IMPLEMENTASI
4.1. Pelaksanaan
Desiminasi awal yang dilakukan pada tanggal 12 Februari 2024, didapatkan beberapa
permasalahan yang ada di ruang Paru (Al-Fath) dan disepakati untuk diselesaikan
diantaranya adalah belum optimalnya sosialisasi visi misi ruangan Paru (Al-Fath),
belum optimalnya sosialisasi Struktur Organisasi di ruangan Paru (Al-Fath), dan
belum adanya SOP PLB (purse lips breathing) di Paru (Al-Fath).
Dimulai dari pelaksanaan Role Play pada tanggal 16 Februari 2024 oleh mahasiswa
Ners Universitas Muhammadiyah Banjarmasin yang berjumlah 8 (Delapan) orang
dan terbagi menjadi 2 (dua) tim. Dalam satu tim terdiri dari 3 (tiga) shift pagi, siang
dan malam. Role Play ini dilakukan sejak tanggal 16 Februari s.d 29 Februari 2024
dengan jumlah kamar kelolaan secara keseluruhan 1 kamar yang terdiri dari 5 tempat
tidur pasien. Adapun hasil dari Role Play di ruang Paru (Al-Fath) RSUD Brigjend H.
Hasan Basery Kandangan adalah sebagai berikut :
4.1.1 Material (Sarana dan Prasarana) Membuat Struktur Organisasi
Ruangan Paru (Al-Fath) Yang Terbaru
179
18
Gambar 4.1 Struktur organisasi ruang Paru (Al-Fath) RSUD Brigjend H. Hasan
Basry Kandangan
18
Gambar 4.2 Visi dan Misi ruang Paru (Al-Fath) RSUD Brigjend H. Hasan Basry
Kandangan
18
4.1.2 Method membuat draf SOP Pursed Lip Breathing (PLB) di ruang Paru
(Al-Fath)
Standar inidkator mutu di RSUD Brigjend H. Hasan Basery Kandangan
khususnya di ruang Paru (Al Fath) menggunakan standar indikator mutu
ruangan dengan barcode kepuasan pasien. Untuk menilai tingkat kepuasan
pasien terhadap pelayanan dilakukan oleh tenaga kesehatan selama 1 bulan
sekali. Selama 1 tahun terakhir yaitu pada tahun 2023 presentase dari
kuesioner 14 indikator mutu tersebut yaitu dengan nilai rata-rata 89,4% tingkat
pencapaiannya.
4.2.1 Pelaksanaan
Dilakukan role play terhadap pelaksanaan penerapan MAKP dari tanggal 16-
29 Februari 2024 di Ruang Paru (Al-Fath) kamar non TB laki-laki, terdiri dari
5 bed. Pembagian tugas dilakukan untuk penetapan sebagai kepala ruangan 1
orang, ketua TIM 1 dan Ketua TIM 2 masing-masing 1 orang, perawat
pelaksana 1-2 orang untuk setiap pergantian shift (pagi, siang, malam).
4.3.2 Pelaksanaan
Pelaksanaan role play timbang terima dilaksanakan mulai pada tanggal 16-29
Februari 2024. Timbang terima dilaksanakan setiap pergantian shift, dilakukan
secara lisan atau tertulis. Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa stase manajemen
dan perawat ruangan Al-Fath (ruang paru) RSUD Brigjend H. Hasan Basry
Kandangan. Dalam kegiatan timbang terima, perawat asosiate yang bertugas
pada shift malam melakukan timbang terima (operan) kepada ketua tim yang
bertugas pada shift pagi, begitu juga dari perawat yang dinas shift pagi ke shift
sore dan dari shift sore ke shift malam. Materi timbang terima meliputi
menggunakan SBAR (Situation Background Assessment Recomendation).
Timbang teori diawali dengan penyampaian informasi perkembangan klien di
nurse station oleh perawat yang dinas, setelah itu dilanjutkan berdoa bersama
sebelum memulai kegiatan dan dilanjutkan dengan memvalidasi data yang
telah disampaikan langsung ke kamar klien. Setelah memvalidasi data ketua
tim (perawat primer) mengadakan pre conference kepada masing-masing
perawat pelaksana dan mendelegasikan rencana tindakan pada klien kelolaan
kepada perawat primer.
Proses
1) Proses timbang terima pagi dimulai di nurse station dipimpin oleh kepala
ruangan stage manajemen dan dilaksanakan oleh seluruh perawat yang
telah bertugas dinas manapun perawat yang akan menggantikan
shift.Proses timbang terima pagi ke siang dimulai di nurse station
dipimpin oleh kepala ruangan, kemudian di laporkan oleh ketua tim
masing – masing yang bertugas pada shift pagi dan diikuti oleh semua
perawat asosiete yang telah bertugas pada shift sebelumnya maupun yang
akan menggantikan shift.
2) Isi timbang terima mencakup jumlah klien, diagnosis keperawatan,
intervensi yang telah dilakukan maupun yang belum dilakukan, rencana
tindakan dan tindakan kolaboratif pada hari tersebut.
3) Setelah timbangan terima di nurse station dilanjutkan dengan berkunjung
ke masing-masing bed klien untuk menvalidasi data.
18
TIM II, sedangkan pergantian shift dari sore ke malam dipimpin oleh
4.3.2 Pelaksanaan
Menurut teori kegiatan ronde keperawatan diawali dengan pembukaan oleh
kepala ruangan (yang diperankan oleh mahasiswa) dengan memperkenalkan
tim ronde, menjelaskan identitas dan masalah klien serta tujuan dilaksanakan
ronde keperawatan. Selanjutnya dilakukan penjelasan tentang klien oleh ketua
18
tim yang difokuskan pada masalah dan rencana tindakan yang akan
dilaksanakan dan atau telah dilaksanakan serta memilih prioritas yang perlu
didiskusikan. Kegiatan ronde keperawatan dilanjutkan ke kamar klien untuk
dilakukan validasi data dengan mencocokkan dan menjelaskan kembali data
yang telah disampaikan ketua tim. Selain itu melakukan diskusi antar anggota
tim dan klien/keluarga tentang masalah yang muncul pada klien. Kegiatan
berlanjut kembali ke nurse station untuk dilakukan evaluasi dan rekomendasi
intervensi keperawatan. Kegiatan ronde keperawatan dihadiri oleh pejabat RS
yaitu Kabid Keperawatan, Sub Koordinator Keperawatan Rawat Jalan dan
Keperawatan Intensif, Sub Koordinator Keperawatan Rawat Inap, Kepala
Ruangan, Ketua tim ruangan, petugas gizi dan dokter penanggung jawab
pasien. Kegiatan ronde keperawatan dibuka oleh mahasiswa yang berperan
sebagai kepala ruangan. Pelaksanaan ronde keperawatan dilakukan pada hari
senin, 27 Februari 2024, sebelumnya dilakukan pengkajian pada klien yang
memenuhi kriteria yang ditentukan. Pengkajian dari tanggal 24 Februari 2024
dengan diagnosa medis pasien yaitu Pneumothorax.
Pengorganisasian
Kepala ruangan : Yuli Rahman, S. Kep
Ketua Tim I (PP) : Tina Iliyanti, S.kep
Ketua Tim II (PP) : Zakaria Surya, S. Kep
Perawat Pelaksana : Suci Lestari, S. Kep
Wisnawati, S. Kep
Irawan Indera Wiranata, S.Kep
Yedi Yusuf Kasfi Rahman, S. Kep
Dokumentasi : Irawan Indera Wiranata, S.Kep
Fasilitator : Tina Iliyanti, S. Kep
Pembimbing akademik : Yustan Azidin, Ns., M.Kep
Pembimbing Klinik : Saidatunnisa, S.Kep.,Ns
Proses :
1) Pelaksanan ronde keperawatan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan
yaitu pukul 14.00 - 16.00 WITA
2) Peserta yang berhadir di ronde keperawatan sudah sesuai yang diharapkan.
3) Peserta yang berhadir kepada ruangan Paru (Al-Fath), pembimbing klinik
(C1), pembimbing akademik (CT). dokter, ahli gizi, petugas farmasi,
pembimbing akademik (CT). Kabid Keperawatan, sub koordinator
layanan rawat inap dan sub koordinator layanan rawat jalan
4) Hasil pengkajian dan penyampaian masalah keperawatan yang belum
teratasi telah dijabarkan telebih dahulu oleh perawat primer (Ketu Tim)
mahasiswa profesi ners stase manajemen. Dilanjutkan dengan masukan
dan saran dari konselor: kepala ruang Paru (Al-Fath), pembimbing klinik
(C1), dokter, ahli gizi, dan pembimbing akademik (CT). Kabid
Keperarwatan, sub koordinator layanan rawat inap dan sub koordinator
layanan rawat jalan
5) Validasi dilakukan ke bed klien, peserta yang berhadir pada saat validasi
kekurangan klien mengikuti : kepala ruangan Paru (Al-Fath), pembimbing
klinik (C1), dokter, dan pembimbing akademik (CT).
6) Setelah validasi data, kegiatan dilanjutkan dengan melakukan diskusi.
7) Ronde keperawatan dipimpin oleh kepala ruangan mahasiswa stase
manajemen profesi Ners B Universitas Muhammadiyah Banjarmasin.
8) Semua konselor yang berhadir aktif memberikan saran, dimana saran
tersebut kemudian disampaikan kepada keluarga klien.
19
Hasil :
1) Konselor aktif menjawab pertanyaan dan memberikan informasi terkait
masalah yang dihadapi klien.
2) Keluarga pasien bersedia menjadi pilihan dalam kegiatan ronde
keperawatan.
3) Solusi dari permasalahan klien telah didapatkan, yaitu :
4) Pemberian makanan ke pasien melalui NGT karena pasien mengalami
sulit menelan dan kondisi sudah sangat lemah
6) Keluarga klien telah mendapat penjelasan yang kedua kalinya tentang tujuan
pemasangan NGT untuk perbaikan kondisi pasien, namun keluaga tetap menolak
dan keluarga pasien menanda tangani form penolakan tindakan.
4.4 Supervisi
4.4.1 Persiapan
Sebelum kegiatan supervisi dilaksanakan, terlebih dahulu dilakukan persiapan
seperti berikut ini:
a. Menentukan penanggung jawab dalam supervisi
b. Menentukan klien yang akan dijadikan subyek dalam proses kegiatan
supervisi
c. Menyusun proposal supervisi
d. Melakukan konsultasi dengan preseptor sekaligus penentuan waktu
pelaksanaan
e. Menentukan tindakan yang akan disupervisi
4.4.2 Pelaksanaan
Pada pelaksanaan supervisi awal mulanya dilakukan diruangan kepala ruangan
dimana supervisor menyampaikan alur kegiatan yang disampaikan kepada
kepala ruangan dan didengarkan oleh perawat primer dan perawat asosiate.
Setelah itu, supervisor meminta perawat primer untuk membacakan atau
menguraikan isi daripada SOP PLB dimana SOP itu akan dilaksanakan oleh
perawat asosiate setelah itu kegiatan dilakukan dinurse station dimana perawat
asosiate menyiapkan alat-alat yang akan digunakan saat Teknik pursed
breathing. Kemudian dilanjutkan diruangan pasien, dimana supervisor
mensupervisi perawat asosiate yang sedang melakukan Tindakan perawatan
luka. Setelah selesai supervisor melakukan evaluasi dan pendokumentasian.
19
4.5.2 Pelaksanaan
a. Pasien datang diruangan diterima oleh kepala ruangan /katim / perawat
yang didelegasi
b. Perawat mengenalkan diri kepada klien dan keluarganya
c. Perawat menunjukkan kamar atau tempat tidur klien dan mengantar
ketempat yang telah ditetapkan
d. Perawat bersama karyawan lain memindahkan pasien ketempat tidur
( apabila pasien datang dengan brankar atau kursi roda) dan berikan posisi
yang nyaman.
e. Perawat melakukan pengkajian terhadap pasien sesuai dengan format
f. Perkenalkan pagsien baru dengan pasien yang sekamar
g. Setelah pasien tenang dan situasi sudah memungkinkan perawat
memberikan informasi kepada klien dan keluarga tentang orientasi
ruangan, perawatan( termasuk erawat yang bertanggung jawab dan
sentralisasi obat), medis (dokter yang bertanggung jawab dan jadwal
visite), dan tata tertib ruangan
h. Perawat menanyakan kembali tentang kejelasan informasi yang telah
disampaikan
i. Apabila pasien atau keluarga sudah jelas, maka diminta untuk
menandatangani informed consent
19
4.6.2 Pelaksanaan
Pelaksanaan disharge planning dilakukan di nurse station dengan memanggil
keluarga pasien atau orang terdekat pasien. Selanjutnya perawat pelaksana
secara bertahap menjelaskan tentang pemberian perawatan lanjutan dirumah,
penataan lingkungan yang tepat, serta pelayanan yang dapat mendukung
kesehatan pasien.
4.7 PSBH :
4.7.1 Prinsip PSBH ialah :
a. Inovasi (ide baru yang kreatif)
19
b. Pelaksanaan Kegiatan
Pembuatan draf SOPPLB (Purse lips breating) . Selanjutnya, diserahkan
ke ruang Paru (Al- Fath) RSUD Brigjend H. Hasan Basery Kandangan.
c. Evaluasi
1) Dievaluasi melalui tingkat kepatuhan perawat terhadap SOP
PLB (Purse lips breating)
2) Terpasangnya papan struktur organisasi dan papan visi misi ruang
rawat inap Paru
4.8 M1 – M5
4.8.1 Tenaga dan Pasien (MAN-M1)
Pengorganisasian kegiatan praktik mahasiswa Program Profesi Ners
Universitas Muhammadiyah Banjarmasin kelompok 2B Manajemen
Keperawatan dilakukan pada tanggal 12 Februari 2024 s.d 2 Maret 2024,
meliputi pembuatan jadwal rencana kegiatan dan peran harian sebagai Kepala
Ruangan, Ketua Tim dan Perawat Pelaksana, penentuan kamar kelolaan di
Ruang Paru (Al-Fath), persiapan berkas dan peralatan yang akan digunakan di
Nurse Station. Pembuatan Struktur Organisasi Untuk efektifitas pelaksanaan
Sistem pemberian Pelayanan Perawatan Profesional dalam menentukan
kebijakan-kebijakan internal yang sifatnya umum, kelompok menyusun
struktur organisasi sebagai berikut :
Ketua : Yuli Rahman, S.Kep
Sekretaris : Suci Lestari, S.Kep
Bendahara : Ronna Abdiyati, S.Kep
Seksi Perlengkapan : Irawan Indera Wiranata, S.Kep
Seksi Humas : Zakaria Surya S.Kep
Seksi Askep : Yeddi Yusuf Kasfi Rahman, S.Kep
Seksi dokumentasi : Wisnawati, S.Kep
Tina Iliyanti, S.Kep
19
Sekertaris
1. Bertanggung jawab terhadap semua kegiatan administrasi
organisasi (surat menyurat, dokumentasi kegiatan organisasi,
lain-lain)
2. Merencanakan dan menyiapkan acara rapat pengurus.
3. Bertanggung jawab pada semua bentuk pelaporan.
4. Membuat surat untuk kepentingan keluar.
5. Membuka rapat, mendokumentasi hasil rapat dan menutup rapat.
6. Membuat laporan kegiatan organisasi.
7. Memantau keadaan ruangan dan memeriksa buku bantu
keuangan.
19
Bendahara
1. Membukukan dan menyiapkan uang organisasi secara
keseluruhan.
2. Bertanggung jawab terhadap pembukuan anggaran belanja
organisasi dan mempertanggung jawabkannya kepada ketua.
3. Melaporkan keadaan keuangan organisasi secara berkala.
4. Mengeluarkan keuangan yang telah mendapat persetujuan dari
ketua
5. Membuat laporan keuangan.
Seksi Perlengkapan
1. Bertanggung jawab terhadap pengadaan kelengkapan berkas-
berkas kegiatan.
2. Membantu kelancaran kegiatan.
3. Melakukan koordinasi dengan seksi yang lain.
Seksi Dokumentasi
2. Bertanggung jawab terhadap pencatatan dan pengumpuan data
yang ada.
3. Mendokumentasikan setiap kegiatan yang dilakukan.
4. Melakukan koordinasi dengan anggota yang lain.
Seksi Humas
1. Bertanggung jawab terhadap kelancaran surat-menyurat.
2. Bertanggung jawab terhadap kelancaran diskusi, seminar,
maupun desiminasi.
3. Melaporkan sosialisasi seluruh program yang telah ditetapkan
kepada anggota.
4. Meyebarluaskan seluruh informasi yang berkaitan dengan
kegiatan pelayanan keperawatan.
5. Membantu semua kegiatan yang berhubungan dengan orang lain.
Seksi ASKEP
1. Bertanggung jawab terhadap Asuhan Keperawatan yang
direncakan.
2. Mengimplementasikan Asuhan Keperawatan yang telah dibuat.
19
orang Ketua Tim, dan 5 orang Perawat Asociate (Pagi, Siang dan
Malam). Dalam pelaksanaannya selama 2 minggu kegiatan tidak
ada hambatan pada proses ketenagaan. Mahasiswa mendapatkan
dukungan berupa kemauan dari pihak manajemen ruangan untuk
memberikan kesempatan mengelola 1 kamar kelas 3A dan 3D di
Ruang Al Fath (Ruang Paru) RSUD Brigjend.H.Hasan Basry
Kandangan.
d. Perhitungan Ketenagaan
Perhitungan kebutuhan tenaga perawat/ shift di Ruang Al Fath
sebagai berikut :
1) Jumlah kebutuhan tenaga perawat berdasarkan perhitungan
bulan Januari 2024 (sebelum role play) menurut Metode PPNI
TP = 6 x 52 x 7 (17x67,91) x 125 %
41 x 40
= 16,4 perawat
Total Care -
Patrial Care 7 0,27 x 7 0,15 x 7 0,10 x 7
1,89 1,05 = 0,7
b. Barang
Barang -barang yang besar dananya dari APBN pengajuan pendanaan
menggunakan telahan/proposal. Sedangkan barang-barang yang kecil itu
menggunakan formulir yang diserahkan ke depo farmasi.
d. Kepuasan pasien
Tabel 4.9 Kepuasan pasien sebelum role play mahasiswa
No Pertanyaan Jawaban
Ya Tidak
1 Apakah perawat selalu memperkenalkan diri 12 3
(80%) (20%)
2 Apakah perawat melarang anda/pengunjung merokok di 11 4
ruangan (73%) (27%)
3 Apakah perawat selalu menanyakan bagaimana nafsu 10 5
makan anda (67%) (33%)
4 Apakah perawat pernah menanyakan pantangan dalam 10 5
hal makanan kepada anda (67%) (33%)
5 Apakah perawat menanyakan atau memperhatikan 5 10
berapa jumlah makanan dan makanan yang anda (33%) (67%)
habiskan
6 Apabila anda/keluarga anda tidak mampu makan sendiri 3 12
apakah perawat membantu menyuapi (20%) (80%)
7 Pada saat anda/keluarga anda dipasang infuse, apakah 14 1
perawat selalu memeriksa cairan infuse/tetesannya dan (93%) (7%)
area sekitar pemasangan jarum infuse
Total 279 x 2 96 x 1
= 558 = 96
Persentase 85,3% 14,7%
Berdasarkan hasil evaluasi melalui kuesioner yang telah dilakukan pada tanggal
13 Februari 2024 dari 15 responden didapatkan kesimpulan bahwa pasien merasa
puas sebanyak 13 orang (85.3 %), dan pasien kurang puas sebanyak 2 orang
(14.7%). Pasien merasa puas pada item pertanyaan 1,2,3,4,7,8,9,10,11,
14,15,16,16,18,18,20,21, 22,23 dan 24.
No Pertanyaan Jawaban
Ya Tidak
1 Apakah perawat selalu memperkenalkan diri 7 6
(54%) (46%)
2 Apakah perawat melarang anda/pengunjung merokok di 13 0
ruangan (100%)
3 Apakah perawat selalu menanyakan bagaimana nafsu makan 13 0
anda (100%)
4 Apakah perawat pernah menanyakan pantangan dalam hal 9 4
makanan kepada anda (69%) (31%)
5 Apakah perawat menanyakan atau memperhatikan berapa 5 8
jumlah makanan dan makanan yang anda habiskan (38%) (62%)
6 Apabila anda/keluarga anda tidak mampu makan sendiri 5 8
apakah perawat membantu menyuapi (38%) (62%)
7 Pada saat anda/keluarga anda dipasang infuse, apakah 13 0
perawat selalu memeriksa cairan infuse/tetesannya dan area (100%)
sekitar pemasangan jarum infuse
8 Apabila anda/keluarga anda mengalami kesulitan buang air 13 0
besar apakah perawat menganjurkan makan buah-buahan, (100%)
sayuran, minum yang cukup dan banyak bergerak
9 Pada saat perawat membantu ada/keluaga anda buang air 8 5
besar/buang air kecil, apakah perawat memasang (62%) (38%)
sampiran/selimut, menutup pintu/jendela. Mempersilahkan
pengunjung keluar ruangan
10 Apakah ruangan tidur anda/keluarga anda selalu dijaga 13 0
kebersihannya dengan disapu/dipel setiap hari (100%)
11 Apakah lantai kamar mandi/wc selalu bersih, tidak licin, 13 0
tidak berbau dan cukup terang (100%)
12 Selama anda/keluarga anda belum mampu mandi dalam 3 10
keadaan istirahat total apakah dimandikan oleh perawat (23%) (77%)
13 Apakah anda/keluarga anda dibantu oleh perawat jika tidak 5 8
mampu memgosok gigi, membersihkan mulut atau (38%) (62%)
mengganti pakaian atau menyisir rambut
14 Apakah alat tenun seperti seprei, selimut diganti setiap kotor 10 3
(80%) (20%)
15 Apakah perawat memberikan penjelasan akibat dari kurang 13 0
bergerak, atau berbaring terlalu lama (100%)
16 Pada saat anda/keluarga anda masuk rumah Sakit, apakah 12 1
perawat memberikan penjelasan tetang fasilitas yang tersedia (92%) (8%)
dan cara penggunaanya. Peraturan/tat tertib yang berlaku di
Rumah Sakit
17 Selama anda/keluarga anda dalam perawatan apakah perawat 12 1
memanggil nama dengan benar (92%) (8%)
18 Selama anda/keluarga anda dalam perawatan apakah perawat 13 0
mengawasi keadaan anda secara teratur pada pagi sore (100%)
maupun malam hari
19 Selama anda/keluarga anda dalam perawatan apakah perawat 13 0
memberi bantuan bila diperlukan. (100%)
20 Apakah perawat bersikap sopan, ramah 13 0
(100%)
21
Dari tabel diatas, dapat dilihat dari aspek pengkajian asuhan keperawatan
yang dilakukan di ruang Paru (AL Fath) RSUD Brigjend. H. Hasan Basry
Kandangan, nilai persentase keseluruhan adalah 100%.
2) Diagnosa
Tabel 4.12 Aspek Diagnosa
Dari tabel diatas, dapat dilihat dari aspek diagnosa keperawatan yang
dilakukan di ruang bedah (Al Insyirah) RSUD Brigjend. H. Hasan Basry
Kandangan, nilai persentase keseluruhan adalah 100%.
3) Perencanaan
Tabel 4.13 Aspek Perencanaan
Dari tabel diatas, dapat dilihat dari aspek perencanaan asuhan keperawatan
yang dilakukan di ruang Paru (AL Fath) RSUD Brigjend. H. Hasan Basry
Kandangan, nilai persentase keseluruhan adalah 100%.
4) Tindakan
Tabel 4.14 Aspek Tindakan
Dari tabel diatas, dapat dilihat dari aspek tindakan asuhan keperawatan yang
dilakukan di ruang Paru (AL Fath) RSUD Brigjend. H. Hasan Basry
Kandangan, nilai persentase keseluruhan adalah 100%.
5) Evaluasi
Tabel 4.15 Aspek Evaluasi
No Aspek yang Dinilai Sebelum Sesudah
1 Evaluasi mengacu pada tujuan 0 0
2 Hasil evaluasi di catat 100% 100%
PERSENTASE 50% 50%
Dari tabel diatas, dapat dilihat dari aspek evaluasi asuhan keperawatan yang
dilakukan di ruang Paru (AL Fath) RSUD Brigjend. H. Hasan Basry Kandangan,
nilai persentase keseluruhan adalah 50%.
4.9.1.3 Metode(M3)
a. Penerapan MAKP
1) Hambatan
a) Mahasiswa manajemen belum tersosialisasi kegiatan
masing-masing peran dengan baik.
b) Mahasiswa manajemen belum sepenuhnya memahami
proses asuhan keperawatan dengan baik.
2) Dukungan
Pihak ruangan sudah menerapkan MPKP dengan metode
perawatan primer dengan baik dan sangat membantu
mahasiswa dalam menjadi contoh untuk melakukan
roleplay.
b. Timbang terima
1) Hambatan
Ada beberapa mahasiswa yang datang terlambat saat akan
dilakukan timbang terima
2) Dukungan
a. Pembimbing lahan membimbing dan memberikan
pengarahan dalam pelaksanaan role play timbang
terima dan juga memberi masukan-masukan demi
perbaikan pelaksanaan timbang terima.
b. Adanya kerja sama dan partisipasi perawat ruangan
dalam kegiatan timbang terima.
c. Melibatkan mahasiswa dalam mengkaji permasalahan
pasien dan menetapkan diagnosa keperawatan.
d. Proses pembuatan rencana asuhan berdasarkan konsep
NANDA, NOC, NIC
21
c. Ronde Keperawatan
1) Hambatan
Minimnya pengetahuan mahasiswa stase manajemen
tentang pelaksanaan ronde keperawatan sehingga kegiatan
yang dilakukan belum optimal dan kurang sesuai dengan
SOP.
2) Dukungan
a. Adanya kerjasama yang baik serta partisipasi dari pihak,
konselor gizi, ketua tim ruangan Paru (AL Fath), dan
kepala ruangan ruang Paru (AL Fath)).
b. Adanya kemauan dari mahasiswa stase manajemen
untuk bersama-sama membahas masalah yang belum
bisa teratasi demi kebaikan status kesehatan klien
tersebut.
c. Adanya kerja sama yang baik antara perawat dan
keluarga dalam proses berjalannya ronde keperawatan.
3) Rencana tindak lanjut
Pelaksanaan ronde keperawatan hendaknya dilakukan 3
bulan sekali yang bertujuan untuk menumbuhkan cara
berpikir yang kritis dan sistematis dan dapat meningkatkan
kemampuan kognitif, efektif dan psikomotor . kepekaan dan
cara berpikir kritis perawat akan tumbuh dan terlatih melalui
transfer pengetahuan dan pengaplikasian konsep teori ke
dalam parktik keperawatan yang optimal.
d. Supervisi
1) Hambatan
Dalam pelaksanaan supervisi, mahasiswa belum
berpengalaman dalam melakukan supervisi sehingga
mahasiswa belum bisa menjiwai dengan perannya
masing – masing.
2) Dukungan
a. Pengorganisasian supervisi yang terstruktur
21
2) Dukungan
a. Adanya kerjasama yang baik antara Katim dengan
perawat pelaksana saat pelaksanaan
b. Hubungan saling terpercaya yang terjalin antara
keluarga dan klien dengan perawat.
c. Proses bimbingan pelaksanaan penerimaan,
perawat pelaksana pasien baru oleh pembimbing
klinik dan akademik
f. Discharge planning
1) Hambatan
Dalam pelaksanaan discharge planning, belum lengkap
dalam proses pelaksanaan yaitu belum melalui proses
seleksi, pengkajian dan perencanaan.
2) Dukungan
Discharge planning mendapatkan dukungan serta
bimbingan dari perawat dan pembimbing ruangan
karena selama ini discharge planning juga selalu
dilaksanakan.