Anda di halaman 1dari 5

Instrumen Evaluasi Hasil Belajar

A. Evaluasi Peserta
Soal Pre dan Post Test

Pilihlah jawaban yang paling benar pada pertanyaan berikut!


1. Latar belakang penerapan Pendekatan Praktis Kesehatan Paru adalah :
a. Makin tingginya kasus Tuberkulosis yang berkunjung ke Puskesmas
b. Belum tersedianya obat - obatan inhalasi untuk kasus asma dan PPOK di
Puskesmas
c. 30% pengunjung Puskesmas berusia > 5 tahun adalah pasien gangguan
pernapasan
d. Tenaga kesehatan di Puskesmas belum mempunyai kompetensi dalam
penanganan kasus gangguan pernapasan

2. Penyakit yang menjadi perhatian pada Pendekatan Praktis Kesehatan Paru adalah :
a. ISPA, Bronkitis, Asma, PPOK
b. ISPA, Flu burung, Asma, PPOK
c. TB, Pneumonia, Asma, Kanker paru
d. TB, Pneumonia, Asma, PPOK

3. Gambaran klinis Asma diantaranya meliputi :


a. Sesak, batuk, nyeri dada
b. Sesak, mengi, dada terasa berat
c. Sesak, batuk, takikardia
d. Sesak, nyeri dada, gelisah

4. Monitoring asma di Puskesmas dapat dilakukan dengan :


a. Pemeriksaan tanda vital
b. Pemeriksaan kadar eosinofil darah
c. Pengukuran faal paru sederhana
d. Uji bronkodilator sederhana

5. Obat inhalasi direkomendasikan dalam tatalaksana asma karena :


a. Onset cepat
b. Efek samping minimal

48
c. Bekerja secara lokal di saluran napas
d. Semua jawaban di atas benar

6. Tujuan tatalaksana asma adalah


a. Pasien sembuh dan dapat beraktifitas seperti pada kondisi sehat
b. Menghindari pemakaian antibiotik yang tidak rasional
c. Hilangnya faktor pencetus asma
d. Tercapainya asma terkontrol

7. PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronik) adalah :


a. Penyakit yang ditandai dengan hambatan aliran udara di saluran pernafasan yang tidak
sepenuhnya reversibel, dipengaruhi oleh reaksi alergi, dan berhubungan dengan respons
inflamasi paru terhadap partikel atau gas yang beracun atau berbahaya.
b. Penyakit yang ditandai dengan hambatan aliran udara di saluran pernafasan yang tidak
sepenuhnya reversibel, bersifat kronik progresif, dan berhubungan dengan respons
inflamasi paru terhadap partikel atau gas yang beracun atau berbahaya.
c. Penyakit yang ditandai dengan hambatan aliran udara di saluran pernafasan yang tidak
sepenuhnya reversibel, gejala bersifat episodik, dan berhubungan dengan respons
inflamasi paru terhadap partikel atau gas yang beracun atau berbahaya.
d. Penyakit yang ditandai dengan penyempitan di saluran pernafasan, bersifat kronik
progresif, dan berhubungan dengan respons inflamasi paru terhadap partikel atau gas yang
beracun atau berbahaya.

8. Gambaran klinis pada PPOK diantaranya meliputi :


a. Gejala progresif lambat, sesak pada saat aktivitas, hambatan aliran udara
umumnya ireversibel, adanya faktor risiko merokok
b. Gejala progresif lambat, dada terasa berat, alergi terhadap udara dingin, suhu badan
39 - 40oC, adanya faktor risiko merokok
c. Gejala progresif lambat, nyeri dada, suhu badan 39 - 40 oC, riwayat terpapar polutan
dalam jangka waktu yang lama
d. Hambatan aliran udara umumnya ireversibel, sesak pada saat inspirasi, nyeri dada,
adanya faktor risiko merokok

9. Pemeriksaan spirometri bertujuan untuk :


a. Menegakkan diagnosis PPOK
b. Menentukan tatalaksana PPOK

49
c. Menentukan prognosis PPOK
d. Semua jawaban di atas benar

10. Dalam klasifikasi dinyatakan PPOK berat dengan hasil pengukuran spirometri :
a. VEP1/KVP < 70%, VEP1 < 30% prediksi, atau VEP1 > 30 % dengan gagal
napas kronik.
b. VEP1/KVP < 80%, VEP1 < 50% prediksi, atau VEP1 > 30 % dengan gagal
napas kronik.
c. VEP1/KVP < 70%, VEP1 < 30% prediksi, atau VEP1 > 50 % dengan gagal
napas kronik.
d. VEP1/KVP < 80%, VEP1 < 50% prediksi, atau VEP1 > 50 % dengan gagal napaskronik.

11. Mengembangkan dan memperkuat sistem surveilans epidemiologi faktor risiko Asma
dan PPOK termasuk ke dalam:
a. Strategi
b. Kebijakan
c. Rencana
d. Implementasi

12. Kegiatan pokok dalam deteksi dini PPOK adalah sebagai berikut, kecuali:
a. Upaya manajemen PPOK
b. Tatalaksana PPOK yang efektif dan efisien
c. Pencatatan dan Pelaporan
d. Evaluasi

13. Persiapan dalam pencegahan dan pengendalian Asma dan PPOK di FKTP, yaitu:
a. Identifikasi sumber daya
b. Penyusunan rencana kegiatan
c. Semua benar
d. Semua salah

14. Penyelenggaraan kegiatan pencegahan dan pengendalian Asmda dan PPOK memerlukan
peran lintas program dan lintas sektor. Adapun peran Puskesmas dalam hal tersebut adalah:

50
a. Penyusunan norma, standar, prosedur, modul dan pedoman
b. Memfasilitasi pertemuan baik lintas program maupun lintas sektor
c. Melakukan advokasi kegiatan pendukung
d. Menyelenggarakan pelatihan tenaga pelaksana Posbindu PTM

15. Faktor risiko berkembangnya PPOK berhubungan dengan hal berikut, kecuali:
a. Polusi udara di dalam dan di luar ruangan
b. Asap tembakau
c. Faktor genetik
d. Alergi

16. Kecurigaan PPOK dapat dikenali melalui:


a. Terdapat pelebaran saluran napas yang tidak sepenuhnya reversible
b. Perkembangan gejala bersifat profresif cepat, semakin lama tidak semakin memburuk.
c. Terdapat pajanan bahan gas berbahaya, terutama asap rokok, dan polusi udara
d. Semua benar

17. Gejala Asma berdasarkan derajatnya yaitu persisten sedang adalah:


a. Harian gejala setiap hari > 1x seminggu
b. Sering kambuh
c. Tanpa gejala
d. Semua salah

18. Pernyataan berikut yang benar adalah sebagai berikut:


a. Asma intermiten setara dengan asma episodik sering
b. Asma persisten ringan setara dengan asma episodik jarang
c. Asma persisten sedang dan asma persisten berat setara dengan asma persisten
d. Semua benar

19. Terapi inhalasi adalah:


a. Pemberian obat ke dalam saluran napas dengan cara inhalasi
b. Pemberian oksigen tambahan
c. Tata cara bernapas dengan normal
d. Tata cara memperbaiki saluran napas

20. Berhasil atau tidaknya pengobatan aerosol tergantung pada beberapa faktor yaitu:
a. Ukuran partikel
b. Gravitasi

51
c. Inersia
d. Aktivitas sistemik

52

Anda mungkin juga menyukai