Anda di halaman 1dari 4

Nama : Firda Fadia

Npm : CA201120334

Topik : Resume Zoom internasional

Kepemimpinan yang tangkas di era digital

Secara historis sudah banyak riset yang mengungkap karakteristik pemimpin yang baik (good
leader) atau pemimpin efektif (effective leader). Disebutkan beberapa karakteristik tersebut di
antaranya adalah kejujuran, integritas, kompeten, menginspirasi, visioner, kapasitas pengambil
keputusan, komunikatif, penyelesai masalah, berpikir strategis, dan karismatik.

Namun, pada era digital saat ini di mana perubahan terjadi begitu cepat, dinamis dan sukar
ditebak, ada beberapa karakteristik tertentu yang lebih dibutuhkan agar pemimpin sukses
menghadapi tantangan yang ada. Profil kepemimpinan yang dibutuhkan dalam situasi ini adalah
kepemimpinan yang tangkas (agile leadership). Pemimpin tangkas yang bisa disebut juga
pemimpin gesit atau lincah yaitu pemimpin yang mampu menangkap peluang dan
mengantisipasi perubahan dengan cepat dan tepat.

Dalam risetnya, International Institute for Management Development (IMD) menemukan empat
karakteristik pemimpin tangkas yang membedakannya dengan pemimpin tidak tangkas.
Karakteristik pemimpin tangkas yaitu Humble (rendah hati), Adaptable (mudah beradaptasi),
Visionary(visioner), Engaged (terlibat) yang disingkat dengan HAVE. IMD menemukan bahwa
profil pemimpin tangkas tersebut sangat konsisten ditemukan di seluruh industri dan geografis.
Mari kita bahas satu persatu karakteristik tersebut.

1. Humble

Dalam laporan risetnya, IMD menjelaskan bahwa sikap humble atau rendah hati adalah
kemampuan untuk menerima umpan balik dan mengakui bahwa orang lain tahu lebih banyak
dibanding pemimpinnya.

Pada era di mana teknologi berkembang pesat dan keterbukaan informasi mengalir deras,
akses terhadap pengetahuan menjadi dekat, mudah dan murah. Pengetahuan tidak lagi menjadi
hak istimewa segelintir orang. Pengetahuan menjadi terdemokratisasi di mana setiap orang
bisa mengakses pengetahuan dan belajar apa saja semaunya, kapan pun, dimana pun dan
kepada siapa pun. Maka dapat dipastikan ada orang lain yang lebih mengetahui dan lebih ahli
tentang sesuatu “apa pun” dibanding kita.

Dalam dunia yang stabil dan dapat diprediksi, mengetahui apa yang kita lakukan menjadi
penting. Namun dalam dunia di mana perubahan terjadi begitu sangat cepat dan dinamis,
mengetahui apa yang tidak kita ketahui bisa sama penting dan berharganya dengan mengetahui
apa yang kita lakukan. Namun, sangat disayangkan di tengah derasnya banjir informasi baru
yang tersedia, tidak semua manajer memiliki waktu untuk berinvestasi secara pribadi dalam
meningkatkan pengetahuan dan mempelajari perkembangan baru.

Seorang pemimpin tangkas harus terbuka dan mau belajar sesuatu yang baru. Mereka perlu
proaktif untuk mencari umpan balik dari dalam dan luar organisasi mereka. Mereka juga harus
percaya bahwa orang lain mengetahui lebih banyak daripada mereka. Pemimpin perlu
mendorong individu dan tim untuk berbagi dan menyumbangkan pengetahuan mereka,
sehingga pengetahuan dapat terdistribusi secara efektif dalam organisasi.

Bersikap rendah hati berarti belajar menerima dan memanfaatkan pengetahuan anggota tim,
rekan sejawat, karyawan dan pelanggan demi kepentingan organisasi. Bersikap rendah hati juga
bermakna kemauan menyambut dengan terbuka setiap pengetahuan, pendapat, perspektif dan
ide-ide baru serta memastikan orang merasa terlibat dan berkontribusi.

Pemimpin sadar bahwa lingkungan organisasi berubah, pasar dan perilaku pelanggan juga
berubah. Pemimpin menyadari bahwa perubahan tersebut bisa jadi kurang dipahaminya,
sehingga dia membutuhkan orang lain untuk memperluas perspektif dan pemahamannya akan
situasi yang sebenarnya terjadi.

Kerendahan hati pemimpin ternyata memiliki dampak yang besar bagi pertumbuhan dan
transformasi perusahaan. Jim Collins dalam bukunya Good To Great menyampaikan hasil
risetnya yang luar biasa mengenai perusahaan baik menjadi hebat. Di sana dikatakan bahwa
perusahan baik yang mampu bertransformasi menjadi hebat (great), semuanya memiliki
kepemimpinan tingkat 5. Apa itu kepemimpinan tingkat 5? Karakteristik kepemimpinan yang
merupakan perpaduan antara kerendahan hati dan kemauan profesional.

2. Adaptable

Karakteristik kedua dari pemimpin tangkas yaitu kemudahan untuk beradaptasi (adaptable).
Pemimpin tangkas meyakini bahwa perubahan itu sebuah keniscayaan, sesuatu yang konstan
terjadi. Mereka meyakini bahwa tidak ada yang abadi kecuali perubahan itu sendiri. Pemimpin
tangkas akan mengubah pikiran berdasarkan informasi baru dalam membuat keputusan dan
bertindak dengan cepat. Mereka melihat itu sebagai kekuatan alih-alih kelemahan, apalagi
dalam menghadapi lingkungan yang kompleks dan terus berubah.

Perkembangan teknologi yang cepat dan kejadian tak terduga seperti Pandemi Covid 19 telah
memunculkan banyak perubahan dalam lingkungan bisnis. Munculnya pesaing-pesaing baru
berbasis digital yang dinakhodai anak-anak muda yang lincah menjadi tantangan tersendiri bagi
organisasi petahana.

Jangkauan teknologi digital pun telah membuka batas baru bagi organisasi menjadi lebih global
dan menghapus batas-batas tradisional antara industri dan negara. Perkembangan teknologi
juga mengubah perilaku masyarakat dan konsumen dalam menikmati layanan sebuah produk
atau jasa tertentu.

Perusahaan perlu cermat dan teliti mengamati perubahan perilaku konsumen. Kondisi demikian
membutuhkan kemampuan adaptasi dari para pemimpinnya dari level manajemen puncak
sampai dengan pemimpin tingkat pertama.

Beradaptasi adalah kunci kesuksesan organisasi mencapai cita-citanya. Sebagaimana


ungkapan bijak Kalam Ilahi bahwa Tuhan tidak mengubah sebuah masyarakat sampai
masyarakat itu sendiri yang berubah (beradaptasi).

Pada tingkat organisasi, perusahaan harus siap untuk merespons, berinovasi dan
mengantisipasi setiap peluang dan ancaman yang muncul. Pada tingkat individu, pemimpin dan
karyawan mesti terbuka terhadap ide-ide baru dan siap mengubah pendapat dan tindakan ketika
yakin itu dibutuhkan.

Beradaptasi adalah kunci bertahan sebagaimana teori Darwin mengatakan hanya mereka yang
mampu beradaptasi dengan lingkungan, yang mampu bertahan hidup.

Pemimpin tangkas dapat menyesuaikan perilaku mereka dalam jangka pendek berdasarkan
kemampuan mereka untuk membuat keputusan berbasis fakta dan bukti yang ada. Pemimpin
tangkas berani untuk berkomitmen pada tindakan baru ketika situasi membutuhkannya.

3. Visionary

Dalam sebuah organisasi yang sukses dan hebat selalu ditemui adanya seorang pemimpin
dengan visi yang kuat (visioner). Mereka adalah pribadi dengan pandangan jauh ke depan.
Mereka memiliki gambaran dan imajinasi yang kuat tentang bagaimana masa depan akan
terjadi. Pemimpin hebat menggunakan visi yang dimilikinya untuk menggugah dan
menggerakkan orang lain untuk mencapai tujuan bersama yang diidam-idamkan.

Dalam risetnya, IMD menemukan bahwa pemimpin tangkas memiliki karakteristik berpikir jauh
ke depan atau visioner. Menjadi visioner bermakna pemimpin memiliki pandangan yang jelas
mengenai arah jangka panjang bahkan dalam menghadapai situasi ketidakpastian jangka
pendek.

Sangat penting bagi pemimpin tangkas untuk memiliki visi yang jelas tentang masa depan
organisasinya. Di era teknologi yang serba cepat, di mana ancaman dan peluang terbuka di
mana-mana, visi yang jelas menjadi semakin penting. Pemimpin tangkas memiliki gagasan
yang jelas ke mana organisasi mereka harus pergi, bahkan jika mereka tidak tahu persis
bagaimana menuju ke sana.
Visi yang jelas menjadi pedoman bersama dalam menentukan langkah kritis yang harus
dilakukan. Visi yang tegas dapat menjadi pegangan dalam memanfaatkan sumber daya yang
tersedia agar cepat tiba di masa depan dengan efisien dan efektif.

Pemimpin tangkas mampu mengartikulasikan visi dengan sangat baik hingga karyawan
memiliki imajinasi masa depan yang sama persis dengan imajinasi yang tergambar dalam
pikiran pemimpinnya. Mereka juga lihai memecah visi menjadi strategi dan aksi nyata yang
dapat dieksekusi.

Paling utama adalah, pemimpin mampu menjelaskan kepada setiap karyawan apa arti visi
organisasi bagi pekerjaan mereka. Sehingga terbentuk koneksi yang kuat antara pekerjaan
setiap karyawan dengan imajinasi cita-cita besar organisasi. Setiap karyawan dapat memahami
dan merasakan dampak yang bisa diberikan bagi kemajuan organisasi dan masyarakat luas.

Anda mungkin juga menyukai