Anda di halaman 1dari 47

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Berkat
rahmat-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Dampak
Kenaikan Harga BBM Terhadap Perubahan Masalah Sosial di Wilayah
Ramamangan”. Dokumen ini merupakan salah satu tugas yang diberikan oleh
Bapak Ruland Willy Jack Sumampow S.E., M.Si dalam mata kuliah manajemen
perubahannya dan beliau menugaskan kami untuk menangani dokumen ini dengan
baik.
Kenaikan harga BBM bukan sekedar perubahan jumlah angka di SPBU,
melainkan fenomena yang melanda berbagai lapisan masyarakat. Dampaknya
meluas ke berbagai aspek kehidupan sehari-hari, termasuk perekonomian,
transportasi, dan lingkungan sosial. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk
menggali lebih dalam bagaimana kenaikan harga BBM mengubah dinamika sosial
di wilayah Rawamangun.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa penelitian ini tidak lepas dari
dukungan langsung maupun tidak langsung dari berbagai pemangku kepentingan.
Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang terlibat dalam penyusunan penelitian ini.
Kami berharap hasil penelitian ini dapat memberikan wawasan yang
menambah nilai pemahaman masyarakat terhadap dinamika sosial di tengah
perubahan harga BBM di wilayah Rawamangun.

Jakarta, 19 November 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ...........................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 3
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................. 4
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................ 4
1.5 Batasan Penelitian ................................................................................ 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................................. 6
2.1 Landasan Teori ..................................................................................... 6
2.1.1 Bahan Bakar Minyak ..................................................................... 6
2.1.2 Masalah Sosial ............................................................................... 7
2.1.3 Peran Pemerintah dalam Kebijakan Peraturan .............................. 9
2.1.4 Energi Terbarukan untuk Transportasi ........................................ 10
2.2 Landasan Teori Manajemen Perubahan.............................................. 12
2.2.1 Pengertian Manajemen Perubahan .............................................. 12
2.2.2 Pendekatan Manajemen Perubahan ............................................. 14
2.2.3 Jenis-jenis Manajemen Perubahan .............................................. 15
2.2.4 Tahapan Manajemen Perubahan .................................................. 15
2.3 Peneliatan Terdahulu .......................................................................... 16
2.3.1 Dampak Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Terhadap
Sembilan Bahan Pokok (Sembako) Di Kecamatan Tambun Selatan Dalam
Masa Pandemi ........................................................................................... 16
2.3.2 Tinjauan Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Pelaku Usaha
di Kecamatan Belang: Perspektif Maslahah Mursalah.............................. 18
2.3.3 Masalah Sosial Sebagai Dampak Perubahan Sosial dan Upaya
Pemecahannya (Studi Kasus Masalah Kemiskinan) ................................. 19
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 22
3.1 Pengumpulan Data ............................................................................. 22
3.1.1 Observasi ..................................................................................... 22

ii
3.1.2 Wawancara .................................................................................. 25
3.2 Sumber data ........................................................................................ 27
BAB IV PEMBAHASAN ................................................................................ 28
4.1 Dampak Kenaikan Harga Barang dan Jasa ........................................ 28
4.2 Penurunan Partisipasi Siswa dan Kendala Biaya Transportasi .......... 29
4.3 Peningkatan Kepadatan Lalu Lintas dan Perubahan Pola Mobilitas .. 30
4.4 Pengaruh Kenaikan Harga BBM terhadap Pelaku Usaha Kecil dan
Menengah ...................................................................................................... 31
4.5 Kebijakan Pemerintah untuk Transportasi dan Energi Alternatif ....... 33
BAB V PENUTUP ........................................................................................... 37
5.1 Kesimpulan ......................................................................................... 37
5.2 Saran Kebijakan untuk Pemerintah .................................................... 38
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 40

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Wilayah Rawamangun, seperti banyak wilayah lain di Indonesia, juga
tidak kebal terhadap dampak fluktuasi harga bahan bakar. Kenaikan harga
bahan bakar minyak (BBM) dapat memberikan dampak yang signifikan
terhadap berbagai aspek kehidupan masyarakat di wilayah tersebut. Oleh
karena itu, penting untuk memahami penelitian mengenai dampak
peningkatan bahan bakar minyak terhadap perubahan permasalahan sosial di
wilayah Rawamangun.
Kenaikan harga bahan bakar dapat memberikan tekanan ekonomi pada
rumah tangga di Rawamangun. Masyarakat berpenghasilan rendah mungkin
merasakan beban keuangan yang lebih besar karena harga bahan bakar yang
lebih tinggi menyebabkan harga barang dan jasa yang lebih tinggi seperti
kebutuhan sehari-hari dan transportasi. Hal ini dapat menyebabkan
menurunnya daya beli masyarakat yang pada akhirnya dapat menyebabkan
meningkatnya kemiskinan dan kesenjangan ekonomi. Di wilayah perkotaan,
kenaikan harga bahan bakar dapat memberikan dampak yang signifikan
terhadap sektor transportasi. Kenaikan harga bahan bakar akan meningkatkan
biaya operasional angkutan umum dan pribadi.
Penduduk Rawamangun yang mengandalkan transportasi umum untuk
aktivitas sehari-hari mungkin menghadapi tantangan tambahan dalam hal
aksesibilitas dan mobilitas. Hal ini dapat berdampak pada produktivitas,
pendidikan, dan akses terhadap layanan kesehatan. Perubahan tersebut dapat
mempengaruhi infrastruktur transportasi dan struktur ruang wilayah.
Kondisi perekonomian yang sulit dapat menimbulkan dampak
psikologis dan sosial bagi masyarakat. Berkurangnya kesejahteraan finansial
dapat menyebabkan peningkatan stres, ketidakpuasan, dan bahkan
peningkatan ketegangan sosial (News.detik.com, 2022). Oleh karena itu,

1
penting untuk memahami bagaimana kenaikan harga bahan bakar dapat
berdampak pada aspek sosial di wilayah Rawamangun.
Dampak melonjaknya harga BBM juga terlihat pada sektor pendidikan.
Biaya transportasi siswa dan biaya operasional sekolah akan meningkat
sehingga berpotensi membebani orang tua dan lembaga pendidikan. Hal ini
dapat berdampak negatif pada partisipasi siswa di sekolah atau universitas,
terutama bagi keluarga yang memiliki keterbatasan keuangan. Penelitian
yang dilakukan di beberapa negara menunjukkan bahwa jarak ke sekolah
menjadi faktor yang mempengaruhi angka putus sekolah. Semakin jauh jarak
ke sekolah, semakin tinggi angka putus sekolah (Hati & Majumder, 2012;
Okumu et al., 2008). Dari perspektif regional, pengaruh jarak ke sekolah
terhadap angka putus sekolah lebih besar di daerah pedesaan dibandingkan di
perkotaan (Okumu et al., 2008).

Semakin tinggi tingkat pendidikan maka semakin tinggi angka putus


sekolah. Biasanya, satu dari setiap 1.000 orang putus sekolah dasar/sederajat.
Angka ini lebih rendah dibandingkan angka putus sekolah SMP/sederajat dan
SMA/sederajat. Dari 1.000 warga yang tamat SMP sederajat, 10 orang putus
sekolah. Sementara itu, angka putus sekolah pada jenjang SM/sederajat
adalah 13 per 1.000 penduduk yang bersekolah pada jenjang SM/sederajat
dan putus sekolah (Badan Pusat Statistik, 2022)

2
Kenaikan harga BBM dapat menimbulkan ketegangan sosial di
Rawamangun. Meningkatnya harga kebutuhan pokok dan kesenjangan
ekonomi dapat menimbulkan protes dan ketidakpuasan masyarakat
(Detik.com, 2022). Hal ini berpotensi meningkatkan keresahan sosial dan
memerlukan tanggapan dari pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya.
Diharapkan dapat memahami dampak kenaikan harga BBM terhadap
perubahan permasalahan sosial di wilayah Rawamangun sehingga
memberikan wawasan yang mendalam bagi para pengambil kebijakan untuk
menyusun strategi pengelolaan yang tepat guna meningkatkan kesejahteraan
masyarakat di wilayah tersebut.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk membuat
makalah kegiatan pembelajaran berbasis casebased learning dengan judul
Dampak Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak Terhadap Perubahan
Masalah Sosial di Wilayah Rawamangun.

1.2 Rumusan Masalah


Tujuan dari karya ilmiah adalah untuk merumuskan suatu masalah,
memusatkan perhatian pada pembahasan suatu masalah tertentu. Sebagai
solusi bagi penulis untuk memudahkan penelitian akibat sempitnya fokus
penelitian, maka digunakan rumusan masalah agar tidak meluasnya fokus
penelitian dan bertentangan dengan tujuan awal penelitian.
Mengingat latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan pokok
permasalahan sebagai berikut:
1. Apakah terjadi kenaikan harga barang dan jasa secara signifikan?
2. Apakah terjadi penurunan partisipasi siswa karena kendala biaya
transportasi?
3. Apakah terjadi peningkatan kepadatan lalu lintas atau perubahan pola
mobilitas di wilayah tersebut?
4. Apakah pelaku usaha kecil dan menengah di Rawamangun terpengaruh
oleh kenaikan harga BBM?

3
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini yaitu:
1. Melakukan observasi apakah terjadi perubahan pola konsumsi
masyarakat Rawamangun sebagai akibat dari kenaikan harga BBM.
2. Melakukan observasi apakah kendala biaya transportasi menjadi faktor
penurunan partisipasi siswa di wilayah Rawamangun.
3. Melakukan observasi apakah terjadi perubahan kepadatan lalu lintas atau
perubahan pola mobilitas di wilayah Rawamangun.
4. Melakukan observasi apa dampak dari kenaikan harga bahan bakar
minyak (BBM) terhadap pelaku usaha kecil dan menengah di
Rawamangun, dengan fokus pada perubahan biaya operasional.

1.4 Manfaat Penelitian


Berikut ini akan dijabarkan mengenai manfaat-manfaat yang dapat
diambil dari penulisan makalah ini:
1. Memberikan gambaran permasalahan yang terjadi di lingkungan
Wilayah Rawamangun.
2. Memberikan gambaran bagaimana sulitnya mereka memenuhi
kebutuhan hidup.
3. Memberikan gambaran tentang kondisi masyarakat sejak
diberlakukannya tarif harga BBM baru.
4. Memenuhi tugas yang diberikan pada mata kuliah Manajemen
Perubahan, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi oleh Bapak Ruland Willy Jack
Sumampouw S.E., M.Si.

1.5 Batasan Penelitian


Agar penelitian ini dapat dilaksanakan dengan fokus dan relevan,
penelitian ini memiliki beberapa batasan, antara lain:
1. Fokus penelitian hanya pada dampak kenaikan harga BBM terhadap
perubahan masalah sosial di Wilayah Rawamangun.

4
2. Periode penelitian terbatas pada waktu tertentu untuk mencakup rentang
waktu yang relevan dengan perubahan harga BBM yang terjadi.
3. Pengumpulan data akan difokuskan pada data primer melalui wawancara
kepada masyarakat di Wilayah Rawamangun.
4. Penelitian ini akan lebih menekankan pada aspek ekonomi dan sosial,
tanpa mendalam ke aspek-aspek lainnya seperti lingkungan.

5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori


2.1.1 Bahan Bakar Minyak
Bahan Bakar Minyak (BBM) mengacu pada semua jenis bahan bakar
yang berasal dari minyak bumi. Bahan bakar merupakan sumber energi
yang sangat penting dan telah menyumbang sebagian besar konsumsi energi
dunia selama beberapa dekade. Proses pembentukan minyak memakan
waktu jutaan tahun dan melibatkan penguraian biota laut yang terkubur
dalam lapisan tanah dan batuan. Minyak tersebut kemudian dieksplorasi,
diekstraksi, dan diolah menjadi berbagai jenis bahan bakar yang kita semua
kenal.
Ada banyak jenis bahan bakar, termasuk bensin, solar, bahan bakar jet,
minyak tanah, dan minyak tanah, yang masing-masing mempunyai
kegunaan uniknya sendiri. Bahan bakar ini digunakan dalam berbagai
bidang kehidupan manusia: transportasi (mobil, pesawat terbang, kapal
laut), industri, pembangkit listrik (Solarindustri.com, 2023).
Pemanfaatan energi pada sektor transportasi memudahkan dan
mendukung berbagai sektor. Faktanya, 90 jenis bahan bakar minyak (BBM)
sedang tren dengan tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 8,6%, lebih tinggi
dibandingkan pertumbuhan konsumsi rumah tangga sebesar 3,7% dan
pertumbuhan pembangkitan listrik sebesar 4,6%. Namun, angka tersebut
sedikit lebih rendah dibandingkan tingkat pertumbuhan konsumsi industri
sebesar 9,1%. Cadangan bahan bakar fosil atau minyak tak terbarukan sudah
sangat menipis. Artinya, cadangan terbukti hanya 3,7 miliar barel (2008),
dan produksi tahunan hanya mencukupi 360 juta barel atau sekitar 11 tahun
(Dewan Energi Nasional, 2010)
Hal ini terjadi ketika eksplorasi tidak menemukan sumber minyak
baru dan mendorong diversifikasi energi. Transportasi jalan raya

6
mengkonsumsi bahan bakar paling banyak di sektor transportasi, terutama
solar dan bensin dan dengan kata lain mencapai 88%. Jumlah kendaraan
listrik tumbuh pesat sebesar 21,17% per tahun, meningkatkan konsumsi
bahan bakar dan meningkatkan polusi udara secara signifikan.
Di perkotaan, transportasi jalan paling besar menimbulkan
pencemaran 60-80% dan menyebabkan kerugian kesehatan yang cukup
besar pula, masalah utamanya adalah bagaimana mengelola penggunaan
BBM transportasi jalan secara efektif.
Merangkum situs resmi Pertamina, berikut rincian harga BBM
Pertamina sejak 2022:
▪ Harga BBM Pertamina Tahun 2022:
▪ Pertalite: Rp 7.650
▪ Pertamax: Rp 9.000
▪ Pertamax Turbo: Rp 14.500
▪ Dexlite: Rp 12.950
▪ Pertamina Dex: Rp 13.700
▪ Solar: Rp 5.150
Harga BBM Pertamina Per-Oktober 2023:
▪ Pertamax: Rp 14.000
▪ Pertamax Turbo: Rp 16.000
▪ Dexlite: Rp 17.200
▪ Pertamina Dex: Rp 17.900
(Bisnis.tempo.co, 2022)

2.1.2 Masalah Sosial


Masalah sosial dapat diartikan sebagai sesuatu yang dapat mengancam
kepentingan seseorang atau kelompok, permasalahan sosial sering kali
diartikan sebagai realitas sosial yang memerlukan modifikasi atau perbaikan
pada masyarakat umum agar sesuai dengan keinginannya. Pengertian
masalah sosial secara sosiologis menyatakan bahwa masalah sosial pertama

7
kali muncul ketika kenyataan itu menyimpang dari ideal atau ada dalam
masyarakat tertentu (Sari, 2018).
Di era pembangunan saat ini, masyarakat perlu mengembangkan
keterampilannya dan melakukan yang terbaik. Cara ini juga merupakan
kegiatan untuk menjaga keberlangsungan kehidupan dan peradaban, dengan
pesatnya perkembangan zaman saat ini, kita tidak hanya berbicara tentang
kecerdasan umum atau kecerdasan intelektual saja, namun juga tentang
kecerdasan emosional, kecerdasan sosial, dan kecerdasan spiritual.
Kecerdasan sudah ada sejak lahir, namun keluarga dan lingkungan lah yang
mengembangkan dan meningkatkan kecerdasan pada anak (Rohmah, 2018).
Masalah sosial juga dapat dipahami sebagai kehidupan sosial yang
tadinya normal, terganggu oleh perubahan pada unsur atau kepentingan
tertentu dalam masyarakat. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
masalah adalah suatu permasalahan (solusi) yang perlu dipecahkan. Saat ini,
pengertian “sosial” mencakup segala sesuatu yang berkaitan dengan
masyarakat. Dengan kata lain permasalahan sosial adalah permasalahan
yang mengganggu pikiran seseorang dalam hubungannya dengan
masyarakat (Safitri, 2010).
Tidak ada kesesuaian antara nilai-nilai sosial dan perilaku sosial.
Penyebab terjadinya permasalahan sosial merupakan akibat dari fenomena
sosial yang ada di masyarakat. Tergantung pada karakteristik
masyarakatnya, ada faktor-faktor yang menentukan fenomena sosial.
Masalah sosial yang nyata (manifest social problem) dan masalah sosial
yang tersembunyi (latent social problem). Perhatian publik dan masalah
sosial. Peningkatan nilai dan permasalahan sosial (Eryanto, 2020)
Berbagai fenomena yang ada di masyarakat dan dapat menimbulkan
permasalahan sosial. Namun tidak semua fenomena yang terjadi di
masyarakat dapat disebut sebagai masalah sosial. Soerjono Soekanto
mengkategorikan permasalahan sosial ke dalam empat faktor:

8
1. Faktor ekonomi yaitu permasalahan seperti kemiskinan dan
pengangguran. Dalam hal ini, kemiskinan dibagi lagi menjadi dua
wilayah: kemiskinan structural dan kemiskinan absolut.
2. Faktor Biologis adalah permasalahan sosial yang mempunyai
permasalahan yang perlu diselesaikan terlebih dahulu. Terdapat
penyakit menular di masyarakat seperti HIV AIDS, SARS, dan Covid-
19.
3. Faktor psikologis seperti depresi, gangguan jiwa, stres, tekanan
psikologis, dan kegilaan.
4. Faktor sosial dan budaya seperti perceraian, pelecehan seksual,
kejahatan, kenakalan remaja, konflik rasial, dan krisis mata uang
(Dinas Sosial Luwu Utara, 2017)

2.1.3 Peran Pemerintah dalam Kebijakan Peraturan


Tidak dapat dipungkiri bahwa seluruh negara di dunia, termasuk
Indonesia, sangat bergantung pada minyak dan gas alam. Kenyataannya,
Indonesia saat ini sangat bergantung pada sumber daya alam minyak dan
gas untuk menunjang penghidupan masyarakatnya (Najicha, 2020).
Berdasarkan data Pertamina tahun 2013, total kebutuhan minyak dalam
negeri sebesar 77 juta KL, sedangkan kapasitas produksi kilang dalam
negeri hanya 38,1 juta KL, sehingga terjadi kekurangan permintaan sebesar
38,9 juta KL atau sekitar 51%. Diperkirakan kesenjangan antara permintaan
minyak dan kapasitas produksi akan stabil atau bahkan melebar kecuali ada
tindakan yang segera diambil. Situasi ini semakin diperburuk dengan fakta
bahwa kinerja cadangan minyak dan produksi minyak relatif menurun sejak
puncak kedua produksi minyak Indonesia. Oleh karena itu, dengan asumsi
tidak ditemukan cadangan minyak, maka umur minyak bumi Indonesia
hanya sekitar 12 tahun (berdasarkan cadangan terbukti).
Salah satu penyebab awal kenaikan harga bahan bakar, khususnya
Peltamax, adalah harga minyak mentah global yang melebihi $100 pada
Maret 2022, dan situasi tersebut masih sama hingga saat ini. Bhima

9
Yudhisthira, Direktur Pusat Kajian Ekonomi dan Hukum (CELIOS),
mengatakan pengaturan APBN masih membutuhkan dana yang besar,
apalagi harga minyak pemanas nonsubsidi sedang melonjak. Oleh karena
itu, diusulkan agar harga bahan bakar Peltamax tetap rendah. Saat ini
penggunaan bahan bakar Partamax meningkat hingga 21% dari total
konsumsi bahan bakar. Namun, pertalite masih menyumbang sebagian besar
konsumsi bahan bakar minyak, yaitu sebesar 78% dari total konsumsi bahan
bakar. Dibandingkan total konsumsi bahan bakar nasional, konsumsi bahan
bakar pertamax terus meningkat hingga mendekati 14%.
Beberapa partai politik sebelumnya mendorong Pertamina menaikkan
harga minyak pemanas Pertamax. Kementerian ESDM juga menetapkan
harga keekonomian atau pagu harga BBM sebesar RON 92 atau Rp 14.562
per liter pada Maret mendatang. Bahkan, harga keekonomian Peltamax
diprediksi mencapai Rp 16.000 per liter pada April 2022. Alasan pemerintah
masih menjaga harga minyak pemanas Pertamax di bawah harga
keekonomian adalah untuk mengendalikan inflasi dan menjaga daya beli
masyarakat (Latif, 2015).
Tujuan utama pemerintah menaikkan harga minyak pemanas
Partamax tentu untuk menyeimbangkan dana APBN, dan tujuan akhirnya
juga untuk mensejahterakan rakyat. Mengingat perkembangan mobil di
Indonesia semakin meningkat dan kebutuhan bahan bakar minyak untuk
semua kendaraan tersebut juga semakin meningkat, maka upaya pemerintah
dalam pengelolaan bahan bakar juga sangat tepat dengan keadaan tersebut.
Menurunnya pasokan minyak bumi juga harus disikapi dengan langkah-
langkah yang dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya
konservasi minyak tanah untuk masa depan anak cucu mereka (Qurbani,
2012)

2.1.4 Energi Terbarukan untuk Transportasi


Transportasi merupakan bagian dari kehidupan yang memungkinkan
orang dan barang bergerak dengan cepat dan efisien. Namun pertumbuhan

10
transportasi dibarengi dengan degradasi lingkungan, polusi udara, dan
perubahan iklim (Raza et al., 2019). Sebagian besar emisi gas rumah kaca
yang berkontribusi signifikan terhadap perubahan iklim disebabkan oleh
sektor transportasi. Ketika dunia mengurangi ketergantungannya pada
bahan bakar fosil dan berupaya menuju masa depan yang lebih bersih dan
berkelanjutan, isu transportasi berkelanjutan menjadi semakin penting.
Konsep transportasi berkelanjutan mengacu pada sistem transportasi
yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan generasi sekarang dan masa
depan tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk
memenuhi kebutuhannya sendiri. Lebih khusus lagi, transportasi
berkelanjutan mengacu pada penggunaan sarana dan sistem transportasi
yang memenuhi kebutuhan individu dan masyarakat sekaligus
meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan, sosial, dan ekonomi
(Hamerska et al., 2022). Oleh karena itu, tujuan transportasi berkelanjutan
adalah menciptakan sistem transportasi yang mudah diakses, terjangkau,
efisien dan ramah lingkungan.
Kendaraan listrik (EV) dan kendaraan listrik hibrida (HEV) adalah
contoh penerapan energi ramah lingkungan. Mobil listrik hanya ditenagai
oleh listrik yang dapat dihasilkan dari sumber energi terbarukan seperti air,
tenaga surya, angin, dan sumber energi terbarukan apa pun yang
menghasilkan listrik. HEV, di sisi lain, menggabungkan mesin pembakaran
internal dengan motor listrik untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar dan
mengurangi emisi. Selain kendaraan listrik dan hibrida, kendaraan sel bahan
bakar (FCV) juga merupakan kandidat sistem propulsi rendah emisi dan
ramah lingkungan yang mendukung sistem transportasi berkelanjutan
(Goswami, 2023).
Mass Rapid Transit (MRT) berperan penting dalam mendorong
transportasi berkelanjutan dengan menyediakan alternatif yang lebih
efisien, terjangkau dan ramah lingkungan dibandingkan penggunaan
kendaraan pribadi. Sistem MRT, seperti kereta bawah tanah, kereta ringan,
dan kereta komuter, dapat mengangkut banyak orang dengan cepat dan

11
aman, sehingga mengurangi kemacetan lalu lintas dan polusi udara
(Hasibuan H. S & Mulyani, 2022). MRT juga mendorong keadilan sosial
dan inklusi sosial dengan mengurangi konsumsi energi dan emisi gas rumah
kaca, serta meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas bagi masyarakat yang
tidak memiliki mobil. Sistem MRT perlu ditingkatkan dan diperluas untuk
melawan dampak negatif urbanisasi dan mendukung pembangunan
berkelanjutan.
Meskipun terdapat manfaat dari transportasi berkelanjutan, ada
beberapa tantangan yang harus diatasi untuk menciptakan sistem
transportasi yang benar-benar berkelanjutan. Biaya peralihan dari energi
tradisional berbasis minyak ke energi ramah lingkungan dan kendaraan
rendah polusi merupakan tantangan besar bagi banyak negara, dan saat ini
harga kendaraan listrik, HEV, dan FCV bahkan lebih mahal dibandingkan
kendaraan berbahan bakar bensin. Namun seiring kemajuan teknologi, total
biaya kepemilikan (TCO) kendaraan ramah lingkungan tersebut semakin
menurun. Tantangan lainnya adalah ketersediaan infrastruktur seperti
stasiun pengisian kendaraan listrik yang belum banyak tersedia di banyak
daerah sehingga menyulitkan masyarakat untuk memiliki dan mengendarai
kendaraan listrik. Selain itu, banyak jaringan transportasi umum tidak
dirancang untuk mendukung pilihan transportasi berkelanjutan seperti jalur
sepeda atau skuter listrik. Oleh karena itu, pendidikan masyarakat dan
kesadaran individu tentang pentingnya transportasi yang sehat sangat
diperlukan untuk mengurangi dampak lingkungan (Setiyo, 2022).

2.2 Landasan Teori Manajemen Perubahan


2.2.1 Pengertian Manajemen Perubahan
Manajemen perubahan merupakan suatu bentuk upaya yang dilakukan
untuk mengelola segala akibat yang ditimbulkan oleh perubahan dalam
bisnis. Manajemen perubahan adalah suatu alat, proses dan teknik untuk
mengelola orang-orang yang terlibat dalam proses perubahan untuk

12
mencapai hasil yang diperlukan dan mencapai perubahan secara efektif
dalam suatu kelompok, secara individu dan terorganisir dalam sistem yang
lebih besar.
Pada dasarnya, manajemen perubahan adalah proses penerapan
metode manajemen, khususnya perencanaan, pengorganisasian,
pengoperasian dan pengendalian, untuk menghasilkan perubahan dalam
suatu perusahaan. Manajemen perubahan dipraktikkan untuk menciptakan
solusi bisnis yang diperlukan agar berhasil dengan cara yang lebih
terorganisir melalui metode pengelolaan dampak perubahan pada orang-
orang di dalamnya.
Beberapa ahli mendefinisikan manajemen perubahan sebagai berikut:
1. Coffman dan Lutes (2007) menjelaskan bahwa manajemen perubahan
merupakan pendekatan terstruktur dan digunakan untuk membantu
kelompok, individu atau organisasi berpindah dari kondisi saat ini ke
kondisi yang lebih baik.
2. Winardi (2011) menjelaskan dalam bukunya bahwa manajemen
perubahan adalah upaya manajer untuk mengelola perubahan secara
lebih efektif, memerlukan pengetahuan terkait motivasi, kelompok,
kepemimpinan, konflik dan komunikasi.
3. Wibowo (2012) berpendapat bahwa manajemen perubahan adalah suatu
proses yang dibuat secara sistematis dengan menerapkan sarana, sumber
daya, dan pengetahuan yang diperlukan untuk mempengaruhi
perubahan pada orang-orang yang akan terkena dampak proses ini.
4. Nauheimer (2007) menyatakan bahwa manajemen perubahan adalah
suatu proses, teknik dan alat yang digunakan untuk mengelola proses
perubahan dari sisi individu untuk mencapai hasil yang diperlukan dan
melaksanakan perubahan secara lebih efektif dengan agen perubahan,
sistem dan kelompok yang lebih luas.

13
2.2.2 Pendekatan Manajemen Perubahan
Davidson (2005) menyatakan dalam bukunya bahwa perbedaan
budaya dalam suatu organisasi akan mempengaruhi penyusunan rencana
perubahan yang tepat. Perusahaan dapat memilih salah satu dari empat
pendekatan manajemen perubahan, yaitu pendekatan rasional-heuristik,
pendekatan normatif-transformatif, pendekatan koersif, dan pendekatan
koersif, pendekatan adaptif terhadap lingkungan.
Berikut penjelasan keempat pendekatan tersebut:
1. Pendekatan rasional-empiris Pendekatan rasional-empiris digunakan
berdasarkan keyakinan bahwa perilaku manusia dapat diprediksi dan
akan memberikan perhatian khusus pada kepentingan diri sendiri.
Memahami perilaku ini akan memberikan mereka yang melakukan
perubahan strategi yang berguna untuk bergerak maju.
2. Pendekatan Standar-Reformasi Pendekatan ini akan lebih fokus pada
bagaimana manajer perubahan dapat mempengaruhi atau berperilaku
dengan cara tertentu, sehingga nantinya anggota manajer tersebut dapat
melakukan perubahan. Perubahan terjadi lebih mudah jika salah satu
orang dalam kelompok menerima perubahan dan menganut sistem nilai
dan keyakinan kelompok.
3. Pendekatan Kekuasaan-Koersif Pendekatan ini akan memaksa pihak
manajemen perubahan untuk melakukan caranya secara semena-mena
oleh sebagian pihak secara naif oleh sebagian yang lain, dan sering
menjadi bentuk standar dalam manajemen perubahan. Dalam hal ini,
membuat orang-orang untuk berubah dilakukan dengan dasar
penegakan kewenangan, ancaman, atau adanya sanksi atas performa
yang buruk.
4. Pendekatan Adaptasi Lingkungan Prinsip utama yang digunakan dalam
pendekatan pengelolaan ini adalah meskipun secara naluriah berubah,
namun berusaha menghindari segala bentuk kerugian, sehingga
sebenarnya mempunyai kemampuan beradaptasi terhadap berbagai
kondisi dan situasi baru.

14
2.2.3 Jenis-jenis Manajemen Perubahan
Harischandra (2007) menjelaskan ada tiga jenis perubahan dalam
suatu organisasi berdasarkan sifatnya, yaitu:
1. Perubahan bertahap dan dinamis, perubahan akan terjadi secara
perlahan, sistematis dan dalam cara yang dapat diprediksi dan dipahami
cara atau seluruh rangkaian perubahan tarif cenderung konstan.
2. Perubahan inkremental yang bergelombang adalah perubahan yang
melewati periode yang relatif tenang dan kadang-kadang terganggu oleh
gerakan perubahan yang dipercepat yang disebabkan oleh perubahan
dalam lingkungan organisasi dan juga dapat menginisiasi sumber
internal, seperti permintaan peningkatan efisiensi dan perbaikan metode
kerja.
3. Perubahan yang tidak berkesinambungan adalah perubahan yang
ditandai dengan perubahan yang cepat dalam struktur, budaya, strategi,
dan ketiganya secara bersamaan. Perubahan ini lebih revolusioner dan
juga lebih cepat.

2.2.4 Tahapan Manajemen Perubahan


Haines (2005) menyebutkan ada beberapa tahapan yang dapat
dilakukan dalam manajemen perubahan, yaitu:
1. Tahap A: Nilai positioning harga (strategic positioning). Tahap ini
merupakan tahap berpikir sistem dimana tujuan atau posisi strategis
perusahaan dapat dijelaskan dengan jelas. Posisi ini akan dicapai
sebagai bagian dari perubahan perusahaan atau organisasi.
2. Fase B: Ukuran objektif (pengukuran objektif). Fase ini akan
mengidentifikasi berbagai langkah dan mekanisme yang diperlukan
untuk menilai apakah tujuan dapat tercapai atau telah tercapai.
3. Fase C: Assessment Strategy (Strategi Asesmen). Dalam fase ini akan
ditentukan kesenjangan antar situasi terkini dengan situasi yang
memang diinginkan, sehingga dapat ditentukan kebijakan untuk
mencapai seluruh situasi dan kondisi secara lebih baik.

15
4. Fase D: Actions Level-level (aktivitas perubahan). Fase ini adalah fase
penerapan dan penjelasan strategi yang selanjutnya akan diintegrasikan
seluruh kegiatan, proses, hubungan dan perubahan yang diperlukan
untuk bisa mengurangi kesenjangan atau untuk menerapkan tujuan yang
sudah ditetapkan pada fase A.
5. Fase E: Environment Scan (identifikasi lingkungan eksternal). Fase ini
akan melakukan semua identifikasi terhadap lingkungan eksternal yang
berpotensi mempengaruhi perubahan. Hasil identifikasi akan
memberikan arah dan perubahan yang harus dilakukan di masa depan.
(Accurate.id, 2020)

2.3 Peneliatan Terdahulu


2.3.1 Dampak Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Terhadap
Sembilan Bahan Pokok (Sembako) Di Kecamatan Tambun
Selatan Dalam Masa Pandemi
Bahan Bakar Minyak (BBM) merupakan komoditas yang memegang
peranan vital dalam semua aktivitas ekonomi. Dampak langsung perubahan
harga minyak ini adalah perubahanperubahan biaya operasional yang
mengakibatkan tingkat keuntungan kegiatan investasi langsung terkoreksi.
Secara sederhana tujuan investasi adalah untuk maksimisasi kemakmuran
melalui maksimisasi keuntungan, dan investor selalu berusaha
mananamkan dana pada investasi yang efisien dan aman. Kenaikan harga
BBM bukan saja memperbesar beban masyarakat kecil pada umumnya
tetapi juga bagi dunia usaha pada khususnya. Hal ini dikarenakan terjadi
kenaikan pada pos-pos biaya produksi sehingga meningkatkan biaya secara
keseluruhan dan mengakibatkan kenaikan harga pokok produksi. Multiple
efek dari kenaikan BBM ini antara lain meningkatkan biaya overhead pabrik
karena naiknya biaya bahan baku, ongkos angkut ditambah pula tuntutan
dari karyawan untuk menaikkan upah yang pada akhirnya keuntungan
perusahaan menjadi semakin kecil. Gejolak harga minyak dunia mulai

16
terlihat sejak tahun 2021. Ada sejumlah faktor penyebab terjadinya gejolak
ini, salah satunya adalah persepsi terhadap rendahnya kapasitas cadangan
harga minyak yang ada saat ini, yang kedua adalah naiknya permintaan
(demand) dan di sisi lain terdapat kekhawatiran atas ketidak mampuan
negara-negara produsen untuk meningkatkan produksi. Sebetulnya
kenaikan harga BBM bukanlah hal baru yang terjadi di negeri ini. Gejolak
harga minyak dunia diketahui terjadi pada 1998. Kala itu, Indonesia mulai
memasuki era Reformasi, sekaligus mengalami krisis moneter. Sejak masa
pemerintahan Soeharto hingga Joko Widodo sekarang ini, harga BBM terus
merangkak naik. Hanya Presiden B.J Habibie yang tidak menaikkan harga
BBM. Ia justru menurunkan harga BBM sebesar Rp200, dari semula
Rp1.200 per liter menjadi Rp1.000 per liter.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan tentang dampak
kenaikan bbm terhadap harga sembako di masa pandemi ini. Tim penulis
menyimpulkan bahwa dampak yang ditimbulkan tidak signifikan atau bisa
dikatakan berdampak ke arah positif. Hal ini terlihat dari hasil wawancara
yang menyatakan bahwa sembako adalah kebutuhan yang tetap harus dibeli
walaupun harganya mengalami kenaikan tetapi bahan pokok masih tersedia.
Kenaikan BBM ini bukan merupakan kali pertama dalam sejarah. Pada
tahun 1998 terjadi krisis moneter yang luar biasa, dampak yang terjadi pun
sangat terasa ketika saat itu ekonomi dunia terpukul dan terjadi inflasi dari
banyak sektor. Di tahun 2021 pun harga minyak dunia mengalami kenaikan
yang luar biasa hal ini diakibatkan oleh beberapa faktor yaitu harga minyak
yang tidak stabil, permintaan yang menurun, konflik negara produsen
minyak dan Pandemi. Dimana efek dari pandemi ini sangat terasa sekali
oleh oleh perusahaan. Bahan baku peroduksi naik karena adanya penerapan
lockdown di banyak negara. Hal ini mengakibatkan banyaknya PHK yang
dilakukan oleh perusahaan. Kebijakan menaikan harga bbm di tengah
pandemi sebetulnya sangat berdampak ke masyarakat, karena kenaikan
BBM membuat komoditas lainnya juga merangkak naik. Sedangkan
ekonomi rakyat sedang mengalami krisis. Solusi pemerintah pun membuat

17
subsidi silang tidak dirasakan rakyat karena tidak tepat sasaran (Yuliani et
al., 2022).

2.3.2 Tinjauan Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Pelaku Usaha


di Kecamatan Belang: Perspektif Maslahah Mursalah
Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk
melihat dampak kenaikan harga BBM (Bahan Bakar Minyak) terhadap
pelaku usaha di Kecamatan Belang Kabupaten Minahasa Tenggara dan
dianalisis melalui perspektif Maslahah Mursalah. Pendekatan penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan studi kasus, dengan
teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Data yang dikumpulkan merupakan hasil penelitian di
beberapa titik seperti terminal taksi wilayah Belang-Manado, Pasar Belang,
dan pelabuhan kapal nelayan yang ada di kecamatan Belang. Penelitian ini
juga melakukan analisis data dan pengecekan keabsahan data. Penelitian ini
memperoleh data bahwa dampak kenaikan harga BBM terhadap pelaku
usaha di Kecamatan Belang, yaitu membengkaknya pengeluaran karena
segala kebutuhan juga ikut naik, minat pelanggan berkurang karena
pelanggan lebih memilih harga yang relatif murah, daya saing harga
meningkat karena penimbunan barang sebelum kenaikan harga BBM oleh
pelaku usaha yang memiliki modal yang cukup banyak, pendapatan
menurun karena segala biaya operasional meningkat, dan terpaksa mencari
pekerjaan lain sebagai penambah perekonomian demi memenuhi kebutuhan
hidup keluarga. Kebijakan pemerintah dalam menaikan harga bahan bakar
minyak tidak sejalan dengan konsep Maslahah Mursalah yang tujuannya
untuk mengedepankan kepentingan dan kesejahteraan masyarakat.
Malahan, dengan terbitnya kebijakan untuk menaikan harga BBM akan
semakin mengerucut kepada persoalan yang makin kompleks, yaitu
meningkatnya angka kemiskinan. Karena kenyataannya setelah naiknya
harga BBM, banyak masyarakat yang penghasilannya menurun

18
dibandingkan sebelum diterapkannya kebijakan pemerintah untuk
menghapuskan dan menaikan harga BBM.
Dampak kenaikan harga BBM terhadap pelaku usaha di Kecamatan
Belang di antaranya yaitu membengkaknya pengeluaran karena segala
kebutuhan juga ikut naik, minat pelanggan berkurang karena pelanggan
lebih memilih harga yang relatif murah, daya saing harga meningkat karena
penimbunan barang sebelum kenaikan harga BBM oleh pelaku usaha yang
memiliki modal yang cukup banyak, pendapatan menurun karena segala
biaya operasional meningkat, dan terpaksa mencari pekerjaan lain sebagai
penambah perekonomian demi memenuhi kebutuhan hidup keluarga.
Kebijakan pemerintah dalam menaikan harga bahan bakar minyak tidak
sejalan dengan konsep Maslahah Mursalah yang tujuannya untuk
mengedepankan kepentingan dan kesejahteraan masyarakat. Malahan,
dengan terbitnya kebijakan untuk menaikan harga BBM akan semakin
mengerucut kepada persoalan yang makin kompleks yaitu meningkatnya
angka kemiskinan. Karena kenyataannya setelah naiknya harga BBM,
banyak masyarakat yang penghasilannya menurun dibandingkan sebelum
diterapkannya kebijakan pemerintah untuk menghapuskan dan menaikan
harga BBM (Tadete et al., 2023).

2.3.3 Masalah Sosial Sebagai Dampak Perubahan Sosial dan Upaya


Pemecahannya (Studi Kasus Masalah Kemiskinan)
Kemajuan suatu masyarakat atau bangsa biasanya ditandai dengan
tingginya perhatian yang diberikan pihak pemerintah terhadap kelompok-
kelompok marjinal, baik marjinal dari sisi geografis maupun sosiologis,
sebab kemajuan yang dicita-citakan mestinya berorientasi pada pemerataan
kesejahteraan masyarakat. Karena itq sebuah bangsa akan disebut maju jika
seluruh atau sebagian besar masyarakatrya telah berada dalam kondisi
sejahtera. Indonesia sebagai sebuah negara berkembang masih menghadapi
berbagai problem ekonomi baik makro maupun mikro, dan hal tersebut
telah turut menghambat lajunya proses kesejahteraan kehidupan rakyat

19
contohnya masalatr kemiskinan dan kesejangan sosial antaxa desa dan kota.
Salah satu akibat terjadinya kesenjangan sosial meningkatnya kasus
kejahatan dan kriminalitas, meningkatrya urbanisasi dari desa ke kota.
Dengan demikian pemerintah hanrs berupaya memberikan perhatian kepada
masyarakat miskin sebagai langkah untk meningkatkan kesejahteraan
rakyat. Salah satu upaya pemerintah untuk menanggulangi kemiskinan
dengan pemberdayaan. Pemberdayaan adalah sebuatr program untuk
mendorong masyarakat agar mampu melakukan perubahan yaitu keluar dari
kemiskinan dan menjadai berdaya mandiri.
Persoalan kemiskinan dan kesenjangan sosial masih menjadi masalah
besar di negara Indonesia terutama didaerah pedesaan. Persoalan
kemiskinan dan kesenjangan sosial dapat menjadi konflik untuk itu harus
mencari alternatif penanggulanan kemiskinan. Salah satu upaya dalam
penanggulangan kemiskinan adalah dengan pemberdayaan, misalnya
pemberdayaan lingkungan dan pembedayaan kewirausahaan.
Pemberdayaan adalah suafu proses yang mengembangkan dan memperkuat
kemampuan masyarakat untuk terus terlibat dalam proses pembangunan
yang secara dinamis sehingga masyarakat dapat menyelesaikan masalah
yang dihadapi serta dapat mengambil keputusan. Pemberdayaan merupakan
program komprehensif dan terpadu dalam rangka peningkatan mutu Sumber
Daya Manusia hurnan capital, yang sekaligus diarahkan unhrk mencapai
Millenium Development Goals (MDGs) yang tujuan utamanya penghapusan
kemiskinan dan peningkatan rntrtu manusia yang berbudaya dan
demokratis. Pemerintah pun telatr banyak mengeluarkan progrzrm
kebijakan yang digunakan urrtuk menanggulangi kemiskinan contohnya:
PKPS BBM yang terdiri dari program bagi-bagi uang atau BLT, P2KP yang
kemudian diganti 31 menjadi PNPM dengan aneka ragam jenis PNPM,
program BOS, RASKIN, Askeskiru Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Terkadang bantuan-bantuan yang didapat dari pemerintah tidak
dirasakan langsung oleh masyarakat dan tidak sesuai yang diharapkan dan
terkadang ada aparat yang di percaya untuk menyalurkan bantuan kepada

20
masyarakat malah menyelewengkan dana bantuan tersebut. Untuk itu
diharapkan pemerinatah dapat terjun langsung memberikan dana tersebut
ke masyarakat yang di tuju dan sebelumnya di ti4iau terlebih dahulu apa
yang sebenarnya masyarakat perlukan untuk dapat mensejahterakan
keluarganya. Selain bantuan materi yang di butuhkan masyarakat tetapi
masyarakat juga membutuhkan bantuan moril atau ilmu pengetahuan untuk
dapat mengelola dana tersebut agar dapat meningkatkan taraf kehidupan
keluarganya (Tumengkol, 2012).

21
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data mengacu pada metode atau teknik yang
digunakan untuk mengumpulkan informasi atau data dari sumber yang
relevan. Pemilihan metode pengumpulan data sangat penting dalam suatu
penelitian atau proyek untuk memastikan bahwa data yang diperoleh dapat
diandalkan dan relevan dengan tujuan penelitian. Berikut adalah beberapa
metode pengumpulan data yang umum:

3.1.1 Observasi
Observasi adalah kegiatan pengamatan dan pengumpulan data yang
dilakukan secara langsung terhadap objek atau fenomena yang sedang
diteliti. Tujuan dari observasi adalah untuk mendapatkan informasi yang
akurat dan dapat dipercaya tentang suatu hal, baik itu perilaku manusia,
gejala alam, atau objek-objek lainnya.
▪ Gambaran Umum Wilayah Rawamangun
Rawamangun adalah sebuah kelurahan yang terletak di wilayah
Kecamatan Pulogadung, Kota Administrasi Jakarta Timur, Provinsi DKI
Jakarta. Kelurahan ini memiliki kode pos 13220. Luas wilayah pada
kelurahan ini sebesar 2,60 Km persegi. Kelurahan ini juga dilintasi oleh
Kali Sunter yang berhulu di daerah Jonggol, Jawa Barat.
Secara geografis, kelurahan ini terletak di wilayah Kecamatan
Pulogadung, Jakarta Timur. Wilayah ini berbatasan langsung dengan
kelurahan Kayu Putih di sebelah Selatan, Kelurahan Jati di sebelah
Utara, kelurahan Pisangan Lama di sebelah selatan dan kelurahan Utan
Kayu di sebelah barat. Kelurahan ini dilalui oleh beberapa jalan
protokol, seperti Jalan Pemuda di bagian tengah, Jalan Ahmad Yani

22
(Jakarta Bypass) di bagian barat, dan Jalan Raya Bekasi Timur di bagian
selatan.
Fasilitas di kawasan ini sangat lengkap mulai dari fasilitas
kesehatan seperti Rumah Sakit Rawamangun, Rumah Sakit Dharma
Nugraha, Rumah Sakit Umum Persahabatan. Pusat perbelanjaan seperti
Arion Mall dan Rawamangun Square. Di kelurahan ini memiliki
fasilitas pendidikan yang cukup lengkap di semua jenjang, terdapat
salah satu universitas terbesar di Jakarta, yaitu Universitas Negeri
Jakarta (dahulu IKIP Jakarta) dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE)
Indonesia. Sekolah-sekolah yang terletak di kelurahan ini ada SD Negeri
06 Rawamangun, SD Negeri 07 Rawamangun, SD Negeri 11
Rawamangun, SD Labschool Rawamangun, SD Islam Al-Azhar
Rawamangun, SD Muhammadiyah Rawamangun, SD Tarakanita 5,
SMP Labchool Jakarta, SMK Negeri 7 Jakarta (GRAFIKA), SMP
Diponegoro 1 Jakarta, SMA Diponegoro 1 Jakarta, SMK Diponegoro 1
Jakarta, SMP Muhammadiyah 31 Jakarta, SMA Labschool Jakarta, SMP
Negeri 74, Jakarta, SMP Islam Al-Azhar 12 Rawamangun, SMK Negeri
26 Pembangunan Jakarta, SMP Negeri 92 Jakarta, SMP Tarakanita 4.
Selain itu juga wilayah ini memiliki sarana olahraga seperti Lapangan
Golf Rawamangun dan Jakarta International Velodrome terletak di Jl.
Pemuda, yang berseberangan dengan Arion Mall. Salah satu Kegiatan
olahraga yang bisa dilakukan di kawasan ini adalah olahraga balap
sepeda yang diselenggarakan di dalam gedung velodrome. Selain
olahraga balap sepeda, di kawasan ini juga terdapat fasilitas lapangan
tenis, basket, baseball, atletik, dan sepak bola. Kawasan ini sempat
ditutup pada tahun 2016 untuk renovasi besar besaran untuk menyambut
Pesta Olahraga Asia 2018 dan dibuka kembali pada bulan Juli 2018,
tepat satu bulan sebelum perlombaan balap sepeda pada Pesta Olahraga
Asia di velodrome dimulai. Transportasi yang berada di Rawamangun
cukup memadai karena dilalui oleh bis-bis mengantar baik antar
terminal ataupun antar provinsi dan transportasi berbasis rel terbaru di

23
Jakarta, yakni LRT Jakarta. Wilayah Kelurahan Rawamangun dilewati
oleh salah satu sistem transportasi berbasis rel di Jakarta, yakni LRT
Jakarta Lin 1/Koridor 1 S yang melewati wilayah Kelurahan
Rawamangun. LRT Jakarta mulai beroperasi penuh sejak 1 Desember
2019 setelah menjalani masa uji coba publik sejak 11 Juni 2019. Lin
1/Koridor LRT Jakarta Fase 1 (Kelapa Gading-Velodrome) memiliki 6
stasiun, dan satu satunya stasiun yang terletak di wilayah Kelurahan
Rawamangun adalah Stasiun Velodrome.
Bagi masyarakat dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang
ingin ke Rawamangun dapat menaiki bus DAMRI yang mengarah
langsung ke arah terminal Rawamangun. Bus DAMRI yang melayani
transportasi ke Cengkareng ini berangkat setiap 30 menit sekali.
Kawasan ini juga dilayani dengan transportasi bus TransJakarta Koridor
4. Halte bus TransJakarta yang berada di wilayah rawamangun adalah
Halte UNJ (dekat sekolah Labschool), halte Sunan Giri, dan halte
Arion/Pemuda. Kawasan ini dihubungkan oleh jaringan Jalan Tol Dalam
Kota yang menghubungkan seluruh kawasan di Jakarta dan Bandara
Internasional Soekarno-Hatta. Untuk melayani warga yang
menggunakan sarana angkutan umum, di bagian timur kelurahan ini
terdapat Terminal Rawamangun yang melayani ke beberapa tempat di
wilayah Jakarta. Sarana bus Trans Jakarta Koridor 4 yang melayani rute
Pulo Gadung 2 - Tosari juga melintasi kawasan ini.
Berikut adalah rute bus yang melintasi kawasan Rawamangun:
▪ Transjakarta Koridor 4 (Pulo Gadung 2- Tosari)
▪ Metromini P03 Senen-Rawamangun
▪ PPD AC16 Lebak Bulus-Rawamangun
▪ PPD NE02 Grogol-Rawamangun
▪ Sinar Jaya AC146 Bekasi Timur-Rawamangun
▪ DAMRI
▪ APB
▪ Mikrolet

24
▪ KWK
▪ Patas AC
▪ Patas AC 11: Pulo Gadung - Grogol (PPD)
▪ Patas NE 02: Rawamangun - Grogol (PPD)
▪ Patas 41A: Cililitan - Senen (PPD)
▪ Patas 43: Cililitan - Tanjung Priok (PPD)
▪ Patas AC 63: Pasar Baru - Bekasi (via Tol Barat) (Mayasari
Bakti)
▪ Patas AC 84: Pulo Gadung - Depok (Mayasari Bakti)
▪ Patas AC 117: Pulo Gadung - Poris Plawad (Mayasari Bakti)
(via JORR - UKI - Ps. Rebo - BSD City)
▪ Patas AC 135: Tanjung Priok - Ciputat (Mayasari Bakti)
▪ Patas AC 146: Rawamangun-Bekasi (via Tol Timur) (Sinar
Jaya)
(P2k.stekom.ac.id, 2021)

3.1.2 Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
secara langsung dengan narasumber dengan menggunakan tanya jawab
langsung. Wawancara dilakukan dengan narasumber di kawasan
Rawamangun, Jakarta Timur.
Dari hasil wawancara penulis pada Rabu, 17 November 2023 di
kawasan Rawamangun, Jakarta Timur.
▪ Hasil Wawancara
▪ Wawancara dengan Pedagang:
1. Ibu Rahma, 45 tahun, pedagang di pasar Rawamangun:
Pandangan terhadap kenaikan harga BBM: Hidup sulit
sebelum dan sesudah kenaikan harga, tanpa perubahan
signifikan.
Dampak kenaikan harga BBM terhadap usahanya: Biaya
operasional meningkat, keuntungan menurun.

25
2. Ibu Maria, 54 tahun, pedagang di pasar Sunan Giri:
Pandangan terhadap kenaikan harga BBM: Kesulitan
mencari harga bahan pokok yang murah.
Dampak kenaikan harga BBM terhadap usahanya: Harga
beli barang dagang meningkat, margin keuntungan menurun.
3. Bapak Asep, 67 tahun, pedagang di pasar Rawamangun:
Pandangan terhadap kenaikan harga BBM: Tidak merasakan
perubahan signifikan, hidup tetap sulit.
Dampak kenaikan harga BBM terhadap usahanya: Sedikit
pengaruh, karena jenis dagangan tidak terlalu terpengaruh oleh
harga BBM.

▪ Wawancara dengan Mahasiswa:


1. Fakhri, 21 tahun, mahasiswa di STEI:
Pandangan terhadap kenaikan harga BBM: Hidup semakin
sulit, sulit mencari pekerjaan sampingan.
Dampak kenaikan harga BBM terhadap pendidikan: Biaya
hidup meningkat, sulit mencari harga makanan yang terjangkau.
2. Alesandro, 22 Tahun, mahasiswa di UNJ:
Pandangan terhadap kenaikan harga BBM: Kesulitan
mencari harga barang-barang kebutuhan sehari-hari yang
terjangkau.
Dampak kenaikan harga BBM terhadap pendidikan: Biaya
transportasi dan belanja meningkat, mempengaruhi keuangan
kuliah.

▪ Wawancara dengan Ojek Online:


1 Gilang, 28 tahun, ojek online di rawamangun:
Pandangan terhadap kenaikan harga BBM: Harga
transportasi meningkat, namun ada insentif dari Pemprov DKI
Jakarta.

26
Dampak kenaikan harga BBM terhadap penghasilan:
Penghasilan tetap stabil, terbantu dengan insentif dari Pemprov.
2 Bapak Fuad, 38 tahun, ojek online di rawamangun:
Pandangan terhadap kenaikan harga BBM: Harga
transportasi meningkat, tetapi masih terjangkau.
Dampak kenaikan harga BBM terhadap penghasilan:
Penghasilan sedikit menurun, tetapi masih bisa diterima.
Dapat disimpulkan bahwa pandangan masyarakat menengah dan
bawah terhadap situasi pasca kenaikan harga BBM bervariasi. Sebagian
merasa hidup tidak mengalami perubahan, sementara yang lain merasa
kesulitan karena biaya hidup meningkat. Pedagang mengalami penurunan
keuntungan karena harga barang dagang meningkat. Mahasiswa
menghadapi tantangan dalam mencari harga terjangkau untuk kebutuhan
sehari-hari dan pendidikan. Ojek online merasakan kenaikan harga
transportasi. Beberapa terbantu dengan insentif dari Pemprov DKI Jakarta
seperti bantuan BLT dan mahasiswa atau masyarakat terbantu dengan
adanya transportasi gratis seperti, Jaklingko atau transjakarta hanya Rp
3.500 atau LRT (Pegangsaan Dua - Velodrome) dengan harga Rp 5.000
sejak 2019.

3.2 Sumber data


Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:
1. Data primer: Data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti. Diperoleh
dari hasil kunjungan pencarian fakta dan hasil wawancara dengan
narasumber di sekitar Rawamangun, Jakarta Timur
2. Data sekunder: Data yang dikumpulkan peneliti dari artikel surat kabar,
YouTube dan majalah yang ada. Data sekunder dapat berupa dokumen,
catatan, dan lain-lain.

27
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Dampak Kenaikan Harga Barang dan Jasa


Harga beberapa kebutuhan pokok mulai terpengaruh oleh kenaikan
harga bahan bakar. Sekretaris Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar
Indonesia (DPP IKAPPI), Reynaldi Sarijowan, meminta pemerintah juga ikut
menanggung beban kenaikan biaya distribusi. “Pemerintah harus turun
tangan dalam penyaluran subsidi ini,” ujarnya, 5 September tahun lalu.
Reynaldi berpendapat distribusi harga harus ada subsidi agar beban distribusi
tidak hanya ditanggung oleh produsen atau pedagang. Harga bahan baku di
tingkat pasar mulai meningkat. Reynaldi mencatat, harga cabai rawit merah
mencapai Rp 63.500/kg. Saat itu harga cabai keriting Rp 79.000/kg dan cabai
rawit hijau Rp 54.000/kg. Harga ayam pedas pun naik menjadi Rp 39.500/kg,
bawang merah menjadi Rp 40.000/kg, dan bawang putih menjadi Rp
33.000/kg. Sementara harga telur cenderung turun meski masih cukup tinggi
yakni Rp 29.000 di tingkat konsumen. Untuk daging sapi tetap Rp 148.000
hingga Rp 149.000 per kilogram, kata Reynaldi. Sebelum harga BBM naik,
Reynaldi mengatakan harga beberapa kebutuhan pokok lebih tinggi dari
biasanya. Misalnya, harga telur pernah mencapai Rp 32.000 per kilogram
(Metro.tempo.co, 2022).
Menurunnya Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) sejak September
2023, khususnya pada kelompok pendapatan di bawah Rp3 juta, juga
mengindikasikan penurunan daya beli masyarakat. Kenaikan harga bahan
pokok mendorong masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam berkonsumsi.
Kondisi tersebut berdampak pada kinerja industri manufaktur pada bulan
Oktober. Penurunan daya beli disebabkan oleh kenaikan harga energi
(terutama bahan bakar) dan kenaikan suku bunga. Hal ini juga menyebabkan
peningkatan biaya modal sektor manufaktur sehingga menyebabkan kenaikan
harga barang-barang manufaktur. “Kenaikan suku bunga acuan mendorong

28
masyarakat untuk lebih berhati-hati, terutama dalam melakukan peminjaman
modal. Pada gilirannya, hal ini mengurangi biaya untuk berbagai tujuan,”
(Kementerian Perindustrian, 2023).

4.2 Penurunan Partisipasi Siswa dan Kendala Biaya Transportasi


Naiknya harga BBM tidak hanya berdampak pada warga tapi juga
pelajar. Alasan pemerintah menaikkan harga BBM adalah karena 70%
subsidi hanya menguntungkan kelompok kaya. Padahal subsidi BBM yang
diberikan pemerintah cukup baik dan memudahkan aktivitas sehari-hari
siswa. Pemerintah belum membuat deklarasi khusus untuk mendukung
pelajar dengan kenaikan bahan bakar ini. Kenaikan harga BBM menyebabkan
kenaikan harga kebutuhan pokok lainnya, sedangkan gaji orang tua tetap.
Tentu saja hal ini akan menambah biaya bagi keluarga dan pelajar. Kenaikan
sembako ini sangat merugikan pelajar, khususnya anak-anak asing, karena
mereka harus mandiri dan harus mengelola uang jajan orang tuanya dengan
baik. Kenaikan harga bahan bakar ini juga akan mempengaruhi produktivitas
siswa. Karena siswa akan berpikir matang-matang sebelum berpindah dari
satu tempat ke tempat lain. Pelajar yang menggunakan jasa ojek online juga
harus merogoh kocek lebih dalam karena tarif ojek online naik tergantung
bahan bakar (Kompasnia.com, 2022).
Tambahan biaya ini akan memengaruhi keputusan orang tua untuk
mendaftarkan anaknya ke sekolah pada jenjang pendidikan tertentu
(partisipasi sekolah), khususnya bagi masyarakat kurang mampu. Jarak
tempuh yang jauh akan menambah biaya transportasi ke sekolah, sehingga
murid dari keluarga tidak mampu akan memilih untuk tidak bersekolah
(Khairunnisa et al., 2014).
Kenaikan harga bahan bakar juga dapat menimbulkan dampak
psikologis, karena pelajar harus menghadapi tekanan tambahan dalam
mengelola anggaran harian dan merencanakan perjalanan. Selain itu, dengan
meningkatnya harga kebutuhan dasar dan terbatasnya alokasi sumber daya,
siswa mungkin mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan belajarnya,

29
seperti pembelian buku dan alat tulis. Hal ini dapat mempengaruhi kualitas
pendidikan dan prestasi akademik. Selain itu, pemerintah harus memberikan
perhatian khusus terhadap dampak sosio-ekonomi dari kenaikan harga bahan
bakar terhadap keluarga kurang mampu, khususnya yang berkaitan dengan
pemenuhan kebutuhan dasar anak-anak.
Dukungan kebijakan yang terfokus pada subsidi dan dukungan khusus
untuk pendidikan anak dapat membantu meringankan beban keuangan
keluarga dan memastikan bahwa akses terhadap pendidikan tetap terjaga
bahkan ketika harga bahan bakar naik.

4.3 Peningkatan Kepadatan Lalu Lintas dan Perubahan Pola


Mobilitas
Sejumlah kendaraan terjebak kemacetan di kawasan Rawamangun.
Kemacetan tersebut diduga disebabkan oleh SPBU yang terletak di
perempatan Jalan Ahmad Yani tepat di samping Jakarta Golf Club
Rawamangun. Salah satu pengendara bernama Ian Gallagher
mengungkapkan kekecewaannya sebagai peserta lalu lintas. Menurut dia,
kemacetan di sekitar SPBU Rawamangun dapat memperlambat waktu
tempuh dan berisiko tertabrak pengendara sepeda motor lain. Lebih lanjut,
Arie selaku pihak SPBU juga menilai antrean panjang mobil yang
menyebabkan kemacetan lalu lintas menjadi penyebab terbatasnya jumlah
bahan bakar dan tempat pengisian bahan bakar. Akibatnya antrian panjang
pun tak terhindarkan sehingga menimbulkan kemacetan panjang
(Kompasiana.com, 2023).
Chairman PT JakLingko Indonesia Pak Kamaluddin mengatakan
transportasi umum menjadi salah satu alternatif solusi jika harga bahan bakar
minyak (BBM) naik. Hal ini terlihat dari pantauan Jaklingko terhadap
aktivitas penumpang yang mencatat peningkatan sebesar 9% dibandingkan
kuartal sebelumnya.
Kenaikan tercatat pada operator Transjakarta, MRT Jakarta dan LRT
Jakarta. Di antara ketiga moda transportasi tersebut, Transjakarta mencatat

30
peningkatan tertinggi dibandingkan moda lainnya. “Secara keseluruhan rata-
rata kenaikannya sebesar 9%. Hal ini menarik karena ke depan, lalu lintas
Jakarta perlu diintegrasikan dan mengalihkan pengguna dari kendaraan
pribadi ke angkutan umum. Kami berharap dapat mengurangi kemacetan lalu
lintas melalui tarif terintegrasi,” kata Kamaluddin di Road To CNBC
Indonesia Awards 2022, Selasa (11 Januari 2022).
Direktur Senior PT Transportasi Jakarta M Yana Aditya mengatakan,
pasca kenaikan harga BBM, terjadi peningkatan jumlah penumpang sebesar
10% pada September-Oktober. Ia berharap tren peralihan pengguna
kendaraan pribadi ke angkutan umum terjadi untuk mengurangi kemacetan
lalu lintas. Pasca pembatasan pandemi, Transjakarta mencatat peningkatan
jumlah penumpang hingga 800.000 per hari, hampir setara dengan 1 juta
penumpang sebelum pandemi Covid-19. Pada akhir tahun 2022, mereka
menargetkan Transjakarta dapat mencapai 1 juta penumpang per hari dan 1,5
juta penumpang per hari pada tahun 2023. “Kami berharap penggunaan
angkutan umum semakin meningkat. Kami melayani jalur transit Royal Trans
yang membawa penumpang dari kota penyangga ke Jakarta dan BRT. Kami
juga sedang membangun jaringan mikrotrans ini memberikan kontribusi bagi
penumpang dan merupakan sumbangan yang signifikan,” kata Yana,
(Cnbcindonesia.com, 2022)

4.4 Pengaruh Kenaikan Harga BBM terhadap Pelaku Usaha


Kecil dan Menengah
Rekor harga bahan bakar saat ini telah berdampak pada kemampuan
usaha kecil untuk mengirimkan barang dengan mudah dan tepat waktu karena
kekurangan pengemudi dan meningkatnya biaya rute pengiriman. Bagi
UKM, keterlambatan dan gangguan pada rantai pasok dapat berdampak
buruk, salah satu permasalahan utamanya adalah pengelolaan arus kas,
dimana beberapa permasalahan utama terus bermunculan.
Pertama, badan usaha menerima tagihan untuk membayar barang yang
belum diterima dan tidak dapat dipasarkan. Artinya, ada risiko besar

31
terjadinya duplikasi faktur karena pemasok yang menerbitkannya cenderung
terlalu banyak bekerja, tidak dapat dihubungi, dan mengelola prosesnya
secara manual.
Pemerintah berupaya menjaga UMKM tetap bertahan, khususnya
dengan bantuan BLT UMKM 2022 yang disalurkan sebanyak tiga kali pada
bulan Oktober, November, dan Desember. Setiap bulannya badan usaha
mendapat Rp 200.000, jika total tiga bulan mendapat Rp 600.000
(Kumparan.com, 2022).
Kebijakan tersebut dinilai kurang tepat dan bijaksana, karena hanya
bersifat jangka pendek, sedangkan kenaikan harga bahan bakar minyak
(BBM) akan terus berlanjut. Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
(UMKM) mengaku menerima kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
UMKM, khususnya usaha mikro, berulang kali dihadapkan pada situasi yang
tidak dapat dihindari dan tentunya harus menghadapinya baik siap atau tidak.
Helmawati Sejorini, Ketua Asosiasi Industri Usaha Mikro Kecil dan
Menengah Indonesia (Akmandiri), mengatakan dalam sebuah wawancara.
Helmawati mengatakan beberapa kenaikan harga menyebabkan kenaikan
biaya produksi sebelum kenaikan harga BBM, antara lain kenaikan harga
elpiji nonsubsidi, kenaikan harga listrik, dan peningkatan bahan pangan
pokok termasuk telur. “Kali ini BBM. Dan itu berdampak besar pada biaya
produksi, sehingga biaya pasti meningkat. Apalagi daya beli masyarakat juga
menurun. Seperti buah Simalakama, meski pahit harus ditelan,” ujarnya.
Helmawati mengatakan, meski usaha mikro mengalami kesulitan,
namun mereka tetap harus berjuang untuk bertahan hidup. Usaha mikro perlu
menerapkan beberapa strategi dan mungkin mencari solusi seperti mengganti
bahan baku yang lebih murah atau mengurangi jumlah produk yang
dihasilkan, atau mereka mungkin mendapati bahwa keuntungan yang
diperoleh sangat kecil.
Helmawati mengatakan, terkadang anda harus menerima bahwa ada
keterbatasan. “Dan solusi utamanya adalah menaikkan harga, meski hanya
dalam jumlah kecil. Itu berarti menurunkan pendapatan”. dia juga berharap

32
pemerintah setidaknya fokus pada stabilisasi harga pokok dan ketersediaan
bahan pokok di pasar seiring kenaikan harga BBM. Sebab, pada umumnya,
semua ini mempengaruhi harga barang konsumsi lainnya
(Ekonomi.bisnis.com, 2022).

4.5 Kebijakan Pemerintah untuk Transportasi dan Energi


Alternatif
Kebutuhan akan transportasi untuk memenuhi kebutuhan perpindahan
orang dan barang sebagai suatu kegiatan ekonomi menyebabkan tingginya
ketergantungan terhadap impor minyak dan bahan bakar. Hal ini juga
berdampak pada lingkungan dengan meningkatkan emisi gas rumah kaca
hingga 189 juta ton -co2EQ (29,3% dari emisi gas rumah kaca sektor energi).
Di era transisi energi global saat ini, pemerintah semakin mementingkan
upaya penggantian BBM (bahan bakar minyak) dengan bahan bakar alternatif
lain, kinerja kendaraan, mesin dan jenis bahan bakar, kapasitas dan
ketersediaan layanan.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Dadan
Kusdiana mengatakan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral saat ini
sedang mempersiapkan strategi besar nasional sebagai bagian dari upaya
menyeluruh untuk melaksanakan transisi perubahan dan transisi penggunaan
energi ke energi bersih. Pada tingkat makro, ini tentang perubahan konsumsi
bahan bakar. “Kementerian ESDM telah menyusun strategi besar nasional
untuk melaksanakan transformasi yang akan meningkatkan ketahanan energi
nasional dan meningkatkan kemandirian energi sekaligus meningkatkan
aspek lingkungan sekolah. Jadi ini adalah upaya yang kami rencanakan secara
makro untuk mengubah konsumsi bahan bakar. Pertama karena bahan
bakarnya impor, kedua karena bahan bakarnya diproduksi dalam jumlah
terbatas, kata Dadan.
Menurut Dadan, beberapa hal mendasar dicapai melalui pengolahan di
Kementerian ESDM dan akan dilakukan review RUEN. “Upaya untuk
menciptakan bahan bakar alternatif sudah banyak dilakukan, namun

33
komposisinya masih sangat kaya akan bahan bakar fosil, khususnya bensin.
Tujuannya untuk mengurangi konsumsi bensin dan pada tahun 2030 kita
tidak lagi mengimpor ekspor minyak,” ujarnya.
Data Kementerian ESDM pada tahun 2019, impor bensin mencapai 19
juta kL dan solar mencapai 4 juta kL. Impor bensin meningkat selama lima
tahun terakhir karena konsumsi bensin juga terus meningkat. Konsumsi
bensin pada tahun 2019 mencapai 35 juta kL, sedangkan impor solar pada
tahun yang sama mencapai 29 juta kL. “Strategi ini bertujuan untuk
mengurangi impor minyak bumi dalam empat tahun ke depan tanpa
menambah kilang yang ada. Sementara itu, listrik dan biofuel diharapkan
dapat menggantikan batu bara, namun harus didukung dari segi
infrastruktur,” kata Dadan, (Kementerian ESDM, 2021).
Untuk mendukung terwujudnya energi bersih, Indonesia bersiap
mempercepat pengembangan mobil listrik atau kendaraan bermotor
bertenaga baterai (KBLBB) pasca terbitnya Keputusan Presiden Nomor 55
Tahun 2019. Untuk mengetahui laju perkembangan mobil listrik sebagai alat
transportasi ramah lingkungan serta peluang dan tantangan yang dihadapi,
Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup kembali menyelenggarakan
Diskusi Climate Corner pada Rabu, 2 Juni, 2021 dengan topik “Prospek
Transportasi Listrik Rendah Emisi di Indonesia”.
Kepala Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan selaku Sekretaris Dewan Pertimbangan
Pengendalian Perubahan Iklim, Agus Justianto dalam sambutannya
menyampaikan bahwa Sektor Energi mempunyai peranan penting dalam
pencapaian NDC Indonesia. Bahwa kemandirian dan kedaulatan energi
nasional tertuang dalam Kebijakan Energi Nasional (KEN) dan Rencana
Induk Energi Nasional (RUEN) dengan tiga tujuan bauran energi yaitu energi
baru terbarukan (EBT) dan energi non-EBT atau fosil serta hemat energi dan
efisiensi energi harus diperhatikan secara serius, komprehensif dan terpadu.
Menurut Agus, pengembangan diversifikasi energi penting dilakukan
karena Indonesia merupakan negara kepulauan dan memiliki

34
keanekaragaman hayati yang besar sebagai sumber EBT. “Banyak sumber
energi terbarukan yang harus dikelola secara optimal dan dimanfaatkan
sebagai energi alternatif sekaligus melengkapi energi fosil yang semakin
berkurang ketersediaannya,” kata Agus, (Kementerian LHK, 2021).
Hanya sedikit kota yang berinvestasi pada sistem transportasi umum
untuk masyarakat kurang mampu yang tinggal di pinggiran kota, bahkan di
Eropa dan Amerika, khususnya di Amerika Utara. Untuk 13 kota di negara
maju yang mendapat skor, rata-rata NWP adalah 68,5%, sedangkan untuk
wilayah perkotaan di 13 kota tersebut, rata-ratanya adalah 37,3% (ITDP,
2016).
Beberapa kebijakan tersebut juga dibarengi dengan pengembangan
jaringan transportasi umum di Jakarta. Penjabat Gubernur (Pj) DKI Jakarta
Heru Budi Hartono mengatakan, pihaknya terus mendorong pengembangan
angkutan umum terintegrasi, perbaikan infrastruktur, dan pemberian subsidi
transportasi. Semoga semakin banyak masyarakat yang meninggalkan
kendaraan pribadi dan beralih menggunakan transportasi umum. “Untuk
mendukung penggunaan transportasi umum, Pemprov DKI Jakarta
menambah jalur pejalan kaki untuk memudahkan masyarakat berpindah dan
berganti moda transportasi. Juga penambahan jalur angkutan umum seperti
Mikrotrans ke kawasan pemukiman, serta pembangunan metro dan LRT
tahap selanjutnya,” kata Heru.
Selain itu, jumlah bus yang datang dari Transjakarta semakin bertambah
berkat layanan Bus Rapid Transit (BRT) dan non-BRT. Meski jumlah rute
sempat berkurang sementara akibat restorasi halte, namun jumlah armada bus
Transjakarta terus bertambah. Pada Agustus 2023, armada bus berjumlah
1.842 unit, meningkat 591 unit dibandingkan Agustus 2022 dengan rata-rata
412.428 penumpang per hari.
Setelah itu, coverage area Mikrotrans juga bertambah 15 rute sehingga
total menjadi 87 rute pada Agustus 2023. Armada juga bertambah 347 unit,
kini Mikrotrans sebanyak 2.439 rute, rata-rata penumpang 329.053 orang per
hari. Heru mengatakan, pembangunan MRT dan LRT dipercepat untuk

35
mengurangi kemacetan lalu lintas dan mempersingkat waktu perjalanan
masyarakat di dalam dan sekitar Jakarta. “Mudah-mudahan masyarakat tetap
menggunakan MRT. Tahun lalu jumlah penumpang mencapai 2,9 juta
penumpang, meningkat 1,1 juta dibandingkan tahun sebelumnya,” tandasnya.
Saat ini, tahap 2 jalur MRT Utara-Selatan sedang berlangsung. Progress
proyek pembangunan MRT Fase 2 dengan Bundaran HI-Kota mencapai
26,11% per Agustus 2023. Target rute yang akan dioperasikan antara lain
Seksi 1 (Bundaran HI-Harmoni) pada 10 Agustus 2027 dan Seksi 2
(Harmoni-Kota) pada April 2029.
Pemprov DKI Jakarta juga bekerja sama dengan Pemprov Jabar dan
Kota Bekasi untuk merealisasikan pembangunan Jalur MRT Timur-Barat
Tahap 1 jalur Tomang – Medan Satria diharapkan bisa beroperasi penuh pada
Oktober 2029. Selain MRT, jalur LRT Jakarta juga akan dikembangkan.
Peletakan batu pertama LRT Jakarta Fase 1B (Velodrome-Manggarai)
dilakukan Plt. Gubernur Heru bersama Menteri Perhubungan RI Budi Karya
Sumadi pada Senin (30 Oktober 2023), (News.detik.com, 2023)

36
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Kenaikan harga BBM berdampak signifikan terhadap harga barang dan
jasa, khususnya kebutuhan pokok. Pedagang Indonesia menekankan perlunya
subsidi pemerintah untuk mengatasi kenaikan biaya distribusi. Harga
beberapa bahan pokok seperti cabai, daging ayam, bawang, dan telur
mengalami kenaikan, sedangkan daya beli masyarakat terutama kelompok
berpendapatan rendah mengalami penurunan. Penurunan Indeks
Kepercayaan Konsumen (IKK) sejak September 2023 mencerminkan kehati-
hatian konsumen dalam berbelanja. Situasi ini juga berdampak negatif pada
industri manufaktur, yang menyebabkan biaya investasi dan harga barang-
barang manufaktur meningkat akibat kenaikan suku bunga. Kenaikan harga
energi, termasuk bahan bakar, menjadi penyebab utama menurunnya daya
beli masyarakat dan berbagai dampak ekonomi yang ditimbulkannya.
Kenaikan harga BBM mempunyai dampak yang sangat besar terhadap
pelajar dan keluarganya. Meskipun alasan pemerintah terkait subsidi yang
diberikan menguntungkan kelompok kaya, tetapi kenaikan ini memberikan
beban keuangan tambahan pada orang tua dan berdampak pada akses anak-
anak mereka terhadap pendidikan. Dampaknya antara lain meningkatnya
biaya transportasi, tekanan psikologis, dan kesulitan memenuhi kebutuhan
belajar. Dukungan kebijakan yang terfokus pada dukungan pendidikan
diperlukan untuk mengurangi beban keuangan keluarga dan menjamin akses
terhadap pendidikan, terutama bagi keluarga kurang mampu.
Setelah harga BBM naik, kepadatan lalu lintas dan pola perjalanan di
Jakarta meningkat. Kemacetan di sekitar SPBU Rawamangun menjadi salah
satu dampaknya, memperlambat waktu tempuh dan meningkatkan risiko
kecelakaan. Namun penggunaan angkutan umum seperti Transjakarta, MRT
Jakarta dan LRT Jakarta juga meningkat dengan jumlah penumpang

37
meningkat sebesar 9%. Pihak-pihak, termasuk PT JakLingko Indonesia,
memandang angkutan umum sebagai salah satu alternatif untuk mengurangi
kemacetan lalu lintas dengan harapan peralihan pengguna angkutan pribadi
ke angkutan umum dapat terus meningkat. Meski terdapat kendala seperti
antrean panjang di SPBU, upaya integrasi dan perluasan angkutan umum
akan membantu mengatasi masalah kemacetan lalu lintas di Jakarta.
Kenaikan harga BBM di Rawamangun memberikan dampak yang
signifikan terhadap usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), terutama
dari sisi pengiriman dan biaya produksi. Keterlambatan dan gangguan pada
rantai pasokan menimbulkan risiko duplikat faktur dan mengancam
pengelolaan arus kas. Meski pemerintah memberikan bantuan BLT kepada
UMKM, kebijakan tersebut dinilai kurang tepat karena bersifat jangka
pendek dan harga BBM diperkirakan akan terus meningkat. Para pelaku
UMKM, termasuk pelaku usaha mikro, merasakan dampak kenaikan biaya
produksi dan penurunan daya beli masyarakat. Helmawati Sejorini, Ketua
Asosiasi Industri UMKM Indonesia, berbicara tentang perlunya strategi
seperti mengganti bahan baku yang murah dan menyesuaikan harga produk.
Meskipun menghadapi tantangan, UMKM diharapkan dapat bertahan dengan
fokus pada stabilisasi harga pokok dan ketersediaan bahan pokok di pasar.

5.2 Saran Kebijakan untuk Pemerintah


Berdasarkan dampak kenaikan harga BBM terhadap perkembangan
permasalahan sosial di wilayah Rawamangun, berikut saran kebijakan
pemerintah untuk mengatasi permasalahan tersebut:
1. Pengembangan energi bersih:
▪ Memprioritaskan pengembangan energi bersih dan energi alternatif
untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar impor.
▪ Mendukung investasi pada infrastruktur energi ramah lingkungan,
termasuk pengembangan mobil listrik dan bertenaga baterai.
2. Diversifikasi sumber energi:

38
▪ Mendorong diversifikasi sumber energi dengan mengoptimalkan
potensi energi terbarukan dan memanfaatkan keanekaragaman hayati
Indonesia.
▪ Fokus pada pengembangan biofuel dan energi terbarukan untuk
mengurangi konsumsi bahan bakar fosil.
3. Angkutan umum dan infrastruktur:
▪ Meningkatkan investasi pada sistem angkutan umum, seperti
pengembangan jaringan kereta bawah tanah, LRT dan bus premium
(BRT) untuk mengurangi ketergantungan Tergantung pada kendaraan
pribadi.
▪ Mempercepat pembangunan infrastruktur transportasi yang
mendukung penggunaan energi bersih.
4. Meningkatkan kesadaran masyarakat:
▪ Mensosialisasikan manfaat penggunaan energi bersih dan dampak
positifnya terhadap lingkungan.
▪ Melakukan kampanye edukasi untuk mendorong masyarakat beralih
dari kendaraan pribadi ke angkutan umum.
5. Kebijakan perpajakan:
▪ Pertimbangkan kebijakan perpajakan yang mendukung penggunaan
energi bersih, seperti insentif pajak untuk kendaraan ramah
lingkungan.
▪ Mengevaluasi regulasi terkait impor BBM untuk meningkatkan
ketahanan energi nasional.
6. Kerjasama antar pemerintah daerah:
▪ Mendorong kerjasama antara Pemprov DKI Jakarta, Pemprov Jawa
Barat, dan Kota Bekasi dalam pengembangan jalur metro dan LRT
untuk meningkatkan efisiensi pengangkutan.
Dengan menerapkan rekomendasi ini, kami berharap dapat mengurangi
dampak sosial dari kenaikan harga bahan bakar, meningkatkan efisiensi
transportasi, dan mempercepat transisi menuju energi bersih dan
berkelanjutan.

39
DAFTAR PUSTAKA

Accurate.id. (2020). Manajemen Perubahan: Pengertian, Fungsi, Fase dan


Tahapannya Dalam Perusahaan - Accurate Online.
https://accurate.id/marketing-manajemen/manajemen-
perubahan/#Pengertian_Manajemen_Perubahan
Badan Pusat Statistik. (2022). Statistik Pendidikan. Jakarta: BPS RI. In 2022.
Bisnis.tempo.co. (2022). Inilah Rincian Kenaikan Harga BBM Pertamina 5 Tahun
Terakhir. https://bisnis.tempo.co/read/1630292/inilah-rincian-kenaikan-
harga-bbm-pertamina-5-tahun-terakhir
Cnbcindonesia.com. (2022). Harga BBM Naik Bikin Masyarakat Beralih Ke
Transportasi Umum?
https://www.cnbcindonesia.com/news/20221101172910-4-384275/harga-
bbm-naik-bikin-masyarakat-beralih-ke-transportasi-umum
Detik.com. (2022). BBM Naik, Apa Dampaknya bagi Masyarakat Menengah ke
Bawah? Ini Kata Dosen UM. https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-
6275485/bbm-naik-apa-dampaknya-bagi-masyarakat-menengah-ke-bawah-
ini-kata-dosen-um
Dewan Energi Nasional. (2010). Proyeksi Energi. Jakarta: DEN RI.
Dinas Sosial Luwu Utara. (2017). Masalah Sosial Yang Terjadi Dalam
Masyarakat | Dinas Sosial Kab.Luwu Utara.
https://dinsos.luwuutarakab.go.id/berita/2/masalah-sosial-yang-terjadi-
dalam-masyarakat-.html
Ekonomi.bisnis.com. (2022). BBM Naik, Respon UMKM: Harus Ditelan
Meskipun Pahit.
https://ekonomi.bisnis.com/read/20220905/12/1574275/bbm-naik-respon-
umkm-harus-ditelan-meskipun-pahit
Eryanto, B. (2020). Masalah Sosial Masyarakat Tentang Prostitusi Dan Upaya
Hukumnya Di Kabupaten Tolitoli. Doctoral Dissertation Universitas
Tadulako, 45–48.
Goswami, M. (2023). Electric vehicles: a step toward sustainability. Emerging
Trends in Energy Storage Systems and Industrial Applications, Elsevier,
619–640.
Hamerska, M., Ziółko, M., & Stawiarski, P. (2022). A Sustainable Transport
System—The MMQUAL Model of Shared Micromobility Service Quality
Assessment. Sustainability, 14(7).

40
Hasibuan H. S, & Mulyani, M. (2022). Transit- Oriented Development: Towards
Achieving Sustainable Transport and Urban Development in Jakarta
Metropolitan, Indonesia. Sustainability, 14(9).
Hati, K. K., & Majumder, R. (2012). Proximate Determinants of School Dropout:
A study on Rural West Bengal. MPRA, 1–4.
ITDP. (2016). Bus Rapid Transit in Jakarta, Indonesia: Success and "Lessons
Learned. Institute for Transportation and Development Policy.
Kementerian ESDM. (2021). Direktorat Jenderal EBTKE - Kementerian ESDM.
https://ebtke.esdm.go.id/post/2021/01/08/2763/kebijakan.energi.alternatif.pe
merintah.untuk.sektor.transportasilangen
Kementerian LHK. (2021). PPID | Kementrian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan | Prospek Moda Transportasi Tenaga Listrik Rendah Emisi Di
Indonesia. https://ppid.menlhk.go.id/berita/siaran-pers/5982/prospek-moda-
transportasi-tenaga-listrik-rendah-emisi-di-indonesia
Kementerian Perindustrian. (2023). Kemenperin: Rilis IKI Oktober 2023: Daya
Beli Menurun, Pelaku Usaha Menahan Produksi.
https://kemenperin.go.id/artikel/24408/Rilis-IKI-Oktober-2023:-Daya-Beli-
Menurun,-Pelaku-Usaha-Menahan-Produksi
Khairunnisa, Hartoyoa, S., & Anggraenia, L. (2014). Determinan Angka
Partisipasi Sekolah SMP di Jawa Barat. Jurnal Ekonomi dan Pembangunan
Indonesia. 15(1), 91–112.
Kompasiana.com. (2023). Antrian SPBU Sebabkan Kemacetan di Rawamangun -
Kompasiana.com.
https://www.kompasiana.com/dheandrautama0902/645e20e65479c3653f10e
3c2/antrian-spbu-sebabkan-kemacetan-di-rawamangun
Kompasnia.com. (2022). Mahasiswa Ikut Merasakan Dampak Kenaikan Harga
BBM - Kompasiana.com.
https://www.kompasiana.com/erinrisnawati8474/6342d71d08a8b54e8736702
2/mahasiswa-ikut-merasakan-dampak-kenaikan-harga-bbm
Kumparan.com. (2022). Dampak Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak Terhadap
UMKM | kumparan.com. https://kumparan.com/mus-lihatun/dampak-
kenaikan-harga-bahan-bakar-minyak-terhadap-umkm-1zX9v0Nr94H
Latif, A. (2015). Dampak Fluktuasi Harga Bahan Bakar Minyak Terhadap Suplai
Sembilan bahan Pokok di pasar Tradisional. Al-Buhuts, 11(1), 91–116.
Metro.tempo.co. (2022). Kenaikan BBM Bikin Harga Barang Tidak Stabil,
Pedagang Pasar Rawamangun: Tiap Hari Nombok - Metro Tempo.co.

41
https://metro.tempo.co/read/1634039/kenaikan-bbm-bikin-harga-barang-
tidak-stabil-pedagang-pasar-rawamangun-tiap-hari-nombok
Najicha, F. U. (2020). Konstitusionalitas Pengelolaan Migas dalam Mewujudkan
Kedaulatan Energi Indonesia. Pena Justisia: Media Komunikasi Dan Kajian
Hukum, 19(2).
News.detik.com. (2022). Dampak Ekonomi dan Psikologis Kenaikan Harga BBM.
https://news.detik.com/kolom/d-6293046/dampak-ekonomi-dan-psikologis-
kenaikan-harga-bbm
News.detik.com. (2023). Pemprov DKI Dorong Integrasi Transportasi Massal
untuk Atasi Kemacetan. https://news.detik.com/berita/d-7010260/pemprov-
dki-dorong-integrasi-transportasi-massal-untuk-atasi-kemacetan
Okumu, I. M., Nakajjo, A., & Isoke, D. I. (2008). Socioeconomic determinants of
primary school dropout: the logistic model analysis. MPRA.
P2k.stekom.ac.id. (2021). Rawamangun, Pulo Gadung, Jakarta Timur.
https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Rawamangun,_Pulo_Gadung,_Jakarta_
Timur
Qurbani, I. D. (2012). Politik hukum pengelolaan minyak dan gas bumi di
Indonesia. Arena Hukum. 5(2), 115–121.
Raza, S. A., Sharif, A., & Shah, N. (2019). Time frequency relationship between
energy consumption, economic growth and environmental degradation in the
United States: Evidence from transportation sector. Energy, 173, 706–720.
Rohmah, N. (2018). "Integrasi kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosi
(EQ) dan kecerdasan spiritual (SQ) dalam meningkatkan etos kerja.
Tarbiyatuna: Jurnal Pendidikan Ilmiah 3 No.2, 77–102.
Safitri, D. (2010). Masalah-masalah Sosial dalam Novel Ketika Cinta Bertasbih
Karya Habiburrahman El Shirazy: Tinjauan Sosiologi Sastra. ” Skripsi
Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah
Surakarta, 14–15.
Sari, S. P. (2018). Mandat Pekerja Sosial untuk Melakukan Advokasi dalam
Memberikan Perlindungan terhadap Tenaga Kerja Indonesia. EMPATI:
Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial 7 No.1, 77–86.
Setiyo, M. (2022). Alternative fuels for transportation sector in Indonesia. Mech.
Eng. Soc. Ind, 2(1), 1–6.
Solarindustri.com. (2023). Mengenal BBM (Bahan Bakar Minyak) dan 10
Jenisnya. https://solarindustri.com/blog/bbm-adalah/

42
Tadete, F., Suleman, F., & Subeitan, S. M. (2023). Tinjauan Dampak Kenaikan
Harga BBM terhadap Pelaku Usaha di Kecamatan Belang: Perspektif
Maslahah Mursalah. Al-’Aqdu: Journal of Islamic Economics Law, 3(1), 29–
39.
Tumengkol, S. M. (2012). Masalah Sosial Sebagai Dampak Perubahan Sosial Dan
Upaya Pemecahannya, Masalah (Studi Kasus Masalah Kemiskinan).
Universitas Sam Ratulangi Manado.
Yuliani, D., Saryono, S., Apriani, D., Maghfiroh, & Ro, M. (2022). Dampak
Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Terhadap Sembilan Bahan
Pokok (Sembako) Di Kecamatan Tambun Selatan Dalam Masa Pandemi.
Jurnal Citizenship Virtues, 2(2), 320–326.

43

Anda mungkin juga menyukai