Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

SAINS DAN TEKNOLOGI ARSITEKTUR 1


Pengukuran Suhu Kelembaban dan Angin di Lingkungan Fakultas Teknik Kampus 4 UNG

Anggota Kelompok
551423041 NURUL JURNALISA RAUF Kelas A
551423013 NEKA RAMADHANI ASIKING Kelas A
551423023 AWALUDIN ALI Kelas A
551423031 INDRA PRAYOGA LASAMPO Kelas A
551423003 ARIYANI A KUNUT Kelas A

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
SEMESTER GANJIL 2023-2024
PENDAHULUAN
Kenyamanan termal merupakan suatu kebutuhan bagi pelaku aktifitas pada ruang luar. Sebagai suatu
wadah aktifitas, teras depan kampus fakultas teknik pada kawasan kampus 4 ung tentunya harus mampu
menciptakan situasi nyaman secara termal bagi pelaku aktifitas, untuk menguji kenyamanan termal
tersebut kami menggunakan metode pengukuran suhu dan kelembabab angin di area teras depan fakultas
tersebut
Dalam penelitian ini kami melihat kondisi bangunan yang cukup memengaruhi kenyamanan termal pada
bangunan tersebut ialah tidak adanya pepohonan di sekitar koridor dan teras yang dapat memengaruhi
kenyamanan termal di karenakan Semakin tinggi angka persentase tutupan pohon akan semakin besar
tingkat kenyamanan termal ruang luar. Sebaliknya seakin tinggi tutupan bangunan pada lahan akan
semakin rendah tingkat kenyamanan termal hal ini berdampak pada radiasi matahari akan sangat terasa
jika cuaca sedang panas
amun ada beberapa faktor bangunan yang dapat membantu kenyamanan termal di area teras yakni kondisi
atap bangunan yang cukup tinggi lalu terdapat ruangan terbuka yang membuat udara langsung masuk
tanpa terhalang oleh dinding

HIPOTESIS
Kenyamanan termal seseorang secara umum dipengaruhi oleh dua faktor yaitu Faktor lingkungan
(kecepatan angin, temperatur udara, suhu radiasi dan kelembaban udara) serta Faktor Individu (aktifitas
dan pakaian yang digunakan)

a. KondisiIklim

1) Kecepatan Angin

Angin adalah perpindahan udara dari tempat yang bertekanan tinggi ke tempat yang betekanan rendah.
Kecepatan angin adalah laju pergerakan udara pada suatu titik, tanpa memperhatikan arah. Kecepatan
angin diukur dengan Anemometer.

2) Suhu udara

Suhu udara adalah suhu rata-rata udara sekitarnya penghuni. Terdiri dari suhu konvektif dan radiatif.
Gabungan suhu konvektif dan suhu radiatif disebut suhu resultan (Tres) atau suhu operatif.

3) Suhu radiasi bola hitam dan Suhu radiasi rata-rata

4) Kelembaban udara

Kelembaban udara adalah rasio dari jumlah uap air di udara. Salah satu penyebab tingginya kelembaban
udara adalah tingginya curah hujan. Kelembaban udatra dapat diukur dengan pendekatan kelembaban
udara mutlak (kg atau g), yakni berat uap air/berat udara kering dan kelembaban relatif (%) yakni jumlah
uap air dalam udara yang bersuhu dan tekanan tertentu. Untuk

b. Faktor Individu
Selain faktor iklim, faktor individu seseorang turut mempengaruhi tingkat kenyamanan termal. Faktor
individu yang dimaksud berupa jenis pakaian yang digunakan serta aktifitas yang dilakukan.
ALAT PRAKTIKUM
1. Pengukuran suhu radiasi (Elitech RC-4+Bola Hitam)

2. Pengukuran suhu udara (Elitech RC-4)

3. Pengukuran suhu dan kelembaban udara (Elitech GSP-6)

4. Pengukuran kecepatan angin (PM6252A)

PROSEDUR
1. Menyiapkan alat praktikum

2. Meletakkan alat praktikum pada lokasi pengukuran

3. Mengamati hasil pengukuran

4. Mengamati cuaca ketika pengukuran

5. Mencatat hasil pengukuran

6. Mendokumentasikan kegiatan pengukuran

7. Membuat laporan hasil pengukuran

8. Membuat grafik hasil pengukuran

9. Merapikan dan menyimpan alat setelah pengukuran

METODE PENGUKURAN
1. Pengukuran dilakukan selama 60 menit

2. Pencatatan hasil pengukuran dilakukan setiap 2 menit

DATA HASIL PENGUKURAN


Lokasi Pengukuran : Teras Masuk Fakultas

Nomor Jam Suhu Bola Suhu Udara Kecepatan Suhu yang


Hitam Angin Dirasakan
1 14.30 28,6 27,3 0,52 . sejuk

2 14.32 28,4 27,2 0,15 sejuk

3 14.34 28,5 27,7 0,06 normal

4 14.36 28,8 27,7 0,09 normal

5 14.38 29,2 27,6 0,06 normal


sejuk
6 14.40 29,3 27,5 0,59

7 14.42 29,0 27,9 0,33 sejuk

8 14.44 29,0 28,1 0,24 sejuk

9 14.46 29,3 27,8 0,04 sejuk

10 14.48 29,4 28,3 0,21 sejuk

11 14.50 29,6 28,4 0,28 sejuk

12 14.52 29,5 28,3 0,65 sejuk

13 14.54 29,5 27,6 0,05 normal

14 14.56 29,1 27,4 0,76 normal

15 14.58 28,5 27,2 0,56 sejuk

16 15.00 28,2 27,2 0,80 sejuk

17 15.02 28,1 27,4 0,83 sejuk

18 15.04 28,0 27,5 0,83 sejuk

19 15.06 28,0 27,5 0,00 normal

20 15.08 28,0 27,7 0,07 normal

21 15.10 28,8 27,7 0,62 sejuk

22 15.12 28,0 27,7 0,32 normal

23 15.14 28,1 27,7 0,34 normal

24 15.16 28,0 27,7 0,15 normal

25 15.18 28,1 28,1 0,15 normal

26 15.20 28,1 28,1 0,04 normal


27 15.22 28,0 28,0 0,08 normal

28 15.24 27,9 27,9 0,23 sejuk

29 15.26 27,7 27,7 0,69 sejuk

30 15.28 27,0 27,0 1.00 sejuk

31 15.30 27,0 27,0 0,51 sejuk

HASIL
Berdasarkan hasil laporan pengukuran yang telah kami lakukan.yaitu pengukuran suhu,kecepatan
angin,dan bola hitam.telah didapatkan suhu udara rata rata 27,5 suhu bola hitam 28,0 dan kecepatan angin
0,50 Hasil ini dipengaruhi oleh cuaca saat melakukan pengukuran dengan kondisi hujan maka suhu yang
di hasilkan menurun,dan kecepatan angin naik

1. Ariyana A. Kunut (551423003)

Cuaca pada saat pengukuran agak mendung, dan yang saya rasakan pada saat itu dingin.

1. Nurul Jurnalisa Rauf (551423041)

Pada Saat pengujian berlangsung kondisi sekitar cukup mendung dan gerimis kecil sehingga
menyebabkan kondisi suhu yang di rasakan sejuk

2. Awaludin Ali (551423023)

Saat pengukuran sedang gerimis jadi saya merasakan netralTidak dingin dan tidak juga panas

3. Indra prayoga lasompo (551423031)

saat pengukuran dan angin tiba"meniup kencang,saya merasakan suhu pada saat itu tiba"dingin
4. Neka Ramadhani Asiking ( 551523013 )

5. Neka Rahmadani Asiking (551423013)

Kondisi yang saya rasakan saat pengamatan ialah sejuk hal ini dipengaruhi oleh cuaca saat
melakukan pengukuran dengan kondisi hujan maka suhu yang di hasilkan menurun,dan kecepatan
angin naik.

KESIMPULAN
Analisis kajian kenyamanan termal pada pintu masuk gedung fakultas teknik ini ditinjau berdasarkan
desain bangunan, desain bukaan udara, faktor internal, serta faktor eksternal yang mempengaruhi
kenyamanan termal. Dari hasil analisis tersebut dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1.hasil dari pengamatan dalam kondisi mendung gerimis dan berangin oleh karena itu hal yang di rasakan
oleh pengamat sejuk.

2. Ditinjau dari aspek desain bangunan, secara umum pintu masuk gedung fakultas teknik sudah cukup
baikmenunjang kenyamanan termal. Namun masih kurangnya pepohonan yang dapat menyerap radiasi
matahari sehingga dapat memengaruhi evesiensi kenyamanan termal apalagi dalam kondisi panas

3. Ditinjau dari desain bukaan udara, secara umum bangunan pintu masuk sudah cukup baik dalam
menunjang kenyamanan termal

5. Ditinjau dari aspek faktor eksternal kualitas kenyamanan termal, vegetasi di pintu masuk gedung fakuktas
teknik Itenas sudah cukup baik menunjang kenyamanan termal
DOKUMENTASI KEGIATAN

Anda mungkin juga menyukai