Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN

Disusun Oleh :

PROFESI NERS XXII


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI YOYAKARTA
2024
KASUS
Laki-laki, usia 58 tahun datang dengan keluhan kaki dan tangannya yang bengkak
sejak bulan SMRS. Keluhan disertai oleh penurunan frekuensi berkemih dan
terdapat luka koreng pada kaki kanannya. Pasien memiliki riwayat diabetes
melitus sejak 10 tahun.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan TD 150/90 Mmhg, konjungtiva anemis, perut
cembung, shifting dullness, edema pitting pada ekstremitas dan ulkus pada region
pedis dekstra.
Dari pemeriksaan lab didapatkan Hb 7,7 gr/dl, GDS 260 mg/dl, ureum 242 mg/dl,
Creatinine 15,97 mg/dl.
Diagnose gagal ginjal kronik stadium V ec. Nefropati diabetes + Diabetes melitus
tipe 2 + hipertensi grade I + ulkus diabetikum.
Terapi non medikamentosa yang diberikan yaitu tirah baring, pembatasan cairan 1
L/hari, pembatasan protein 0,9 g/kgbb/hr, diet rendah garam 2-3 gr/hr,
debridement luka, transfuse PRC 2000 cc, hemodialisa.
Terapi medikamentosa berupa cairan intravena IVFD NaCl 0,9% x TPM,
captopril 2 x 12,5 mg, furosemide injeksi/8 jam, asam folat 2 x 1 mg dan
glimpiride 1 x 2 mg.
A. ANALISA DATA.

NO DATA FOKUS MASALAH ETIOLOGI


KEPERAWATAN
1 DS : Gangguan Perubahan sirkulasi darah
- DM 10 sejak 10 tahun Integritas karena DM tipe 2
yang lalu, kaki dan Jaringan
tangannya bengkak
sejak 5 bulan yang lalu
DO :
- Terdapat luka koreng
pada kaki kanan.
- Edema pitting, Ulkus,
DM tipe 2, GDS : 260
mg/dl

2 DS : Ketidakstabilan Resistensi insulin


- Riwayat DM 10 tahun kadar glukosa
yang lalu, frekuensi darah
BAK berkurang.

DO :
- DM tipe 2, GDS : 260
mg/dl, Nefropati
diabetes, Ulkus
diabetikum.

B. RENCANA KEPERAWATAN.

RENCANA KEPERAWATAN
NO. DIAGNOSA SLKI SIKI
DX KEPERAWATAN/
SDKI
1 Gangguan Integritas Setelah dilakukan Perawatan Sirkulasi ( I.02079)
Jaringan b.d Perubahan Tindakan keperawatan Observasi
sirkulasi darah karena selama 3 x 24 jam di - Periksa sirkulasi perifer
DM tipe 2 ditandai harapkan masalah teratasi (edema, warna)
dengan DO DS dengan kriteria hasil : - Identifikasi faktor resiko
Status sirkulasi (L.02016) gangguan sirkulasi
1. Pitting edema dari (diabetes, hipertensi)
cukup meningkat 2 - Monitor panas,
menjadi cukup kemerahan, nyeri atau
menurun 4 bengkak pada
2. Edema perifer dari ektremitas.
cukup meningkat 2 Terapeutik
menjadi cukup - Hindari pengukuran
menurun 4 tekanan darah pada
3. Tekanan darah ektremitas dengan
sistolik dari cukup keterbatasan perfusi
memburuk 2 - Lakukan pencegahan
menjadi cukup infeksi
membaik 4 - Lakukan perawatan kaki
4. Tekanan darah dan kuku
diastolic dari - Lakukan hidrasi
cukup memburuk 2 Edukasi
menjadi cukup - Anjurkan menggunakan
membaik 4 obat penurunan tekanan
5. Output urine cukup darah, antikoagulan.
memburuk 2 - Anjurkan minum obat
menjadi cukup pengontrol tekanan
membaik 4 darah secara teratur
- Anjurkan melakukan
perawatan kulit yang
tepat.(melembabkan
kulit kering pada kaki,
- Informasikan tanda dan
gejala darurat yang
harus di laporkan (rasa
sakit yang tidak hilang
saat istirahat, luka tidak
sembuh, hilangnya rasa)
Kolaborasi
- Terapi non
medikamentosa yang
diberikan yaitu tirah
baring, pembatasan
cairan 1 L/hari,
pembatasan protein
0,9 g/kgbb/hr, diet
rendah garam 2-3
gr/hr, debridement
luka, transfuse PRC
2000 cc, hemodialisa.
- Terapi
medikamentosa
berupa cairan
intravena IVFD NaCl
0,9% x TPM,
captopril 2 x 12,5 mg,
furosemide injeksi/8
jam, asam folat 2 x 1
mg dan glimpiride 1 x
2 mg.

2 Ketidakstabilan kadar Setelah dilakukan Manajemen Hiperglikemia


glukosa darah b.d Tindakan keperawatan (I.03115)
Resistensi insulin selama 3 x 24 jam di Observasi
ditandai dengan DO DS harapkan masalah teratasi - Monitor kadar glukosa
dengan kriteria hasil : darah, jika perlu
Kestabilan Kadar - Monitor tanda dan
Glukosa Darah ( L.03022) gejala hiperglikemia
1. Kadar glukosa - Monitor intake dan
dalam darah dari output cairan, dan kadar
cukup memburuk 2 Analisa gas darah)
menjadi cukup Terapeutik
membaik 4 - Berikan asupan cairan
2. Kadar glukosa oral
dalam urin cukup - Konsultasi dengan
memburuk 2 medis jika tanda dan
menjadi cukup gejala hiperglikemia
membaik 4 tetap ada atau
memburuk.
Edukasi
- Anjurkan menghindari
olahraga saat kadar
glukosa darah lebih dari
250 mg/dL.
- Anjurkan kepatuhan
terhadap diet dan
olahraga
- Ajarkan pengelolaan
diabetes ( penggunaan
insulin, obat oral,
asupan cairan,dll)
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
insulin
- Kolaborasi pemberian
cairan IV IVFD NaCl
0,9% x TPM
- Kolaborasi pemberian
obat oral glimpiride 1
x 2 mg.
Edukasi diet (I.12369)
Observasi
- Identifikasi kebiasaan
pola makan saat ini dan
masa lalu
- Identifikasi persepsi
pasien dan keluarga
tentang diet yang
diprogramkan.
Terapeutik
- Berikan penjelasan
mengenai diet yang
dianjurkan
Edukasi
- Jelaskan tujuan
kepatuhan diet terhadap
Kesehatan
- Anjurkan melakukan
olahraga sesuai
toleransi.
Kolaborasi
- Kolaborasikan ke ahli
gizi dan sertakan
keluarga, jika perlu

C. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN.

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
NO. TGL/JAM IMPLEMENTASI RESPON PASIEN TTD
DX (waktu/ jam diisi setiap (diisi setiap (diisi setiap impelmentasi
implementasi implementasi) keperawatan)
keperawatan)

1 Jumat, 16 Februari 2024 - S:


O:
07.00 A:
P:
10.00

14. 00
2 Jumat, 16 Februari 2024 - Melakukan S : Klien mengatakan
07.00 identifikasi keluhan di kaki dan
(menanyakan) tangannya yang bengkak
kadar glukosa sejak 5 bulan. Keluhan di
darah klien sertai oleh penurunan
- Melakukan frekuensi berkemih dan
identifikasi terdapat luka koreng pada
tanda dan gejala kaki kanannya. Klien
hiperglikemia memiliki riwayat |diabetes
- Menganjurkan melitus sejak 10 tahun.
klien agar patuh O : Keadaan pasien
09.00 terhadap diet composmentis, gds : 260
dan olahraga mg/dL, obat rutin yang
- Berkolaborasi dikonsumsi Glimepiridi 1
dengan dokter x 2 mg. asam folat 2 x 1
dalam mg, Captopril 2 x 12, 5
pemberian obat mg.
oral dan insulin. A : Masalah belum
teratasi
14.00 P: Lanjutkan intervensi :
identifikasi tanda dan
gejala hiperglikemia,
identifikasi, kebiasaan
pola makan dan berikan
informasi mengenai diet
yang dianjurkan.

Anda mungkin juga menyukai