Ginjal Isbd
Ginjal Isbd
Disusun Oleh:
Putri Amiliawati
2204109010008
Dosen Pengampu:
Dr. Saiful, S.Pd., M.Si.
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan rahmat dan
karunia-Nya saya dapat menyelesaikan makalah berjudul “ Manusia dan Peradaban“ dengan
baik dan benar serta tepat pada waktunya. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata
kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar di Universitas Syiah Kuala. Selain itu, saya juga
berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang “ Manusia dan
Peradaban “.
Saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Dr. Saiful, S.Pd., M.Si selaku Dosen
Pengampu mata kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Berkat tugas yang diberikan ini, dapat
menambah wawasan saya berkaitan dengan topik yang diberikan.
Saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih terdapat beberapa
kekurangan, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun
dari pembaca untuk penyempurnaan makalah ini
1.3 TUJUAN
1. Mampu memahami dan mendeskripsikan secara singkat Kawasan Ekosistem Leuser
(KEL) sebagai penyanggah kehidupan
2. Mampu memahami dan menjelaskan berbagai permasalahan yang ada di Kawasan
Ekosistem Leuser (KEL).
3. Mampu menjelaskan peran dan fungsi Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) bagi
manusia.
4. Mampu menjelaskan berbagai potensi yang ada di Kawasan Ekosistem Leuser (KEL),
baik Sumber Daya Alam maupun keanekaragaman hayati.
5. Mampu menjelaskan berbagai kendala yang dihadapi dalam upaya pelestarian
Kawasan Ekosistem Leuser (KEL).
6. Mampu memahami dan menjelaskan kearifan lokal masyarakat setempat dalam upaya
pelestarian Kawasan Ekosistem Leuser (KEL).
7. Mampu memahami dan menjelaskan peran masyarakat hukum adat dalam
pengelolaan dan perlindungan Kawasan Ekosistem Leuser (KEL).
BAB II
PEMBAHASAN
3.1 KESIMPULAN
Kawasan Ekosistem Leuser merupakan salah satu wilayah konservasi paling penting
di muka bumi. Terletak di dua provinsi paling utara Sumatera (Aceh dan Sumatera Utara),
dengan luas 2,6 juta hektar yang sangat kaya akan keanekaragaman hayati.
Kawasan Strategis Nasional merupakan kawasan yang secara nasional ditetapkan
mempunyai nilai strategis yang penataan ruangnya diprioritaskan berdasarkan kepentingan
pertahanan keamanan, pertumbuhan ekonomi, sosial budaya, dan fungsi dan daya dukung
lingkungan.
Hingga saat ini terpantau Kawasan Ekosistem Leuser mengalami kerusakan perlahan-
lahan. kerusakan diakibatkan oleh adanya tiga masalah besar, yaitu pembalakan liar,
perambatan untuk kebun, hingga pertambangan yang belum terselesaikan (Junaidi Hanafiah,
2019).
Potensi sumber daya alam dan keanekaragaman hayati beserta ekosistemnya perlu
dikembangkan dan dimanfaatkan bagi sebesar-besar kesejahteraan rakyat melalui upaya
konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya sehingga tercapai keseimbangan
antara perlindungan, pengawetan, dan pemanfaatan secara lestari.
Taman Nasional Gunung Leuser salah satu kawasan pelestarian alam di Indonesia
seluas 1.094.692 hektar yang secara administrasi pemerintahan terletak di Provinsi Aceh dan
Sumatera Utara. Pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.
Dalam menghadapi masalah lingkungan hidup dibutuhkan komunitas lingkungan
hidup yang mampu mempertahankan kehidupan, memuaskan kebutuhan dalam eksploitasi
sumber daya alam dengan memperhatikan keseimbangan antara aspek ekonomi, lingkungan
dan kearifan lokal.
Kearifan lokal merupakan bagian dari budaya suatu masyarakat yang tidak dapat
dipisahkan dari bahasa masyarakat itu sendiri. Kearifan lokal (local wisdom) biasanya
diwariskan secara turun-temurun dari satu generasi ke generasi melalui cerita dari mulut ke
mulut.
Masyarakat hukum adat merupakan sekumpulan orang yang tetap hidup dalam
keteraturan dan di dalamnya terdapat sistem kekuasaan dan terjadi secara mandiri, serta
mempunyai kekayaan yang berwujud atau tidak berwujud.
3.2 SARAN
Meskipun kami menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini, akan
tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu kami perbaiki. Hal ini
dikarenakan masih minimnya pengetahuan kami tentang materi ini. Oleh karena itu kritik dan
saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan sebagai bahan evaluasi untuk
kedepannya. Sehingga bisa terus menghasilkan makalah yang bermanfaat bagi banyak orang.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Kamaruzzaman Bustamam. 2009. A Study of Panglima Laot.
Banda Aceh: FAO.
Adrianto, Lucky dkk. 2009. Adopsi Pengetahuan Lokal Dalam Pengelolaan
Perikanan Di Indonesia? Paper Workshop on Customary Knowledge
And Fisheries Management Systems in Southeast Asia. Mataram,
Indonesia, 2-4 Agustus 2009.
Keraf, A. Sonny. 2005. Etika Lingkunga. Jakarta: Penerbit Kompas.
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 1998 tentang
Pengelolaan Kawasan Ekosistem Leuser.
Kusumansumatri, Pandji Yudistira. t.t. , Sejarah 5 Taman Nasional Pertama,
Jakarta: Direktorat Jenderal KSDAE.
Lampiran Keputusan Menteri Kehutanan No.190/Kpts-II/2001 tentang
Pola Umum dan Standart serta Kriteria Rehabilitas Hutan dan Lahan.
Mariane, Irene. 2014. Kearifan Lokal Pengelolaan Hutan Adat. Jakarta:
RajaGrafindo Persada.