Kehidupan Ekonomi
Pulau Batam (Riau) serta Bangka dan Belitung menjadi beberapa tempat yang memiliki lokasi
strategis di Selat Malaka. (Sumber: eaglespeak.us)
Bahasa
Bahasa Melayu menjadi bahasa yang tumbuh berkembang sejalan dengan penyebaran Islam, serta
pelayaran dan perdagangan di Nusantara. Bahasa Melayu sebagai bahasa pergaulan antarsuku
bangsa sehingga disebut lingua franca.
Ketika di masa jayanya, Samudra Pasai pernah menjadi pusat studi Islam di Nusantara, dan
menyiarkan Islam di wilayah Malaka. Sistem pendidikan Islam ini diadaptasi oleh sekolah-sekolah
saat ini seperti pesantren ataupun madrasah.
2. Makam
Makam-makam biasanya terdapat dekat dengan masjid agung. Seperti makam sultan-sultan Demak
di samping Masjid Agung Demak, kompleks makam di Samudra Pasai, makam sultan-sultan Aceh di
Kandang XII, makam sultan-sultan Gowa di Tamalate.
3. Seni Ukir
Pada masa Islam, mulai berkembang seni-seni kaligrafi. Ini disebabkan karena seni ukir patung
kurang berkembang karena adanya ajaran yang tidak boleh menggambarkan manusia atau hewan.
Sampai saat ini, kamu masih bisa menemukan seni kaligrafi di banyak tempat.
Huruf Arab-Melayu mulai dikenal pada masa kerajaan Islam Nusantara dan digunakan dalam surat,
kaligrafi, dan karya sastra. Pengaruh Persia (banyak pedagang datang dari sana) cukup kuat pada
bidang sastra seperti cerita tentang Amir Hamzah, Bayan Budiman, dan Cerita 1001 Malam. Ada
empat macam seni sastra masa Islam yaitu:
a. Hikayat adalah karya sastra lama Melayu berbentuk prosa berisi cerita, peraturan, dan silsilah
bersifat rekaan, keagamaan, historis, maupun biografis. Contohnya: Hikayat Raja-raja
Pasai dan Hikayat Iskandar Zulkarnain.
b. Babad adalah karya sastra kisahan berbahasa Jawa, Sunda, Bali, Sasak, dan Madura yang berisi
tentang sejarah dengan balutan mitos. Contohnya: Babad Tanah Jawi dan Baba Cirebon.
c. Suluk yaitu kitab-kitab tentang tasawuf. Contohnya: Suluk Sukarsa dan Suluk Wujil.
d. Syair adalah sajak-sajak yang terdiri atas empat baris dalam setiap baitnya. Contohnya: syair
pada nisan makam putri Pasai di Minye Tujoh.
5. Kalender
Squad pernah dengar perayaan 1 Sura di Yogyakarta? Itu adalah salah satu pengaruh Islam yang
masih bisa kamu ikuti sekarang. Akulturasi budaya pada perayaan tersebut berawal dari
penyampuran Kalender Saka dengan Kalender Islam yang akhirnya melahirkan Kalender Jawa.
Dalam Kalender Saka, ada nama hari seperti Legi, Pahing, Pon, Wage, dan Kliwon. Sedangkan dalam
Kalender Islam, ada nama bulan Muharram, Shafar, Rabiul Awal, Rajab, Syakban, Ramadhan,
dan Syawal. Selain itu, nama-nama harinya adalah Ahad, Isnen, Tsulatsa, Arba’a, Khomis, Jumuah,
dan Sabtu.