunjukkan melalui enam aspek,
yakni :
a. Menjelaskan
b. Menginterpretasikan
c. Mengaplikasikan
d. Memiliki Sudut Pandang
e. Empati
f. Pengetahuan Pribadi
Contoh penerapan tahap 2 UbD (Menentukan Bukti Penilaian

Siswa dapat menjelaskan :

- Bagian-bagian anggota tubuh


- Fungsi bagian anggota tubuh
Siswa dapat menginterpretasi dengan :
- Menyebutkan bagian anggota tubuh
Siswa dapat menerapkan
- Menunjukkan bagian anggota tubuh

Kriteria penilaian:

- LKS
- Hasil diskusi
- PR/tugas
- Soal latihan/kuis

Anda mungkin juga menyukai