Anda di halaman 1dari 68

BUKU PANDUAN

KARYA TULIS ILMIAH (KTI)

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN


STIKES MURUNG RAYA
2024/2024

1
Disusun oleh:

Dyah Puji Astuti, M.P.H


Hastin Ika Indriyastuti, M.P.H

2
Nomor PDN-DKB/01/14/024

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN Revisi 00

MURUNG RAYA Tanggal 18 Februari 2014

Halaman 1 dari 68 halaman

LEMBAR PENGESAHAN

KARYA TULIS ILMIAH (KTI)

2024/2025

Diusulkan, Diperiksa, Disetujui,


Koordinator Ketua Prodi DIII Wakil Ketua I
Kebidanan

Dyah Puji Astuti, Eka Novyriana, M. Madkhan Anis,


M.P.H M.P.H S.Kep, Ns

3
KATA PENGANTAR

Assalaamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh


Segala puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang
senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah Nya, sehingga kami
dapat menyelesaikan Pedoman karya Tulis Ilmiah (KTI) untuk
mahasiswa Tingkat III Semester V Prodi DIII Kebidanan STIKES
Muhammadiyah Gombong untuk tahun akademik 2017/2018.
Maksud penyusunan Pedoman KTI ini adalah agar dapat
digunakan sebagai acuan bagi mahasiswa, pembimbing dan juga
semua pihak yang membutuhkan untuk pelaksanaan dan kelancaran
penyusunan KTI.
Panduan KTI ini disusun atas bantuan dari semua pihak, oleh
karena itu kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu menyelesaikan Pedoman KTI ini. Semoga
Allah SWT membalas semua bantuan dan kerjasama tersebut dengan
kebaikan pula. Amiin.
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan penduan ini
jauh dari kesempurnaan, sehingga saran dan masukan untuk perbaikan
sangat diharapkan demi perbaikan buku ini.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh

Gombong, Januari 2018

Penyusun

4
DAFTAR ISI

Halaman Judul ………………………… 1


Lembar Pengesahan ………………………… 3
Kata Pengantar ………………………… 4
Daftar Isi ………………………… 5
BAB I Pendahuluan ………………………… 6
BAB II Persyaratan Akademik 10
Administrasi dan
Pembimbing
BAB III Proses Bimbingan 12
BAB IV Sitematika Penulisan ………………………… 21
BAB V Sistimatika Karya Tulis ………………………… 48
Ilmiah
BAB VI Evaluasi Tugas Akhir ………………………… 51
BAB VII Sanksi 53
Lampiran ………………………… 54

5
BAB I
PENDAHULUAN

A. PROFIL LEMBAGA
1. Visi, Misi, Tujuan STIKES Muhammadiyah
Gombong
a. Visi
Menjadi lembaga Pendidikan Kesehatan yang
Unggul, Modern, dan Islami
b. Misi
1) Menyelenggarakan Pendidikan Tinggi
Kesehatan Berbasis Riset dan Teknologi
Informasi
2) Menyelenggarakan Penelitian dan
Pengabdian Masyarakat Sebagai Dakwah
Islamiyah untuk Kemaslahatan Umat
c. Tujuan:
1) Mewujudkan tenaga kesehatan yang Islami
dan kompeten di bidangnya
2) Menghasilkan karya ilmiah bagi
kemaslahatan umat
3) Mewujudkan kader persyarikatan
Muhammadiyah
2. Visi, Misi, Tujuan Prodi DIII Kebidanan
a. Visi
Menghasilkan lulusan DIII kebidanan yang
islami, berjiwa entrepreneur, dan unggul

6
b. Misi
1) Menyelenggarakan program pendidikan
DIII Kebidanan yang unggul dalam mutu
dan berdasarkan nilai-nilai Islam
2) Menyelenggarakan penelitian dan
pengabdian masyarakat dalam bidang
kebidanan terkini.
c. Tujuan
1) Memiliki sikap mental dan etika profesi,
pengetahuan, ketrampilan, kreativitas, dan
kepemimpinan yang unggul.
2) Menumbuhkan budaya Islami dengan
menerapkan sikap:
a) Bersih, jujur, amanah dan anti korupsi
b) Sikap toleran dan saling menghormati
c) Disiplin diri dan etos kerja yang tinggi
untuk mendukung kemandirian
3) Menguasai kemampuan kerja di bidang
kebidanan yang bersifat rutin maupun baru
secara mandiri dan bertanggungjawab
sesuai dengan kewenangan bidan.
4) Mampu menerapkan ilmu pengetahuan dan
keterampilan sebagai agent of change di
masyarakat.
5) Mempunyai kemampuan berkomunikasi
secara efektif dengan perempuan, keluarga,
masyarakat, sejawat, dan profesi lain dalam
upaya peningkatan derajat kesehatan ibu
dan anak

7
6) Mempunyai kemampuan mengambil
keputusan klinik dalam asuhan kebidanan
pada individu, keluarga, dan masyarakat
dengan menggunakan prinsip partnership
7) Mengembangkan dan mengaplikasikan
multi disiplin ilmu kebidanan melalui
penelitian dan pengabdian masyarakat.
d. Profil Lulusan Prodi DIII Kebidanan
1) Care provider (pemberi asuhan
kebidanan)
Mempunyai kemampuan memberikan
asuhan kebidanan secara efektif, aman, dan
holistik dengan memperhatikan aspek
budaya terhadap ibu hamil, bersalin, nifas
dan menyusui, bayi baru lahir, balita, dan
kesehatan reproduksi pada kondisi normal
berdasarkan standar praktek kebidanan dan
kode etik profesi.
2) Community leader (penggerak
masyarakat dalam bidang kesehatan ibu
dan anak)
Mempunyai kemampuan menjadi
penggerak dan pengelola masyarakat dalam
upaya peningkatan kesehatan ibu dan anak
dengan menggunakan prinsip partnership
dan pemberdayaan masyarakat sesuai
dengan kewenangan dan lingkup praktek
bidan.
3) Comunicator (komunikator)

8
Mempunyai kemampuan berkomunikasi
secara efektif dengan perempuan, keluarga,
masyarakat, sejawat dan profesi lain dalam
upaya peningkatan derajat kesehatan ibu
dan anak.

4) Decision maker (pengambilan keputusan


dalam asuhan kebidanan)
Mempunyai kemampuan mengambil
keputusan klinik dalam asuhan kebidanan
pada individu, keluarga, dan masyarakat
dengan menggunakan prinsip partnership.
5) Manager (pengelola)
Mampu mengelola klien dalam asuhan
kebidanan dalam tugas secara mandiri,
kolaborasi (tim), dan rujukan dalam konteks
asuhan kepada individu, keluarga dan
masyarakat.
6) Enterpreneurship
Mampu mengembangkan jiwa
kewirausahaan dalam berbagai bidang
khususnya bidang kesehatan untuk menjadi
insan yang mandiri dengan didasari oleh
nilai-nilai Islami.
B. PENGERTIAN
Karya tulis ilmiah berupa paparan tulisan hasil asuhan
kebidanan yang membahas suatu masalah dalam bidang
ilmu tertentu dengan menggunakan kaidah-kaidah yang
berlaku. KTI ini merupakan tugas akhir sebagai syarat

9
kelulusan dalam menempuh pendidikan diploma
kebidanan.
C. TUJUAN PENYUSUNAN
Tujuan dalam Penulisan Karya Tulis Ilmiah adalah
memberikan pemahaman terhadap mahasiswa agar dapat
berpikir secara logis dan ilmiah dalam menguraikan dan
membahas suatu permasalahan serta dapat
menuangkannya secara sistematis dan terstruktur.

10
BAB II
PERSYARATAN AKADEMIK DAN PEMBIMBING

A. Persyaratan Akademik
Untuk menempuh penyusunan Laporan KTI, mahasiswa
harus memenuhi persyaratan akademik seperti di bawah
ini :
1. Mahasiswa adalah mahasiswa semester V
ditunjukkan dengan KRS (Kartu Rencana Studi)
semester V (lima) yang telah ditandatangani oleh
Dosen Pembimbing Akademik
2. Telah menyelesaikan semua mata kuliah prasyarat
(mutlak maupun tidak mutlak) bagi Laporan KTI
tersebut, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
B. Persyaratan Pembimbing
1. Pembimbing
Selama proses penyusunan dan penulisan Laporan
KTI ini, mahasiswa harus dibimbing oleh 1 (satu)
orang pembimbing, dengan syarat: Pembimbing
pada dasarnya adalah tenaga pengajar tetap di
STIKES, yang ada di program studi kebidanan
dengan gelar serendah- rendahnya Magister.
2. Prosedur Penunjukan Pembimbing
Beberapa prosedur penunjukan pembimbing
diantaranya
a. Penunjukan pembimbing dilakukan oleh ketua
program studi
b. Ketua program studi secara tertulis mengajukan
daftar pembimbing kepada Ketua Stikes untuk
diberikan SK Pembimbing KTI

11
3. Penggantian Pembimbing
a. Apabila karena sesuatu alasan atau berhalangan
tetap, pembimbing tidak dapat menjalankan
tugasnya lebih dari satu bulan berturut-turut, maka
mahasiswa yang bersangkutan melapor kepada
Ketua Prodi dan Ketua Prodi mengusulkan untuk
dapat menunjuk penggantinya.
b.Proses penggantian pembimbing dilakukan oleh
Ketua Program Studi DIII Kebidanan

12
BAB III
PROSES BIMBINGAN

A. Bimbingan
1. Pertemuan pertama mahasiswa di harapkan membawa
artikel jurnal yang relevan sebagai bahan diskusi
dengan pembimbing untuk menentukan tema yang
akan diambil.
2. Mahasiswa wajib berperan aktif dalam proses
pembuatan KTI dan menguasai materi sesuai tema
yang diambil
3. Proses bimbingan tidak hanya melalui tatap muka
tetapi dapat menggunakan media seperti email,
whatsapp, telfon, dan chatting (sesuai kesepakatan
dengan masing- masing pembimbing).
4. Maksimal bimbingan dilakukan 1 minggu sebelum
ujian.
5. Apabila selama proses bimbingan terjadi
permalasahan yang tidak dapat diselesaikan oleh
pembimbing maka mahasiswa atau pembimbing dapat
melaporkan kepada Ketua Program Studi.
B. Prosedur Pembimbingan
1. Proposal KTI
a. Prosedur Bimbingan
1) Pembimbing memantau proses
pembimbingannya dengan menggunakan
lembar bimbingan yang ditandatangani
pembimbing. Lembar bimbingan dilampirkan
pada saat ujian proposal KTI dan ujian KTI.

13
2) Mahasiswa melakukan kegiatan konsultasi
bimbingan minimal 3x tatap muka pada
penyusunan proposal dengan ketentuan
mahasiswa menguasai isi proposal.
b. Ujian proposal KTI
1) Mahasiswa telah menyelesaikan SPP dan
dana administrasi lain sesuai ketentuan.
2) Mahasiswa sudah menyerahkan naskah
proposal KTI yang sudah disetujui dan
ditandatangani (tanda tangan asli bukan
fotocopy) sebanyak dua rangkap dalam
bentuk jilid mika bening, dengan rincian: 1
buah untuk pembimbing, 1 buah untuk
penguji dan diserahkan ke administrasi
program studi paling lambat 2 hari sebelum
pelaksanaan ujian proposal.
3) Mahasiswa melakukan pendaftaran ujian
proposal KTI baik melalui blog program studi
dan juga secara langsung.
4) Program studi akan menjadwalkan hari ujian
secepat-cepatnya 1 hari setelah pendaftaran.
5) Tata tertib sidang:
a) Mahasiswa diwajibkan datang lebih awal
15 menit dan harus berada di dalam
ruangan sebelum ujian dimulai.
b) Mahasiswa menyiapkan ruangan dan
media presentasi serta menghubungi
seluruh dewan penguji.
c) Mahasiswa harus berpenampilan rapi,
wajib menggunakan seragam putih-putih

14
dengan jas almamater, sepatu vantouvel
warna hitam serta kaos kaki putih/ warna
kulit dan wajib menggunakan ID card.
d) Ujian proposal KTI dibuka dan ditutup
oleh ketua dewan penguji dengan doa
pembuka dan doa penutup majelis.
e) Ujian proposal KTI dimulai dengan
presentasi oleh teruji dan dilanjutkan
dengan sesi pemberian pertanyaan dan
pemberian masukan dari dewan penguji.
f) Pelaksanaan pembukaan presentasi
dilakukan dengan membaca tasmiah dan
salam singkat, bagi yang beragama non
muslim cukup dengan salam singkat.
g) Waktu presentasi 10- 15 menit
h) Penguji diperkenankan memberikan
pertanyaan maupun masukan kepada
teruji maksimal 20 menit.
i) Bagi mahasiswa yang datang terlambat 15
menit dari jadwal ujian dimulai, tidak
diperkenankan mengikuti ujian dan
dilakukan reschedule.
c. Revisi dan Penjilidan Proposal
1) Hasil revisi proposal KTI harus
dikonsultasikan keseluruh dewan penguji dan
disahkan oleh kedua penguji .
2) Hasil revisi proposal KTI harus disahkan
oleh dewan penguji kemudian dijilid mika
bening dan diserahkan kepada pembimbing

15
KTI sebagai prasyarat pengambilan pasien
atau responden.

2. KTI
a. Prosedur Bimbingan
1) Pembimbing memantau proses
pembimbingannya dengan menggunakan
lembar bimbingan yang ditandatangani
pembimbing. Lembar bimbingan dilampirkan
pada saat ujian ujian KTI.
2) Mahasiswa melakukan kegiatan konsultasi
bimbingan minimal 5x pada penyusunan KTI
b. Ujian KTI
1) Mahasiswa telah menyelesaikan SPP dan
administrasi lain sesuai ketentuan.
2) Mahasiswa sudah menyerahkan naskah KTI
yang sudah disetujui dan ditandatangani
(tanda tangan asli bukan fotocopy) sebanyak
dua rangkap dalam bentuk jilid mika bening
dengan rincian: 1 buah untuk pembimbing, 1
buah untuk penguji dan diserahkan ke
administrasi program studi paling lambat 1
hari sebelum pelaksanaan ujian KTI
3) Mahasiswa melakukan pendaftaran ujian KTI
baik melalui blog program studi dan juga
secara langsung.
4) Program studi akan menjadwalkan hari ujian
secepat-cepatnya 1 hari setelah pendaftaran.

16
5) Tata Tertib sidang
a) Mahasiswa diwajibkan datang lebih awal
15 menit dan harus berada di dalam
ruangan sebelum ujian dimulai.
b) Mahasiswa menyiapkan ruangan dan
media presentasi serta menghubungi
seluruh dewan penguji.
c) Mahasiswa harus berpenampilan rapi,
wajib menggunakan seragam putih-putih
dengan jas almamater, sepatu vantouvel
warna hitam serta kaos kaki putih/ warna
kulit dan wajib menggunakan ID card.
d) Ujian KTI dibuka dan ditutup oleh ketua
dewan penguji dengan doa pembuka dan
doa penutup majelis.
e) Ujian KTI dimulai dengan presentasi oleh
teruji dan dilanjutkan dengan sesi
pemberian pertanyaan dan pemberian
masukan dari dewan penguji.
f) Pelaksanaan pembukaan presentasi
dilakukan dengan membaca tasmiah dan
salam singkat, bagi yang beragama non
muslim cukup dengan salam singkat.
g) Waktu presentasi 10- 15 menit
h) Penguji diperkenankan memberikan
pertanyaan maupun masukan kepada
teruji maksimal 20 menit.
i) Bagi mahasiswa yang datang terlambat 15
menit dari jadwal ujian dimulai, tidak

17
diperkenankan mengikuti ujian dan
dilakukan reschedule.
c. Revisi dan Penjilidan KTI
3) Hasil revisi KTI harus dikonsultasikan
keseluruh dewan penguji dan disahkan oleh
kedua penguji .
4) Hasil revisi KTI dibuat dalam bentuk jilid
hard cover dilengkapi dengan naskah
publikasi sekurang-kurangnya dalam rangkap
2, dengan rincian 1 buah untuk mahasiswa, 1
buah untuk perpustakaan
5) Hasil Revisi KTI dibuat juga dalam bentuk
soft file dalam bentuk CD (per bab) sebanyak
2 buah dengan rincian 1 untuk prodi dan 1
untuk LPPM.
6) Hasil revisi KTI tersebut dikumpulkan paling
lambat 2 minggu setelah seminar KTI.

d. Apabila laporan KTI tidak dapat diselesaikan pada


semester bersangkutan, maka :
1) Mahasiswa diperkenankan menyelesaikan
pada semester berikutnya, dengan
mencantumkan kembali pada KRS (topik dan
pembimbing tetap sama)
2) Pada semester bersangkutan pembimbing
utama memberi huruf E, sehingga tidak
digunakan untuk perhitungan IP/IPK
3) Semester bersangkutan tetap diperhitungkan
dalam waktu maksimal studi.

18
4) Apabila laporan KTI tidak dapat diselesaikan
dalam dua semester berturut-turut maka
mahasiswa mengikuti proses KTI seperti awal
semester
5) Pembimbing melaporkan kepada Ketua
program studi apabila laporan KTI tidak dapat
diselesaikan dalam dua semester berturut-
turut. Selanjutnya Ketua Program Studi
menrbitkan surat peringatan tertulis kepada
mahasiswa tersebut.
6) Apabila laporan KTI tidak dapat diselesaikan 3
semester berturut-turut maka mahasiswa
melakukan proses pembimbigan dari awala
dengan pembimbing yang berbeda, proses
prubahan pembimbing dilakukan sesuai
ketentuan yang berlaku.
d) Hak dan Kewajiban Pembimbing
Hak dan kewajiban pembimbing disusun sebagai berikut;
1. Hak pembimbing adalah :
a. Menandatangani/menunda penandatanganan
laporan KTI apabila belum memenuhi syarat
b. Menerima/menolak pencantuman nama dalam
laporan KTI
c. Memperoleh penghargaan dari program studi
yang bersangkutan.
2. Kewajiban pembimbing adalah :
a. Menyediakan waktu dan tempat untuk
konsultasi dengan menyepakati waktu
b. Memantau proses pemberian asuhan kebidanan
kepada klien

19
c. Membaca laporan mahasiswa dengan teliti dan
kritis
d. Mencegah berbagai pelanggaran etika dalam
penulisan laporan
e. Membantu kelancaran proses penyusunan
laporan
f. Memberikan wawasan mengenai tren/isu
pengetahuan mutakhir
g. Mengidentifikasi minat dan kemampuan
mahasiswa
h. Membantu dan membimbing penyusunan
maupun penulisan laporan hasil asuhan
i. Membantu memecahkan masalah mahasiswa,
terutama yang mempengaruhi kelancaran
proses.
e) Hak dan Kewajiban Mahasiswa
Hak dan kewajiban mahasiswa dalam proses pelaksanaan
penyusunan tugas akhir disusun sebagai berikut
1. Hak mahasiswa adalah :
a. Meminta saran sumber-sumber belajar dan isi
laporan pada umumnya
b. Memberi informasi kepada pembimbing
akademik atau pengelola
kemahasiswaan/akademik apabila terjadi
masalah yang melibatkan hubungan antara
mahasiswa dan pembimbing/antar pembimbing.
c. Meminta pergantian pembimbing apabila
dibutuhkan, sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
2. Kewajiban mahasiswa adalah :

20
a. Menyampaikan jadwal pemberian asuhan
kebidanan kepada pembimbing
b. Menetapkan komitmen waktu dalam
penyusunan
c. Berperan secara aktif dan mandiri dalam setiap
proses penyusunan KTI
d. Mencantumkan nama pembimbing dalam
naskah.
e. Menyelesaikan laporan tepat waktu sesuai time
scedule yang telah ditetapkan.

21
BAB IV
SISTEMATIKA PENULISAN

A. Ketentuan Umum
1. Penomoran
Ada banyak cara untuk menuliskan penomoran
dalam karya ilmiah. Namun, jika karya ilmiah
disusun untuk dimuat dalam jurnal ilmiah
terakreditasi, maka kita harus mengikuti konvensi
yang berlaku.

Angka dan Huruf yang Digunakan


Penomoran yang lazim digunakan dalam laporan
ilmiah adalah dengan angka Romawi kecil, angka
Romawi besar, dan angka Arab.
Angka Romawi kecil (i, ii, iii, dan seterusnya)
dipakai untuk menomori Bagian Awal: halaman
judul, halaman yang bertajuk prakata, daftar isi, daftar
tabel, daftar grafik (jika ada) daftar bagan (jika ada),
daftar skema (jika ada), daftar singkatan dan lambang
letak penomoran adalah di bawah tengah. Penomoran
halaman judul tidak ditulis tetapi sudah terhitung
dalam penghitungan urutan kertas.
Angka Romawi besar (I, II, III, dan seterusnya)
dipakai untuk menomori Bagian Isi: tajuk bab
pendahuluan, tajub bab analisis, dan tajuk bab
penutup. Penomoran bab diletakan diatas tengah yang
berjarak dari tepi atas 4 cm.
Angka Arab (1, 2, 3, dan seterusnya) digunakan
untuk menomori halaman-halaman naskah mulai bab

22
pendahuluan sampai dengan halaman terakhir
(penutup, bukan lampiran) dan untuk menomori
nama-nama tabel, grafik, bagan, dan skema (Al-
Ma’ruf, 2003: 57). Dalam memberikan nomor
halaman pada halaman Bab nomor tidak ditulis akan
tetapi sudah terhitung dalam penomoran sedangkan
penomoran pada halaman selanjutnya di letakan di
kanan bawah.
Dapat juga digunakan angka Romawi besar
untuk bab, huruf kapital untuk subbab, angka Arab
untuk anak subbab (lihat 5.3 Cara Penomoran Bab,
Subbab, dan Anak Subbab).

Jenis Angka dan Letak Penomoran


Halaman judul, daftar isi, daftar tabel, daftar
grafik, daftar bagan, daftar skema, daftar singkatan
dan lambang menggunakan angka Romawi kecil yang
diletakkan pada bagian bawah, tepat di tengah-
tengah. Halaman yang bertajuk bab pendahuluan, bab
analisis, bab simpulan, daftar pustaka, indeks, dan
lampiran menggunakan angka Arab yang diletakkan
pada bagian bawah, tepat di tengah-tengah. Halaman-
halaman teks/ naskah selanjutnya menggunakan
angka Arab yang diletakkan pada bagian atas sebelah
kanan (kecuali ada ketentuan khusus).

Model Penomoran Bab, Subbab, dab Anak


Subbab
Penomoran bab menggunakan angka Romawi
besar, seperti Bab I, Bab II, Bab III, Bab IV dan

23
seterusnya. Subbab dan anak subbab dinomori dengan
angka Arab sistem digital. Angka terakhir dalam
digital ini tidak diberi titik (seperti 1.1, 1.2, 1.3; 2.1,
2.1.1, 2.1.2, dan seterusnya). Dapat pula bab
dinomori dengan angka Romawi besar (Bab I, Bab II,
dan seterusnya), subbab dinomori dengan huruf
kapital, dan selanjutnya sub-subbab kita nomori
dengan angka Arab (1,2, 3 dan seterusnya). Beberapa
model penomoran bagan karangan berikut dapat
dijadikan acuan(Al-Ma’ruf dkk., 2003):

Susunan Balok
BAB I

1.1
1.1.1
1.1.2
1.2
1.2.1
1.2.2
1.2.2.1
1.2.2.2
BAB II

2.1
2.1.1

24
Susunan Lekuk

BAB I

1.1
1.2
1.2.1
1.2.2
BAB II
2.1
2.2 dan seterusnya.

Sistem Angka dan Huruf


BAB I
A.
B.
BAB II
A.
B.
1.
a.
b.
2.
a.
1)

25
a)
(1)
(a)

2. Tekhnik Penyuntingan dan Penulisan


Penyuntingan (Editing)
Langkah terakhir dalam penulisan laporan
ilmiah adalah penyuntingan. Penyuntingan sangat
penting mengingat terkadang hal pertama yang
tertangkap oleh Dewan Redaksi adalah masalah
bahasa. Jika bahasanya runtut dan mengesankan
logika yang sistematis, maka akan membuat Dewan
Redaksi terkesan positif. Sebaliknya, jika bahasanya
amburadul, maka akan membuat kesan negatif Dewan
Redaksi.
Penyuntingan merupakan proses pengolahan
naskah agar menjadi tulisan yang siap dimuat pada
jurnal atau layak terbit sesuai dengan pedoman
pembakuan yang digariskan. Penyuntingan menuntut
banyak hal dari seorang penulis, sebab menurut Rifa’i
(2004: 87), di samping keharusan secara ‘sempurna’
menguasai bidang ilmunya (yang ditulis dalam
karyanya) ia masih harus menguasai kemampuan
bahasa yang tinggi.

Langkah Penyuntingan
Pada dasarnya dalam penyuntingan terdapat
dua langkah penting yakni:
(1) Koreksi sebagai langkah awal yakni membaca
ulang keseluruhan tulisan dari awal hingga akhir
dengan mencari bagian mana yang salah atau kurang

26
tepat, lalu dikoreksi/ dibetulkan sebagaimana mestinya;
dan
(2) Penyuntingan sebagai langkah akhir yakni
mencermati keseluruhan tulisan secara intens bagian
mana yang terasa kurang tepat, kurang plastis, kurang
tajam baik dari segi isi (substansi) maupun bahasa,
lalu diperbaiki agar lebih tepat.
Koreksi dan penyuntingan dapat diibaratkan
sebagai orang mencuci pakaian kotor. Setelah dicuci
dan kering, pakaian bersih tetapi belum halus (masih
lusuh), maka perlu diseterika. Proses mencuci itulah
‘koreksi’ (membersihkan bagian yang salah),
sedangkan proses menyetrika itulah ‘penyuntingan’
(menghaluskan/ mempertajam, lebih tepat).

3. Penyuntingan: Isi/ Substansi dan Bahasa


Ditinjau dari materi yang disunting (diedit),
penyuntingan dapat dibagi menjadi dua macam,
yakni:
Penyuntingan isi karya ilmiah yang menyangkut
substansi informasi ilmiah yang dikemukakan oleh
penulis, baik berupa gagasan orisinal atau konsep
teori keilmuan maupun ringkasan hasil penelitian.
Penyuntingan bahasa karya ilmiah yang
menyangkut kaidah bahasa sesuai dengan bahasa
yang digunakan dalam tulisan (bahasa Indonesia,
Inggris, Arab, Mandarin, dan lain-lain). Kaidah
bahasa meliputi: struktur (tata bahasa) yang
menyangkut bentuk kata dan kalimat; diksi (pilihan
kata); dan ejaan (tata tulis sesuai dengan pedoman
yang berlaku).

27
Dalam aplikasinya, penyuntingan isi/ substansi
dan bahasa dapat dilakukan bersama-sama atau
sekaligus jika penulis memiliki kemampuan bidang
keilmuan sekaligus bahasanya. Sebab, bukankah
perubahan substansi juga akan mengubah bahasa?
Jika kurang memiliki kemampuan bahasa, maka
penulis dapat meminta bantuan ahli/ penyunting
bahasa (Copy Editor) untuk menyunting bahasanya.
Berikut diberikan contoh cara penyuntingan
karya ilmiah.
Kondisi tersebut diatas merupakan realita yang
tidak terelakan, hal itu merupakan akibat dari
perubahan jaman, dan manusia belum siap dalam
menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi. Hal
ini juga disayangkan karena kekerasan terhadap
perempuan dalam rumah tangga belum terselesaikan
dengan baik, hal tersebut dapat disebabkan dari
korban itu sendiri, keluarganya, dokter atau perawat,
serta orang yang menolongnya memilih untuk tutup
mulut untuk kepentingan pihak-pihak yang
berkepentingan. Kekerasan terhadap perempuan
dalam rumah tangga sangatlah bervariasi, kekerasan
tersebut dapat berupa secara fisik baik yang ringan
sampai yang paling berat, bahkan dapat menimbulkan
kematian pada korbannya. Selain kekerasan fisik juga
terdapat kekerasan psikis terhadap perempuan.
(Dikutip dari makalah LKTI “Perlindungan
Hukum terhadap Perempuan pada Kekerasan dalam
Rumah Tangga” karya Diah Amini dan Budi

28
Akhyaningsih, mahasiswa Unmuh Purwokerto,
2005).

Setelah dilakukan penyuntingan, paragraf di


atas dapat diperbaiki menjadi:
Kondisi di atas merupakan realita yang tidak
terelakkan. Hal itu merupakan akibat perubahan
zaman, sedangkan sebagian masyarakat belum siap
menghadapi perubahan-perubahan. Sungguh
disayangkan, bahwa kekerasan terhadap perempuan
dalam rumah tangga belum terselesaikan dengan
baik.. Hal tersebut dapat disebabkan oleh korban itu
sendiri, keluarganya, dokter atau perawat, serta orang
yang menolongnya memilih untuk tutup mulut demi
kepentingan pihak-pihak tertentu.
Kekerasan terhadap perempuan dalam rumah
tangga sangatlah bervariasi. Kekerasan tersebut dapat
secara fisik, baik yang ringan maupun yang berat,
bahkan dapat menimbulkan kematian pada korbannya
dan psikis.
Dari hasil penyuntingan tersebut terlihat bahwa
ternyata dalam sebuah paragraf saja banyak bagian
yang harus diperbaiki, baik dari segi substansi ilmiah
maupun aspek kebahasaannya. Hasil penyuntingan
terasa lebih tajam, menukik, dan mudah dipahami.

4. Konsistensi dan Gaya Selingkung


Sebenarnya tidak ada aturan atau pedoman
yang bersifat universal dan terbaik tentang bagaimana

29
menuliskan karya tulis ilmiah. Menurut beberapa
buku pedoman yang beredar, ternyata persoalan
penting yang perlu dilakukan adalah soal konsistensi
(keajegan) di dalam teknik dan format penulisannya.
Hal itu dapat dipahami, mengingat setiap institusi,
perguruan tinggi, dan penerbit memiliki pedoman
masing-masing. Di sinilah perlunya gaya selingkung
dalam tata tulis karya ilmiah.

5. Bahan dan pengetikan


Bahan
Pengetikan proposal dan laporan hasil diketik pada
kertas A4 (kwarto), tebal 80 gram, putih polos, tidak
bergaris, dan tidak bolak-balik. Sampul dibuat dengan
kertas buffalo atau sejenis diperkuat dengan karton
dan dilapisi dengan plastik. Warna sampul adalah
merah marun. Tulisan sampul dengan tinta emas,.

Pengetikan
Diketik menggunakan computer dengan mengikuti
ketentuan:
a. Sistem penomoran yang dipakai menggunakan
system angka dan huruf (sesuai ketentuan).
b. Jenis huruf times new roman
c. Ukuran (font) : naskah 12, judul bab 12, judul KTI
12 dan diketik dengan huruf tebal (bold)
disesuaikan dengan panjangnya judul serta
disusun dalam bentuk segitiga terbalik.

30
d. Ketikan naskah dengan spasi ganda, kecuali judul,
abstrak, kata pengantar, daftar isi, kutipan
langsung, daftar (table, gambar, grafik, lampiran,
dan daftar pustaka yang diketik dengan jarak 1
spasi ke bawah.
e. Naskah diketik rata kanan dan kiri
f. Spasi dan Margin
Spasi adalah jarak antar baris dalam penulisan
karya ilmiah. Petunjuk penggunaan spasi
tergantung dari lembaga penerbit, akan tetapi
dalam penulisan skripsi menggunakan 2 spasi.
Margin adalah pembatasan tulisan dari segi
tempat penulisan di teks baik arah atas, kiri bawah
maupun kanan kertas atau jarak tulisan dengan
tepi kertas. Margin dalam karya ilmiah dapat
diatur sebagai berikut;
1) Batas atas 4 cm
2) Batas kiri 4 cm
3) Batas bawah 3 cm
4) Batas kanan 3 cm
g. Alinea baru dimulai pada ketikan yang ke-7 batas
tepi kiri
h. Permulaan kalimat dimana bilangan kurang dari
sepuluh atau rumus harus dieja, misalnya lima
belas bayi.
i. Setiap bab dimulai pada halaman baru
j. Penulisan judul, sub judul, sub anak judul:
1) Judul bab diketik pada batas atas pengetikan,
disusun secara sistematis menggunakan huruf
capital tebal (bold) tanpa garis bawah dan tanpa
titik.
2) Judul sub bab diberi huruf A,B,C dst, diawali
dari tepi kiri dan dicetak tebal. Judul sub bab

31
diketik dengan huruf capital pada setiap awal
kata
3) Judul anak sub bab diketik dari atas kiri dengan
penomoran menggunakan angka arab 1,2 dst
k. Untuk penomoran halaman :
1) Bagian awal laporan, dari halaman judul
sampai abstrak diberi nomor halaman dengan
angka romawi kecil di bawah tengah
2) Bagian utama dan bagian ahir dari bab 1
sampai kehalaman terakhir menggunakan
angka arab sebagai nomor halaman.
3) Nomor halaman ditempatkan disebelah kanan
atas, kecuali ada judul bab, penomoran
halaman ditulis dibagian tengah bawah.

32
Dibawah ini digambarkan tata letak penulisan;

5
No halaman
4 SELAIN
cm halaman bab
BAB I
Ukuran kertas yang
digunakan dalam tulisan ilmiah
adalah jenis kertas A4s HVS 80
gram

4 cm 3 cm dari
tepi kertas

15 3 cm

No hal
pada bab

33
6. Penulisan Tabel Dan Gambar
Tabel dan Gambar dalam laporan Ilmiah
berfungsi untuk memperjelas maksud dari tulisan
agar mudah dibaca atau diinterpretasikan dengan
tidak mempunyai arti ganda.
Petunjuk tentang penulisan tabel adalah sebagai
berikut;
a. Tabel diberi nomor urut dengan angka Arab
(menunjukkan nomor urut tabel)
Contoh : Tabel 2. (merupakan tabel ke dua)
b. Tabel diberi judul di atas tabel dengan jarak 1
(satu) spasi. Jarak antara judul tabel dengan tabel
1 (satu) spasi.
c. Table tidak menggunakan garis vertical. Font pada
table menggunakan time new roman 10/11.
d. Bila tabel atau gambar yang disajikan diambil atau
dikutip dari suatu sumber tertentu, maka sumber
ditulis di bawah tabel atau gambar dengan jarak 1
(satu) spasi.
e. Sedapat mungkin tabel disajikan dalam satu
halaman yang sama. Apabila tabel lebih dari 1
halaman dan terpaksa harus diputus, maka dapat
dilanjutkan dengan halaman berikutnya namun
diberi keterangan lanjutan dan diberi judul tabel,
dan judul kolom (kepala tabel).
f. Penulisan data dengan angka desimal
menggunakan tanda koma (,)
g. Gambar diberi nomor urut dengan angka Arab
(menunjukkan nomor urut gambar)
Contoh: Gambar 2. (merupakan gambar ke dua)

34
h. Gambar diberi judul di bawah gambar dengan 1
(satu) spasi
i. Sumber data ditulis melekat di bawah gambar
dengan jarak 1 (satu) spasi dengan ukuran 10

Contoh Gambar

Gambar 2. Masase Endorpin


Sumber :Perinasia, 2014

Contoh Tabel
Tabel 1. Pengawasan His
Pukul Frekuensi Lama Kekuatan
05.00 3 x dalam 10 menit 35 detik sedang
05.30 4 x dalam 10 menit 35 detik sedang

35
Lanjutan Tabel 1.
Pukul Frekuensi Lama Kekuatan
06.00 3 x dalam 10 menit 35 detik sedang
06.30 4 x dalam 10 menit 35 detik sedang

Sumber : Data Primer, 2016.

36
B. Sistematika
1. Sistematika Proposal
KTI
a. Bagian Awal
1) Halaman sampul
2) Halaman judul
3) Lembar Persetujuan
4) Lembar Pengesahan
5) Kata Pengantar
6) Daftar Isi
7) Daftar Tabel (jika ada)
8) Daftar Gambar (jika ada)
9) Daftar Lampiran
b. Bagian Inti
1) Bab I
2) Bab II
3) Bab III
4) Daftar Pustaka
c. Bagian Akhir
Lampiran-lampiran, termasuk lembar konsultasi
2. Sistematika KTI
a. Bagian Awal
1) Halaman sampul
2) Halaman judul
3) Lembar Persetujuan
4) Lembar Pengesahan
5) Pernyataan Orisinalitas
6) Intisari
7) Abstrak
8) Kata Pengantar

37
9) Daftar Isi
10) Daftar Tabel
11) Daftar Gambar
12) Daftar Lampiran
b. Bagian Inti
1) Bab I
2) Bab II
3) Bab III
4) Bab IV
5) Bab V
6) Daftar Pustaka
c. Bagian Akhir
Lampiran-lampiran, termasuk lembar konsultasi
asli.

C. Bagian Awal
1. Halaman Sampul
Halaman sampul memuat : judul, lambang sekolah
tinggi, nama, NIM, instansi yang dituju dan tahun
penyelesaian KTI.
a. Judul KTI dibuat sesuai dengan asuhan
b. Maksud KTI untuk memenuhi sebagai syarat
memperoleh derajat gelar Diploma III
c. Lambang yang digunakan adalah logo STIKES
d. Nama mahasiswa ditulis lengkap, tidak boleh di
singkat dan tanpa gelar. Dibawah nama ditulis
NIM (nomor induk mahasiswa).
e. Tahun penyelesaian adalah tahun ujian KTI dan
ditempatkan di bawah Gombong
2. Halaman Judul

38
Berisi tulisan yang sama dengan halaman sampul
depan

3. Lembar Persetujuan Pembimbing


Halaman ini berisi persetujuan pembimbing KTI
lengkap dengan tanda tangan dan tanggal persetujuan
4. Lembar Pengesahan Penguji
Lembar ini berisi pengesahan seluruh dewan penguji
dan ketua program studi DIII kebidanan SIKES
Muhammadiyah Gombong lengkap dengan tanda
tangan dan tanggal pengesahan
5. Pernyataan Orisinalitas
Berisi pernyataan bahwa KTI ini bukan karya orang
lain atau plagiat. Halaman pernyataan ini harus ada
tanda tangan penulis di atas materai RP.6000,00
6. Intisari
Merupakan uraian singkat tetapi lengkap tentang latar
belakang, tujuan penelitian, metode, dan hasil.
Penulisan tidak boleh lebih dari 250-300 kata dengan
pengetikan 1 spasi.
7. Abstrak
Merupakan uraian singkat tetapi lengkap tentang latar
belakang, tujuan penelitian, metode, dan hasil.
Penulisan dalam bahasa inggris dan tidak boleh lebih
dari 250-300 kata dengan pengetikan 1 spasi.
8. Kata Pengantar
Mengandung uraian singkat tentang maksud KTI,
penjelasan dan ucapan terimakasih
9. Daftar Isi

39
Berisi gambaran menyeluruh tentang isi KTI dan
sebagai petunjuk pembaca yang ingin langsung
melihat bab atau sub bab

10. Daftar Tabel (jika ada)


Daftar tabel berisi urutan tabel yang ada dalam
laporan. Nomor tabel menggunakan nomer urut tabel.
Contoh “tabel 1”. Tabel ini menunjukan tabel 1 pada
KTI.
11. Daftar Gambar (jika ada)
Daftar gambar berisi urutan gambar yang ada dalam
laporan. Nomor gambar menggunakan nomer urut
gambar. Contoh “gambar 1”. Gambar ini menunjukan
gambar 1 pada KTI.
12. Kata Pengantar

D. Bagian Inti
Bagian inti berisi BAB I sampai dengan BAB V.

E. Bagian Akhir
Pada bagian ini memuat kesimpulan dan saran,
kesimpulan merupakan kristalisasi hasil analisis dan
interpretasi dari pembahasan. Informasi yang
disampaikan dalam kesimpulan berdasaran pada tujuan.
Saran merupakan kelanjutan dari kesimpulan, berupa
anjuran, yang dapat menyangkut aspek operasional,
kebijakan maupun konseptual. Saran hendaknya bersifat
kongkrit, realistik, bernilai praktis, dan terarah (disebut
saran tindak)

40
F. Daftar Pustaka
Penulisan Referensi Dalam Daftar Pustaka
Referensi yang digunakan minimal 10 tahun terakhir

Model APA, 1994


Penulisan referensi dalam daftar pustaka menurut APA,
1994, dapat dikelompokkan ke dalam referensi yang
berasal dari artikel, buku, laporan, prosiding seminar
atau pertemuan, tesis master dan doctor, serta tulisan
dalam media elektronik. Petunjuk penulisan secara
umum adalah; nama pengarang, tahun penerbitan dengan
tanda kurung, judul karangan, tempat penerbitan dan
penerbit.

1. Artikel

Artikel Jurnal

Utarini, A., Winkvist, A., & Pelto, G.H. (2001). Appraising


Studies in Healt using Rapid Asseeement Produres
(RAP) : eleven critical criteria. Human Organization,
60, 390-400.

Artikel Jurnal, Suplemen

Regier, A.A., Narrow, W.E., & Rae, D.S. (1990). The


epidemiology of anxiety disorders: experience. Journal
of Psychiatric Research, 24 (suppl.2), 3-14.

Artikel Dalam Majalah Atau Buletin (Newsletter).

41
Posner, M.I. (1993, October 29). Seeing the mind. Science,
262, 673-674.

Artikel Dalam Buletin, Tanpa Pengarang.

New drug appers to sharply cut risk of deat from heart


failure. (1993, July 15). The Washington Post. P. A12.

Sitasi
(Misalnya, Penelitian Seidenberg and McClelland, Disitasi
Dalam Coltheart et al.)

Coltheart, M., Curtis, B., Atkins, P., & Haller, M. (1993).


Models of reading aloud : Dual-route and parallel-
distributed-processing approaches. Psychological
Review, 100, 589-608.

Dalam teks ditulis : Penelitian Seidenberg dan McClelland


(disitasi dari Coltheart, Curtis, Atkins, & Haller,
1993) ...

2. Buku

Buku, edisi kedua

Bruce-Chwatt, L.J. (1985). Essential malariology (2nd ed).


New york : John Wiley.

Buku, penerbit pemerintah

Australian Bureau of Statistics. (1991). Estimated resident


population by age and sex in statistical local areas,
New South Wales, June 1990 (No. 3209.1).
Canberra, Australian Capital Territory : Author.

42
Buku, terjemahan dari Bahasa Inggris ke Bahasa
Indonesia

Hersey, P, and Blanchard, K.H. (1982). Management of


Organizational Behaviour (4th ed.), Dharma, A.
(1995) (alih Bahasa), Jakarta : Erlangga.

Buku, dengan editor

Hall, G. M. (Ed.). (1994). How to write a paper. London :


BMJ Publising Group.
Buku, tanpa pengarang ataupun editor

Merriam-webster’s collegiate dictionary (10th ed.). (1993).


Springfield, MA : Merriam-Webster.

Buku, edisi revisi

Rosenthal, R. (1987). Meta-analtic Procedures for social


reseach (Rev.ed.). Newbury Park, CA : Sage.
Manual

America Psychiatric Association. (1994). Diagnostic aand


statistical manual of mental disorders (4th ed.).
Washington, DC: Author.

3. Kamus atau Ensiklopedi

Sadie, S. (Ed). (1980). The nem Grove dictionary of music


and musicians (6th ed., Vols. 1-20). London :
Macmillan.

43
Buku yang tidak berbahasa Inggris

Piaget, J., & Inhelder, B. (1951). La genese de I’dee de


hasard chez I’enfant [The origin of idea of chance
in the child]. Paris : Presses universitairesnde
France.

Artikel atau bab dalam buku, dengan 2 editor

Bjork, R.A. (1989). Retrieval inhibition as an adaptive


mechanism in human memory. In H.L. Roediger III
& F.I.M Craik (Eds.), Varieties of memory &
conciousness (pp. 309 – 330). Hillsdale, NJ:
Erlbaum.

Artikel atau bab dalam buku dengan editor yang sedang


dalam penerbitan, buku terpisah menjadi beberapa volume

Auerbach, J.S. (in press). The origins of narcissism and


narcissistic personality disorder : A theoretical and
empirical reformulation. In J. M. Masling & R.F.
Bornstain (Eds.), Empirical studies of psychoanalytic
theories : Vol. 4. Psychoanalytic perspectives on
psycopathology. Washington, D C: American
Psycological Association.

Bab dalam buku yang terdiri dari beberapa volume

Maccoby, E.E., & Martin, J. (1983). Socialization in the


context of the family : Parent-child interaction. In
P.H. Mussen (Series Ed.) & E.M. Hetherington (Vol.
Ed.), Handbook of child psychology : Vol. 4.

44
socialization, personality, and social development
(4th ed., pp. 1 – 101). New York : Wiley.

4. Laporan

Laporan lembaga pemerintah atau lainnya

National Institute of Mental Health. (1990). Clinical training


in serious mental illness (DHHS Publication
No.ADM 90-1679). Washington, DC : U.S.
Government Printing Office.

Laporan universitas berupa monograf, dengan editor

Shunker, R., Openshaw, R., & Soler, J. (Eds.). (1990). Youth,


media, and moral panic in New Zealand : From
Holigans to video nasties (Delta Research
Monograph No. 11). Palmerston North, New Zealand
: Massey university, Department of Education.

5. Prosiding Seminar Atau Pertemuan

Prosiding yang dipublikasikan

Deci, E.L., & Ryan, R.M. (1991). A motivational approach to


self : Integration and personality. In R. Dienstbier
(Ed), Nebraska Symposium on Motivation : Val. 38.
Perpectives on motivation (pp.237-288). Lincoln :
University of Nebraska Press.

Makalah yang dipresentasikan dalam suatu pertemuan

Lanktree, C., & Briere, J. (1991, January). Early data the


Trauma Symptom Checklist for Children (TSC-C).

45
Paper presented at the meeting of the American
Professional society on the Abuse of Children, San
Diego, CA.

Makalah pertemuan berupa poster


Ruby, J., & Fulton, C. (1993, June). Beyond redlining :
Editing software that work. Poster session presented at the
annual meeting of the Society for scholarly Publishing,
Washington, DC.

6. Tulisan Dalam Media Elektronik

Struktur dasar
Author, I. (date). Title of article. Name of Periodical [On-
line], xx. Available : specify Path.

Nama.tahun.judul.<URL>.Accessed tanggal.
misalnya
Koren, J. 1987. Numerical Control.
http://www.lspitb.org/mac -/referensi. Accessed 20
Mar 2001.
Abstrak dari CD-ROM

Mayer, A. S., & Bock, K. (1992). The tip-of the tongue


phenomenon : Blocking or partical activation ? [ CD-
ROM]. Memory & Cognition, 20, 715-726. Abstract
from : Silver Platter File : PsycLIT Item : 80- 16351

Artikel :
Nama.tahun.judul.jurnal
volume(nomor).<URL>.Accessed tanggal.
misalnya :

46
Lin AC, Lin S-Y, Cheng S-B. 1997. Extraction of
manufacturing features from a featurebased design
model. IJPR 35(12). http://www.lspitb.org/mac/ol-
jurnal.Accessed 20 Mar 2001.

PENULISAN REFERENSI DALAM TEKS


(APA, 1994)

Penulisan referensi dalam teks menurut APA, 1994, dapat


dikelompokkan sebagai berikut :
Tulisan oleh satu pengarang
Dewi (1992) mengatakan…..................................................

Dalam penelitian mengenai typoid di Rumah Sakit A, Dewi


(1992) menemukan …...........................................................

Menurut Dewi (1992) …

Pada tahun 1992, Dewi mengemukakan …

Tulisan oleh beberapa pengarang

Apabila terdapat dua pengarang, kedua nama pengarang


harus selalu dicantumkan.
Contoh :
Dewi dan Joni (2000) dalam studi di Indonesia …
Studi di Indonesia (Dewi & Joni, 2000) …

Apabila terdapat 3-5 pengarang, cantumkan nama seluruh


pengarang dengan lengkap pada waktu pertama kali merujuk
ke referensi tersebut, selanjutnya gunakan et al.

47
Contoh :
Dewi, Joni, dan Isnal (1994) menyatakan … (pertama kali
merujuk)
Dewi et al. (1994) menyatakan … (berikutnya)

Apabila terdapat 6 pengarang atau lebih, gunakan nama


pengarang pertama, diikuti dengan et al. dan tahun.

Institusi sebagai pengarang


Dalam daftar pustaka :
Departemen Kesehatan. (1993).

Pertama Kali dirujuk dalam teks :


Departemen Kesehatan (Depkes) (1993) …
(Departemen Kesehatan [Depkes], 1991)
Selanjutnya :
Depkes (1993) …
(Depkes, 1993) …

Pengarang dengan nama belakang yang sama


Apabila nama belakang pengarangnya sama, maka
cantumkan inisialnya dengan lengkap pada seluruh sitasi di
teks. Contoh :

R. D. Luce (1995) and P. A. Luce (1986) meneliti …

J. M. Goldberg and Neff (1961) dan M. E. Goldberg and


Wurtz (1972) meneliti …

Dua tulisan oleh pengarang yang sama

48
Apabila terdapat dua tulisan oleh pengarang yang sama, maka
cukup dicantumkan tahun publikasinya secara berurutan.
Contoh:
Penelitian sebelumnya (Edeline & Weinberger, 1991,
1993).......

Apabila terdapat 2 atau lebih referensi oleh dua pengarang,


maka dalam teks penulisannya dipisahkan oleh tanda titik
koma.
Contoh :
………(Espino & Manderson, 2000; Lipowsky et al.,
Miguel et al., 1999; Mwenwsi et al., 1995; Snow et al.,
1992).

Komunikasi pribadi
Komunikasi pribadi dapat berbentuk surat memo,
komunikasi elektronik, komunikasi per telepon, dan media
lainnya. Komunikasi pribadi ditulis dalam teks, akan tetapi
tidak dicantumkan dalam daftar pustaka.

Contoh :
Dewi (personal communication, October 24, 2001)
……………………………..

49
BAB V
SISTEMATIKA KARYA TULIS ILMIAH

A. BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pada paragraf ini perlu diuraikan mengapa asuhan
kebidanan perlu dilakukan pada klien. Data dan
fakta yang mendukung alasan pemberian asuhan
perlu dicantumkan.
2. Tujuan
Maksud dan tujuan pemberian asuhan disusun dalam
dua hal:
a. Tujuan umum dimaksudkan untuk mengungkap
masalah secara umum. Mengungkapkan arah
dan tujuan umum dari apa yang akan dicapai.
Tujuan umum dimaksudkan untuk mengungkap
masalah secara umum
b. Tujuan khusus dimaksudkan untuk dapat
mengungkap spesifikasi tujuan untuk pemberian
asuhan sesuai dengan manajemen asuhan
kebidanan varney.
3. Manfaat
Paragraf ini menjelaskan tentang manfaat pemberian
asuhan yang dilakukan langsung, baik manfaat
teoritis maupun manfaat secara praktis.

B. BAB II TINJAUAN PUSTAKA


Bab ini dapat menjelaskan teori-teori yang relevan
tentang:

50
1. Uraian sistematis tentang masalah yang dilandasi
dengan teori teori keilmuan, prinsip-prinsip, konsep
dan hasil-hasil penelitian yang didapat peneliti
terdahulu dan yang ada hubungannya dengan
penelitian yang akan dilakukan.
2. Asuhan kebidanan berdasarkan evidence.

C. BAB III METODE PENELITIAN


1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian dibatasi hanya menggunakan studi
kasus dengan pendekatan deskriptif analitik.
2. Partisipan
Pemilihan partisipan pada penelitian harus
dijelaskan secara rinci (minimal 5 partisipan).
Menggunakan kriteria inklusi dan eksklusi.
3. Tempat dan waktu penelitian
4. Pengambilan Data
5. Instrument
6. Etika Penelitian

D. BAB IV MANAJEMEN KASUS, HASIL, DAN


PEMBAHASAN
1. Manajemen Kasus
Komponen yang dituliskan pada manajemen kasus
adalah seluruh hasil pengkajian menggunakan 7
langkah varney dengan teknik penulisan Subjektif,
Objektif, Analisa, dan Penatalaksanaan (SOAP).
2. Hasil
Hasil pelaksanaan asuhan sesuai tujuan penulis.
3. Pembahasan

51
Bab ini menguraikan apa, bagaimana dan mengapa
hasil asuhan yang dilaksanakan. Urutan pembahasan
adalah berdasarkan tujuan yang diungkap.
Dikemukakan pula analisis kesenjangan antara
asuhan yang dilaksanakan dengan teori.

E. BAB V PENUTUP
Pada bagian ini memuat kesimpulan dan saran,
kesimpulan merupakan kristalisasi hasil analisis dan
interpretasi dari pembahasan. Informasi yang
disampaikan dalam kesimpulan berdasaran pada tujuan.
Saran merupakan kelanjutan dari kesimpulan, berupa
anjuran, yang dapat menyangkut aspek operasional,
kebijakan maupun konseptual. Saran hendaknya bersifat
kongkrit, realistik, bernilai praktis, dan terarah (disebut
saran tindak)
F. Daftar Pustaka
G. Lampiran-lampiran
1. Jadwal penelitian
2. Lembar Pernyataan Kesedian Partisipan (Informed
Consent)
3. Standar Prosedur Operasional (SPO)
4. Instrumen
5. Dokumentasi Penerapan Asuhan
6. Lembar konsultasi

52
BAB VI
EVALUASI TUGAS AKHIR

A. Hasil Evaluasi
1. Nilai seminar hasil diperoleh dari nilai rata-rata yang
diberikan oleh penguji
2. Penilaian menggunakan form ujian hasil pada
lampiran
3. Mahasiswa dinyatakan lolos seminar hasil, apabila
nilai rata-rata kedua penguji minimal 70.
4. Hasil penilaian seminar disampaikan kepada
mahasiswa tanpa menyebutkan besarnya nilai
perolehan dan hanya membacakan salah satu kriteria
a. Lulus tanpa revisi.
b. Lulus dengan revisi / perbaikan.
c. Tidak lulus/harus mengulang pengambilan
kasus dan atau ujian KTI. Waktu untuk
mengulang ditentukan oleh dewan penguji.
B. Komponen Penilaian Sidang
1. Proposal KTI
a. Laporan : 20%
Penilaian menggunakan format penilaian yang
sudah tersedia terhadap penulisan proposal KTI
secara keseluruhan. Penilaian dilakukan oleh 2
penguji yang terdiri dari 1 pembimbing dan 1
penguji.
b. Presentasi : 20%
Penilaian menggunakan format penilaian yang
sudah tersedia, dan dilakukan pada saat sidang

53
tertutup. Penilaian dilakukan oleh 2 penguji
yang terdiri dari 1 pembimbing dan 1 penguji.
2. KTI
a. Laporan : 30%
Penilaian menggunakan format penilaian yang
sudah tersedia terhadap penulisan KTI secara
keseluruhan. Penilaian dilakukan oleh 2 penguji
yang terdiri dari 1 pembimbing dan 1 penguji.
b. Presentasi : 30%
Penilaian menggunakan format penilaian yang
sudah tersedia, dan dilakukan pada saat sidang
tertutup. Penilaian dilakukan oleh 2 penguji
yang terdiri dari 1 pembimbing dan 1 penguji.

54
BAB V
SANKSI

Apabila Laporan tersebut dapat dibuktikan merupakan


laporan fiktif dan plagiat (mengkopi hasil karya orang lain)
maka mahasiswa yang bersangkutan dapat dikenai sanksi
mengulang pembuatan KTI.

55
LAMPIRAN

56
LAMPIRAN 1
Contoh lembar bimbingan
LEMBAR KONSULTASI BIMBINGAN KTI
PRODI DIII KEBIDANAN
STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG
2016

Nama :
NIM :
Pembimbing :
Kegiatan
No Hari/tgl Rencana bimbingan Realisasi Ttd
1
2
3
4
5
6
7
8
9
9
10
11
12
13

57
LAMPIRAN 2
Contoh Form Ijin
FORMULIR IJIN KONSULTASI
Nama :
NIM :
Judul :

Waktu
Pembimbing Pembimbing
No Hari/tgl Dari Dari
Lahan KTI
Lahan Kampus
1

10

58
LAMPIRAN 3
Contoh Halaman Judul
KARYA TULIS ILMIAH
PENERAPAN MASASE UNTUK MENGURANGI
NYERI PUNGGUNG PADA IBU HAMIL TRIMESTER
III
DI ……………………..

Diajukan Untuk Memenuhi Jenjang Pendidikan


Diploma III Kebidanan

Logo

Disusun oleh:

Nama Mahasiswa.....
Nim ......................

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MUHAMMADIYAH GOMBONG
TAHUN...

59
Contoh Halaman Judul
KARYA TULIS ILMIAH
EFEKTIVITAS PIJAT OKSITOSIN TERHADAP
PRODUKSI ASI PADA IBU NIFAS
DI ……………………..

Diajukan Untuk Memenuhi Jenjang Pendidikan


Diploma III Kebidanan

Logo

Disusun oleh:

Nama Mahasiswa.....
Nim ......................

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MUHAMMADIYAH GOMBONG
TAHUN...

60
Contoh Halaman Judul
KARYA TULIS ILMIAH
PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP KUALITAS
TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN DI ……………

Diajukan Untuk Memenuhi Jenjang Pendidikan


Diploma III Kebidanan

Logo

Disusun oleh:

Nama Mahasiswa.....
Nim ......................

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MUHAMMADIYAH GOMBONG
TAHUN...

61
LAMPIRAN 4
Contoh Halaman Persetujuan

HALAMAN PERSETUJUAN

KARYA TULIS ILMIAH


PENERAPAN MASASE UNTUK MENGURANGI
NYERI PUNGGUNG PADA IBU HAMIL TRIMESTER
III
DI ……………………..

Disusun Oleh:
Nama Mahasiswa
Nim

Telah memenuhi Persyaratan dan Disetujui Untuk Mengikuti


Ujian Proposal KTI

Oleh:
Pembimbing : ................................
Tanggal : ................................
Tandatangan : ................................

Mengetahui,
Ketua Program Studi DIII Kebidanan

(……………………………………..)

62
LAMPIRAN 5
Contoh Halaman Pengesahan

HALAMAN PENGESAHAN

KARYA TULIS ILMIAH


PENERAPAN MASASE UNTUK MENGURANGI
NYERI PUNGGUNG PADA IBU HAMIL TRIMESTER
III
DI ……………………..

yang dipersiapkan dan disusun oleh


Jesica
NIM : B0800001

telah dipertahankan di depan Dewan Penguji


pada tanggal ……………………..

Penguji:
1………………………...... (………………)

2………………..……....... (………………)

3………………..……....... (………………)

Mengetahui,
Ketua Program Studi DIII Kebidanan

63
(……………………………………..)
LAMPIRAN 6

Contoh Halaman Pernyataan Keaslian KTI

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini menyatakan bahwa penulisan laporan Karya Tulis


Ilmiah tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk
penelitian lain atau untuk memperoleh gelar kesarjanaan pada
perguruan tinggi yang lain, dan sepanjang pengetahuan
peneliti juga tidak terdapat karya orang lain atau pendapat
yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali
yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan
dalam daftar pustaka.

Gombong, ……..20…

Tanda tangan
MATERAI

Rp.6000

Nama terang/lengkap

64
LAMPIRAN 7
Contoh penulisan

KARYA TULIS ILMIAH


PENERAPAN MASASE UNTUK MENGURANGI
NYERI PUNGGUNG PADA IBU HAMIL TRIMESTER
III
DI ………………………………..1
...................2, ...................3
ABSTRAK
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
......................................................................................................................................
........................................................................................................................................
Kata kunci : .....................
kepustakaan : ......................
jumlah halaman : .......................

judul
1
mahasiswa prodi DIII Kebidanan
2
Dosen STIKES Muhammadiyah Gombong
3

Lampiran 8

65
Lampiran 10

DAFTAR PEMBIMBING KARYA TULIS ILMIAH

NO NAMA TEMA NAMA MAHASISWA


1 Satriana SDR
2 Khulasoh
3 Ismarlina
4 Wahyuni Ambarwati
1 HASTIN IKA I S.SiT, M.P.H KB/KESPRO 5 Eni Ujiyati
6 Devi Setyaningsih
7 Masykuroh
8 Dini Fadillah
9 Nurul Khotiah
1 Wahyu Nirma Saputri
Cahyani Endah
2 Pusparini
Wahyu Annastiya
KUSUMASTUTI, S.SiT, BAYI, NEONATUS, 3 Yugiana
2 4 Sinta Dwi Jayanti
M.Kes BALITA
5 Catur Nugraeni
6 Siti Mutmainah
7 Elsyifa Farah Amalia
8 Nanik Maria
1 Ika Ulfana Amieni
2 Nia Sustriyah
3 Widia Murtiningsih
UMI LAELATUL Q, S.ST, 4 Ambar Rini Kuntoro
3 NIFAS
M.P.H 5 Lilis Febriyani
6 Retno Esti Wardani
7 Hernita Yulansari
8 Kanthi Renaningtyas
1 Ganis Rahmayanti
2 Ayudita Mustika Sari
SITI MUTOHAROH, S.ST, 3 Nidia Dwi Agustin
4 BERSALIN
M.P.H 4 Siti Rohimah
5 Ivy Sinsha Efendi
6 Tiara Kusuma Wardani

66
7 Fitriyani
8 Vera Indriyani
9 Dyah Ayu Istiqoriah
1 Siti Lestari
2 Dewi Sintiya
3 Raodoh Indah Sari
DYAH PUJI ASTUTI, S.SiT, 4 Endah Hesti Pratiwi
5 NIFAS
M.P.H 5 Dewi Masyitoh Qonitiati
6 Anindhita Diandara
7 Dewi Putri Any
8 Rina Hardiyanti Utami
Monika Rahayu
1 Caesarani
2 Elin Widyawati
3 Nia Marliana
EKA NOVYRIANA, S.ST, 4 Ulfa Anggraeni
6 HAMIL
M.P.H
5 Siska Ismaya Damayanti
6 Husnul Fatimah
7 Desi Hikmawati
8 Raudahtul Jannah
1 Sri Wulandari
2 Windu Nur Utami
3 Puji Lestari
ENI INDRAYANI, S.SiT, BAYI, NEONATUS, 4 Ajeng Aisyiyah
7
M.P.H BALITA 5 Ade Retnosari
6 Emiyati Fatimah
7 Tri Sari Nuryati
8 Novi Mustika Sari
1 Astri Rismawati
2 Nur Rochmah Wahidah
3 Saptya Wagiyaswati
4 Dwi Haryanti
LUTFIA ULI NA'MAH, S.ST,
8 KB/KESPRO 5 Linda Tri Indi Hartini
M.Kes
6 Fitroh Feny Mardian
7 Melia Ulfa
8 Ita Yuliani
9 Ajeng Prabawati
1 Pangestuti Dwi Utami
BAYI, NEONATUS, 2 Naurisa sofia umayaa
9 JUNI SOFIANA, S.ST, M.KEB
BALITA 3 Siti Ngazizah
4 Nur Aeni Elfa Saputri

67
5 Ervin Sunarsih
6 Pipit Dewi Susanti
7 Dwi Amalia Khoiriyah
8 Tugi Oktiani
1 Desi Armawati
2 Rindang Mekarsari
3 Anis Hidayah
ADINDA PUTRI SARI D, 4 Rizki Nur azizah Hadi
10 BERSALIN
S.ST, M.KEB 5 Ika Pravitasari
6 Devi Flaviana
7 Kiki Fatma Wati
8 Safinatun Laeli P
1 Murni Pangestuti
2 Lilis Anggraini
3 Era Novila Tamala
11 ETI SULASTRI, S.ST, M.KEB HAMIL 4 Dewi Puji Astuti
5 Lintang Oktaviana
6 Septria Suryaningsih
7 Ayu Novitasari

68

Anda mungkin juga menyukai