Anda di halaman 1dari 3

TUGAS FILSAFAT DAN ILMU

PENERAPAN BERPIKIR FILSAFAT DAN ILMU DALAM


KEHIDUPAN AKADEMIK

Dosen Pengampu Mata Kuliah :


Dr. Ernawaty, drg. M.Kes

Disusun oleh :
Ucy Nur Hamida Al Abrori 293231043

UNIVERSITAS AIRLANGGA
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
SURABAYA
2023
PENERAPAN BERPIKIR FILSAFAT DAN ILMU DALAM
KEHIDUPAN AKADEMIK

Tujuan adanya filsafat adalah guna mencari hakikat kebenaran terhadap sesuatu hal,
baik dalam kebenaran berpikir (logika), berperilaku (etika), maupun hakikat keaslian
(metafisika). Oleh karena itu, dengan berfilsafat, seseorang individu akan lebih menjadi
manusiawi, karena terus melakukan perenungan dan menganalisa terhadap hakikat jasmani
serta hakikat rohani manusia dalam kehidupan di dunia agar bertindak secara bijaksana.
Dengan berfilsafat seseorang dapat memahami makna atas hakikat hidup manusia, baik
dalam lingkup internal (pribadi) maupun dalam lingkup eksternal (sosial).
Berpikir filsafat yakni mengeksplorasi pertanyaan besar tentang hidup, kebenaran,
dan eksistensi manusia yang melibatkan pemikiran kritis dan abstraksi filosofis, sedangkan
berpikir ilmu yakni berfokus pada penerapan metode ilmiah untuk memahami dan
menjelaskan fenomena alam dan dunia, yaitu melibatkan obeservasi, pengujian dan analisis
data. Penerapan berpikir filsafat dan ilmu dalam kehidupan sehari-hari sangat penting
terutama dalam kehidupan akademik. Seorang mahasiswa akan lebih cerdas, kritis, sistematis,
menantang secara intelektual dan mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang
konsep penting seperti keadilan, dan kebenaran.
Contoh penerapan berpikir filsafat dan ilmu dalam kehidupan akademik yaitu :
1. Pemikiran Logis dalam Pengambilan Keputusan
Dalam situasi seperti mengatasi masalah dan menentukan kebijakan kesehatan dalam
sebuah fasilitas kesehatan yang sesuai, maka kemampuan untuk berpikir logis dan
pemikiran kritis yang diajarkan dalam filsafat dapat membantu manajemen dalam
membuat keputusan yang lebih bijaksana dalam organisasi tersebut. Seperti memikirkan
dampak maupun keuntungan ketika mengambil sebuah keputusan. Dalam bidang
akademik misalnya dalam situasi pembelajaran dikelas terdapat problematika antar
individu yang harus dipecahkan dalam sebuah diskusi kelompok maka untuk
menyelesaikan masalah tersebut secara bijak, dapat dilakukan dengan penerapan filsafat
dan ilmu, misalnya mencari akar masalahnya terlebih dahulu, kemudian berdiskusi
kelompok mengenai usulan terbaik hingga dikeluarkan keputusan akhir yang dapat
berdampak positif untuk masing-masing individu kelompok tersebut.
2. Apresiasi tentang Seni dan Kreativitas
Seorang akademisi akan merenungkan berbagai pertanyaan filosofis tentang keindahan,
ekspresi, dan makna ketika menyajikan presentasi di kelas, kegiatan ekstrakulikuler dan
lainnya. Mereka akan memahami makna-makna yang tersirat dalam bentuk-bentuk karya
seni dan juga bisa menyimpulkan pesan apa yang hendak disampaikan seseorang lewat
karyanya.
3. Berpikir Kritis
prinsipnya berpikir filsafat itu artinya berpikir kritis. Dalam menghadapi sebuah
persoalan, biasanya seorang akademisi akan menanggapinya dengan kritis. Seperti
kegiatan berdiskusi di kelas, pembagian tugas kelompok maupun mengadakan suatu
kegiatan. Untuk contoh penerapannya yaitu misal mahasiswa diberikan tugas membuat
makalah dan presentasi. Mereka akan memikirkan beberapa hal termasuk, pembagian
tugas, bahan materi yang akan disampaikan, bagaimana cara menyajikan presentasi
dengan baik, bagaimana cara menjawab pertanyaan yang logis dan benar serta lainnya.
4. Berpikir Komprehensif
Seorang akademisi dalam kehidupan akademik harus mampu untuk berpikir secara
komprehensif atau menyeluruh. Artinya berpikir jangka panjang dan menyeluruh dan
memikirkan risiko maupun dampak yang harus dihadapi. Apabila sudah membuat suatu
keputusan atau sebuah kebijakan maka harus bisa memikirkan dampak kedepannya. Baik
itu dampak yang buruk maupun yang baik, mempertimbangkan semua aspek secara
menyeluruh.
5. Bertindak dengan Koheren
Untuk menciptakan kehidupan yang sistematis serta tertata, seorang akademisi juga
harus bertindak dengan koheren. Arti koheren di sini adalah bisa bertindak dengan rapi
serta sesuai dengan urutan, sehingga akan lebih tertata. Misal, jadwal kegiatan
pembelajaran akademik untuk hari esok sebaiknya sudah dipastikan di hari sebelumnya
Menyelami dunia filsafat akan menantang secara intelektual mendoorng seorang
akademisi untuk berpikir kritis dan menggali pemahaman yang mendalam, sehingga penting
sebagai seorang akademisi untuk mempelajari dan menerapakan berpikir secara filsafat dan
ilmu dalam kehidupan akademis sehari hari.

Anda mungkin juga menyukai