Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PENGANTAR ILMU KEPENDIDIKAN


ASAS – ASAS KEPENDIDIKAN

Disusun oleh Kelompok 3 :

1. Andini Nuzul Rahmania 230412609930


2. Difaturisyas C.M 230412607926
3. Karina Sembiring Gurki 230412603750
4. Lirina Vinka Awalinda 230412606632
5. Melfin Putri Cahya Dewi 230412610355
6. Nadia Tri Amalia 230412609676
7. Rasvi Naila Ashilah 230412609608
8. Shalsa Aulia Syabina 230412605313
9. Weldi Avrach Hana Endisa 230412610140
10. Windi Fetik Anugraini 230412605789

Pendidikan Administrasi Perkantoran


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Negeri Malang
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpah
an rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan ma
kalah ini. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas dari Dose
n Mata Kuliah Pengantar Ilmu Kependidikan yaitu Rezka Arina Rahma, M.Pd
Semoga makalah ini dapat menambah wawasan mengenai materi yang kami b
ahas. Tak lupa penulis sampaikan terimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah Pe
ngantar Ilmu Kependidikan yaitu Rezka Arina Rahma, M.Pd atas bimbingan dan arah
an dalam penulisan makalah ini. Dan juga kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah
memberikan masukan dan pandangan, sehingga dapat terselesaikannya makalah ini.
Dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terimakasih kepada sem
ua pihak yang telah membantu dan mendukung dalam penulisan makalah ini, dan juga
penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karna
itu kritik dan saran yang membangun dari semua pihak penyempurnaan makalah ini, s
angat penulis harapkan.

Malang, 3 Oktober 2023

PENULIS
Daftar isi

KATA PENGANTAR..........................................................................................................................2
Daftar isi...............................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN................................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................................3
1.3 Tujuan Masalah.........................................................................................................................3
BAB II..................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN...................................................................................................................................4
2. 1 Asas Pokok Pendidikan............................................................................................................4
2.2 Macam macam Asas Pendidikan..............................................................................................4
» Asas Tut Wuri Handayani...................................................................................................5
» Asas Belajar Sepanjang Hayat............................................................................................6
» Asas Kemandirian dalam Belajar.......................................................................................7
2.3 Fungsi dan Tujuan Asas Pendidikan..................................................................................7
2.4 Pengembangan Asas Pendidikan........................................................................................7
2.5 Implementasi Asas Pendidikan...........................................................................................8
BAB III.................................................................................................................................................9
PENUTUP............................................................................................................................................9
Kesimpulan........................................................................................................................................9
Saran..................................................................................................................................................9
Daftar Pustaka.......................................................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kemajuan ilmu dan teknologi, terutama teknologi informasi menyebabkan arus komunikasi
menjadi lebih cepat dan tanpa batas. Hal ini berdampak langsung pada bidang Norma
kehidupan dan ekonomi, seperti tersingkirnya tenaga kerja yang kurang berpendidikan dan
kurang terampil, terkikisnya budaya local karena cepatnya arus informasi dan budaya global,
serta menurunnya norma-norma masyarakat kita yang bersifat pluralistic sehingga rawan
terhadap timbulnya gejolak social dan disintegrasi bangsa. Adanya pasar bebas, kemampuan
bersaing, penguasaan pengetahuan dan teknologi, menjadi semakin penting untuk kemjuan
suau bangsa. Ukuan kesejahteraan suatu bangsa telah telah bergeser dari modal fisik atau
sumber daya alam ke modal intelektual, pengetahuan, social, dan kepercayaan.

Hal ini membutuhkan Pendidikan yang memberikan kecakapan hidup yaitu


memberikan keterampilan, kemahiran, dan keahlian dengan kompetensi tinggi pada peserta
didik sehingga selalu ampu bertahan dalam suasana yang selalu berubah, tidak pasti dan
kompetitif dalam kehidupannya. Kecakapan ini sebenarnya telah diperoleh siswa sejak dini
mulai pendidikan formal disekolah maupun yang bersifat informal, yang akan membuatnya
mnejadi masyarakat berpengetahuan yang belajar sepanjang hayat.

1.2 Rumusan Masalah

A. Kemajuan ilmu dan


teknologi, terutama t
eknologi informasi m
enyebabkan arus
B. komunikasi menjadi
cepat dan tanpa batas.
Hal ini berdampak lang
sung pada bidang
C. Norma kehidupan
dan ekonomi, seperti
tersingkirnya tenaga
kerja yang kurang
D. berpendidikan dan
kurang trampil, terki
kisnya budaya lura k
arena cepatnya arus
E. informasi dan buda
ya global, serta men
urunnya norma-norm
a masyarakat kita y
ang
F. bersifat luralistic seh
ingga rawan terhadap t
imbulnya gejolak sosia
l dan disintegrasi
G. bangsa. Adanya pa
sar bebas, kemampu
an bersaing, penguas
aan pengetahuan da
n
H. teknologi, menjadi s
emakin penting untuk
kemajuan suatu bangs
a. Ukuran kesejahteraa
n
I. suatu bangsa telah b
ergeser dari modal fisi
k atau sumber daya ala
m ke modal intelektual,
J. pengetahuan, sosial,
dan kepercayaan
1. Apa yang dimaksud dengan asas Pendidikan?
2. Apa saja asas dalam Pendidikan?
3. Apa fungsi dan tujuan asas Pendidikan?
4. Bagaimana pengembangan asas Pendidikan?
5. Bagaimana implementasi dari masing-masing asas dalam pendidikan ?

1.3 Tujuan Masalah

a) Untuk mengetahui pengertian asas-asas Pendidikan


b) Untuk mengetahui asas-asas dalam Pendidikan
c) Untuk mengetahui fungsi dan tujuan asas Pendidikan
d) Untuk mengetahui sejauh mana pengembangan asas Pendidikan
e) Untuk mengetahui implementasi dari setiap asas-asas Pendidikan

BAB II
PEMBAHASAN

2. 1 Asas Pokok Pendidikan

Asas adalah prinsip yang menjadi acuan berpikir seseorang yang menjadi acuan
berpikir seseorang dalam definisi asas adalah dasar atau hukum dasar. Asas-asas adalah dasar
atau hukum dasar yang berprinsip menjadi acuan berpikir seseorang dalam mengambil keput
usan yang penting dalam kehidupan. Sehingga asas pendidikan merupakan sesuatu kebenaran
yang menjadi dasar atau tumpuan berpikir, baik tahap perancangan maupun pelaksanaan pend
idikan. Jadi, asas Pendidikan lebih memfokuskan perhatian kepada cara penyelenggara pendi
dikan yang dilandasi oleh pemikiran-pemikiran tentang layaknya pendidikan itu sendiri.
Khusus di Indonesia, terdapat beberapa asas Pendidikan yang memberi arah dalam mera
ncang dan melaksanakan Pendidikan itu. Asas-asas tersebut bersumber baik dari kecenderung
an umum pendidikan di dunia maupun yang bersumber dari pemikiran dan pengalaman sepan
jang sejarah upaya Pendidikan di Indonesia. Diantara asas tersebut adalah Asas semesta meny
eluruh dan terpadu, Asas Belajar Sepanjang Hayat, Asas tanggung jawab bersama, Asas Tut
Wuri Handayani, Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso dan Asas Kemandirian
dalam Belajar. Asas-asas itu dianggap sangat relevan dengan upaya pendidikan, baik masa ki
ni maupun masa yang akan dating. Oleh karena itu, setiap tenaga kependidikan harus memah
ami dengan tepat ketiga asas tersbut agar dapat menerapkanny dengan semestinya dalam pen
yelenggaraan pendidikan sehari-hari.
2.2 Macam macam Asas Pendidikan

Asas pendidikan merupakan sesuatu kebenaran yang menjadi dasar atau tumpuan
berpikir, baik pada tahap perancangan maupun pelaksanaan pendidikan. Khusus di Indonesia,
terdapat beberapa asas pendidikan yang memberi arah dalam merancang dan melaksanakan
pendidikan nasional. Asas-asas tersebut bersumber dari pemikiran dan pengalaman sepanjang
sejarah perkembangan Pendidikan di Indonesia.
Diantara asas tersebut, ada tiga asas yang diuraikan secara mendetail, yaitu;
Asas Tut Wuri Handayani, Asas Belajar Sepanjang Hayat, dan Asas Kemandirian dalam
belajar. Ketiga asas itu dianggap sangat relevan dengan upaya pembinaan dan pengembangan
pendidikan nasional, baik masa kini maupun masa datang.

» Asas Tut Wuri Handayani


Tirtaraharja dan La Sulo (Kadir dan dkk, 2012: 112) menyatakan asas tut wuri
handayani pada awalnya merupakan salah satu dari “Asas 1922”, yakni tujuh
buah asas dari Perguruan Nasional Taman Siswa yang didirikan pada 3 Juli 1922.
Sebagai asas pertama, tut wuri handayani merupakan inti dari sistem pamong dan
perguruan asas itu. Asas ataupun semboyan tut wuri handayani yang disampaikan
oleh Ki Hadjar Dewantara mendapat tanggapan positif dari Drs. R. M. P
Sastrokartono dengan menambah dua semboyan untuk melengkapinya, yakni Ing
Ngarso Sung Tulada dan Ing Madya Mangun Karsa. Ketiganya semboyan
tersebut telah menjadi satu kesatuan asas, yakni:

1. Ing ngarsa sung tulada (jika di depan, menjadi contoh)


2. Ing madya mangun karsa (jika ditengah-tengah, membangkitkan kehendak,
hasrat atau motivasi), dan
3. Tut wuri handayani (Jika dibelakang, mengikuti dengan awas).

Asas tut wuri handayani merupakan konseptualisasi konsep tujuh Asas Perguruan
Nasional Taman Siswa yang lahir pada tanggal 3 Juli 1922 yang merupakan asas
perjuangan untuk menghadapi Pemerintah Kolonial Belanda. Ketujuh asas
tersebut secara singkat disebut “Asas 1992” adalah sebagai berikut:

→ Bahwa setiap orang mempunyai hak untuk mengatur dirinya sendiri dengan
mengingat persatuan dalam peri kehidupan umum.
→ Bahwa pengajaran harus member pengetahuan yang berfaedah, yang lahir
dan batin dapat memerdekan diri.
→ Bahwa pengajaran harus berdasar pada kebudayaan dan kebangsaan sendiri.
→ Bahwa pengajaran harus tersebar luas sampai dapat menjangkau kepada
seluruh rakyat.
→ Bahwa untuk mengejar kemerdekaan hidup yang sepenuhnya lahir maupun
batin hendaklah diusahakan dengan kekuatan sendiri, dan menolak bantuan
apa pun dari siapa pun yang mengikat baik berupa ikatan lahir maupu ikatan
batin.
→ Bahwa sebagai konsekuensi hidup dengan kekuatan sendiri maka mutlak
harus membelanjai sendiri segala usaha yang dilakukan.
→ Bahwa dalam mendidik anak-anak perlu adanya keihklasan lahir dan batin
untuk mengorbankan segala kepentingan prbadi demi keselamatan dan
kebahagiaan anak-anak.
Asas ini pulalah yang mendorong Taman Siswa untuk mengganti sistem
pendidikan cara lama yang menggunakan perintah, paksaan dan hukuman sistem
khas Taman Siswa yang didasarkan pada perkembangan kodrati. Dari asas ini
pulalah lahir “Sistem Among” dimana guru memperoleh sebutan “pamong”,
yaitu sebagai pemimpin yang berdiri di belakang sengan semboyan tut wuri
handayani, yaitu tetap mempengaruhi dengan memberi kesempatan anak didik
untuk berjalan sendiri dan tidak terus menerus dicampuri, diperintah atau
dipaksa. Jadi, “Sistem Among” adalah cara pendidikan yang dipakai dalam
sistem Taman Siswa dengan maksud mewajibkan pada guru supaya
mengingatkan kodrat-idradatnya pada siswa dengan tidak melupakan segala
keadaan yang mengelilinginya.

» Asas Belajar Sepanjang Hayat


Asas belajar sepanjang hayat (life long learning) merupakan sudut pandang dari
sisi lain dari pendidikan seumur hidup (life long education). Dalam latar
pendidikan seumur hidup, prosese pembelajaran di sekolah seyogianya
mengemban tugas sekurang-kurangnya dua misi, yakni membelajarkan peseta
didik dengan efisien dan efektif dan serentak dengan meningkatkan kemauan dan
kemampuan belajar mandiri sebagai basis dan belajar sepanjang hayat. Ditinjau
dari pendidikan sekolah, masalahnya adalah bagaimana mernacang dan
mengimplementasikan suatu program belajar-mengajar sehingga mendorong
terwujudnya belajar sepanjang hayat. Dengan kata lain, terbentuk manusia dan
masyarakat yang mau dan mampu terus menerus belajar. Kurikulum yang dapat
mendukung terwujudnya belajar sepanjang hayat harus dirancang dan
dimplementasi dengan memerhatikan dua dimensi sebagai berikut :

1. Dimensi vertikal dari kurikulum sekolah yang meliputi: keterkaitan antara


kurikulum dengan masa depan peserta didik, termasuk relevansi bahan ajar
dengan masa depan dan pengintegrasian maslaah kehidupan nyata ke dalam
kurikulum. Kurikulum dan perubahan sosial kebudayaan, kurikulum
seyogianya memungkinkan antisipasi terhadap perubahan sosial
kebudayaan. The forecasting curriculum, yakni perancangan kurikulum
berdasarkan suatu pronosis, baik tentang perilaku peserta didik pada saat
menamatkan sekolahnya, pada saat ia hidup dalam sistem yang telah berubah
di masa depan. Keterpaduan bahan ajar dan pengorganisasiaan yang sedang
dipelajari dengan penguasaan kerangka dasar untuk memperoleh keterpaduan
ide bidang studi. Penyiapan untuk memikul tanggung jawab, baik tentang
dirinya sendiri maupun bidang sosial/pekerjaan, agar kelak dapat membangun
dirinya sendiri dan bersama-sama membangun masyarakatnya.
Pengintegrasian dengan pengalaman yang telah dimiliki peserta didik, yakni
pengalaman di keluarga untuk pendidikan dasar dan demikian seterusnya.
Untuk mempertahankan motivasi belajar secara permanen, peserta didik harus
melihat kemanfaatan yang akan didapatnya dengan tetap mengikuti
pendidikan itu, seperti kesempatan yang terbuka baginya, mobilitas pekerjaan,
pengembangan kepribadiannya, dan sebagainya.
2. Dimensi horizontal dari kurikulum sekolah, yakni keterkaitan antara
pengalaman belajar di sekolah dengan pengalaman di luar sekolah, yaitu:
kurikulum sekolah merefleksi kehidupan di luar sekolah; kehidupan di luar
sekolah menjadi objek refleksi teoretis di dalam bahan ajaran di sekolah,
sehingga peserta didik lebih memahami persoalan pokok yang terdapat di luar
sekolah dijadikan tempat empiris, sehingga kegiatan belajar mengajar terjadi
di dalam dan di luar sekolah. Melibatkan orangtua dan masyarakat dalam
proses belajar mengajar terjadi dalam kegiatan belajar mengajar, baik sebagai
narasumber dalam kegiatan belajar di sekolah maupun dalam kegiatan belajar
di luar sekolah.
Perancangan dan implementasi kurikulum yang memerhatikan kedua dimensi
itu akan mendekatkan peserta didik dengan sumbe belajar yang ada
disekitarnya. Kemampuan dan kemauan menggunakan sumber belajar yang
tersedia itu memberi peluang terwujudnya belajar sepanjang hayat. Dan
masyarakatnya yang memiliki semangat belajar sepanjang hayat akan menjadi
suatu masyarakat yang gemar belajar (learning society).

» Asas Kemandirian dalam Belajar


Asas tut wuri handayani maupun belajar sepanjang hayat secara langsung
berkaitan dengan asas kemandirian dalam belajar. Asas tut wuri handayani pada
prinsipnya bertolak dari asumsi kemampuan peserta didik untuk mandiri,
termasuk mandiri dalam belajar. Asas belajar sepanjang hayat hanya dapat
diwujudkan apabila didasarkan pada asumsi bahwa peserta didik mau dan mampu
mandiri dalam belajar.
Perwujudan asas kemandirian dalam belajar akan menempatkan guru, dalam peran
utama sebagai fasilitator dan motivator di samping peran-peran lain seperti
informator, organisator, dan sebagainya. Sebagai fasilitator, guru diharapkan
menyediakan dan mengatur berbagai sumber belajar, sehingga memudahkan
peserta didik untuk berinteraksi dengan sumber-sumber tersebut. Di sisi lain
sebagai motivator, mengupayakan timbulnya prakarsa peserta didik untuk
memanfaatkan sumber belajar.
Pengembangan kemandirian dalam belajar seyogianya dimulai dalam kegiatan
intrakurikuler selanjutnya dalam kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler dalam
bentuk kegiatan terstruktur dan mandiri.

2.3 Fungsi dan Tujuan Asas Pendidikan

A. FUNGSI
a. Berikut adalah fungsi dari asas kependidikan:
b. Memberikan pedoman atau pegangan dalam melaksanakan pendidikan agar
tujuannya tercapai dengan benar dan dapat dipertanggungjawabkan.
c. Menuntun dan mengarahkan kita agar dalam melakukan pendidikan
senantiasa tetap memperoleh keberhasilan.
d. Setiap pendidikan yang diberikan kepada peserta didik harus memiliki
tujuan yang jelas dan harus dikaji berdasarkan kebutuhan dan kemampuan
peserta didik supaya proses mendidiknya dapat diterima sebagai nilai hidup
yang baik.
e. Menyiapkan sebagai fungsi menyiapkan tenaga kerja dan menyiapkan
warga negara yang baik.
f. Menindahkan nilai-nilai budaya.
g. Meningkatkan mobilitas sosial.
h. Mengembangkan dan memantapkan hubungan-hubungan sosial.
i. Membentuk semangat kebangsaan.
j. Pengasuh bayi.
k. Menyiapkan dan mengembangkan sumber daya manusia agar memiliki
pengetahuan, keterampilan, sikap dan daya saing.
l. Memberikan kesempatan kepada semua orang untuk bebas dan mudah
memperoleh sumber belajar pada setiap saat dan di mana saja.

B. TUJUAN
Berikut adalah fungsi dari asas kependidikan:
a. untuk memastikan bahwa proses pembelajaran dan pengajaran dijalankan
secara efektif, efisien, dan bermakna.
b. alah satu tujuan utama asas-asas kependidikan adalah menciptakan lingkungan
belajar yang aman, mendukung, dan inklusif bagi semua peserta didik.
c. untuk memastikan akses yang adil dan merata ke pendidikan berkualitas bagi
semua individu, tanpa memandang latar belakang sosial, ekonomi, atau
budaya.
d. untuk membentuk karakter dan moral peserta didik.
e. untuk memastikan bahwa individu terus belajar, beradaptasi, dan berkembang
sepanjang hidup mereka.
f. Asas-asas kependidikan bertujuan untuk mengakui dan menghormati keunikan
setiap individu.
g. untuk membangun kemitraan yang kuat antara sekolah, keluarga, dan
masyarakat demi mendukung perkembangan optimal peserta didik.
h. Asas-asas kependidikan bertujuan untuk memastikan sistem evaluasi dan
pemantauan yang adil dan transparan.

2.4 Pengembangan Asas Pendidikan


Sehubungan dengan permasalah yang dihadapi dalam penerapan asas-asas pendidikan,
maka perlu diadakannya upaya pengembangan penerapan asas-asas pendidikan dengan tujuan
untuk membantu mengatasi permasalahan yang telah dijelaskan sebelumnya.

a. Meningkatkan mutu pendidikan


Dalam menghadapi masalah peningkatan sumber daya manusia sesuai
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pemerintah telah dan sedang
mengupayakan peningkatan: mutu guru dan tenaga kependidikan, mutu sarana dan
prasarana pendidikan, mutu kurikulum dan isi kurikulum sesuai perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi serta perkembangan nilai-nilai budaya bangsa.

b. Meningkatkan relevansi pendidikan


Dalam upaya meningkatkan relevansi pendidikan, pemerintah melakukan berbagai
upaya (1) usaha menemukan cara baru dan pemanfaatan teknologi pendidikan
untuk memenuhi kebutuhan peserta didik yang beragam, (2) usaha pemanfaatan
hasil penelitian pendidikan bagi peningkatan kualitas kegiatan pembelajaran sesuai
dengan kebutuhan peserta didik, dan (3) usaha pengadaan ruang belajar, ruang
khusus (bengkel kerja, konseling, pertemuan, dan sebagainya) yang menunjang
kegiatan pembelajaran.

c. Mengembangkan komunikasi dua arah


Dalam meningkatkan umpan balik dari siswa, seorang guru harus mengembangkan
komunikasi dua arah. Siswa tidak hanya mendengarkan namun juga memberikan
respon dalam setiap permasalahan yang diberikan seorang pendidik. Dengan
demikian, peserta didik akan terdorong untuk belajar mandiri, tidak tergantung
kepada pendidik saja.

d. Menggeser peranan pendidik menjadi fasilitator, informator, motivator, dan


organisator.
Fasilitator sebagai penyedia layanan misalnya memberikan kasus yang harus
dipecahkan atau didiskusikan. Informator sebagai pemberi informasi terkini yang
berkaitan dengan tujuan pembelajaran. Motivator sebagai pemberi motivasi kepada
peserta didik. Organisator yang membimbing peserta didik menyelesaikan tahap-
tahap pembelajaran yang telah ada.

2.5 Implementasi Asas Pendidikan


Pertama penerapan asas pendidikan dimulai dari asas tut wuri handayani, bahwa
sejatinya pemerintah dalam hal ini sudah berupaya dalam memberikan jawaban atas asas ini.
Contoh saja setiap peserta didik diberikan kesempatan belajar yang luas. Setiap individu
dapat memilih pendidikan dan keterampilan yang diminati disemua jenis, jalur, dan jenjang
pendidikan yang ada. Oleh karena itu mereka memiliki tanggung jawab penuh terhadap
pendidikannya sendiri.
Di sisi lain, pemerintah juga memberikan kesempatan yang sama untuk dapat menempuh
pendidikan dan keterampilan. Bagi mereka yang memiliki kelainan atau cacat fisik dan
mental tetap memperoleh pendidikan dan keterampilan sesuai dengan kelainan yang dimiliki.
Selain itu pemerintah juga sudah mengupayakan terjadinya pemerataan pendidikan
diseluruh penjuru Indonesia, meski belum semua rata tetapi usaha yang ditunjukkan
pemerintah menunjukkan bahwa pemerintah sudah menerapkan asas ini.

Kedua penerapan asas pendidikan sepanjang hayat, upaya penerapan yang dilakukan
adalah pemerintah telah menyediakan fasilitas berupa sarana dan prasarana pendidikan
seperti perpustakaan, ruang belajar, saran pelatihan dan keterampilan yang memberikan
kebebasan kepada setiap masyarakat dalam meningkatkan ilmu pendidikannya.
Selain itu juga jenis jenjang pendidikan yang ada di Indonesia sudah luas, mulai dari TK
sampai dengan perguruan tinggi. Perluasan ini juga dimaksudkan tidak lain untuk
memberikan kesempatan kepada peserta didik dalam meningkatkan pendidikannya.
Pembaruan yang dilakukan terlihat dari adanya pembaharuan kurikulum pembelajaran
dari tahun ke tahun guna untuk menyesuaikan dengan tantangan jaman yang ada. Sehingga
para peserta didik dapat bersaing dengan dunia luar.

Terakhir penerapan asas kemandirian dalam belajar. Dari beberapa contoh penerapan
asas-asas sebelumnya. Dapat dilihat bahwa semua penerapan yang dilakukan merujuk kepada
kemandirian belajar, bahwa setiap peserta didik diberikan kebebasan dalam memilih
pendidikan dan keterampilannya secara mandiri sesuai dengan apa yang diminati.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Asas pendidikan merupakan sesuatu kebenaran yang menjadi dasar atau tumpuan berpikir,
baik tahap perancangan maupun pelaksanaan pendidikan. Jadi, asas Pendidikan lebih
memfokuskan perhatian kepada cara penyelenggara pendidikan yang dilandasi oleh
pemikiran-pemikiran tentang layaknya pendidikan itu sendiri. .Tujuan asas-asas
kependidikan adalah sebagai pedoman atau pegangan dalam melaksanakan pendidikan agar
tujuannya tercapai dengan benar dan dapat dipertanggungjawabkan. Asas-asas pendidikan
menuntun dan mengarahkan kita agar dalam melakukan pendidikan senantiasa tetap
memperoleh keberhasilan. Setiap pendidikan yang diberikan kepada peserta didik harus
memiliki tujuan yang jelas dan harus dikaji berdasarkan kebutuhan dan kemampuan peserta
didik supaya proses mendidiknya dapat diterima sebagai nilai hidup yang baik. Asas-asas
pendidikan yang diterapkan di Indonesia antara lain Asas Tut Wuri Handayani, Asas Belajar
Sepanjang Hayat, Asas Kemandirian dalam Belajar, Asas Usaha Bersama, Asas Demokratis,
Asas Adil dan Merata, dan Asas Efisiensi dan Efektifitas.

Saran
Asas-asas kependidikan merupakan pedoman atau pegangan dalam melaksanakan
pendidikan agar tujuannya tercapai dengan benar dan dapat dipertanggungjawabkan. Asas-
asas pendidikan menuntun dan mengarahkan kita agar dalam melakukan pendidikan
senantiasa tetap memperoleh keberhasilan. Setiap pendidikan yang diberikan kepada
peserta didik harus memiliki tujuan yang jelas dan harus dikaji berdasarkan kebutuhan dan
kemampuan peserta didik supaya proses mendidiknya dapat diterima sebagai nilai hidup
yang baik. Asas-asas pendidikan yang diterapkan di Indonesia antara lain Asas Tut Wuri
Handayani, Asas Belajar Sepanjang Hayat, Asas Kemandirian dalam Belajar, Asas Usaha
Bersama, Asas Demokratis, Asas Adil dan Merata, dan Asas Efisiensi dan Efektifitas. Asas-
asas tersebut bersumber baik dari kecenderungan umum pendidikan di dunia maupun yang
bersumber dari pemikiran dan pengalaman sepanjang sejarah upaya pendidikan di
Indonesia.

Daftar Pustaka

 https://educhannel.id/blog/artikel/asas-asas-pendidikan-nasional.html


 https://www.candiedu.com/macam-asas-pendidikan-dan-penerapannya#3-penerapan-asas-
pendidikan

Anda mungkin juga menyukai