Anda di halaman 1dari 15

SKENARIO KURATIF TINDAKAN PENUMPATAN DENGAN KOMPOSIT

DALAM PRAKTIK PENATALAKSANAAN ASISTENSI


PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT

Dosen Penguji : Siti Rahmawati. S.SiT.

Disusun Oleh :

Sannaya Oktavia

P07125122065

PRODI DIPLOMA TIGA KESEHATAN GIGI

JURUSAN KESEHATAN GIGI

POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA

2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia Nya kami dapat
menyelesaikan laporan skenario yang berjudul “Penumpatan dengan Komposit”. Laporan skenario ini
kami susun karena merupakan sebagian tugas ujian akhir semester yang telah diberikan dan pada
kesempatan ini kami ucapkan terimakasih kepada beberapa pihak media dan Ibu Siti Rahmawati, S.Si.T
selaku penguji dan dosen pada mata kuliah inidan membimbing dalam pembuatan laporan skenario ini
sehingga dapat diselesaikan dengan baik. Laporan ini pula kami susun untuk memperluas dan menambah
wawasan para pembaca khususnya mahasiswa. Untuk menunjang pemahaman dan melatih keterampilan
mahasiswa, kami lampirkan beberapa jurnal dan buku. Dalam pembuatan laporan ini telah disadari
terdapat beberapa kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, kami mengharapkan kepada
semua pembaca agar dapat menyampaikan saran dan kritik guna penyempurnaan laporan tutorial ini.

Yogyakarta, 14 November 2023

Sannaya Oktavi
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR...................................................................................................................................................2
BAB I........................................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN........................................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang....................................................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................................................................4
1.3 Tujuan.................................................................................................................................................................4
1.4 Manfaat..............................................................................................................................................................4
BAB II..........................................................................................................................................................................6
TINJAUAN PUSTAKA...............................................................................................................................................6
2.1 Bahan Tumpatan.................................................................................................................................................6
BAB III........................................................................................................................................................................ 8
PEMBAHASAN..........................................................................................................................................................8
3.1 Komposit............................................................................................................................................................8
3.2 Alat dan Bahan Penumpatan dengan Komposit..................................................................................................8
3.3 Skenario Asistensi Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Tindakan Penumpatan dengan komposit..........9
BAB IV......................................................................................................................................................................14
PENUTUP..................................................................................................................................................................14
4.1 Kesimpulan.......................................................................................................................................................14
4.2 Saran.................................................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................................................15
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bahan restorasi merupakan suatu bahan yang banyak digunakan dalam bidang kedokteran gigi
untuk memperbaiki dan merestorasi struktur gigi yang rusak. Adapun yang menyebabkan rusaknya
struktur gigi dan memerlukan perbaikan yakni karies, aus akibat pemakaian, trauma dan kelainan
pertumbuhan. Secara garis besar bahan restorasi gigi dapat dibedakan menjadi bahan plastis dan non
plastis (dari bahan rigid). Restorasi plastis adalah teknik restorasi dimana preparasi dan pengisian
tumpatan dikerjakan pada satu kali kunjungan dan tidak memerlukan fasilitas laboratorium. Yang
termasuk restorasi plastis adalah amalgam, komposit resin, silikat, dan glass ionomer cement.
Tumpatan plastis cenderung digunakan ketika struktur gigi cukup banyak untuk mempertahankan
integritas dengan bahan tumpatan.
Kasus, ada pasien (A, B, C) berusia 20 tahun datang ke Pre Klinik Kampus JKG untuk
memiliki perawatan gigi. Pasien A dilakukan penumpatan sementara, dan tiga hari kemudian dia
datang untuk mengontrol giginya. Dokter gigi memberinya obat dan setelah rasa sakit menghilang
dokter gigi melakukan penumpatan permanen. Pasien B dilakukan penumpatan sementara, dua minggu
kemudian ia kembali untuk mengontorl giginya kemudin dokter gigi melakukan penumpatan permanen
pada giginya. Bahan pengisi memiliki warna yang sama dengan warna gigi nya. Pasien C diisi dengan
bahan dasar kemudian langsung diisi dengan tumpatan permanen (warna bahan pengisi permanen
perak).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa Indikasi penumpatan dengan komposit?
2. Apa Saja Alat dan bahan yang digunakan untuk melakukan penumpatan dengan komposit?
3. Bagaimana langkah-langkah melakukan penumpatan?

1.3 Tujuan
1. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami Indikasi penumpatan dengan komposit
2. dan bahan untuk melakukan penumpatan dengan komposit
3. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami langkah-langkah melakukan penumpatan deengan
komposit

1.4 Manfaat
Melalui penulisan laporan diharapkan para pembaca pada umumnya dan para mahasiswa Jurusan
Kesehatan Gigi POLTEKKES KEMENKES Yogyakarta dapat mengetahui dan memahami macam
macam bahan tambalan, mampu mengetahui dan memahami tahap persiapan untuk melakukan
penumpatan dengan komposit, mengetahui dan memahami alat dan bahan untuk melakukan
penumpatan dengan komposit, mengetahui dan memahami langkah-langkah melakukan penumpatan
deengan komposit.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Bahan Tumpatan
Perkembangan ilmu pengetahuan menyebabkan perkembangan bahan material semakin meningkat
dan beragam. Dalam beberapa tahun terakhir, dokter gigi perkembangan diuntungkan bahan dari
peningkatan yang signifikan termasuk keramik dan estetik, dalam senyawa plastik. Namunkehadiran dari
bahan material baru ini tidak menghilangkan kegunaan dari bahan restorasi tradisional seperti amalgam.
2.2 Macam Bahan Tumpatan Bahan tumpatan dibedakan menjadi 2 jenis yaitu bahan tumpatan direk dan
bahan tumpatan indirek. Bahan tumpatan direk adalah bahan yang diletakkan segera kedalam kavitas gigi
setelah dibersihkan dalam satu kali kunjungan.Yang termasuk bahan tumpatan direk adalah amalgam, resin
komposit dan glass ionomer cement. Amalgam merupakan campuran beberapa logam, yaitu air raksa,
perak, seng, tembaga dan beberapa logam lainnya yang ditambahkan untuk meningkatkan sifat fisik dan
mekanis amalgam.Sampai saat ini amalgam adalah bahan tumpatan yang paling umum digunakan dan
merupakan salah satu bahan tumpatan yang tertua. Amalgam memiliki sifat fisik yang dapat dilihat dari
perubahan dimensi diakibatkan oleh faktor saat manipulasi. Amalgam juga dapat menimbulkan creep,
korosi, tarnish dan memiliki mekanisme perlekatan secara mekanis dengan gigi. Sifat lain yang dimiliki
oleh amalgam adalah kekuatan tekan bahan tersebut yang sangat besar sehingga dapat dipakai untuk waktu
yang lama dan pada tekanan pengunyahan yang besar. Amalgam memiliki kelemahan dalam hal estetik
karena warna bahan tambalan amalgam sangat kontras dengan warna gigi. Selain itu kekhawatiran tentang
toksisitas amalgam yang dikaitkan dengan merkuri yang dikandungnya masih hangat dibicarakan sampai
saat ini. Resin komposit adalah suatu bahan tumpatan yang terdiri dari polimer ditambah dengan bahan
pengisi keramik. Untuk merekatkan bahan pengisi keramik ke matriks resin plastis, bahan pengisi dilapisi
dengan silane dan bahan adhesif. Resin komposit umumnya digolongkan kedalam tiga tipe utama
berdasarkan ukuran, jumlah dan komposisi bahan pengisi anorganik yaitu konvensional komposit, mikrofil
komposit dan hibrid komposit.

Saat ini perkembangan pada komposisi komposit menghasilkan beberapa tipe kategori hibrid
termasuk flowable, packable, dan nanofill komposit. Indikasi resin komposit digunakan untuk pit dan fisur
sealant, lesi awal klas I dan II menggunakan modifikasi preparasi gigi konservatif, restorasi gigi klas I dan
II ukuran sedang, restorasi klas V dan restorasi pada pasien yang alergi atau sensitif terhadap logam.
Keuntungan dari resin komposit adalah estetik, preparasi minimal, konduktivitas thermal yang rendah,
dapat digunakan pada gigi anterior dan posterior, melekat pada struktur gigi dan dapat diperbaiki.
Kelemahan bahan ini adalah dapat menyebabkan terjadinya karies sekunder akibat polimerisasi shrinkage
dan memiliki prosedur yang sulit dalam pengerjaannya. Glass ionomer cement merupakan bahan tumpatan
terdiri atas bubuk dan liquid, bubuknya berupa bubuk kaca fluoroaluminosilikat dan liquidnya adalah asam
poliakrilat. Material ini mampu berikatan secara fisiko kimia dengan jaringan gigi, memiliki koefisien
termal yang sama dengan dentin, dan dapat melepas fluoride yang memungkinkan untuk mencegah
terjadinya karies sekunder dimana fluoride tersebut mengandung kalsium atau strontium aluminosilikat.
Indikasi glass ionomer cement digunakan pada restorasi gigi permanen klas V, restorasi gigi desidui klas I-
VI, rampan karies dan karies botol, serta digunakan sebagai bahan luting dan semen. Keuntungan dari
glass ionomer cement adalah bahan ini dapat merekat ke jaringan keras gigi secara kimia dengan cara
pertukaran ion, biokompatibel, antikariogenik, dan memiliki warna tumpatan yang sewarna dengan gigi.
Kelemahan bahan ini yaitu rapuh dan mudah aus, ketahanan pemakaian yang rendah, dan sensivitas air
pada waktu pengerasan memberikan efek terhadap sifat fisik dan estetik. Banyak faktor yang
mempengaruhi pemilihan bahan tumpatan. Makhija, menyatakan bahwa pemilihan bahan restorasi
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu karies gigi, pengetahuan dan kemampuan klinis seorang dokter
gigi, serta permintaan pasien.
BAB III

PEMBAHASAN
3.1 Komposit
Indikasi :

 Untuk pemulihan ringan sampai sedang kelas I dan kelas II persiapan gigi dari semua gigi.
 Restorasi kelas III, IV, dan V prepartion dari semua gigi khususnya bila estetika penting .
 Estetik improvemen pricedures seperti laminasi, veneers, dan penutupan diastema.
 Sebagai pit dan fisura sealent.
 Untuk belat periodontal gigi melemah atau gigi ponsel.
 Untuk perbaikan mahkota keramik retak.
 Untuk ikatan applianes ortodontik. Kontraindikasi :
 Ketika isolasi lapangan operasi sulit.
 Di mana tekanan oklusal yang sangat tinggi yang hadir Ketika dokter tidak melewati
keterampilan teknis yang diperlukan untuk restorasi.
 Ketika lesi memperpanjang sampai ke permukaan akar.

3.2 Alat dan Bahan Penumpatan dengan Komposit


A. Alat-Alat
1. INSTRUMEN PEMERIKSAAN DAN DIAGNOSIS (OD SET)
 Sonde
 Kaca mulut
 Excavator
 Pinset
2. INSTRUMEN IRIGASI
 Syringe
 Suction
3. INSTRUMEN PREPARASIA
 Round bur
 Fissure bur
 Inverted cone bur
4. INSTRUMEN RESTORASI
 Plastis filling
 Microbrush
 Light cure
 Bur alpin
 Bur poles
 Matrix
B. Bahan
1. Komposit
2. etsa
3. Bonding
4. Cotton roll
5. Articulating papper

3.3 Skenario Asistensi Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Tindakan Penumpatan dengan komposit
Metode Penumpatan yaitu suatu tindakan perawatan dengan meletakkan bahan
tumpatan pada karies gigi yang sudah dibersihkan. Resin komposit
merupakan bahan tumpatan adhesive yang dapat berikatan dengan jaringan
keras gigi melalui dua system bonding (ikatan) yaitu ikatan email dan ikatan
dentin.
Peran  Operator : Mengidentifikasi, merencanakan, memecahkan
masalah,
mengevaluasi masalah kesehatan gigi dan mulut.
 Dental Asisten : Membantu operator dalam melaksanakan tugas sesuai
dengan
kompetensinya seperti melakukan asistensi,
strerilisasi,
persiapan alat, dll.
 Pasien : Memeriksakan kondisi gigi dan melaksanakan
instruksi yang
diberikan.
Langkah-langkah 1. Operator dan Dental Asisten mencuci tangan dengan sabun dan air
mengalir sebelum tindakan.
2. Operator dan Dental Asisten mempersiapkan diri dengan
menggunakan Alat Pelindung Diri/ APD (masker, handscoon,
faceshield, penutup kepala,dll).
3. Dental Asisten mempersiapkan dan memastikan alat yang akan
digunakan dalam keadaan steril.
4. Dental Asisten menerima rekam medis dari loket pendaftaran.
5. Dental Asisten memanggil dan mempersilahkan pasien duduk di
kursi pasien.
6. Dental Asisten mengkonfirmasi identitas pasien dan
menganamnesa.
7. Dental Asisten mempersilahkan pasien duduk di kursi gigi.
8. Pasien dipasangkan celemek oleh Dental Asisten.
9. Dental Asisten menyiapkan alat diagnosa set.
10. Operator melakukan pemeriksaan.
11. Operator menegakkan diagnosa.
12. Operator merencanakan tindakan dan memberikan informasi
tindakan.
13. Operator, Dental Asisten, dan pasien melakukan persetujuan
tindakan perawatan/Informed Consent.
14. Pasien disuruh berkumur-kumur sebelum tindakan.
15. Dental Asisten menyiapkan alat dan bahan penambalan Fissure
Sealant.
16. Operator membersihkan pit dan fissure yang dalam tanpa adanya
karies.
17. Operator mengisolasi gigi dari air ludah dengan cotton roll.
18. Operator melakukan pengasaman/pemberian conditioning pada pit
dan fissure dalam.
19. Operator melakukan pencucian pit dan fissure dari
pengasaman/conditioning dengan watter syiring atau cotton pellet
basah.
20. Dental Asisten menyiapkan bahan penumpatan pit dan fissure
sealant dengan Glass Ionomer.
21. Dental Asisten mengaduk liquid dan powder Glass Ionomer sampai
homogen.
22. Operator mengaplikasikan bahan tumpatan Glass Ionomer pada pit
dan fissure yang dalam.
23. Operator mengaplikasikan varnish / cocoa butter secara merata pada
bagian yang sudah ditumpat.
24. Operator mengoreksi oklusi pasien.
25. Dental Asisten melepaskan celemek pada pasien dan
mempersilahkan pasien duduk dikursi pasien.
26. Operator dan Dental Asisten mencuci tangan.
27. Operator melakukan konseling jangan banyak kumur jangan dulu
buat makan kurang lebih selama 1 jam untuk menghindari faktor
risiko.
28. Operator menutup pertemuan dan mengucapkan terimakasih.
29. Operator dan Dental Asisten mencatat dan mengevaluasi hasil
pemeriksaan, diagnosa tindakan dan terapi ke Rekam Medis dan
buku register.
30. Dental Asisten merapikan alat mencuci dan mensterilkan alat.
Dental Asisten mencuci tangan.
Kisi-kisi
Kompetensi Dental Asisten dalam Asistensi Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut tidak
hanya memiliki kompetensi preventif dan rehabilitative namun juga memiliki
kompetensi bidang kuratif yang salah satunya merupakan tindaakan
penumpatan dengan komposit.
Tujuan Tujuan dilakukannya penumpatan dengan komposit yaitu untuk menghindari
masalah gigi berlubang yang lebih parah dan juga untuk mengembalikan
fungsi pengunyahan, fungsi estetik dan bentuk gigi.
Prosedur 1. Dental Asisten alat dan bahan penambalan dengan komposit
2. Operator melakukan preparasi pada gigi berlubang
3. Operator mengaplikasikan etsa dan membasuhnya
4. Operator mengisolasi gigi dan air ludah dengan cotto roll
5. Operator mengaplikasikan bonding dengan microbrush
6. Dental Asisten menyalakan lightcure pada gigi yang telah di
aplikasikan bonding
7. Dental asisten menyiapkankomposit dan plastis filling
8. Operator mengaplikasikan komposit dengan pastis filling
9. Dental asisten meyalakan lightcure pada tambalan gigi
10. Operator melepaskan cotton roll
11. Operator melakukan proses pemolesan dengan bur dan juga
articulating papper
12. Operator mengoreksi oklusi pasien
13. Operator memberi intruksi pasca penumpatan
14. Dental asisten membereskan alat-alat
Tahap Kerja
1. Tahap 1. Operator dan dental asisten mempersiapkan diri dengan menggunakan
Persiapan Alat Pelindung Diri/ APD (masker, handscoon, faceshield, penutup
kepala,dll).
2. Operator dan Dental Asisten mencuci tangan dengan sabun dan air
mengalir sebelum tindakan.
3. Dental Asisten mempersiapkan dan memastikan alat yang akan
digunakan dalam keadaan steril.
4. Dental Asisten menerima rekam medis dari loket pendaftaran.
5. Dental Asisten memanggil dan mempersilahkan pasien duduk di kursi
pasien.
6. Dental Asisten mengkonfirmasi identitas pasien dan menganamnesa.
7. Dental Asisten mempersilahkan pasien duduk di kursi gigi.
8. Dental Asisten mempersilahkan pasien berkumur terlebih dahulu
9. Pasien dipasangkan celemek oleh Dental Asisten.
10. Dental Asisten menyiapkan alat oral diagnosa set.
2. Tahap 1. Operator melakukan pemeriksaan.
Pelaksanaan 2. Operator menegakkan diagnosa.
3. Operator merencanakan tindakan dan memberikan informasi tindakan.
4. Operator, Dental Asisten, dan pasien melakukan persetujuan tindakan
perawatan/Informed Consent.
5. Pasien disuruh berkumur-kumur sebelum tindakan.
6. Dental Asisten menyiapkan alat dan bahan penambalan komposit.
7. Operator melakukan preparasi dengan bur
8. Operator mengaplikasikan etsa selama 30-60 detik dan membasuhnya
9. Operator mengisolasi gigi dari air ludah dengan cotton roll.
10. Operator melakukan pengasaman/pemberian bonding selama 15 detik
dengan penyinaran lightcure
11. Dental Asisten menyiapkan bahan panumpatan komposit dan plastis
filling
12. Operator mengaplikasikan bahan tumpatan komposit
13. Dental Asiten menyinari tumpatan dengan lightcure
14. Operator melakukan finishing dengan pemolesan bur dan articulating
paper
dOperator mengoreksi oklusi pasien.
3. Tahap 1. Dental Asisten melepaskan celemek pada pasien dan mempersilahkan
Penyelesaia pasien untuk berkumur
n 2. Operator dan Dental Asisten mencuci tangan.
3. Operator melakukan konseling jangan banyak kumur jangan dulu buat
makan kurang lebih selama 1 jam untuk menghindari faktor risiko.
4. Operator menutup pertemuan dan mengucapkan terimakasih.
5. Operator dan Dental Asisten mencatat dan mengevaluasi hasil
pemeriksaan, diagnosa tindakan dan terapi ke Rekam Medis dan buku
register.
6. Dental Asisten merapikan alat mencuci dan mensterilkan alat.
Dental Asisten mencuci tangan.
BAB IV

PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Perawatan satu kali kunjungan dengan resin komposit dapat mengembalikan fungsi mastikasi,
estetik, mengurangi resiko kontaminasi mikroorganisme dalam kamar pulpa, serta mengurangi
waktu yang diperlukan untuk perawatan.

4.2 Saran
Berdasarkan skenario yang telah kami buat diatas, Kami sebagai mahasiswa calon Terapis
Kesehatan Gigi dan Mulut harus mampu mengetahui dan memahami indikasi perawatan
restorasi komposit dengam membertimbangkan alat-alat dan bahan yang perlu disiapkan serta
tahapan langkah dalam perawatan penumpatan gigi dengan bahan komposit.
DAFTAR PUSTAKA

https://pdfcoffee.com/laporan-skenario-2-blok-13-pdf-free.html

http://repository.unissula.ac.id/18520/6/BAB%20I_1.pdf

Anda mungkin juga menyukai