Modul Ajar - Pengolahan Hasil Kelapa
Modul Ajar - Pengolahan Hasil Kelapa
Oleh :
Penulis
Yusri, S.TP
Petunjuk penggunaan modul
Dalam bagian ini dipaparkan cara penggunaan modul terhadap materi tentang
Produksi Pengolahan Tanaman Perkebunan dan Herbal yang berasala dari buah
kelapa menjadi Virgin Coconut Oil (VCO). Ikutilah petunjuk-petunjuk berikut ini dengan
baik:
1. Bacalah terlebih dahulu judul dan daftar isi modul yang akan kamu pelajari. Hal
ini bertujuan untuk mempermudah penguasaan materi dengan cara mengetahui
garis-garis besar isi buku.
2. Bacalah teks pelajaran dengan teliti. Tujuannya adalah untuk mulai menganalisa
guna memahami isi yang tertera maupun tersirat pada gambar atau tabel tabel.
3. Pahamilah setiap kata atau kalimat pada setiap materi yang terdapat dalam
modul, sehingga bisa membangun konsep dengan baik menggunakan bahasa di
dalam modul maupun bahasa sendiri.
4. Lakukan pengulangan membaca setiap materi yang telah kamu pelajari, agar
bisa mengingat inti-inti pokok pelajaran pada setiap pertemuan.
5. Temukan beberapa pertanyaan yang dapat menggali beberapa informasi penting
serta pengayaan pengetahuan dari modul ini. Usahakan untuk menjawab
pertanyaan dan memecahkan masalah yang ada didalam modul baik secara
pribadi maupun kelompok, serta biasakan juga untuk belajar kreatif dengan
membuat atau mencari permasalahan dalam kehidupan sehari-harimu terkait
dengan materi pelajaran yang disajikan di dalam modul.
Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran Project Based Learning (PjBL)
menggunakan LKPD dan video pembelajaran terhadap materi
Pengolahan Hasil Perkebunan Tahunan, diharapkan peserta didik
dapat menerapkan secara tepat dan benar :
o Menguraikan proses pengolahan hasil perkebunan kelapa menjadi
VCO dengan tepat. (C3)
KD: 3.3
o Menganalisis kemasan produk hasil olahan perkebunan kelapa
menjadi VCO. (C4)
Memproduksi olahan hasil perkebunan kelapa menjadi VCO
dengan tepat,
Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki banyak pulau dan merupakan
negara produsen kelapa utama di dunia. Pada tahun 2014 luas areal perkebuan
tanaman kelapa di dunia mencapai 11 juta ha dan 93% berada di wilayah Asia
Pasifik. Indonesia merupakan negara yang memiliki luas arel perkebunan
tanaman kelapa terbesar di dunia, yaitu mencapai 3,7 juta ha. Hal ini merupakan
peluang untuk pengembangan kelapa menjadi aneka produk yang bermanfaat
(Ayu Rahma, W: 2015)
Kelapa (Cocos nucifera) adalah anggota tunggal dalam marga Cocos dari suku
aren-arenan atau Arecaceae. Arti kata kelapa (atau coconut, dalam bahasa
Inggris) dapat merujuk pada keseluruhan pohon kelapa, biji, atau buah, yang
secara botani adalah pohon berbuah, bukan pohon kacang-kacangan.
Buah kelapa terdiri atas empat komponen, yaitu sabut 33%, tempurung 15%, air
kelapa 22%, dan daging buah 30%. Daging buah kelapa merupakan komponen
yang paling banyak dimanfaatkan untuk produk pangan maupun nonpangan
(Karow: 2019)
Tuliskan beberapa
contoh Produk turunan
dari buah kelapa yang
ada disekitar anda!
1.
2.
3.
4.
5. Dst
Meningkatnya jumlah penduduk dunia sekarang ini mendorong peningkatan
pemenuhan kebutuhan manusia yang semakin kompleks.Salah satunya yang
sangat penting adalah pemunuhan kebutuhan manusia di bidang pangan. Banyak
upaya yang dilakukan oleh pemerintah ataupun individu langsung untuk
memperbaiki kualitas bahan pangan yang dikonsumsi sehari-hari terutama
perbaikan dalam hal kualitas kesehatan. Salah satu bahan pangan yang banyak
digunakan oleh berbagai lapisan masyarakat adalah minyak kelapa (Cocos
nuciferal) (Basuki: 2019)
1.
2.
3.
4. Dst
Kelapa adalah pohon serba guna bagi masyarakat tropis. Hampir semua
bagiannya dapat dimanfaatkan orang. Akar kelapa menginspirasi penemuan
teknologi penyangga bangunan Cakar Ayam (dipakai misalnya pada Bandar
Udara Soekarno Hatta) oleh Sedijatmo. Kayu dari batangnya, yang disebut kayu
glugu, dipakai orang sebagai kayu dengan mutu menengah, dan dapat dipakai
sebagai papan untuk rumah.
Daun / lidi
Daunnya dipakai sebagai atap rumah setelah dikeringkan. Daun muda kelapa,
disebut janur, dipakai sebagai bahan anyaman dalam pembuatan ketupat atau
berbagai bentuk hiasan yang sangat menarik, terutama oleh masyarakat Jawa
dan Bali dalam berbagai upacara, dan menjadi bentuk kerajinan tangan yang
berdiri sendiri (seni merangkai janur). Tangkai anak daun yang sudah
dikeringkan, disebut lidi, dihimpun menjadi satu menjadi sapu.
Nira Kelapa
1.
2.
3.
4.
5.
6. dst
Tandan bunga yang masih muda, yang disebut mayang (sebetulnya nama ini
umum bagi semua bunga palma) atau manggar dalam bahasa Jawa, dipakai
orang untuk hiasan dalam upacara perkawinan dengan simbol tertentu. Mayang
oleh orang Jawa-Mataraman dipakai sebagai bahan pengganti gori dalam
pembuatan gudeg dan disebut gudeg manggar. Bunga betina atau buah
mudanya, disebut bluluk dalam bahasa Jawa, dapat dimakan. Cairan manis yang
keluar dari tangkai bunga, disebut (air) nira dapat diminum sebagai penyegar
dan gula kelapa. Bagian dalam tempurung kelapa, memperlihatkan "daging"
buah kelapa, bahan baku kopra. Buah kelapa adalah bagian paling bernilai
ekonomi.
Kebutuhan produk kelapa seperti minyak kelapa kasar, Virgin Coconut Oil
(VCO), air kelapa dan gula kelapa di pasar domestik dan internasional
cenderung meningkat. Hal ini terkait dengan meningkatnya kesadaran konsumen
akan produk olahan kelapa yang sehat (Karow: 2019).
Minyak kelapa memiliki kandungan asam lemak jenuh yang tinggi (Norulaini et
al. 2009). Asam lemak jenuh pada minyak kelapa sangat spesifik karena dalam
bentuk asam lemak rantai medium (ALRM) dengan kandungan 61,93% dan
asam laurat 48,24% (Karouwet al. 2013).
a. Manfaat VCO
Salah satu produk olahan kelapa yang populer akhir-akhir ini adalah Virgin
Coconut Oil (VCO). Virgin Coconut Oil lebih unggul dari minyak yang diolah
secara tradisional, seperti kadar air yang rendah (0,02-0,03%), asam lemak
bebas rendah (0,02%), berwarna bening, berbau harum dan berdaya simpan
yang cukup lama yaitu sekitar 6-8 bulan.
Virgin Coconut Oil (VCO) mengandung asam lemak jenuh rantai pendek dan
asam lemak jenuh rantai menengah. Dalam tubuh, asam lemak tersebut mudah
dicerna dan diserap oleh usus karena ukuran molekulnya relatif kecil sehingga
asam lemak tersebut langsung dibakar oleh tubuh untuk memproduksi energi.
Selain itu, asam laurat dalam Virgin Coconut Oil (VCO) dapat melarutkan
membran virus berupa lipid sehingga akan mengganggu kekebalan virus,
sehingga virus inaktif. Oleh karena itu, Virgin Coconut Oil (VCO) mempunyai
banyak manfaat bagi tubuh, yaitu: 1) Mampu mengatasi penyakit degeneratif
seperti diabetes militus, jantung, kegemukan (obesitas), osteoporosis, dan
kolesterol. 2) Membasmi penyakit yang disebabkan oleh mikroba dan jamur
seperti keputihan, influenza, herpes, cacar, dan HIV/AIDS. 3) Menghalau
penyakit akibat radikal bebas. 4) Untuk anti kerut dan penuaan dini yang
dioleskan pada kulit. 5) Untuk pertumbuhan anak seperti menunjang
pertumbuhan dan perkembangan anak, meningkatkan kecerdasan, menambah
daya tahan, dan stamina tubuh. 6) Untuk farmasi, digunakan untuk membuat
obat-obatan dan kosmetika (Sutarmi dan Hartin Rozaline, 2005).
VCO berperan membantu mencegah penyakit jantung, kanker diabetes, dan
penyakit degeneratif lainnya, memperbaiki pencernaan, meningkatkan sistem
kekebalan tubuh, mencegah infeksi virus (HIV) dan SARS.
(www.VirginNatural.com). VCO bisa mengobati penyakit leukimia atau AIDS
(Acquired Immunodeficiency Syndrome) dan HIV (human immunodeficiency
virus). (www.ajangkita.com). Selain itu juga ada yang menyatakan bahwa : VCO
Sembuhkan Osteoartritis. (www.Trubus.com).
Minyak kelapa murni merupakan hasil olahan kelapa yang bebas dari transfatty
acid (TFA) atau asam lemak-trans. Asam lemak trans ini dapat terjadi akibat
proses hidrogenasi. Agar tidak mengalami proses hidrogenasi, maka ekstraksi
minyak kelapa ini dilakukan dengan proses dingin. Misalnya, secara fermentasi,
pancingan, sentrifugasi, pemanasan terkendali, pengeringan parutan kelapa
secara cepat dan lain-lain (Darmoyuwono, 2006).
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini, juga
berdapak positif pada bidang pengolahan hasil komoditi perkebunan salah
satunya teknik pengolahan VCO dari buah kelapa. Beberapa teknik tersebut
diantaranya:
1. Metode Ekstraksi
2. Metode Pemanasan Bertahap
3. Metode Enzimatis
4. Metode Pengasaman
5. Metode Sentrifugasi
6. Metode Pemancingan
Jenis minyak yang dapat dihasilkan dari ekstraksi buah kelapa yaitu minyak
kelapa kasar, minyak kelapa murni (Virgin Coconut Oil - VCO), dan minyak
goreng. Apabila menggunakan bahan baku kopra akan dihasilkan minyak
kelapa kasar yang tidak dapat langsung dikonsumsi. Sampai saat ini minyak
kelapa kasar lebih dominan dihasilkan oleh industri pengolahan buah kelapa.
Minyak kelapa murni dihasilkan melalui ekstraksi basah dan kering. Minyak
goreng pada skala petani/kelompok tani dihasilkan dari ekstraksi basah,
sedangkan pada skala industri dihasilkan dari minyak kelapa kasar yang
diproses lebih lanjut. Teknologi Ekstraksi Kering dan Basah, Cara ekstraksi
dan penggunaan bahan baku yang berbeda mempengaruhi hasil minyak
kelapa.
Metode Pemancingan
Pembuatan VCO dengan metode pancingan adalah membuat VCO dengan
menggunakan VCO yang sudah jadi sebagai pemancing untuk terbentuknya
VCO baru.
Tahap pembuatan VCO secara Pancingan dikelompokkan menjadi tiga yaitu
pembuatan santan, pembuatan VCO dan penyaringan.
1. Pembuatan santan Adapun tahap-tahap pembuatan santan kelapa secara
sebagai berikut:
a. Mengupas serabut kelapa dengan parang atau mesin pengupas
kelapa sampai serabut tersebut terpisah daging buah kelapa yang
masih terbungkus oleh tempurung kelapa.
b. Membelah kelapa kemudian congkel daging buah kelapa yang masih
merekat pada tempurung menggunakan pisau penyukil.
c. Mencuci daging buah kelapa, parut menggunakan mesin pemarut
kelapa.
d. Mencampurkan air kedalam hasil parutan dengan perbandingan 1:1
artinya 1 buah kelapa dicampur dengan 1 liter air.
e. Meremas santan, tujuannya untuk mengeluarkan seluruh kandungan
gizi, terutama minyak yang terdapat pada parutan buah kelapa.
f. Menyaring santan menggunakan alat saring tujuannya untuk
memisahkan santan dengan ampas.
2. Pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO)
a. siapkan krim santan dan masukkan ke dalam toples
b. kemudian tambahkan 1-2 sendok makan VCO dan aduk hingga
merata.
c. Tutuplah toples kemudian tunggu selama 24 jam.
d. Hasilnya yakni akan terbentuk 3 lapisan yaitu: lapisan atas (minyak),
lapisan tengah (blondo), lapisan bawah (air)
e. Buang air yang berada di dasar wadah menggunakan selang.
f. Ambil lapisan minyak paling atas dengan sendok besar, usahakan
blondo (warna putih) tidak ikut terambil.
3. Penyaringan Lakukan penyaringan dengan beberapa tahap, yaitu
menggunakan kain saring, zeolit, dan kertas saring.
Mutu Minyak Minyak kelapa yang diperoleh dengan cara sentrifugasi memiliki
warna, bau, bilangan peroksida, kadar air, bilangan iod dan bilangan
penyabunan yang sesuai dengan standar Asian and Pacific Coconut
Community - APCC dengan mutu yang lebih baik dibandingkan dengan cara
lain. Minyak kelapa yang diolah dengan cara sentrifugasi hanya memiliki kadar
asam lemak bebas 0,11%, lebih rendah dibanding minyak kopra putih (0,43-
0,45%), minyak kelapa fermentasi (0,19- 0,24%), dan minyak kelapa
pemanasan (0,15%).
Menurut Hapsari Nur (2013), Pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO) Dengan
Metode Sentrifugasi dapat disimpulkan berbagai hal yaitu :
1) Jumlah Virgin Coconut Oil (VCO) yang didapat paling banyak terdapat
pada kecepatan putaran sentrifugasi 1000 rpm, waktu putaran sentrifugasi
90 menit dan lama pendiaman 8 jam yaitu sebanyak 140,5 gram dengan
persen rendemen sebesar 52,23%.
2) Untuk membuat Virgin Coconut Oil (VCO) dengan menggunakan metode
sentrifugasi,dimana dengan memvariasi kecepatan putaran sentrifugasi,
waktu putaran sentrifugasi serta waktu pendiaman dapat meningkatkan
persen rendemen Virgin Coconut Oil (VCO) yang diperoleh.
3) Virgin Coconut Oil ( VCO) yang didapatkan berwarna bening, berbau
harum dan hasil yang didapatkan lebih banyak
Minyak kelapa yang diperoleh dengan cara sentrifugasi memiliki warna, bau,
bilangan peroksida, kadar air, bilangan iod dan bilangan penyabunan yang
sesuai dengan standar Asian and Pacific Coconut Community – APCC.
Karakteristi minyak VCO yang diolah dengan metode sentrifugasi dapat
terlihat pada tabel berikut ini:
Dari tabel di atas mutu VCO yaang diproduksi dengan Sentrifugal lebih baik
dibandingkan dengan cara lain. Minyak kelapa yang diolah dengan cara
sentrifugasi hanya memiliki kadar asam lemak bebas 0,11%, lebih rendah
dibanding minyak kopra putih (0,43-0,45%), minyak kelapa fermentasi (0,19-
0,24%), dan minyak kelapa pemanasan (0,15%).
Secara keseluruhan, kandungan asam lemak pada minyak kelapa hampir
sama dengan standar dari APCC. Komposisi tersebut menjadikan minyak
kelapa lebih unggul dibanding minyak nabati lainnya. Virgin Coconut Oil
(VCO) dapat dikonsumsi langsung atau dalam bentuk produk olahan seperti
es krim (Rindengan et al. 2011), minuman berenergi VCO-madu (Fatimah et
al. 2012), VCO rasa sari nenas (Fatimah dan Rindengan 2011), dan biskuit
bayi (Rindengan 2014).
d. Pengemasan Produk:
Ada tiga alasan utama untuk melakukan pembungkusan, yaitu:
1. Kemasan memenuhi syarat keamanan dan kemanfaatan. Kemasan
melindungi produk dalam perjalanannya dari produsen ke konsumen.
Produk-produk yang dikemas biasanya lebih bersih, menarik dan tahan
terhadap kerusakan yang disebabkan oleh cuaca.
2. Kemasan dapat melaksanakan program pemasaran. Melalui kemasan
identifikasi produk menjadi lebih efektif dan dengan sendirinya mencegah
pertukaran oleh produk pesaing. Kemasan merupakan satusatunya cara
perusahaan membedakan produknya.
3. Kemasan merupakan suatu cara untuk meningkatkan laba perusahaan.
Oleh karena itu perusahaan harus membuat kemasan semenarik
mungkin. Dengan kemasan yang sangat menarik diharapkan dapat
memikat dan menarik perhatian konsumen. Selain itu, kemasan juga
dapat mangurangi kemungkinan kerusakan barang dan kemudahan dalam
pengiriman.
Untuk produk makanan, beberapa hal berikut merupakan fungsi dan tujuan
utama kemasan (bbc.co.uk, 2014) :
• untuk melestarikan produk
• untuk melindungi produk dari kerusakan
• untuk membuat produk lebih menarik bagi konsumen
• untuk membuatnya lebih mudah untuk mengangkut produk
Jawablah soal-soal berikut ini!
2. Apakah sajakah metode yang sering digunakan untuk menghasilkan VCO yang
baik dan lebih efisien?
Pembuatan minyak kelapa murni atau VCO terbagi atas 4 cara yaitu
dengan cara enzimatis, pengasaman, sentrifugasi, dan fermentasi. Dari ke
empat cara tersebut cara yang paling efisien pada pembuatan VCO tersebut
yaitu dengan metode fermentasi