Buku Panduan Kti
Buku Panduan Kti
1
Disusun oleh:
2
Nomor PDN-DKB/01/14/024
LEMBAR PENGESAHAN
2024/2025
3
KATA PENGANTAR
Penyusun
4
DAFTAR ISI
5
BAB I
PENDAHULUAN
A. PROFIL LEMBAGA
1. Visi, Misi, Tujuan STIKES Muhammadiyah
Gombong
a. Visi
Menjadi lembaga Pendidikan Kesehatan yang
Unggul, Modern, dan Islami
b. Misi
1) Menyelenggarakan Pendidikan Tinggi
Kesehatan Berbasis Riset dan Teknologi
Informasi
2) Menyelenggarakan Penelitian dan
Pengabdian Masyarakat Sebagai Dakwah
Islamiyah untuk Kemaslahatan Umat
c. Tujuan:
1) Mewujudkan tenaga kesehatan yang Islami
dan kompeten di bidangnya
2) Menghasilkan karya ilmiah bagi
kemaslahatan umat
3) Mewujudkan kader persyarikatan
Muhammadiyah
2. Visi, Misi, Tujuan Prodi DIII Kebidanan
a. Visi
Menghasilkan lulusan DIII kebidanan yang
islami, berjiwa entrepreneur, dan unggul
6
b. Misi
1) Menyelenggarakan program pendidikan
DIII Kebidanan yang unggul dalam mutu
dan berdasarkan nilai-nilai Islam
2) Menyelenggarakan penelitian dan
pengabdian masyarakat dalam bidang
kebidanan terkini.
c. Tujuan
1) Memiliki sikap mental dan etika profesi,
pengetahuan, ketrampilan, kreativitas, dan
kepemimpinan yang unggul.
2) Menumbuhkan budaya Islami dengan
menerapkan sikap:
a) Bersih, jujur, amanah dan anti korupsi
b) Sikap toleran dan saling menghormati
c) Disiplin diri dan etos kerja yang tinggi
untuk mendukung kemandirian
3) Menguasai kemampuan kerja di bidang
kebidanan yang bersifat rutin maupun baru
secara mandiri dan bertanggungjawab
sesuai dengan kewenangan bidan.
4) Mampu menerapkan ilmu pengetahuan dan
keterampilan sebagai agent of change di
masyarakat.
5) Mempunyai kemampuan berkomunikasi
secara efektif dengan perempuan, keluarga,
masyarakat, sejawat, dan profesi lain dalam
upaya peningkatan derajat kesehatan ibu
dan anak
7
6) Mempunyai kemampuan mengambil
keputusan klinik dalam asuhan kebidanan
pada individu, keluarga, dan masyarakat
dengan menggunakan prinsip partnership
7) Mengembangkan dan mengaplikasikan
multi disiplin ilmu kebidanan melalui
penelitian dan pengabdian masyarakat.
d. Profil Lulusan Prodi DIII Kebidanan
1) Care provider (pemberi asuhan
kebidanan)
Mempunyai kemampuan memberikan
asuhan kebidanan secara efektif, aman, dan
holistik dengan memperhatikan aspek
budaya terhadap ibu hamil, bersalin, nifas
dan menyusui, bayi baru lahir, balita, dan
kesehatan reproduksi pada kondisi normal
berdasarkan standar praktek kebidanan dan
kode etik profesi.
2) Community leader (penggerak
masyarakat dalam bidang kesehatan ibu
dan anak)
Mempunyai kemampuan menjadi
penggerak dan pengelola masyarakat dalam
upaya peningkatan kesehatan ibu dan anak
dengan menggunakan prinsip partnership
dan pemberdayaan masyarakat sesuai
dengan kewenangan dan lingkup praktek
bidan.
3) Comunicator (komunikator)
8
Mempunyai kemampuan berkomunikasi
secara efektif dengan perempuan, keluarga,
masyarakat, sejawat dan profesi lain dalam
upaya peningkatan derajat kesehatan ibu
dan anak.
9
kelulusan dalam menempuh pendidikan diploma
kebidanan.
C. TUJUAN PENYUSUNAN
Tujuan dalam Penulisan Karya Tulis Ilmiah adalah
memberikan pemahaman terhadap mahasiswa agar dapat
berpikir secara logis dan ilmiah dalam menguraikan dan
membahas suatu permasalahan serta dapat
menuangkannya secara sistematis dan terstruktur.
10
BAB II
PERSYARATAN AKADEMIK DAN PEMBIMBING
A. Persyaratan Akademik
Untuk menempuh penyusunan Laporan KTI, mahasiswa
harus memenuhi persyaratan akademik seperti di bawah
ini :
1. Mahasiswa adalah mahasiswa semester V
ditunjukkan dengan KRS (Kartu Rencana Studi)
semester V (lima) yang telah ditandatangani oleh
Dosen Pembimbing Akademik
2. Telah menyelesaikan semua mata kuliah prasyarat
(mutlak maupun tidak mutlak) bagi Laporan KTI
tersebut, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
B. Persyaratan Pembimbing
1. Pembimbing
Selama proses penyusunan dan penulisan Laporan
KTI ini, mahasiswa harus dibimbing oleh 1 (satu)
orang pembimbing, dengan syarat: Pembimbing
pada dasarnya adalah tenaga pengajar tetap di
STIKES, yang ada di program studi kebidanan
dengan gelar serendah- rendahnya Magister.
2. Prosedur Penunjukan Pembimbing
Beberapa prosedur penunjukan pembimbing
diantaranya
a. Penunjukan pembimbing dilakukan oleh ketua
program studi
b. Ketua program studi secara tertulis mengajukan
daftar pembimbing kepada Ketua Stikes untuk
diberikan SK Pembimbing KTI
11
3. Penggantian Pembimbing
a. Apabila karena sesuatu alasan atau berhalangan
tetap, pembimbing tidak dapat menjalankan
tugasnya lebih dari satu bulan berturut-turut, maka
mahasiswa yang bersangkutan melapor kepada
Ketua Prodi dan Ketua Prodi mengusulkan untuk
dapat menunjuk penggantinya.
b.Proses penggantian pembimbing dilakukan oleh
Ketua Program Studi DIII Kebidanan
12
BAB III
PROSES BIMBINGAN
A. Bimbingan
1. Pertemuan pertama mahasiswa di harapkan membawa
artikel jurnal yang relevan sebagai bahan diskusi
dengan pembimbing untuk menentukan tema yang
akan diambil.
2. Mahasiswa wajib berperan aktif dalam proses
pembuatan KTI dan menguasai materi sesuai tema
yang diambil
3. Proses bimbingan tidak hanya melalui tatap muka
tetapi dapat menggunakan media seperti email,
whatsapp, telfon, dan chatting (sesuai kesepakatan
dengan masing- masing pembimbing).
4. Maksimal bimbingan dilakukan 1 minggu sebelum
ujian.
5. Apabila selama proses bimbingan terjadi
permalasahan yang tidak dapat diselesaikan oleh
pembimbing maka mahasiswa atau pembimbing dapat
melaporkan kepada Ketua Program Studi.
B. Prosedur Pembimbingan
1. Proposal KTI
a. Prosedur Bimbingan
1) Pembimbing memantau proses
pembimbingannya dengan menggunakan
lembar bimbingan yang ditandatangani
pembimbing. Lembar bimbingan dilampirkan
pada saat ujian proposal KTI dan ujian KTI.
13
2) Mahasiswa melakukan kegiatan konsultasi
bimbingan minimal 3x tatap muka pada
penyusunan proposal dengan ketentuan
mahasiswa menguasai isi proposal.
b. Ujian proposal KTI
1) Mahasiswa telah menyelesaikan SPP dan
dana administrasi lain sesuai ketentuan.
2) Mahasiswa sudah menyerahkan naskah
proposal KTI yang sudah disetujui dan
ditandatangani (tanda tangan asli bukan
fotocopy) sebanyak dua rangkap dalam
bentuk jilid mika bening, dengan rincian: 1
buah untuk pembimbing, 1 buah untuk
penguji dan diserahkan ke administrasi
program studi paling lambat 2 hari sebelum
pelaksanaan ujian proposal.
3) Mahasiswa melakukan pendaftaran ujian
proposal KTI baik melalui blog program studi
dan juga secara langsung.
4) Program studi akan menjadwalkan hari ujian
secepat-cepatnya 1 hari setelah pendaftaran.
5) Tata tertib sidang:
a) Mahasiswa diwajibkan datang lebih awal
15 menit dan harus berada di dalam
ruangan sebelum ujian dimulai.
b) Mahasiswa menyiapkan ruangan dan
media presentasi serta menghubungi
seluruh dewan penguji.
c) Mahasiswa harus berpenampilan rapi,
wajib menggunakan seragam putih-putih
14
dengan jas almamater, sepatu vantouvel
warna hitam serta kaos kaki putih/ warna
kulit dan wajib menggunakan ID card.
d) Ujian proposal KTI dibuka dan ditutup
oleh ketua dewan penguji dengan doa
pembuka dan doa penutup majelis.
e) Ujian proposal KTI dimulai dengan
presentasi oleh teruji dan dilanjutkan
dengan sesi pemberian pertanyaan dan
pemberian masukan dari dewan penguji.
f) Pelaksanaan pembukaan presentasi
dilakukan dengan membaca tasmiah dan
salam singkat, bagi yang beragama non
muslim cukup dengan salam singkat.
g) Waktu presentasi 10- 15 menit
h) Penguji diperkenankan memberikan
pertanyaan maupun masukan kepada
teruji maksimal 20 menit.
i) Bagi mahasiswa yang datang terlambat 15
menit dari jadwal ujian dimulai, tidak
diperkenankan mengikuti ujian dan
dilakukan reschedule.
c. Revisi dan Penjilidan Proposal
1) Hasil revisi proposal KTI harus
dikonsultasikan keseluruh dewan penguji dan
disahkan oleh kedua penguji .
2) Hasil revisi proposal KTI harus disahkan
oleh dewan penguji kemudian dijilid mika
bening dan diserahkan kepada pembimbing
15
KTI sebagai prasyarat pengambilan pasien
atau responden.
2. KTI
a. Prosedur Bimbingan
1) Pembimbing memantau proses
pembimbingannya dengan menggunakan
lembar bimbingan yang ditandatangani
pembimbing. Lembar bimbingan dilampirkan
pada saat ujian ujian KTI.
2) Mahasiswa melakukan kegiatan konsultasi
bimbingan minimal 5x pada penyusunan KTI
b. Ujian KTI
1) Mahasiswa telah menyelesaikan SPP dan
administrasi lain sesuai ketentuan.
2) Mahasiswa sudah menyerahkan naskah KTI
yang sudah disetujui dan ditandatangani
(tanda tangan asli bukan fotocopy) sebanyak
dua rangkap dalam bentuk jilid mika bening
dengan rincian: 1 buah untuk pembimbing, 1
buah untuk penguji dan diserahkan ke
administrasi program studi paling lambat 1
hari sebelum pelaksanaan ujian KTI
3) Mahasiswa melakukan pendaftaran ujian KTI
baik melalui blog program studi dan juga
secara langsung.
4) Program studi akan menjadwalkan hari ujian
secepat-cepatnya 1 hari setelah pendaftaran.
16
5) Tata Tertib sidang
a) Mahasiswa diwajibkan datang lebih awal
15 menit dan harus berada di dalam
ruangan sebelum ujian dimulai.
b) Mahasiswa menyiapkan ruangan dan
media presentasi serta menghubungi
seluruh dewan penguji.
c) Mahasiswa harus berpenampilan rapi,
wajib menggunakan seragam putih-putih
dengan jas almamater, sepatu vantouvel
warna hitam serta kaos kaki putih/ warna
kulit dan wajib menggunakan ID card.
d) Ujian KTI dibuka dan ditutup oleh ketua
dewan penguji dengan doa pembuka dan
doa penutup majelis.
e) Ujian KTI dimulai dengan presentasi oleh
teruji dan dilanjutkan dengan sesi
pemberian pertanyaan dan pemberian
masukan dari dewan penguji.
f) Pelaksanaan pembukaan presentasi
dilakukan dengan membaca tasmiah dan
salam singkat, bagi yang beragama non
muslim cukup dengan salam singkat.
g) Waktu presentasi 10- 15 menit
h) Penguji diperkenankan memberikan
pertanyaan maupun masukan kepada
teruji maksimal 20 menit.
i) Bagi mahasiswa yang datang terlambat 15
menit dari jadwal ujian dimulai, tidak
17
diperkenankan mengikuti ujian dan
dilakukan reschedule.
c. Revisi dan Penjilidan KTI
3) Hasil revisi KTI harus dikonsultasikan
keseluruh dewan penguji dan disahkan oleh
kedua penguji .
4) Hasil revisi KTI dibuat dalam bentuk jilid
hard cover dilengkapi dengan naskah
publikasi sekurang-kurangnya dalam rangkap
2, dengan rincian 1 buah untuk mahasiswa, 1
buah untuk perpustakaan
5) Hasil Revisi KTI dibuat juga dalam bentuk
soft file dalam bentuk CD (per bab) sebanyak
2 buah dengan rincian 1 untuk prodi dan 1
untuk LPPM.
6) Hasil revisi KTI tersebut dikumpulkan paling
lambat 2 minggu setelah seminar KTI.
18
4) Apabila laporan KTI tidak dapat diselesaikan
dalam dua semester berturut-turut maka
mahasiswa mengikuti proses KTI seperti awal
semester
5) Pembimbing melaporkan kepada Ketua
program studi apabila laporan KTI tidak dapat
diselesaikan dalam dua semester berturut-
turut. Selanjutnya Ketua Program Studi
menrbitkan surat peringatan tertulis kepada
mahasiswa tersebut.
6) Apabila laporan KTI tidak dapat diselesaikan 3
semester berturut-turut maka mahasiswa
melakukan proses pembimbigan dari awala
dengan pembimbing yang berbeda, proses
prubahan pembimbing dilakukan sesuai
ketentuan yang berlaku.
d) Hak dan Kewajiban Pembimbing
Hak dan kewajiban pembimbing disusun sebagai berikut;
1. Hak pembimbing adalah :
a. Menandatangani/menunda penandatanganan
laporan KTI apabila belum memenuhi syarat
b. Menerima/menolak pencantuman nama dalam
laporan KTI
c. Memperoleh penghargaan dari program studi
yang bersangkutan.
2. Kewajiban pembimbing adalah :
a. Menyediakan waktu dan tempat untuk
konsultasi dengan menyepakati waktu
b. Memantau proses pemberian asuhan kebidanan
kepada klien
19
c. Membaca laporan mahasiswa dengan teliti dan
kritis
d. Mencegah berbagai pelanggaran etika dalam
penulisan laporan
e. Membantu kelancaran proses penyusunan
laporan
f. Memberikan wawasan mengenai tren/isu
pengetahuan mutakhir
g. Mengidentifikasi minat dan kemampuan
mahasiswa
h. Membantu dan membimbing penyusunan
maupun penulisan laporan hasil asuhan
i. Membantu memecahkan masalah mahasiswa,
terutama yang mempengaruhi kelancaran
proses.
e) Hak dan Kewajiban Mahasiswa
Hak dan kewajiban mahasiswa dalam proses pelaksanaan
penyusunan tugas akhir disusun sebagai berikut
1. Hak mahasiswa adalah :
a. Meminta saran sumber-sumber belajar dan isi
laporan pada umumnya
b. Memberi informasi kepada pembimbing
akademik atau pengelola
kemahasiswaan/akademik apabila terjadi
masalah yang melibatkan hubungan antara
mahasiswa dan pembimbing/antar pembimbing.
c. Meminta pergantian pembimbing apabila
dibutuhkan, sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
2. Kewajiban mahasiswa adalah :
20
a. Menyampaikan jadwal pemberian asuhan
kebidanan kepada pembimbing
b. Menetapkan komitmen waktu dalam
penyusunan
c. Berperan secara aktif dan mandiri dalam setiap
proses penyusunan KTI
d. Mencantumkan nama pembimbing dalam
naskah.
e. Menyelesaikan laporan tepat waktu sesuai time
scedule yang telah ditetapkan.
21
BAB IV
SISTEMATIKA PENULISAN
A. Ketentuan Umum
1. Penomoran
Ada banyak cara untuk menuliskan penomoran
dalam karya ilmiah. Namun, jika karya ilmiah
disusun untuk dimuat dalam jurnal ilmiah
terakreditasi, maka kita harus mengikuti konvensi
yang berlaku.
22
pendahuluan sampai dengan halaman terakhir
(penutup, bukan lampiran) dan untuk menomori
nama-nama tabel, grafik, bagan, dan skema (Al-
Ma’ruf, 2003: 57). Dalam memberikan nomor
halaman pada halaman Bab nomor tidak ditulis akan
tetapi sudah terhitung dalam penomoran sedangkan
penomoran pada halaman selanjutnya di letakan di
kanan bawah.
Dapat juga digunakan angka Romawi besar
untuk bab, huruf kapital untuk subbab, angka Arab
untuk anak subbab (lihat 5.3 Cara Penomoran Bab,
Subbab, dan Anak Subbab).
23
seterusnya. Subbab dan anak subbab dinomori dengan
angka Arab sistem digital. Angka terakhir dalam
digital ini tidak diberi titik (seperti 1.1, 1.2, 1.3; 2.1,
2.1.1, 2.1.2, dan seterusnya). Dapat pula bab
dinomori dengan angka Romawi besar (Bab I, Bab II,
dan seterusnya), subbab dinomori dengan huruf
kapital, dan selanjutnya sub-subbab kita nomori
dengan angka Arab (1,2, 3 dan seterusnya). Beberapa
model penomoran bagan karangan berikut dapat
dijadikan acuan(Al-Ma’ruf dkk., 2003):
Susunan Balok
BAB I
1.1
1.1.1
1.1.2
1.2
1.2.1
1.2.2
1.2.2.1
1.2.2.2
BAB II
2.1
2.1.1
24
Susunan Lekuk
BAB I
1.1
1.2
1.2.1
1.2.2
BAB II
2.1
2.2 dan seterusnya.
25
a)
(1)
(a)
Langkah Penyuntingan
Pada dasarnya dalam penyuntingan terdapat
dua langkah penting yakni:
(1) Koreksi sebagai langkah awal yakni membaca
ulang keseluruhan tulisan dari awal hingga akhir
dengan mencari bagian mana yang salah atau kurang
26
tepat, lalu dikoreksi/ dibetulkan sebagaimana mestinya;
dan
(2) Penyuntingan sebagai langkah akhir yakni
mencermati keseluruhan tulisan secara intens bagian
mana yang terasa kurang tepat, kurang plastis, kurang
tajam baik dari segi isi (substansi) maupun bahasa,
lalu diperbaiki agar lebih tepat.
Koreksi dan penyuntingan dapat diibaratkan
sebagai orang mencuci pakaian kotor. Setelah dicuci
dan kering, pakaian bersih tetapi belum halus (masih
lusuh), maka perlu diseterika. Proses mencuci itulah
‘koreksi’ (membersihkan bagian yang salah),
sedangkan proses menyetrika itulah ‘penyuntingan’
(menghaluskan/ mempertajam, lebih tepat).
27
Dalam aplikasinya, penyuntingan isi/ substansi
dan bahasa dapat dilakukan bersama-sama atau
sekaligus jika penulis memiliki kemampuan bidang
keilmuan sekaligus bahasanya. Sebab, bukankah
perubahan substansi juga akan mengubah bahasa?
Jika kurang memiliki kemampuan bahasa, maka
penulis dapat meminta bantuan ahli/ penyunting
bahasa (Copy Editor) untuk menyunting bahasanya.
Berikut diberikan contoh cara penyuntingan
karya ilmiah.
Kondisi tersebut diatas merupakan realita yang
tidak terelakan, hal itu merupakan akibat dari
perubahan jaman, dan manusia belum siap dalam
menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi. Hal
ini juga disayangkan karena kekerasan terhadap
perempuan dalam rumah tangga belum terselesaikan
dengan baik, hal tersebut dapat disebabkan dari
korban itu sendiri, keluarganya, dokter atau perawat,
serta orang yang menolongnya memilih untuk tutup
mulut untuk kepentingan pihak-pihak yang
berkepentingan. Kekerasan terhadap perempuan
dalam rumah tangga sangatlah bervariasi, kekerasan
tersebut dapat berupa secara fisik baik yang ringan
sampai yang paling berat, bahkan dapat menimbulkan
kematian pada korbannya. Selain kekerasan fisik juga
terdapat kekerasan psikis terhadap perempuan.
(Dikutip dari makalah LKTI “Perlindungan
Hukum terhadap Perempuan pada Kekerasan dalam
Rumah Tangga” karya Diah Amini dan Budi
28
Akhyaningsih, mahasiswa Unmuh Purwokerto,
2005).
29
menuliskan karya tulis ilmiah. Menurut beberapa
buku pedoman yang beredar, ternyata persoalan
penting yang perlu dilakukan adalah soal konsistensi
(keajegan) di dalam teknik dan format penulisannya.
Hal itu dapat dipahami, mengingat setiap institusi,
perguruan tinggi, dan penerbit memiliki pedoman
masing-masing. Di sinilah perlunya gaya selingkung
dalam tata tulis karya ilmiah.
Pengetikan
Diketik menggunakan computer dengan mengikuti
ketentuan:
a. Sistem penomoran yang dipakai menggunakan
system angka dan huruf (sesuai ketentuan).
b. Jenis huruf times new roman
c. Ukuran (font) : naskah 12, judul bab 12, judul KTI
12 dan diketik dengan huruf tebal (bold)
disesuaikan dengan panjangnya judul serta
disusun dalam bentuk segitiga terbalik.
30
d. Ketikan naskah dengan spasi ganda, kecuali judul,
abstrak, kata pengantar, daftar isi, kutipan
langsung, daftar (table, gambar, grafik, lampiran,
dan daftar pustaka yang diketik dengan jarak 1
spasi ke bawah.
e. Naskah diketik rata kanan dan kiri
f. Spasi dan Margin
Spasi adalah jarak antar baris dalam penulisan
karya ilmiah. Petunjuk penggunaan spasi
tergantung dari lembaga penerbit, akan tetapi
dalam penulisan skripsi menggunakan 2 spasi.
Margin adalah pembatasan tulisan dari segi
tempat penulisan di teks baik arah atas, kiri bawah
maupun kanan kertas atau jarak tulisan dengan
tepi kertas. Margin dalam karya ilmiah dapat
diatur sebagai berikut;
1) Batas atas 4 cm
2) Batas kiri 4 cm
3) Batas bawah 3 cm
4) Batas kanan 3 cm
g. Alinea baru dimulai pada ketikan yang ke-7 batas
tepi kiri
h. Permulaan kalimat dimana bilangan kurang dari
sepuluh atau rumus harus dieja, misalnya lima
belas bayi.
i. Setiap bab dimulai pada halaman baru
j. Penulisan judul, sub judul, sub anak judul:
1) Judul bab diketik pada batas atas pengetikan,
disusun secara sistematis menggunakan huruf
capital tebal (bold) tanpa garis bawah dan tanpa
titik.
2) Judul sub bab diberi huruf A,B,C dst, diawali
dari tepi kiri dan dicetak tebal. Judul sub bab
31
diketik dengan huruf capital pada setiap awal
kata
3) Judul anak sub bab diketik dari atas kiri dengan
penomoran menggunakan angka arab 1,2 dst
k. Untuk penomoran halaman :
1) Bagian awal laporan, dari halaman judul
sampai abstrak diberi nomor halaman dengan
angka romawi kecil di bawah tengah
2) Bagian utama dan bagian ahir dari bab 1
sampai kehalaman terakhir menggunakan
angka arab sebagai nomor halaman.
3) Nomor halaman ditempatkan disebelah kanan
atas, kecuali ada judul bab, penomoran
halaman ditulis dibagian tengah bawah.
32
Dibawah ini digambarkan tata letak penulisan;
5
No halaman
4 SELAIN
cm halaman bab
BAB I
Ukuran kertas yang
digunakan dalam tulisan ilmiah
adalah jenis kertas A4s HVS 80
gram
4 cm 3 cm dari
tepi kertas
15 3 cm
No hal
pada bab
33
6. Penulisan Tabel Dan Gambar
Tabel dan Gambar dalam laporan Ilmiah
berfungsi untuk memperjelas maksud dari tulisan
agar mudah dibaca atau diinterpretasikan dengan
tidak mempunyai arti ganda.
Petunjuk tentang penulisan tabel adalah sebagai
berikut;
a. Tabel diberi nomor urut dengan angka Arab
(menunjukkan nomor urut tabel)
Contoh : Tabel 2. (merupakan tabel ke dua)
b. Tabel diberi judul di atas tabel dengan jarak 1
(satu) spasi. Jarak antara judul tabel dengan tabel
1 (satu) spasi.
c. Table tidak menggunakan garis vertical. Font pada
table menggunakan time new roman 10/11.
d. Bila tabel atau gambar yang disajikan diambil atau
dikutip dari suatu sumber tertentu, maka sumber
ditulis di bawah tabel atau gambar dengan jarak 1
(satu) spasi.
e. Sedapat mungkin tabel disajikan dalam satu
halaman yang sama. Apabila tabel lebih dari 1
halaman dan terpaksa harus diputus, maka dapat
dilanjutkan dengan halaman berikutnya namun
diberi keterangan lanjutan dan diberi judul tabel,
dan judul kolom (kepala tabel).
f. Penulisan data dengan angka desimal
menggunakan tanda koma (,)
g. Gambar diberi nomor urut dengan angka Arab
(menunjukkan nomor urut gambar)
Contoh: Gambar 2. (merupakan gambar ke dua)
34
h. Gambar diberi judul di bawah gambar dengan 1
(satu) spasi
i. Sumber data ditulis melekat di bawah gambar
dengan jarak 1 (satu) spasi dengan ukuran 10
Contoh Gambar
Contoh Tabel
Tabel 1. Pengawasan His
Pukul Frekuensi Lama Kekuatan
05.00 3 x dalam 10 menit 35 detik sedang
05.30 4 x dalam 10 menit 35 detik sedang
35
Lanjutan Tabel 1.
Pukul Frekuensi Lama Kekuatan
06.00 3 x dalam 10 menit 35 detik sedang
06.30 4 x dalam 10 menit 35 detik sedang
36
B. Sistematika
1. Sistematika Proposal
KTI
a. Bagian Awal
1) Halaman sampul
2) Halaman judul
3) Lembar Persetujuan
4) Lembar Pengesahan
5) Kata Pengantar
6) Daftar Isi
7) Daftar Tabel (jika ada)
8) Daftar Gambar (jika ada)
9) Daftar Lampiran
b. Bagian Inti
1) Bab I
2) Bab II
3) Bab III
4) Daftar Pustaka
c. Bagian Akhir
Lampiran-lampiran, termasuk lembar konsultasi
2. Sistematika KTI
a. Bagian Awal
1) Halaman sampul
2) Halaman judul
3) Lembar Persetujuan
4) Lembar Pengesahan
5) Pernyataan Orisinalitas
6) Intisari
7) Abstrak
8) Kata Pengantar
37
9) Daftar Isi
10) Daftar Tabel
11) Daftar Gambar
12) Daftar Lampiran
b. Bagian Inti
1) Bab I
2) Bab II
3) Bab III
4) Bab IV
5) Bab V
6) Daftar Pustaka
c. Bagian Akhir
Lampiran-lampiran, termasuk lembar konsultasi
asli.
C. Bagian Awal
1. Halaman Sampul
Halaman sampul memuat : judul, lambang sekolah
tinggi, nama, NIM, instansi yang dituju dan tahun
penyelesaian KTI.
a. Judul KTI dibuat sesuai dengan asuhan
b. Maksud KTI untuk memenuhi sebagai syarat
memperoleh derajat gelar Diploma III
c. Lambang yang digunakan adalah logo STIKES
d. Nama mahasiswa ditulis lengkap, tidak boleh di
singkat dan tanpa gelar. Dibawah nama ditulis
NIM (nomor induk mahasiswa).
e. Tahun penyelesaian adalah tahun ujian KTI dan
ditempatkan di bawah Gombong
2. Halaman Judul
38
Berisi tulisan yang sama dengan halaman sampul
depan
39
Berisi gambaran menyeluruh tentang isi KTI dan
sebagai petunjuk pembaca yang ingin langsung
melihat bab atau sub bab
D. Bagian Inti
Bagian inti berisi BAB I sampai dengan BAB V.
E. Bagian Akhir
Pada bagian ini memuat kesimpulan dan saran,
kesimpulan merupakan kristalisasi hasil analisis dan
interpretasi dari pembahasan. Informasi yang
disampaikan dalam kesimpulan berdasaran pada tujuan.
Saran merupakan kelanjutan dari kesimpulan, berupa
anjuran, yang dapat menyangkut aspek operasional,
kebijakan maupun konseptual. Saran hendaknya bersifat
kongkrit, realistik, bernilai praktis, dan terarah (disebut
saran tindak)
40
F. Daftar Pustaka
Penulisan Referensi Dalam Daftar Pustaka
Referensi yang digunakan minimal 10 tahun terakhir
1. Artikel
Artikel Jurnal
41
Posner, M.I. (1993, October 29). Seeing the mind. Science,
262, 673-674.
Sitasi
(Misalnya, Penelitian Seidenberg and McClelland, Disitasi
Dalam Coltheart et al.)
2. Buku
42
Buku, terjemahan dari Bahasa Inggris ke Bahasa
Indonesia
43
Buku yang tidak berbahasa Inggris
44
socialization, personality, and social development
(4th ed., pp. 1 – 101). New York : Wiley.
4. Laporan
45
Paper presented at the meeting of the American
Professional society on the Abuse of Children, San
Diego, CA.
Struktur dasar
Author, I. (date). Title of article. Name of Periodical [On-
line], xx. Available : specify Path.
Nama.tahun.judul.<URL>.Accessed tanggal.
misalnya
Koren, J. 1987. Numerical Control.
http://www.lspitb.org/mac -/referensi. Accessed 20
Mar 2001.
Abstrak dari CD-ROM
Artikel :
Nama.tahun.judul.jurnal
volume(nomor).<URL>.Accessed tanggal.
misalnya :
46
Lin AC, Lin S-Y, Cheng S-B. 1997. Extraction of
manufacturing features from a featurebased design
model. IJPR 35(12). http://www.lspitb.org/mac/ol-
jurnal.Accessed 20 Mar 2001.
47
Contoh :
Dewi, Joni, dan Isnal (1994) menyatakan … (pertama kali
merujuk)
Dewi et al. (1994) menyatakan … (berikutnya)
48
Apabila terdapat dua tulisan oleh pengarang yang sama, maka
cukup dicantumkan tahun publikasinya secara berurutan.
Contoh:
Penelitian sebelumnya (Edeline & Weinberger, 1991,
1993).......
Komunikasi pribadi
Komunikasi pribadi dapat berbentuk surat memo,
komunikasi elektronik, komunikasi per telepon, dan media
lainnya. Komunikasi pribadi ditulis dalam teks, akan tetapi
tidak dicantumkan dalam daftar pustaka.
Contoh :
Dewi (personal communication, October 24, 2001)
……………………………..
49
BAB V
SISTEMATIKA KARYA TULIS ILMIAH
A. BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pada paragraf ini perlu diuraikan mengapa asuhan
kebidanan perlu dilakukan pada klien. Data dan
fakta yang mendukung alasan pemberian asuhan
perlu dicantumkan.
2. Tujuan
Maksud dan tujuan pemberian asuhan disusun dalam
dua hal:
a. Tujuan umum dimaksudkan untuk mengungkap
masalah secara umum. Mengungkapkan arah
dan tujuan umum dari apa yang akan dicapai.
Tujuan umum dimaksudkan untuk mengungkap
masalah secara umum
b. Tujuan khusus dimaksudkan untuk dapat
mengungkap spesifikasi tujuan untuk pemberian
asuhan sesuai dengan manajemen asuhan
kebidanan varney.
3. Manfaat
Paragraf ini menjelaskan tentang manfaat pemberian
asuhan yang dilakukan langsung, baik manfaat
teoritis maupun manfaat secara praktis.
50
1. Uraian sistematis tentang masalah yang dilandasi
dengan teori teori keilmuan, prinsip-prinsip, konsep
dan hasil-hasil penelitian yang didapat peneliti
terdahulu dan yang ada hubungannya dengan
penelitian yang akan dilakukan.
2. Asuhan kebidanan berdasarkan evidence.
51
Bab ini menguraikan apa, bagaimana dan mengapa
hasil asuhan yang dilaksanakan. Urutan pembahasan
adalah berdasarkan tujuan yang diungkap.
Dikemukakan pula analisis kesenjangan antara
asuhan yang dilaksanakan dengan teori.
E. BAB V PENUTUP
Pada bagian ini memuat kesimpulan dan saran,
kesimpulan merupakan kristalisasi hasil analisis dan
interpretasi dari pembahasan. Informasi yang
disampaikan dalam kesimpulan berdasaran pada tujuan.
Saran merupakan kelanjutan dari kesimpulan, berupa
anjuran, yang dapat menyangkut aspek operasional,
kebijakan maupun konseptual. Saran hendaknya bersifat
kongkrit, realistik, bernilai praktis, dan terarah (disebut
saran tindak)
F. Daftar Pustaka
G. Lampiran-lampiran
1. Jadwal penelitian
2. Lembar Pernyataan Kesedian Partisipan (Informed
Consent)
3. Standar Prosedur Operasional (SPO)
4. Instrumen
5. Dokumentasi Penerapan Asuhan
6. Lembar konsultasi
52
BAB VI
EVALUASI TUGAS AKHIR
A. Hasil Evaluasi
1. Nilai seminar hasil diperoleh dari nilai rata-rata yang
diberikan oleh penguji
2. Penilaian menggunakan form ujian hasil pada
lampiran
3. Mahasiswa dinyatakan lolos seminar hasil, apabila
nilai rata-rata kedua penguji minimal 70.
4. Hasil penilaian seminar disampaikan kepada
mahasiswa tanpa menyebutkan besarnya nilai
perolehan dan hanya membacakan salah satu kriteria
a. Lulus tanpa revisi.
b. Lulus dengan revisi / perbaikan.
c. Tidak lulus/harus mengulang pengambilan
kasus dan atau ujian KTI. Waktu untuk
mengulang ditentukan oleh dewan penguji.
B. Komponen Penilaian Sidang
1. Proposal KTI
a. Laporan : 20%
Penilaian menggunakan format penilaian yang
sudah tersedia terhadap penulisan proposal KTI
secara keseluruhan. Penilaian dilakukan oleh 2
penguji yang terdiri dari 1 pembimbing dan 1
penguji.
b. Presentasi : 20%
Penilaian menggunakan format penilaian yang
sudah tersedia, dan dilakukan pada saat sidang
53
tertutup. Penilaian dilakukan oleh 2 penguji
yang terdiri dari 1 pembimbing dan 1 penguji.
2. KTI
a. Laporan : 30%
Penilaian menggunakan format penilaian yang
sudah tersedia terhadap penulisan KTI secara
keseluruhan. Penilaian dilakukan oleh 2 penguji
yang terdiri dari 1 pembimbing dan 1 penguji.
b. Presentasi : 30%
Penilaian menggunakan format penilaian yang
sudah tersedia, dan dilakukan pada saat sidang
tertutup. Penilaian dilakukan oleh 2 penguji
yang terdiri dari 1 pembimbing dan 1 penguji.
54
BAB V
SANKSI
55
LAMPIRAN
56
LAMPIRAN 1
Contoh lembar bimbingan
LEMBAR KONSULTASI BIMBINGAN KTI
PRODI DIII KEBIDANAN
STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG
2016
Nama :
NIM :
Pembimbing :
Kegiatan
No Hari/tgl Rencana bimbingan Realisasi Ttd
1
2
3
4
5
6
7
8
9
9
10
11
12
13
57
LAMPIRAN 2
Contoh Form Ijin
FORMULIR IJIN KONSULTASI
Nama :
NIM :
Judul :
Waktu
Pembimbing Pembimbing
No Hari/tgl Dari Dari
Lahan KTI
Lahan Kampus
1
10
58
LAMPIRAN 3
Contoh Halaman Judul
KARYA TULIS ILMIAH
PENERAPAN MASASE UNTUK MENGURANGI
NYERI PUNGGUNG PADA IBU HAMIL TRIMESTER
III
DI ……………………..
Logo
Disusun oleh:
Nama Mahasiswa.....
Nim ......................
59
Contoh Halaman Judul
KARYA TULIS ILMIAH
EFEKTIVITAS PIJAT OKSITOSIN TERHADAP
PRODUKSI ASI PADA IBU NIFAS
DI ……………………..
Logo
Disusun oleh:
Nama Mahasiswa.....
Nim ......................
60
Contoh Halaman Judul
KARYA TULIS ILMIAH
PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP KUALITAS
TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN DI ……………
Logo
Disusun oleh:
Nama Mahasiswa.....
Nim ......................
61
LAMPIRAN 4
Contoh Halaman Persetujuan
HALAMAN PERSETUJUAN
Disusun Oleh:
Nama Mahasiswa
Nim
Oleh:
Pembimbing : ................................
Tanggal : ................................
Tandatangan : ................................
Mengetahui,
Ketua Program Studi DIII Kebidanan
(……………………………………..)
62
LAMPIRAN 5
Contoh Halaman Pengesahan
HALAMAN PENGESAHAN
Penguji:
1………………………...... (………………)
2………………..……....... (………………)
3………………..……....... (………………)
Mengetahui,
Ketua Program Studi DIII Kebidanan
63
(……………………………………..)
LAMPIRAN 6
LEMBAR PERNYATAAN
Gombong, ……..20…
Tanda tangan
MATERAI
Rp.6000
Nama terang/lengkap
64
LAMPIRAN 7
Contoh penulisan
judul
1
mahasiswa prodi DIII Kebidanan
2
Dosen STIKES Muhammadiyah Gombong
3
Lampiran 8
65
Lampiran 10
66
7 Fitriyani
8 Vera Indriyani
9 Dyah Ayu Istiqoriah
1 Siti Lestari
2 Dewi Sintiya
3 Raodoh Indah Sari
DYAH PUJI ASTUTI, S.SiT, 4 Endah Hesti Pratiwi
5 NIFAS
M.P.H 5 Dewi Masyitoh Qonitiati
6 Anindhita Diandara
7 Dewi Putri Any
8 Rina Hardiyanti Utami
Monika Rahayu
1 Caesarani
2 Elin Widyawati
3 Nia Marliana
EKA NOVYRIANA, S.ST, 4 Ulfa Anggraeni
6 HAMIL
M.P.H
5 Siska Ismaya Damayanti
6 Husnul Fatimah
7 Desi Hikmawati
8 Raudahtul Jannah
1 Sri Wulandari
2 Windu Nur Utami
3 Puji Lestari
ENI INDRAYANI, S.SiT, BAYI, NEONATUS, 4 Ajeng Aisyiyah
7
M.P.H BALITA 5 Ade Retnosari
6 Emiyati Fatimah
7 Tri Sari Nuryati
8 Novi Mustika Sari
1 Astri Rismawati
2 Nur Rochmah Wahidah
3 Saptya Wagiyaswati
4 Dwi Haryanti
LUTFIA ULI NA'MAH, S.ST,
8 KB/KESPRO 5 Linda Tri Indi Hartini
M.Kes
6 Fitroh Feny Mardian
7 Melia Ulfa
8 Ita Yuliani
9 Ajeng Prabawati
1 Pangestuti Dwi Utami
BAYI, NEONATUS, 2 Naurisa sofia umayaa
9 JUNI SOFIANA, S.ST, M.KEB
BALITA 3 Siti Ngazizah
4 Nur Aeni Elfa Saputri
67
5 Ervin Sunarsih
6 Pipit Dewi Susanti
7 Dwi Amalia Khoiriyah
8 Tugi Oktiani
1 Desi Armawati
2 Rindang Mekarsari
3 Anis Hidayah
ADINDA PUTRI SARI D, 4 Rizki Nur azizah Hadi
10 BERSALIN
S.ST, M.KEB 5 Ika Pravitasari
6 Devi Flaviana
7 Kiki Fatma Wati
8 Safinatun Laeli P
1 Murni Pangestuti
2 Lilis Anggraini
3 Era Novila Tamala
11 ETI SULASTRI, S.ST, M.KEB HAMIL 4 Dewi Puji Astuti
5 Lintang Oktaviana
6 Septria Suryaningsih
7 Ayu Novitasari
68