Pre-Amp Mic Condenser - Edukasi Elektronika - Electronics Engineering Solution and Education
Pre-Amp Mic Condenser - Edukasi Elektronika - Electronics Engineering Solution and Education
BERANDA PROFIL | PRODUCT | EDUCATION | ROBOTIKA | JASA CETAK PCB | ARDUINO TUTORIAL | JASA CUSTOM PROYEK
BREAKING
Home Analog Audio Produk Schematic Pre-Amp Mic Condenser SOCIAL MEDIA
Pre-Amp (Pre-Amplifier) adalah sebuah alat/perangkat yang biasanya terdapat pada bagian paling awal dalam
pengolahan sinyal audio. Pre-Amp bertugas mengambil sinyal audio yang sangat lemah dari input audio elektronik
seperti head magnetik, mic dynamic, mic condenser, dan lain-lain untuk dikuatkan level sinyalnya agar cukup untuk
10K 1K
diberikan pada pengolahan tahap selanjutnya yaitu tone control. Subscribes Followers
Meskipun secara harfiah diartikan dengan memperbesar dan menguatkan sinyal input. Tetapi yang sebenarnya terjadi
adalah, sinyal input di-replika (copied) dan kemudian di reka kembali (re-produced) menjadi sinyal yang lebih besar dan
lebih kuat. Dari sinilah muncul istilah fidelitas (fidelity) yang berarti seberapa mirip bentuk sinyal keluaran hasil replika SUBSCRIBE US
terhadap sinyal masukan. Ada kalanya sinyal input dalam prosesnya kemudian terdistorsi karena berbagai sebab,
sehingga bentuk sinyal keluarannya menjadi cacat. Sistem penguat dikatakan memiliki fidelitas yang tinggi (high
fidelity), jika sistem tersebut mampu menghasilkan sinyal keluaran yang bentuknya persis sama dengan sinyal input.
Unboxing Arduino UNO
Hanya level tegangan atau amplitudo saja yang telah diperbesar dan dikuatkan. Dengan alasan ini, maka Pre-Amp yang
bagus adalah yang bekerja pada penguat Kelas A. Hal ini dikarenakan karakteristik penguat kelas A memang memiliki
fidelitas yang tinggi.
Berikut ini adalah salah satu contoh Pre-Amp yang bekerja pada penguat Kelas A:
Setiap pre-amp yang dibuat selalu disesuaikan dengan
keperluan masukan (input) dan keperluan keluarannya
(output), karena itu setiap pre-amp mempunyai
karakteristik tertentu yang mencakup impedansi
masukan (Z in, dinyatakan dalam Ohm), impedansi
keluaran (Z out, dinyatakan dalam Ohm), faktor
penguatan, cacat keluaran (distortion) dan lain-lain.
Biasanya sebuah pre-amp disetting mempunyai
impedansi masukan yang tinggi dan impedansi keluaran
yang rendah. Semakin tinggi impedansi masukannya,
semakin peka inputnya. Semakin rendah impedansi
keluarannya, semakin fleksibel ia terhadap impedansi input tahap selanjutnya. Disini menggunakan Mic Condenser
dengan impedansi 1 K Ohm. Jadi Mic ini sangat sensitif terhadap suara manusia.
Schematic
NO COMMENTS:
POST A COMMENT
Workshop Electronics
1,235 followers
Follow Page
EDUKASI ELEKTRONIKA
POPULAR RECENT C
POSTS
Kapasitor Elektrolit
Pengertian, Fungsi d
Kerjanya
Cara menghitung La
Pemakaian dan Pen
Untuk Inverter
Power Amplifier OC
Program Arduino da
Traffic Light 4 Way/
(Tutorial Lampu Lal
Berbasis Arduino)
Schematics Active S
PC or Laptop
ALL POST
AKTUATOR
INTERNET OF THINGS
JARINGAN SYARAF