UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA __________________________________________________________________ Pra-Resume Teori Behavioristik dalam Bimbingan dan Konseling Keluarga Mata kuliah : Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling Keluarga Dosen : Dr. Nandang Budiman, M.Si. Dr. Eka Sakti Yudha, M.Pd. Nama : Annisa Fitria Suherman NIM : 2102046 Kelas : BK-3A-2021
Berbicara mengenai teori behavioristik tentu tidak akan terlepas dari
ahli yang mencetuskan teori ini yaitu Ivan Pavlov. Teori ini terus mengalami perkembangan sehingga menjadi aliran psikologi tersendiri dengan ahli-ahli lain yang berpengalaman dalam melakukan eksperimen. Pendekatan behavioristik menggunakan suatu penerapan baik secara sistematis dalam hal prinsip belajar serta dalam aplikasinya dalam mengupayakan perubahan tingkah laku kearah dengan cara yang adaptif (Corey, 2012). Pendekatan Behavioral adalah pendekatan yang menekankan pada dimensi kognitif individu dan menawarkan berbagai metode yang berorientasi pada tindakan untuk membantu mengambil langkah yang jelas dalam memicu perubahan tingkah laku (Komalasari, 2011).
Tujuan terapi behavioral dalam ruang lingkup keluarga yaitu
memberikan bantuan kepada konseli atau anggota keluarga yang tengah dihadapkan dengan masalah di dalam lingkup keluarga. Tujuan terapi behavioral dalam ruang lingkup keluarga ini sama dengan tujuan terapi behavioral pada umumnya, namun terjadi dalam konteks keluarga. Aspek behavioral dalam konseling keluarga sendiri terdiri dari reinforcement dan modelling. Terdapat tiga hal yang perlu diperhatikan pada aplikasi pendekatan behavioral yaitu Peranan gabungan terapeutik (Role of therapeutic Alliance), Penilaian keluarga, dan Melaksanakan strategi behavioral (Willis, 2011).
Menurut Corey (2012) karakteristik yang mendasar dalam konseling
behavioristik adalah (1) terapi perilaku didasarkan pada prinsip dan prosedur metode ilmiah, (2) terapi perilaku berhubungan dengan permasalahan konseli dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, (3) konseli dalam terapi perilaku diharapkan berperan aktif berkaitan dengan permasalahannya, (4) menekankan keterampilan konseli dalam mengatur dirinya dengan harapan mereka dapat bertanggung jawab, (5) ukuran perilaku yang terbentuk adalah perilaku yang nampak dan tidak nampak, mengidentifikasi permasalahan dan mengevaluasi perubahan, (6) menekankan pendekatan self-control di samping konseli belajar dalam strategi mengatur diri, (7) intervensi perilaku bersifat individual dan menyesuaikan pada permasalahan khusus yang dialami konseli, (8) kerjasama antara konseli dengan konselor, (9) menekankan aplikasi secara praktis dan (10) konselor bekerja keras untuk mengembangkan prosedur kultural secara spesifik untuk mendapatkan konseli yang taat dan kooperatif (Paradigma, 2012). Daftar Pustaka
Corey, G. (2012). Theory and practice of counseling and psychotherapy.
Cengage learning.
Komalasari, K. (2019). Living Values Based Interactive Multimedia in
Civic Education Learning. International Journal of Instruction, 12(1), 113-126.
Paradigma, J. (2012). Teori dan Aplikasi Pendekatan Behavioristik
dalam Konseling Abstrak Pendahuluan Teori dan Pendekatan Behavioristik. 14, 1–11
Willis, S. (2011). Konseling Keluarga. Bandung: Alfabeta.
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu