Anda di halaman 1dari 7

Tugas Minggu 11 (Riview Kelompok 2 dan 3)

Nama : Ageng Bayu Eka S


NIM : 1201200062
Kelas : TI-44-05

Building Strong Brands

▪ The Essence of Branding


Branding yaitu proses membereikan kekuatan merek pada produk dan layanan dengan
menciptakan perbedaan antara produk. Pemasar memanfaatkan identitas merek, nama
dan unsur khas lainnya, guna memberikan informasi kepada konsumen mengenai
identitas produk.

▪ The Role of Brands


Merek yg memiliki peran penting perusahaan, menyederhanakan penanganan produk,
menandakan kualitas, dan menciptakan loyalitas pelanggan.

▪ Designing the Brand


Defining the Brand Mantra : pengungkapan tiga hingga lima kata yang merangkum inti
dan jiwa suatu brand. Terdapat tiga kriteria yaitu Communicate, Simplify, dan Inspire.

▪ Choosing Brands Elements


Brands Elements adalah perangkat yang mengidentifikasi dan membedakan merek.
Pemasar harus memilih elemen merek yang membangun ekuitas merek sebanyak
mungkin. Ada beberapa ketika yang perlu dipertimbangkan ketika memilih elemen
merek yaitu sebagai berikut.

▪ Mudah diingat (memorable)


▪ Bermakna (meaningful)
▪ Disukai (likable)
▪ Transferable
▪ Dapat disesuaikan (adaptable).
▪ Dilindungi (protectable)
▪ Choosing Secondary Associations
Memanfaatkan asosiasi sekunder dapat menjadi cara yang efisien dan efektif untuk
memperkuat merek. Asosiasi sekunder suatu merek harus selaras dengan kepribadian
merek tersebut. Mendefinisikan kepribadian suatu merek merupakan hal yang penting
karena konsumen cenderung memilih merek yang kepribadiannya cocok dengan
dirinya.

▪ Brand Hierarchy
Cara di mana merek-merek perusahaan terkait dengan produk dan layanan perusahaan,
serta satu sama lain.
Brand Portfolio adalah kumpulan semua merek dan garis produk yang ditawarkan oleh
suatu perusahaan dalam kategori atau segmen pasar tertentu.
Strategi umum :
▪ House-of-brands strategy
▪ Branded-house strategy
▪ Sub-brand strategy

▪ Flagships Product
Flagships Product atau produk unggulan, adalah produk yang paling baik mewakili atau
mencerminkan merek secara keseluruhan kepada konsumen.

▪ Cobranding
Strategi pemasaran di mana dua atau lebih merek dipasarkan bersama.
1. Same-company cobranding: suatu perusahaan menggunakan dua atau lebih merek
yang dimilikinya untuk menciptakan produk atau layanan baru.
2. Joint-venture cobranding: kerjasama antara dua perusahaan yang memiliki merek
yang berbeda untuk menciptakan produk atau layanan bersama.
3. Multiple-sponsor cobranding: melibatkan lebih dari dua merek atau perusahaan
yang bekerja sama dalam satu proyek atau acara.
4. Retail cobranding: terjadi ketika merek dari perusahaan tertentu bekerja sama
dengan toko ritel untuk menciptakan produk eksklusif atau koleksi.

\
▪ Ingredient branding
Strategi pemasaran di mana merek dari satu produk dipromosikan secara khusus
sebagai bagian integral dari produk lain yang lebih besar. Dalam kata lain, merek atau
komponen tersebut dianggap sebagai "bahan dasar" atau "ingrediennya" dari produk
yang lebih besar.

▪ Brand Dynamics
- Brand repositioning merupakan penempatan atau penataan kembali merek,
sehingga merek tersebut memiliki karakteristik baru (Kartajaya, 2000).
- “back to basic strategic” merupakan strategi yang paling ampuh.

▪ Brand Extension
- Brand extension adalah strategi perusahaan untuk membuat dan memperkenalkan
produk atau brand baru dengan istilah perluasan merek dan menggunakan reputasi
yang sudah dimiliki.
- Perluasan merek yang sukses terjadi ketika merek induk dipandang memiliki
asosiasi yang baik dan terdapat persepsi kecocokan antara merek induk dan produk
perluasannya.
- Terdapat 2 tipe, brand extension dan line extention
Kelebihan : Meningkatkan peluang produk baru lebih mudah diterima,
meningkatkan brand image, biaya pengembangan brand baru lebih hemat.
Kekurangan : dapat menyebabkan dilusi merek, merusak brand image yang sudah
ada.

▪ Brand Crisis
Brand crisis atau krisis merek adalah situasi yang dapat merugikan reputasi suatu merek
secara signifikan. Krisis ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk masalah
produk, skandal perusahaan, perubahan kepemimpinan yang kontroversial, atau
keterlibatan dalam tindakan yang dianggap tidak etis.

▪ Characteristics of Luxury Brands


Merek-merek mewah merupakan salah satu contoh paling murni dari peran branding,
karena merek dan citranya seringkali memberikan keunggulan kompetitif kunci yang
menciptakan nilai besar baik bagi perusahaan maupun pelanggannya.
- Gucci, sebagai merek mewah terkemuka, memiliki sejumlah karakteristik khusus
yang membedakannya dan menyumbang pada daya tariknya yang unik:
1. Desain dan Kualitas Tinggi: Gucci dikenal karena desain inovatif dan kualitas
produk yang sangat baik, mencerminkan kerajinan tangan luar biasa dan perhatian
terhadap detail.
2. Branding Kuat: Dengan logo ikonik "G" ganda, Gucci menjaga identitas merek
dengan ketat, menciptakan citra kemewahan dan gaya yang konsisten.
3. Inovasi dan Kreativitas: Gucci, sambil mempertahankan elemen klasik, tetap
inovatif dengan kolaborasi desainer ternama dan elemen kontemporer untuk menarik
generasi baru.
Managing Pricing and Sales Promotions

▪ Understanding pricing
Harga bukan sekadar angka pada label, melainkan mempunyai banyak fungsi dan
bentuk seperti membeli, sewa, uang sekolah, tarif, biaya, tol, upah, dan komisi. Harga
juga melibatkan berbagai komponen, dan pembayaran dapat dilakukan melalui
berbagai bentuk, seperti ewallet, emoney, poin, flyer miles, dan bitcoin.
Faktor yang mempengaruhi understanding pricing:
- Perubahan akibat internet
- Proses penetapan harga dalam perusahaan
- Pentingnya strategi penetapan harga yang efektif

▪ Consumer Psychology and pricing


Ambang harga yang lebih rendah atau lebih tinggi dapat mempengaruhi apakah suatu
produk dianggap bernilai atau tidak sepadan. Memahami bagaimana konsumen
membentuk persepsi terhadap harga menjadi prioritas pemasaran, dengan fokus pada
harga referensi, penetapan harga dan isyarat penetapan harga. penetapan harga
memainkan peran penting dalam psikologi konsumen. Isyarat penetapan harga seperti,
harga dengan akhiran ganjil, seperti $299 dianggap lebih menarik oleh konsumen.

▪ Setting the price


Setting the price adalah proses menentukan nilai atau harga yang akan dikenakan pada
produk atau layanan yang ditawarkan kepada konsumen. Hal ini melibatkan
pertimbangan atas berbagai faktor seperti biaya produksi, permintaan pasar, posisi
pesaing, strategi pemasaran, dan keuntungan yang diinginkan. Tujuan utamanya adalah
menemukan keseimbangan yang sesuai antara nilai yang diberikan kepada konsumen
dan keuntungan yang dihasilkan bagi perusahaan.

▪ Defining the pricing objective


- Short-term profit
- Market penetration
- Market skimming
- Quality leadership
▪ Deterimining Demand
Dalam memperkirakan permintaan atas penawaran suatu perusahaan, pemasar perlu
mengetahui seberapa responsif atau elastis permintaan terhadap perubahan harga.
Elastisitas harga permintaan mencerminkan sejauh mana perubahan harga
menyebabkan perubahan kuantitas yang dijual. Semakin rendah elastisitas harga, maka
semakin kurang sensitif konsumen terhadap kenaikan harga, dan semakin besar
kemungkinan kenaikan harga dapat meningkatkan pendapatan penjualan.

▪ Estimating Cost
Permintaan menentukan batas atas harga yang dapat ditetapkan oleh perusahaan untuk
produknya, sementara biaya menetapkan dasar harga. Perusahaan bertujuan
menetapkan harga yang mencakup biaya produksi, distribusi, dan penjualan, termasuk
keuntungan yang adil atas usaha dan risiko. Biaya perusahaan terbagi menjadi dua
bentuk, yaitu tetap dan variabel.

▪ Analyzing Competitors’ Prices


Dalam menganalisis harga pesaing, perusahaan harus mempertimbangkan biaya, harga,
dan kemungkinan reaksi pesaing. Jika penawaran perusahaan memiliki fitur unik, nilai
tersebut harus dinilai dan ditambahkan pada harga pesaing. Sebaliknya, jika pesaing
memiliki fitur yang tidak dimiliki perusahaan, nilai tersebut harus dikurangkan dari
harga perusahaan. Keputusan akhir perusahaan untuk menetapkan harga dapat
bergantung pada apakah mereka dapat mengenakan biaya lebih tinggi, setara, atau lebih
rendah dari pesaing.

▪ Selecting a Pricing Method


- Markup Pricing
- Target return Pricing
- Competitive Pricing
- Auction Pricing
- Economic Value to Customer
▪ Setting the Final Price
Price discrimination merujuk pada praktik menetapkan harga yang berbeda untuk
konsumen atau kelompok konsumen yang berbeda atas produk atau layanan yang sama,
di mana perbedaan harga tersebut tidak didasarkan pada perbedaan biaya produksi atau
distribusi.
1. Customer-segment pricing
2. Product-form pricing
3. Channel pricing
4. Location pricing
5. Time pricing

▪ Product Mix
Product mix melibatkan strategi penetapan harga yang kompleks untuk
memaksimalkan keuntungan. Enam situasi utama dalam penetapan harga bauran
produk termasuk harga pemimpin kerugian, fitur opsional, produk terikat, dua bagian,
produk sampingan, dan bundling produk.
- Initiating Price Cuts : Perusahaan dapat menurunkan harga dalam berbagai situasi
- Initiating Price Increase : Kenaikan harga berdampak pd keuntungan perusahaan
- Responding to Competitors Price Changes : Perubahan harga atau peluncuran
produk baru dpt memicu respon pelanggan.

Anda mungkin juga menyukai