▪ Brand Hierarchy
Cara di mana merek-merek perusahaan terkait dengan produk dan layanan perusahaan,
serta satu sama lain.
Brand Portfolio adalah kumpulan semua merek dan garis produk yang ditawarkan oleh
suatu perusahaan dalam kategori atau segmen pasar tertentu.
Strategi umum :
▪ House-of-brands strategy
▪ Branded-house strategy
▪ Sub-brand strategy
▪ Flagships Product
Flagships Product atau produk unggulan, adalah produk yang paling baik mewakili atau
mencerminkan merek secara keseluruhan kepada konsumen.
▪ Cobranding
Strategi pemasaran di mana dua atau lebih merek dipasarkan bersama.
1. Same-company cobranding: suatu perusahaan menggunakan dua atau lebih merek
yang dimilikinya untuk menciptakan produk atau layanan baru.
2. Joint-venture cobranding: kerjasama antara dua perusahaan yang memiliki merek
yang berbeda untuk menciptakan produk atau layanan bersama.
3. Multiple-sponsor cobranding: melibatkan lebih dari dua merek atau perusahaan
yang bekerja sama dalam satu proyek atau acara.
4. Retail cobranding: terjadi ketika merek dari perusahaan tertentu bekerja sama
dengan toko ritel untuk menciptakan produk eksklusif atau koleksi.
\
▪ Ingredient branding
Strategi pemasaran di mana merek dari satu produk dipromosikan secara khusus
sebagai bagian integral dari produk lain yang lebih besar. Dalam kata lain, merek atau
komponen tersebut dianggap sebagai "bahan dasar" atau "ingrediennya" dari produk
yang lebih besar.
▪ Brand Dynamics
- Brand repositioning merupakan penempatan atau penataan kembali merek,
sehingga merek tersebut memiliki karakteristik baru (Kartajaya, 2000).
- “back to basic strategic” merupakan strategi yang paling ampuh.
▪ Brand Extension
- Brand extension adalah strategi perusahaan untuk membuat dan memperkenalkan
produk atau brand baru dengan istilah perluasan merek dan menggunakan reputasi
yang sudah dimiliki.
- Perluasan merek yang sukses terjadi ketika merek induk dipandang memiliki
asosiasi yang baik dan terdapat persepsi kecocokan antara merek induk dan produk
perluasannya.
- Terdapat 2 tipe, brand extension dan line extention
Kelebihan : Meningkatkan peluang produk baru lebih mudah diterima,
meningkatkan brand image, biaya pengembangan brand baru lebih hemat.
Kekurangan : dapat menyebabkan dilusi merek, merusak brand image yang sudah
ada.
▪ Brand Crisis
Brand crisis atau krisis merek adalah situasi yang dapat merugikan reputasi suatu merek
secara signifikan. Krisis ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk masalah
produk, skandal perusahaan, perubahan kepemimpinan yang kontroversial, atau
keterlibatan dalam tindakan yang dianggap tidak etis.
▪ Understanding pricing
Harga bukan sekadar angka pada label, melainkan mempunyai banyak fungsi dan
bentuk seperti membeli, sewa, uang sekolah, tarif, biaya, tol, upah, dan komisi. Harga
juga melibatkan berbagai komponen, dan pembayaran dapat dilakukan melalui
berbagai bentuk, seperti ewallet, emoney, poin, flyer miles, dan bitcoin.
Faktor yang mempengaruhi understanding pricing:
- Perubahan akibat internet
- Proses penetapan harga dalam perusahaan
- Pentingnya strategi penetapan harga yang efektif
▪ Estimating Cost
Permintaan menentukan batas atas harga yang dapat ditetapkan oleh perusahaan untuk
produknya, sementara biaya menetapkan dasar harga. Perusahaan bertujuan
menetapkan harga yang mencakup biaya produksi, distribusi, dan penjualan, termasuk
keuntungan yang adil atas usaha dan risiko. Biaya perusahaan terbagi menjadi dua
bentuk, yaitu tetap dan variabel.
▪ Product Mix
Product mix melibatkan strategi penetapan harga yang kompleks untuk
memaksimalkan keuntungan. Enam situasi utama dalam penetapan harga bauran
produk termasuk harga pemimpin kerugian, fitur opsional, produk terikat, dua bagian,
produk sampingan, dan bundling produk.
- Initiating Price Cuts : Perusahaan dapat menurunkan harga dalam berbagai situasi
- Initiating Price Increase : Kenaikan harga berdampak pd keuntungan perusahaan
- Responding to Competitors Price Changes : Perubahan harga atau peluncuran
produk baru dpt memicu respon pelanggan.