Anda di halaman 1dari 1

Kegemukan dan obesitas didefinisikan sebagai akumulasi lemak abnormal atau berlebihan yang

berisiko bagi kesehatan. Kegemukan dan obesitas merupakan faktor risiko terjadinya penyakit kronis
seperti diabetes, jantung dan kanker (Mokdad et al., 2003; WHO, 2019)

Menurut WHO, obesitas merupakan sebuah keadaan abnormal kelebihan akumulasi lemak dalam
tubuh yang dapat mengganggu kondisi kesehatan. Penggolongan obesitas didasarkan pada Indeks
Massa Tubuh (IMT) yang didapatkan dari penghitungan berat badan dibagi dengan tinggi badan
kuadrat. Seseorang dikatakan obesitas apabila Indeks Massa Tubuhnya setara atau lebih dari 30
kg/m2. Obesitas terjadi akibat ketidakseimbangan antara asupan energi masuk dengan energi yang
dikeluarkan oleh tubuh (energy expenditures), sehingga menyebabkan kelebihan energi dan
disimpan dalam bentuk jaringan adipose. Kelebihan energi dipengaruhi oleh asupan energi yang
tinggi atau keluaran energi yang rendah (asupan energi tinggi disebabkan oleh konsumsi makanan
yang berlebihan, sedangkan keluaran energi rendah disebabkan oleh rendahnya metabolisme
tubuh).

Faktor individu, lingkungan dan genetika merupakan penyebab obesitas. Faktor individu diantaranya
pendidikan dan perilaku makan. Pendidikan, dalam hal ini pengetahuan tentang gzi berhubungan
dengan obesita. Orang berpengetahuan gizi rendah berisiko obesitas dibanding orang
berpengetahuan gizi tinggi (Ks, Matsangas, & Cd, 2017; Sugiatmi & Handayani, 2018). Perilaku
makan yang tidak sehat, tidak memenuhi kecukupan gizi yang dianjurkan, tidak seimbang, berlebih
dibanding kebutuhan dan pengeluarannya. Asupan gizi disebut tidak seimbang,bila jumlah dan jenis
tidak sesuai kebutuhan dan kecukupan serta tidak beragam. Faktor lain yang menyebabkan obesitas
yaitu kurang aktivitas fisik (Ramasamy, David, Zipporah, & Kiplagat, 2018).

Anda mungkin juga menyukai