Anda di halaman 1dari 8

TELAAH KRITIS JURNAL: ROLE OF VITAMIN D, SERUM ZINC,

AND SERUM IRON DEFICIENCY IN COMMUNITY-ACQUIRED


PNEUMONIA IN CHILDREN

Oleh :
Julia Jolanet Syafrianty Adam
C105212002

Pembimbing:
dr. Amiruddin L,Sp.A (K)
dr. Rahmawati,M.Kes,Sp.A(K)

DIVISI RESPIROLOGI
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2023
TELAAH KRITIS JURNAL
Role of vitamin D, serum zinc, and serum iron deficiency in community-
acquired pneumonia in children
Asma Alhusseiny*, Ahmed Alshakawy* and Ahmed R Rezk*

A. TELAAH KRITIS UMUM


HAL YANG
NO CHECK LIST PENILAIAN YA TIDAK
DINILAI
1 Judul Makalah a. Tidak terlalu panjang atau v
tidak terlalu pendek
b. Menggambarkan isi utama v
penelitian
c. Cukup menarik v
d. Tanpa singkatan, selain v
yang baku
2 Abstrak a. Abstrak terstruktur v
b. Mencakup komponen
IMRAC (Introduction, v
methods, Results,
Conclusion)
c. Secara keseluruhan abstrak
informatif v
d. Tanpa singkatan, selain
yang baku v
e. Kurang dari 250 kata v (185)
3 Kata a. Ringkas terdiri dari 2 – 3 v
Pengantar paragraf
b. Paragraf pertama
mengemukakan alasan v
dilakukannya penelitian
c. Paragraf berikut menyatakan
hipotesis atau tujuan v
penelitian
d. Didukung oleh pustaka yang v
kuat & relevan
e. Kurang dari 1 halaman v
4 Metode a. Disebutkan design, tempat V
dan waktu penelitian
b. Disebutkan populasi sumber v
(populasi terjangkau)
c. Dijelaskan kriteria pemilihan v
subyek (inklusi & eksklusi)
d. Disebutkan cara pemilihan v
subjek (teknik sampling)
e. Disebutkan perkiraan besar v
sampel & alasannya
f. Perkiraan besar sampel -
dihitung dengan rumus yang
sesuai v
g. Observasi, pengukuran serta
intervensi dirinci sehingga
orang lain dapat v
mengulanginya
h. Ditulis rujukan bila teknik
pengukuran tidak dirinci -
i. Pengkuran dilakukan secara
tersamar v
j. Definisi iistilah & variable
penting dikemukakan v
k. Ethical clearance diperoleh v
l. Disebutkan rencana analisis,
batas kemaknaan & power v
penelitian
5 Hasil a. Disertakan tabel karakteristik V
subjek penelitian
b. Karakteristik subjek yang v
penting (data awal)
dibandingkan kesetaraannya
c. Dilakukan uji v
hipotesis(statistik) untuk
kesetaraannya
d. Disebutkan jumlah subjek v
yang diteliti
e. Dijelaskan subyek yang v
dropout dengan alasannya
f. Ketepatan numerik v
dinyatakan dengan benar
g. Penulisan tabel dilakukan v
dengan tepat
h. Semua hasil di dalam tabel v
disebutkan dalam naskah
i. Semua outcome yang v
penting disebutkan dalam
hasil
j. Subyek yang drop out
diikutkan dalam analisis v
k. Analisis dilakukan dengan uji v
statistik yang sesuai
l. Ditulis hasil ujistatistik, v
derajat kebebasan (degree
of freedom), dan nilai p
m. Disertakan interval
kepercayaan v
n. Dalam hasil disertakan v
komentar & pendapat
6 Diskusi a. Semua hal yang relevan v
dibahas
b. Tidak sering diulang hal v
yang dikemukakan pada
hasil
c. Dibahas keterbatasan
penelitian, dan dampaknya v
terhadap hasil
d. Disebutkan penyimpangan
protokol, dan dampaknya v
terhadap hasil
e. Diskusi dihubungkan dengan
pertanyaan penelitian v
f. Dibahas hubungan hasil
dengan teori/hasil penelitian v
terdahulu
g. Dibahas hubungan hasil
dengan praktek klinis v
h. Efek samping dikemukakan
dan dibahas v
i. Disebutkan hasil tambahan v
selama diobservasi
j. Disertakan simpulan utama v
penelitian
k. Simpulan didasarkan pada v
data penelitian
l. Disebutkan generalisasi hasil v
penelitian
m. Disertakan saran penelitian v
selanjutnya
B. TELAAH KRITIS KHUSUS
1. PENILAIAN VALIDITAS PENELITIAN HUBUNGAN KAUSAL /
KOMPARATIF/KESERASIAN
1. Apakah awal penelitian didefinisikan dengan jelas? ( pertanyaan penelitian /
tujuan penelitian )
Ya, dijelaskan bahwa tujuan penelitian untuk menilai hubungan antara
defisiensi zinc serum, zat besi, dan vitamin D dan community-acquired
pneumonia. Peneliti juga menargetkan untuk mengidentifikasi defisiensi nutrisi
yang paling terkait dengan pembentukan dan perkembangan infeksi.
2. Apakah menyatakan desain penelitian dengan jelas ?
Ya, penelitian ini menggunakan case-control dan melibatkan 67 orang, 31
dengan community-acquired pneumonia dan 36 yang sehat sebagai
kelompok kontrol, yang dirawat di klinik rawat jalan dan ruang gawat darurat
Rumah Sakit Anak, dari Januari 2019 hingga Juni 2019.
3. Apakah pembanding dinyatakan dengan jelas?
Ya, pada penelitian terdapat dua kelompok, yaitu kelompok pasien yang
didiagnosis dengan community-acquired penumoia dan kelompok kontrol
yang sehat pada rentang usia yang sama.
4. Apakah faktor kausal dikemukakan ?
Ya, pada penelitian dijelaskan bahwa Vitamin D memiliki banyak fungsi
penting tidak hanya untuk kalsium dan homeostasis tulang tetapi juga untuk
kekebalan dan respon antimikroba. Untuk imunitas bawaan, makrofag
mengenali pola molekuler terkait patogen seperti lipopolisakarida dan flagelin
oleh toll-like receptors (TLR). Besi adalah elemen penting untuk integritas
sistem kekebalan tubuh. Hal ini penting untuk proliferasi dan diferensiasi sel
imun dan produksi enzim melawan patogen. Kekurangannya telah dikaitkan
dengan banyak infeksi termasuk CAP. Zinc merupakan nutrisi penting untuk
sistem kekebalan tubuh yang normal. Kekurangan zinc dikaitkan dengan
peningkatan risiko infeksi, terutama pneumonia dan diare.

5. Apakah kelompok-kelompok yang dibandingkan sebanding pada tahap awal


atau karakteristik kelompok yang dibandingkan ?
Ya, pada penelitian ini kelompok-kelompok yang diteliti dibandingkan dan
setara pada tahap awal yaitu rentang usia 2 bulan - 5 tahun pada kedua
kelompok.
6. Uraikan unsur PICO
Patient : Pasien yang didiagnosis dengan community-acquired
pneumonia berdasarkan kriteria British Thoracic Society (BTS).
Intervention : Indikator tentang profil darah (darah rutin), C-reactive protein,
kalsium, fosfat dan ALP, HPLC, Zinc serum, Besi serum,TIBC,
dan sturasi transferin.
Comparison : Membandingkan kadar vitamin D, zinc dan besi antara
kelompok pasien dengan community acquired pneumonia dan
kelompok kontrol yang sehat.
Outcome : - Primer : mengetahui perbedaan kadar vitamin D, zinc dan
besi antara kelompok pasien dengan community acquired
pneumonia dan kelompok kontrol yang sehat
- Sekunder : mengetahui hubungan kadar vitamn D, zinc dan
besi pada penyakit community acquired pneumonia..

2. PENILAIAN PENTINGNYA HASIL PENELITIAN HUBUNGAN KAUSAL /


KOMPARATIF / KESERASIAN
1. Apakah outcome / hasil dipaparkan secara jelas (hasil uji statistik dengan hasil
nilai p)?
Ya, hasil dipaparkan dengan jelas menggunakan nilai p.
Pada tabel 3 dipaparkan Kadar besi serum dan saturasi transferin
menunjukkan perbedaan yang tidak signifikan antara kelompok pneumonia
dan kelompok kontrol. Namun, TIBC secara signifikan lebih rendah pada
kelompok pasien dibandingkan kelompok kontrol (nilai P = 0,04). Semua
subjek dalam penelitian ini memiliki kadar zat besi serum yang memadai

Table 3 Serum iron, TIBC, transferrin saturation, and adequacy of iron level and TIBC compared to normal levels
Patient group Control group Independent t test
No. = 31 No. = 36 t P value
S. iron (μg/dL) Mean ± SD 127.54 ± 31.68 138.17 ± 40.39 −1.185 0.240
Iron level Adequate 31 (100.0%) 36 (100.0%) NA NA
Inadequate 0 (0.0%) 0 (0.0%)
TIBC (μg/dL) Mean ± SD 580.05 ± 126.68 519.69 ± 109.43 2.093 0.040
TIBC Adequate 4 (12.9 %) 8 (22.2%) 0.984 0.321
Inadequate 27 (87.1%) 28 (77.8%)
Transferrin saturation Mean ± SD 0.26 ± 0.10 0.24 ± 0.08 0.643 0.522

Pada tabel 4 dan 5 dipaparkan Vitamin D dan seng serum secara signifikan
lebih rendah pada kelompok pasien dibandingkan kelompok kontrol (nilai p
<0,001 dan 0,03)
2. Seberapa besarkah ketepatan estimasi outcome yang didapat dengan nilai
OR, RR, PR dengan nilai 95% Cl (interval kepercayaan) ?
Pada penelitian ini tidak memaparkan nilai OR, RR dan PR.
Pada penelitian ini analisis kekuatan dilakukan sebelum perekrutan pasien
untuk memvalidasi bahwa jumlah sampel cukup untuk mendukung signifikansi
statistik dari hasil studi dengan interval kepercayaan 95% dan margin
kesalahan 5%.

3. PENILAIAN KEMAMPUTERAPAN HASIL PENELITIAN HUBUNGAN KAUSAL /


KOMPARATIF / KESERASIAN
1. Apakah karakteristik pasien kita mirip dengan subjek yang diteliti?
Ya, karakteristik pasien di RSUP Wahidin Sudirohusodo mirip dengan subjek
penelitian yaitu pasien dengan diagnosis penyakit Community-Acquired
Pneumonia.
2. Apakah bukti ini akan mempunyai pengaruh yang penting secara klinis
terhadap kesembuhan pasien kita tentang apa yang telah ditawarkan /
diberikan kepada pasien kita?
Ya, penelitian ini memberikan bukti kepada kita bahwa hubungan kadar
vitamin D dan zinc mempengaruhi bagaimana seorang anak terkena
Community-Acquired Pneumonia.
3. Apakah simpulan tentang hasil studi tersebut berguna bagi pasien dalam
tatalaksana secara keseluruhan?
Ya, kesimpulan pada penelitian menyatakan bahwa terdapat perbedaan
antara kadar vitamin D dan zinc antara kelompok yang terkena Community-
Acquired Pneumonia dibandingkan kelompok kontrol yang menunjukkan
indikasi kaitan pada pasien dengan Community-Acquired Pneumonia memiliki
kadar vitamin D dan zinc yang lebih rendah (bermakna secara statistik)
dibandingkan dengan kelompok kontrol.

Anda mungkin juga menyukai