Anda di halaman 1dari 20

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 SRAGEN
Jalan Ronggowarsito, Sragen Kode Pos 57214
Telepon 0271-891163 Faksimile 0271 – 891328 Email : smkn1sragen.jateng@gmail.com

SMK NEGERI 1 SRAGEN


Jalan Ronggowarsito Telp. 0271-891163 Sragen
Provinsi Jawa Tengah
LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN YANG


MENGEMBANGKAN PEMBELAJARAN INDUSTRI
(TEACHING FACTORY) TAHUN 2021

Ketua Komite Sekolah Kepala SMK Negeri 1 Sragen


SMK Negeri 1 Sragen Kabupaten Sragen

Drs. H. SUTARNO, MM. Drs. S A R N O, M.Pd.


NIP. 19610613 199033 1 003
KATA PENGANTAR

Segala Puja dan puji syukur kami panjatkan kepada Allah Subhanahu Wata’ala yang telah
memberikan banyak nikmat, taufik dan hidayah, Sehingga kami dapat menyusun Proposal
Bantuan Pengembangan Teaching Factory Tahun Anggaran 2021 yang ditujukan kepada
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Pendidikan dan
Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan baik tanpa ada halangan
yang berarti.
Pola Pembelajaran Teaching Factory dirancang berbasis produksi barang/jasa dengan
mengadopsi dan mengadaptasi standar mutu dan prosedur kerja industri, akan memberi
pengalaman pembelajaran kompetensi tambahan terutama soft skill seperti etos kerja disiplin,
jujur, bertanggungjawab, kreatif-inovatif, karakter kewirausahaan (entrepreunership),
bekerjasama, berkompetisi secara cerdas dan sebagainya.
Oleh karena itu melalui Proposal Pengembangan Teaching Factory ini kami bertekad
mewujudkan model pembelajaran berbasis produksi/jasa yang mengacu pada standar dan
prosedur yang berlaku di industri dan dilaksanakan dalam suasana seperti yang terjadi di
industri. Pelaksanaan Teaching Factory menuntut keterlibatan mutlak pihak industri sebagai
pihak yang relevan menilai kualitas hasil pendidikan di SMK. Pelaksanaan Teaching
Factory (TEFA) juga harus melibatkan pemerintah, pemerintah daerah
dan stakeholders dalam pembuatan regulasi, perencanaan, implementasi maupun
evaluasinya.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam pembuatan proposal
Bantuan Pengembangan Teaching Factory Tahun Anggaran 2021 ini, baik dari segi tata
bahasa, susunan kalimat maupun isi. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati, kami
menerima masukan/segala kritik dan saran yang membangun.
Kami menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada jajaran Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa
Tengah, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VI Dinas Pendidikan Provinsi Jawa
Tengah atas segala bantuan dan kerjasamanya. SMK Bisa! SMK Hebat!

Sragen, 11 April 2021


Kepala SMK Negeri 1 Sragen
Kabupaten Sragen

Drs. S A R N O, M.Pd.
NIP. 19610613 199033 1 003
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1
SRAGEN
Jalan Ronggowarsito, Sragen Kode Pos 57214
Telepon 0271-891163 Faksimile 0271 – 891328 Email :
smkn1sragen.jateng@gmail.com

A. INDENTITAS SEKOLAH
1. Nama SMK : SMK Negeri 1 Sragen
2. Status : Negeri
3. PBM : Pagi
4. Sertifikat ISO : 9001 : 2008 : 2015
5. Alamat Sekolah : Jalan Ronggowarsito
6. Kalurahan/Desa : Sragen Wetan
7. Kecamatan : Sragen
8. Kabupaten / Kota : Sragen
9. Telp. / Fax : Telp. 0271 – 891163 Fax. 0271 - 891328
10. Nomor Statistik Sekolah : 341031410001
11. NPSN : 20313046
12. Email : smkn1sragen.jateng@gmail.com
13. Website : www.smkn1sragen.sch.id

B. Surat Keputusan (SK) Pendirian Sekolah:


1. Nomor SK : 41/UKK3/1968
2. Tanggal : 27 Februari 1968
3. Lembaga yang mengeluarkan SK : Menteri P dan K RI

C. DATA KEPALA SEKOLAH


1. Nama / NIP : Drs. SARNO, M.Pd.
2. Basic Pendidikan : S2 Pendidikan
3. Status : PNS
4. Alamat Rumah : Ngandul
5. RT / RW : 005
6. Kalurahan : Ngandul
7. Kecamatan : Sumberlawang
8. Kabupaten : Sragen
9. No. Telp. Rumah / HP : 082313040922
10. Nomor SK : 821.3/95/2020
11. Tanggal SK : 27 Februari 2020
12. Lembaga yang mengeluarkan SK : Gubernur Jawa Tengah
DAFTAR ISI

Halaman Sampul Depan/Cover


Halaman Surat Permohonan
Halaman Identitas Sekolah
Halaman Daftar Isi
Kata Pengantar

BAB I PENDAHULUAN Hal


A. Latar Belakan .........................................................................................
B. Maksud dan Tujuan ................................................... ...............
C. Rencana Pelaksanaan ...............................................................
D. Tim Pelaksana …… ...................................................................

BAB II PELAKSANAAN PROGRAM


A. Mekanisme/Strategi Pelaksanaan ..............................................
B. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan ...................................................
C. Program Kerja ............................................................................

BAB III EVALUASI PELAKSANAAN .........................................................

BAB IV PENUTUP ………………………………………………………… ........

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Rencana Anggaran Biaya (RAB) Bantuan Pengembangan Teaching Factory;
2. SK Tim Pelaksana Program Bantuan Pengembangan Teaching Factory;
3. Fotokopi SK Pengangkatan Kepala Sekolah;
4. Fotokopi Ijin Operasional dan Pendirian Sekolah;
5. Fotokopi Akte Pendirian Yayasan (Jika Swasta)
6. Data Siswa dan Data Rombongan Belajar;
7. Data Penerimaan Siswa Baru Tahun Terakhir (pendaftar-diterima-ditolak)
8. Fotokopi Piagam Akreditasi Sekolah;
9. Fotokopi Rekening Bank Sekolah;
LAMPIRAN - LAMPIRAN :

1. Fotokopi SK Pengangkatan Kepala Sekolah;


2. Fotokopi Ijin Operasional dan Pendirian Sekolah;
3. Fotokopi Akte Pendirian Yayasan (Jika Swasta);
4. Data Siswa dan Data Rombongan Belajar;
5. Data Penerimaan Siswa Baru Tahun Terakhir (pendaftar-diterima-
ditolak)
6. SK Tim Pelaksana Program Bantuan Pengembangan Teaching Factory;
7. Rencana Anggaran Biaya (RAB) Pengembangan Teaching Factory;
8. Fotokopi Piagam Akreditasi Sekolah;
9. Fotokopi Rekening Bank Sekolah;
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembelajaran Teaching Factory adalah model pembelajaran di SMK berbasis


produksi/jasa yang mengacu pada standar dan prosedur yang berlaku di industri
dan dilaksanakan dalam suasana seperti yang terjadi di industri.
Pelaksanaan Teaching Factory menuntut keterlibatan mutlak pihak industri
sebagai pihak yang relevan menilai kualitas hasil pendidikan di SMK.
Pelaksanaan Teaching Factory (TEFA) juga harus melibatkan pemerintah,
pemerintah daerah dan stakeholders dalam pembuatan regulasi, perencanaan,
implementasi maupun evaluasinya.

Teaching factory menjadi konsep pembelajaran dalam keadaan yang


sesungguhnya untuk menjembatani kesenjangan kompetensi antara
pengetahuan yang diberikan sekolah dan kebutuhan industri. Teaching
factory merupakan pengembangan dari unit produksi yakni penerapan sistem
industri mitra di unit produksi yang telah ada di SMK. Unit produksi adalah
pengembangan bidang usaha sekolah selain untuk menambah penghasilan
sekolah yang dapat digunakan dalam upaya pemeliharaan peralatan,
peningkatan SDM, dll juga untuk memberikan pengalaman kerja yang benar-
benar nyata pada siswanya. Penerapan unit produksi sendiri memiliki landasan
hukum yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1990 pasal 29 ayat 2 yaitu
"Untuk mempersiapkan siswa sekolah menengah kejuruan menjadi tenaga
kerja, pada sekolah menengah kejuruan dapat didirikan unit produksi yang
beroperasi secara profesional."

Pembelajaran melalui teaching factory bertujuan untuk menumbuh-kembangkan


karakter dan etos kerja (disiplin, tanggung jawab, jujur, kerjasama,
kepemimpinan, dan lain-lain) yang dibutuhkan DU/DI serta meningkatkan
kualitas hasil pembelajaran dari sekedar membekali kompetensi (competency
based training) menuju ke pembelajaran yang membekali kemampuan
memproduksi barang/jasa (production based training).

Konsepsi dasar Pelaksanaan Teaching Factory di SMK Negeri 1 Sragen


Teaching Factory adalah mengimplementasikan “Factory to
Classroom” yang bertujuan untuk melakukan transfer lingkungan produksi di
industri secara nyata ke dalam ruang praktik. Kehidupan produksi yang nyata
sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kompetensi pengajaran yang berbasis
aktivitas nyata dari praktik industri pada setiap harinya.

Selanjutnya pengembangan sistem pembelajaran berbasis Teaching Factory di


SMK Negeri 1 Sragen merupakan perpaduan pembelajaran yang sudah ada
yaitu Competency Based Educationand Training (CBET) dan Production
Based Education and Training (PBET), dalam pengertiannya bahwa suatu
proses keahlian atau keterampilan (life skill) dirancang dan dilaksanakan
berdasarkan prosedur dan standar bekerja (Standard Operation Procedure)
yang sesungguhnya untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan tuntutan
pasar/konsumen (industri).

Adapun langkah-langkah yang akan dilaksanakan oleh SMK Negeri 1 Sragen


dalam rangka pengembangan, pertama adalah Implementasi Pembelajaran
CBET diarahkan menjadi PBET, yang kemudian berlanjut ke Teaching Factory.
Pengertiannya bahwa suatu proses keahlian atau keterampilan (lifeskill)
dirancang dan dilaksanakan berdasarkan prosedur dan standar bekerja yang
sesungguhnya untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan tuntutan
pasar/konsumen. Dengan perkataan lain, untuk mencapai kompetensi tertinggi,
Jobsheet dirancang dan dilaksanakan berdasarkan prosedur dan standar kerja
yang sesungguhnya untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan tuntutan
pasar artinya kualitasnya sudah dipercayai pasar, bukan produk gagal.
Perubahan pada kurikulum yang berlaku perlu dilakukan dalam rangka
memenuhi SKKNI dan penyesuaian terhadap implementasi pembelajaran yang
diterapkan pada Teaching Factory.

Proses penerapan program Teaching Factory adalah dengan memadukan


konsep bisnis dan pendidikan kejuruan sesuai dengan kompetensi keahlian
yang relevan, misalnya : pada program keahlian Multimedia melalui kegiatan
Pengembangan Unit Usaha yang dikerjakan oleh peserta didik.

Kedua penyediaan bahan pembelajaran. Bahan pembelajaran merupakan


fasilitas yang diperlukan untuk melaksanakan pembelajaran. Bahan
pembelajaran ini bisa berupa bahan bacaan, media, alat peraga, atau alat
pendukung lainnya. Untuk menyukseskan Pengembangan Teaching Factory di
SMK Negeri 1 Sragen ini bahan pembelajaran perlu disiapkan dan diadakan
secara lengkap, sehingga proses belajar mengajar tidak terhambat oleh
kurangnya bahan pembelajaran. Ketiga penyediaan fasilitas ruang praktik siswa
yang peralatannya lengkap, sesuai/sama dengan yang ada di dunia industri,
agar tamatan nantinya memiliki kompetensi yang sama dengan kompetensi
yang dibutuhkan oleh Industri.

Selanjutnya yang tak kalah penting, yang sangat menentukan keberhasilan


pengembangan teaching factory SMK Negeri 1 Sragen adalah kesiapan sumber
daya manusia (SDM) guru dan tenaga kependidikan, utamanya adalah guru
produktif program keahlian animasi yang merupakan pelaku utama dari program
pengembangan teaching factory. Oleh karena kami merencanakan kegiatan
workshop sosialisasi dan desiminasi program teaching factory, workshop
penyusunan rencana pengembangan teaching factory semua program keahlian,
workshop penyusunan perangkat pembelajaran teaching factory, workshop
penyusunan rancangan pengkondisian fasilitas teaching factory, pengembangan
SDM guru produktif melalui kegiatan magang kerja di industri, serta pembenahan
sarana prasarana ruang praktik dan pengembangan akses informasi melalui
media online (Website, Blog, Facebook) dan lainnya sebagai sarana promosi
sekolah dan media untuk berkomunikasi dengan dunia industri

Berdasar kajian dan argumentasi diatas maka Bantuan Pengembangan


Teaching Factory dari Pemerintah dalam hal ini Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan sangat dibutuhkan oleh SMK Negeri 1 Sragen guna
mengeratkan hubungan kerjasama (partnership) dengan industri dalam pola
pembelajaran teaching factory yang sistematis dan terencana melalui
sinkronisasi kurikulum pembelajaran sekolah dengan dunia industri. Termasuk
juga sebagai salah satu upaya untuk check and balance terhadap proses
pendidikan pada SMK Negeri 1 Sragen.
B. Maksud dan Tujuan

Implementasi program pengembangan teaching factory di SMK Negeri 1 Sragen


merupakan kegiatan pembelajaran dimana para siswa secara langsung
melakukan kegiatan produksi baik berupa barang maupun jasa di dalam
lingkungan sekolah. Barang atau jasa yang dihasilkan memiliki kualitas sehingga
memiliki nilai jual dan diterima oleh masyarakat atau konsumen.

Adapun maksud dan menjadi tujuan dari program pengembangan teaching


factory di SMK Negeri 1 Sragen sebagai berikut:

1. Mempersiapkan lulusan SMK yang siap menjadi pekerja dan berwirausaha;


2. Membantu siswa memilih bidang kerja yang sesuai dengan kompetensinya;
3. Menumbuhkembangkan kreatifitas siswa dalam menghasilakn produk dan
aatu layanan jasa sesuai dengan kompetensinya;
4. Meningkatkan jiwa entrepreunership lulusan;
5. Memberikan keterampilan yang dibutuhkan dalam dunia kerja;
6. Memperluas cakupan kesempatan rekruitmen bagi lulusan SMK;
7. Menghasilkan produk barang atau jasa yang memiliki nilai tambah;
8. Meningkatkan sumber pendapatan sekolah / memiliki nilai ekonomi;
9. Meningkatkan kerja sama dengan indusatri atau dunia bisnis yang relevan
10. Membantu siswa SMK dalam mempersiapkan diri menjadi tenaga kerja,
serta membantu menjalin kerjasama dengan dunia kerja yang aktual;
11. Memberi kesempatan kepada siswa SMK untuk melatih keterampilannya
sehingga dapat membuat keputusan tentang karier yang akan dipilih.

C. Rencana Pelaksanaan

Pelaksanaan program pengembangan teaching factory di SMK Negeri 1 Sragen,


yaitu dengan menimplementasikan kegiatan pembelajaran dan kegiatan
produksi secara seimbang sehingga siswa memiliki bekal pengetahuan dan skill
yang memadai untuk menghadapi dunia kerja yang semakin ketat
persaingannya. Kompetensi keahlian yang akan dikembangkan secara bertahap
melalui program pengembangan teaching factory adalah sebagai berikut:

1. Kompetensi keahlian Multimedia, yang menyiapkan lulusan agar memiliki


kompetensi keahlian dalam menghasilkan produk berupa Unit Produksi Jasa
yang melayani pembuatan Desain Grafis (Graphics Design), Foto
(Photography), dan Video (Videography)., yang meliputi;
✓ Info grafis
✓ Desain logo
✓ Desain merchandise
✓ Desain media: undangan, poster, brosur, kalender, leaflet, banner, dll
✓ Desain kaos, wearpack, seragam
✓ Photobooth
✓ Paket Foto Buku Tahunan Sekolah (BTS)
✓ Paket Foto Indoor (pas photo)
✓ Paket Foto Pernikahan mulai
✓ Video Shooting Offline (rekaman)
✓ Video Shooting Live Streaming
✓ Video profile instansi/ perusahaan
✓ Video iklan produk/ layanan masyarakat

Rencana pelaksanaan pengembangan teaching factory kompetensi keahlian


Multimedia di SMK Negeri 1 Sragen meliputi beberapa tahapan, yaitu;

✓ Pengembangan Unit Usaha Pada Kompetensi Keahlian Multimedia


✓ Pengembangan Teaching Factory pada Kompetensi Keahlian Tata
Busana
✓ Pengembangan Teaching Factory pada Kompetensi Keahlian
Akuntansi dan Keuangan Lembaga
✓ Pengembangan Teaching Factory pada Kompetensi Keahlian
Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran
✓ Pengembangan Teaching Factory pada Kompetensi Keahlian Teknik
Komputer dan Jaringan

2. Kompetensi keahlian Multimedia, yang menyiapkan lulusan agar memiliki


kompetensi keahlian sebagai berikut;
✓ Desain Grafis (Graphics Design),
✓ Foto (Photography), dan
✓ Video (Videography).
✓ Pemeliharaan Laboratorium
3. Tim Pelaksana

Susunan Tim Pengembang Program Teaching Factory SMK Negeri 1 Sragen


sebagai berikut:

No Nama Unsur Jabatan Dalam Tim

1. Drs. Sarno, M.Pd. Kepala Sekolah Penanggung Jawab

2. Wahyudi Wijayanto, ST. Ketua Program Keahlian Ketua

3. Basuki Eryanto, S. Kom. Guru Sekretaris

4. Dra. Hartini, MM. Guru Bendahara

5. Pitoyo Meiono, ST. Guru Anggota

6. Indrat Susilo, S. Kom. Guru Anggota

Aristona Bayu Pratama, S.


7. Guru Anggota
Kom.

8. Moh. Faizal, S.Pd. Guru Anggota

9. Aziz Mufa’adi, S. Kom. Staff TU Anggota

10. Aditya Pratama Fauzan Tool Man Anggota

Dalam pelaksanaan program Pengembangan Teaching Factory SMK Negeri 1


Sragen yang salah satunya adalah pengembangan Sumber Daya Manusia
(SDM) Guru Produktif melalui program magang di industri, Tim Pengembang
bekerjasama dan bersinergi dengan Dunia Industri mitra yang selama ini sering
berkomunikasi dan berkoordinasi dengan pihak sekolah. Data Industri mitra
SMK Negeri 1 Sragen sebagai berikut ;

CONTACT
NO NAMA PERUSAHAAN ALAMAT
PERSON
1 Ramon Computer, Surakarta Surakarta (0271) 654075
2 BKK Tanon Sragen 0271-7005274
3 AR Computer Kedawung Sragen 0857-1244-9224
CONTACT
NO NAMA PERUSAHAAN ALAMAT
PERSON
4 BMT Hira Cab. Karangmalang/Puro Sragen (0271) 0891337
5 Solocom, Surakarta Surakarta (0271) 645054
6 Prima Computer, Karanganyar Karanganyar (0271) 6497678
7 BMT Hira Cab. Gondang Sragen (0271) 7889811
8 BMT Hira Cab. Sidoharjo Sragen (0271) 7889811
9 BMT Hira Cab. Tangen Sragen (0271) 7889811
10 BMT Hira Gabugan Tanon Sragen (0271) 7889811
11 Giant Plaza, Palur Surakarta (0271) 8203071
12 Amanah Computer Masaran Sragen (0271) 893202
13 Total Computer Sragen Sragen (0271) 893666
14 WE Computer Sambungmacan Sragen 0813-9313-5855
15 Excell Media Sragen Sragen 085 629 56 814
16 BMT Hira Cab. Sukodono Sragen 0851-0087-7668
17 Mitragama, Mojokerto, Kedawung Sragen 0852-9388-9035
18 Kanet Computer, Kadipiro, Sambirejo Sragen 0853 29 28 6111
19 Oke Koe Art Sragen Sragen 0856 47 44 40 38
20 MIX Computer Kartasura Surakarta 0856-4079-1249
21 Dadung Com, Mantingan, Ngawi Ngawi 0856-4869-5102
22 Adista Computama, Gawan, Tanon Sragen 0857-2876-0738
23 ANS Computer Mantingan, Ngawi Ngawi 0857-3542-5609
24 BTS Cell Masaran Sragen 0896-9753-0840
BAB II
PELAKSANAAN PROGRAM
PENGEMBANGAN TEACHING FACTORY
SMK NEGERI 1 SRAGEN

A. Mekanisme / Strategi Pelaksanaan

Program Teaching Factory adalah suatu konsep pembelajaran di SMK berbasis


produksi/jasa yang mengacu kepada standar dan prosedur yang berlaku di
industri dan dilaksanakan dalam suasana seperti yang terjadi di industri.
Implementasi Teaching Factory di SMK dapat menjembatani kesenjangan
kompetensi antara kebutuhan industri dan kompetensi yang dihasilkan oleh
sekolah. Pelaksanaan Teaching Factory menuntut keterlibatan mutlak pihak
industri sebagai pihak yang relevan menilai kualitas hasil pendidikan dari SMK.
Teaching Factory juga harus melibatkan Pemda/Pemkot/provinsi maupun orang
tua dan masyarakat dalam perencanaan, regulasi maupun implementasinya.
Dalam proses pendidikan di SMK, keterlibatan pihak industri dalam proses
pembelajaran sangatlah penting, karena perkembangan teknologi maupun
proses dalam produksi/jasa yang sangat pesat. Penerapan Teaching Factory di
SMK akan mendorong mekanisme kerja sama antar sekolah dan industri yang
saling menguntungkan, sehingga SMK akan selalu mengikuti perkembangan
industri secara otomatis (teknologi transfer, manajerial, pengembangan
kurikulum, prakerin, magang guru) dan sebagainya.

Salah satu tujuan utama program Teaching Factory di SMK adalah untuk
meningkatkan kompetensi lulusan SMK yang relevan dengan kebutuhan
industri, sehingga berdampak kepada penguatan daya saing industri di
Indonesia.
Kompetensi yang dihantarkan secara integratif melalui penerapan Teaching
Factory adalah kompetensi yang “comphrehensive” meliputi keahlian di ranah
psikomotorik, afektif/sikap (“attitude”) dan kemampuan berpikir/mental
(cognitive) “Higher-Order Thinking Skills” (HOTS) yang mampu berpikir kritis dan
memecahkan masalah (“critical thinking/evaluation” dan “problem solving”).

Sehingga pendidikan di SMK akan menghasilkan lulusan yang tidak hanya


kompeten dari sisi keterampilan (hard skill), namun juga produktif dan bersikap
baik (produktif dan tahan banting). Peraturan, prosedur, kurikulum, sarana dan
prasarana untuk mendukung terlaksananya penerapan program Teaching
Factory di SMK harus ditindaklanjuti secepatnya oleh instansi teknis terkait.

Berkaitan dengan pengembangan teaching factory SMK Negeri 1 Sragen,


strategi yang akan dilaksanakan oleh Tim Pengembang Teaching Factory yang
telah diangkat oleh Kepala SMK Negeri 1 Sragen berdasarkan Surat Keputusan
(SK) Nomor : 423.5/288, dengan Susunan Tim Pengembang Teaching Factory
sebagai berikut;

No Nama Unsur Jabatan Dalam Tim

1. Dra. Budi Isnanik, M.Pd. Kepala Sekolah Penanggung Jawab

Ketua Kompetensi
2. Baskoro Hadi, SE., M.Pd. Ketua
Keahlian Multimedia

3. Basuki Eryanto, S.Kom. Guru Sekretaris

4. Dra. Hartini, MM. Guru Bendahara

5. Wahyudi Wijayanto, ST. Guru Anggota

6. Pitoyo Meiono, ST. Guru Anggota

7. Indrat Susilo, S.Kom. Guru Anggota

Aristona Bayu Pratama,


8. Guru Anggota
S.Kom.

9. Moh. Faizal, S.Pd. Guru Anggota

10. Aziz Mufa’adi, S.Kom. Guru Anggota

secara garis besar meliputi kegiatan pengembangan secara non fisik. Untuk
penjelasannya kami uraikan sebagai berikut;

1. Kegiatan pengembangan teaching factory non fisik adalah kegiatan


pengembangan yang berorientasi pada penyiapan perangkat pembelajaran
yang dibutuhkan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) Guru dan
Tenaga Kependidikan melalui kegiatan seperti sosialisasi, workshop,
magang guru produktif. Secara rinci kami gambarkan sebagai berikut;

Rincian
No Komponen/Program/Bentuk Kegiatan
Volume Satuan
1 2 3 4
1. Sosialisasi dan Desiminasi Program Teaching 1 Kegiatan
Factory (1 hari)
2. Penyusunan Rencana Pengembangan Teaching
Factory untuk semua kompetensi keahlian :
2.1. Workshop ke 1, penyusunan draft rencana
pengembangan teaching factory semua 1 Kegiatan
kompetensi keahlian (1 hari)
2.2. Workshop ke 2, Finalisasi Rencana
Pengembangan teaching factory semua
kompetensi keahlian (1 hari) 1 Kegiatan
3. Penyusunan Perangkat Pembelajaran Teaching
Factory :
3.1. Workshop ke 1, Penyusunan Draft 1 Kegiatan
Perangkat Pembelajaran Teaching Factory
untuk Kompetensi Keahlian yang di
Teaching Factory kan (3 hari)
3.2. Workshop ke 2, Finalisasi Perangkat 1 Kegiatan
Pembelajaran Teaching Factory untuk
Kompetensi Keahlian yang di Teaching
Factory kan melalui Pendampingan (3 hari)
4. Penyusunan Rancangan Pengkondisian Fasilitas
Teaching Factory:
4.1. Workshop ke 1, Penyusunan Draft 1 Kegiatan
Rancangan Pengkondisian Fasilitas
Teaching Factory
4.2. Workshop ke 2, Finalisasi Rancangan 1 Kegiatan
Pengkondisian Fasilitas Teaching Factory
5. Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) :
3.1. Magang Kerja Industri Guru Produktif dari
Kompetensi yang di Teaching Factory kan (2 2 Orang
Guru Produktif selama 1 bulan)
3.2. Seminar/Workshop/Lomba Hasil Karya 1 Orang
Siswa SMK
6. Pengkondisian Fasilitas dan Sarana Prasana dalam
Pengembangan Teahing Factory :
6.1. Pembenahan Tempat Praktek/Bengkel 1 Kegiatan
6.2. Revitalisasi Peralatan 1 Kegiatan
6.3. Penataan Lingkungan 1 Kegiatan
6.4. Pengembangan Website 1 Kegiatan
B. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

Dalam pelaksanaan kegiatan pengembangan teaching factory agar dapat


berjalan sesuai dengan waktu yang ditetapkan, maka Tim Pengembang
Teaching Factory SMK Negeri 1 Sragen menyusun jadwal pelaksanaan kegiatan
sebagai berikut ;

Tahun 2021
Komponen/Program/ Jml
No. Juli Agustus September Oktober November
Bentuk Kegiatan Keg 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Pengenalan dan Pemahaman Konsep 1
Teaching Factory
2. Penyusunan Program Kerja
PengembanganTeaching Factory
2.1 Pembahasan Program Kerja 1
Pengembangan TeFa (semua
kompetensi)
2.2 Penyusunan/pembuatan 2
Program Kerja TeFa (oleh
petugas)
3. Penyusunan Perangkat Pembelajaran
TeFa
3.1 Pendampingan/Workshop 1
3.2 Penyusunan Perangkat 3
Pembelajaran
4. Penyusunan Rancangan 2
Pengkondisian Fasilitas Teaching
Factory:
4.1. Workshop ke 1, Penyusunan
Draft Rancangan Pengkondisian
Fasilitas Teaching Factory
4.2. Workshop ke 2, Finalisasi
Rancangan Pengkondisian
Fasilitas Teaching Factory
5. Magang Industri 1
6. Pengkondisian Fasilitas dan Sarana
Prasarana
6.1 Pembenahan Bengkel 1
6.2 Revitalisasi Peralatan 1
6.3 Penataan Lingkungan 1
6.4 Pengembangan WEB Site 1
BAB III
EVALUASI PELAKSANAAN

Evaluasi pelaksanaan Pengembangan Teaching Factory SMK Negeri 1 Sragen akan


disampaikan setelah seluruh rencana program yang dirancang dan disepakati oleh
Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Kepala Kompetensi Keahlian, Guru Produktif
yang di Teaching Factorykan telah dilaksanakan.

Asumsi sementara dari kami bahwa dengan adanya Program Pengembangan


Teaching Factory maka akan sangat membantu kegiatan pembelajaran praktik siswa
karena muatan kurikulum disesuaikan dengan kebutuhan dunia industri yang relevan,
mampu meningkatkan SDM Guru dan siswa sehingga mampu menghasilkan
produk/hasil karya siswa yang memiliki nilai ekonomi cukup tinggi.

Hambatan-hambatan yang ditemui dan hal-hal yang perlu diperbaiki dalam


pelaksanaan Pengembangan Teaching Factory pada kegiatan pembelajaran adalah
dalam sosialisasi pelaksanaan teaching factory dan evaluasi serta perbaikan hasil
pembelajaran teaching factory. Sedangkan hambatan dan hal yang perlu diperbaiki
dalah proses produksi adalah pada bagian pemasaran.

Hal-hal yang perlu ditingkatkan dalam kegiatan pembelajaran adalah proses


pembelajaran kompetensi keahlian lebih disesuaikan dengan standar kerja yang
sesungguhnya di Industri), setting pembelajaran lebih disesuaikan dengan situasi
kerja, pembelajaran lebih diorientasikan pada kegiatan problem solving, pembelajaran
lebih diarahkan pada student active learning, pembelajaran lebih ditekankan pada
pencapaian kompetensi, pengembangan soft skill dalam kegiatan pembelajaran,
kemauan untuk belajar terus menerus, pengembangan pola pembelajaran berbasis
bisnis, pengorganisasian siswa yang terlibat dalam teaching factory, dan memberikan
bimbingan ke siswa pada pelaksanaan kegiatan pembelajaran teaching factory. Pada
proses produksi, hal yang harus ditingkatkan adalah kegiatan perencanaan, produksi,
purna jual, dan membangun kemitraan dengan indusri (Partnership) yang relevan
dengan kompetensi keahlian yang dikembangkan teaching factorynya.
BAB IV

PENDANAAN KEGIATAN
PENGEMBANGAN TEACHING FACTORY
SMK NEGERI 1 SRAGEN

Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Teaching Factory SMK Negeri 1 Sragen yang


meliputi kegiatan non fisik dan fisik, membutuhkan anggaran biaya sebesar Rp.
450.000.000,00 (empat ratus lima puluh juta rupiah), yang keseluruhan dana
tersebut diharapkan berasal dari Bantuan Pemerintah Pusat melalui Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan
Menengah u.p. Kepala Subdit Kurikulum Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia.

Selanjutnya untuk Rencana Penggunaan Dana (RPD), dan Rencana Anggaran Biaya
(RAB) Bantuan Pengembangan Teaching Factory SMK Negeri 1 Sragen Tahun
Anggaran 2019 dijabarkan sebagaimana terlampir dilampiran Proposal Bantuan
Pengembangan Teaching Factory ini.
BAB V

PENUTUP

SMK Negeri 1 Sragen melalui Proposal Bantuan Pengembangan Teaching Factory ini
adalah salah satu upaya dalam menyiapkan kualitas sumber daya manusia (SDM)
guru dan siswa yang memiliki skil/keahlian yang profesional siap bersaing,
menyiapkan sarana prasarana praktik yang representatif sesuai standar yang ada di
industri sehingga siswa mampu menghasilkan produk/karya yang bernilai ekonomis
sebagai bekal ketika mereka telah tamat dari sekolah. Selain itu juga untuk
membangun hubungan kemitraan dengan dunia industri yang relevan, agar
keterserpan tenaga kerja tamatan dapat maksimal.
Kualitas guru pada kompetensi keahlian di SMK pada umumnya masih kurang
memiliki pengalaman kerja industri yang memadai. Melalui pembelajaran pola
Teaching Factory yang hakekatnya memboyong sistem dan suasana industri sebagai
pendekatan pembelajaran di SMK diharapkan menjadi transfer teknologi dari industri,
yang pada akhirnya kualitas guru akan meningkat.
Pola pembelajaran Teaching Factory dirancang berbasis produksi barang/jasa
dengan mengadopsi dan mengadaptasi standar mutu dan prosedur kerja industri,
akan memberi pengalaman pembelajaran kompetensi tambahan terutama soft skill
seperti etos kerja disiplin, jujur, bertanggungjawab, kreatif-inovatif, karakter
kewirausahaan, bekerjasama, berkompetisi secara cerdas dan sebagainya.
Kompetensi tersebut sangat sulit diperoleh melalui pendidikan kejuruan yang
diselenggarakan secara konvensional, yang pada pembelajarannya hanya
dilaksanakan sampai pada pencapaian kompetensi keahlian sebagai hard skill.
Selain itu Hubungan kerjasama antara SMK dengan industri dalam pola pembelajaran
Teaching Factory akan berdampak positif untuk meningkatkan kerjasama
(partnership) secara sistematis dan terencana didasarkan pada posisi win-win solution.
Penerapan pola pembelajaran Teaching Factory merupakan sinkronisasi dunia
pendidikan kejuruan dengan dunia industri, sehingga terjadi check and balance
terhadap proses pendidikan pada SMK untuk menjaga dan memelihara keselarasan
(link and match) dengan kebutuhan pasar kerja.

Sragen, 11 April 2021


Kepala SMK Negeri 1 Sragen
Kabupaten Sragen

Drs. S A R N O, M.Pd.
NIP. 19610613 199033 1 003

Anda mungkin juga menyukai