F - Pendekatan Dan Metodologi
F - Pendekatan Dan Metodologi
F-1
Usulan Teknis – Pra Studi Kelayakan (Pre-FS) Pembangunan Pelabuhan Laut di Lokasi
Kabupaten Bangka Selatan Provinsi Bangka Belitung
2015
INSTRUMENTAL INPUT
LATAR BELAKANG LINGKUP KEGIATAN KELUARAN (OUTPUT) SASARAN (OUTCOME) MANFAAT (BENEFIT)
KEGIATAN
- Pengembangan transportasi laut - Analisis tata ruang dan kebijakan Hasil studi kelayakan untuk Dapat dilakukannya tahap Tersedianya pelayanan
di Indonesia harus didukung - Analisis aspek transportasi mengetahui kemingkinan perencanaan teknis maupun transportasi laut di wilayah
pembangunan pelabuhan yang - Analisis aspek ekonomi wilayah dibangunnya pelabuhan laut di implementasi pembangunan dan Kabupaten Bangka Selatan
baik dan memenuhi syarat - Analisis social kependudukan penyediaan prasarana Provinsi Bangka Belitung yang
lokasi Kabupaten Bangka
operasional - Analisis aspek rona lingkungan
Selatan Provinsi Bangka pelabuhan di Kabupaten Bangka dapat mendukung penyediaan
- Indikasi kebutuhan pelayanan - Analisis aspek fisik teknis
transportasi laut di Kab. Bangka - Potensi demand Belitung berdasarkan aspek Selatan Provinsi Bangka Belitung pelayanan public dan
Selatan - Indikasi kelayakan ekonomi teknis, tata ruang, social, yang lebih terarah berdasarkan pertumbuhan ekonomi wilayah
- Perlunya dilakukan studi - Alternative lokasi pelabuhan keselamatan pelayaran, hasil pekerjaan ini ini
kelayakan pembangunan - Lokasi pelabuhan yg optimal sesuai ekonomi, financial, dan
pelabuhan di wilayah tersebut skala prioritas lingkungan
LINGKUNGAN STRATEGIS
F-2
Usulan Teknis – Pra Studi Kelayakan (Pre-FS) Pembangunan Pelabuhan Laut di Lokasi
Kabupaten Bangka Selatan Provinsi Bangka Belitung
2015
F-3
Usulan Teknis – Pra Studi Kelayakan (Pre-FS) Pembangunan Pelabuhan Laut di Lokasi
Kabupaten Bangka Selatan Provinsi Bangka Belitung
2015
F-4
Usulan Teknis – Pra Studi Kelayakan (Pre-FS) Pembangunan Pelabuhan Laut di Lokasi
Kabupaten Bangka Selatan Provinsi Bangka Belitung
2015
Nasional;
h. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan;
i. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2010 tentang Kenavigasian;
j. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2011 Jo Peraturan Pemerintah Nomor
21 Tahun 2010 tentang Angkutan di Perairan;
k. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 31 Tahun 2006 Tentang
Pedoman dan Proses Perencanaan di Lingkungan Departemen Perhubungan;
l. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP.414 tahun 2013 tentang Rencana
Induk Pelabuhan Nasional;
F-5
Usulan Teknis – Pra Studi Kelayakan (Pre-FS) Pembangunan Pelabuhan Laut di Lokasi
Kabupaten Bangka Selatan Provinsi Bangka Belitung
2015
sistem logistik nasional. Kerangka hukum dan peraturan akan diarahkan dalam
upaya menjamin kepastian usaha, mutu pelayanan yang lancar dan cepat,
kapasitas mencukupi, tertib, selamat, aman, tepat waktu, tarif terjangkau,
kompetitif, aksesibilitas tinggi dan tata kelola yang baik. Kebijakan tersebut akan
terus dibangun dan dikembangkan berdasarkan konsensus dan komitmen dari
para pemangku kepentingan.Untuk penyusunan Pra FS ini diperlukan pendalaman
terhadap Rencana Induk Kepelabuhan Nasional dengan pendekatan seperti
berikut ini:
F-6
Usulan Teknis – Pra Studi Kelayakan (Pre-FS) Pembangunan Pelabuhan Laut di Lokasi
Kabupaten Bangka Selatan Provinsi Bangka Belitung
2015
F-7
Usulan Teknis – Pra Studi Kelayakan (Pre-FS) Pembangunan Pelabuhan Laut di Lokasi
Kabupaten Bangka Selatan Provinsi Bangka Belitung
2015
F-8
Usulan Teknis – Pra Studi Kelayakan (Pre-FS) Pembangunan Pelabuhan Laut di Lokasi
Kabupaten Bangka Selatan Provinsi Bangka Belitung
2015
F-9
Usulan Teknis – Pra Studi Kelayakan (Pre-FS) Pembangunan Pelabuhan Laut di Lokasi
Kabupaten Bangka Selatan Provinsi Bangka Belitung
2015
F - 10
Usulan Teknis – Pra Studi Kelayakan (Pre-FS) Pembangunan Pelabuhan Laut di Lokasi
Kabupaten Bangka Selatan Provinsi Bangka Belitung
2015
Berdasarkan definisi yang dikemukakan oleh Bank Dunia (World Bank Theory of
Participation, 1997), partisipasi merupakan suatu proses dimana pihak-pihak
terlibat akan saling mempengaruhi dan bertukar kontrol atas inisiatif
pembangunan dan keputusan serta sumberdaya yang berpengaruh terhadapnya.
Selanjutnya pihak-pihak yang terlibat dalam proses partisipasi tersebut disebut
sebagai stakeholder. Karenanya, pemahaman mengenai partisipasi akan selalu
berkaitan dengan pemahaman mengenai stakeholder, kepentingan-
kepentingannya, serta pelibatannya.
Upaya pendekatan partisipatif menghadirkan proses terstruktur yang terdiri dari
aspek-aspek:
1. kerjasama guna membangun konsensus,
2. komunikasi kelompok stakeholder yang efektif, serta
F - 11
Usulan Teknis – Pra Studi Kelayakan (Pre-FS) Pembangunan Pelabuhan Laut di Lokasi
Kabupaten Bangka Selatan Provinsi Bangka Belitung
2015
F - 12
Usulan Teknis – Pra Studi Kelayakan (Pre-FS) Pembangunan Pelabuhan Laut di Lokasi
Kabupaten Bangka Selatan Provinsi Bangka Belitung
2015
F - 13
Usulan Teknis – Pra Studi Kelayakan (Pre-FS) Pembangunan Pelabuhan Laut di Lokasi
Kabupaten Bangka Selatan Provinsi Bangka Belitung
2015
F - 14
Usulan Teknis – Pra Studi Kelayakan (Pre-FS) Pembangunan Pelabuhan Laut di Lokasi
Kabupaten Bangka Selatan Provinsi Bangka Belitung
2015
F - 15
Usulan Teknis – Pra Studi Kelayakan (Pre-FS) Pembangunan Pelabuhan Laut di Lokasi
Kabupaten Bangka Selatan Provinsi Bangka Belitung
2015
Penyelesaian
No. Lingkup Analisis
Input Proses Hasil
4. Pengumpulan dan Hasil No. 1, 2, 3 Pengumpulan Data alur pelayaran
pengolahan data Metoda survey data sungai
Formulir survey Survey Data kegiatan
SDM survey sekunder transportasi di
Survey simpul pelabuhan
pengamatan laut
lapangan Indikasi lokasi
Survey beberapa alternatif
wawancara pelabuhan laut
Kondisi fisik dan
lingkungan di
pelabuhan
Bobot kriteria
pemilihan
Aspirasi dan
kebijakan
transportasi laut
F - 16
Usulan Teknis – Pra Studi Kelayakan (Pre-FS) Pembangunan Pelabuhan Laut di Lokasi
Kabupaten Bangka Selatan Provinsi Bangka Belitung
2015
Penyelesaian
No. Lingkup Analisis
Input Proses Hasil
8 Pra rencana Hasil 1- 7 Pra desain Gambar rencana
desain pelabuhan Standar desain teknis pelabuhan laut
perencanaan Desain Perkiraan volume
Biaya satuan pelabuhan pekerjaan
pekerjaan Tipical desain Perkiraan biaya
Volume dan konstruksi, biaya
estimasi biaya pengadaan lahan,OM
9. Sistem Hasil No. 1- 8 Analisis Fokus operasional
operasional dan operasional pelabuhan laut
kelembagaan Jenis operasional
pelabuhan laut pelabuhan laut
Sistem kelembagaan
10. Indikasi kelayakan Hasil 1-9 Analisis Tingkat kelayakan
ekonomi dan kelayakan finansial (NPV, FIRR,
finansial Benefit/revenu PI, Payback Period)
e estimation Kelayakan ekonomi
Indikator Rekomedasi investasi
kelayakan
11 Implementasi Hasil 1-10 Perumusan Rumusan strategi
pembangunan pengembangan
jaringan transportasi laut
transportasi laut Rumusan sistem
kelembagaan
Konsep pendanaan
dan pembiayaan
Tahapan
pembangunan dan
pengembangan
F - 17
Usulan Teknis – Pra Studi Kelayakan (Pre-FS) Pembangunan Pelabuhan Laut di Lokasi
Kabupaten Bangka Selatan Provinsi Bangka Belitung
2015
- peraturan terkait
- Text book
- Studi terdahulu
Desk study
- Informasi awal
- Lingkup dan fokus kajian
- Metodologi kerja
- Metoda dan form survey
survey
- Dokumen perencanaan
- Data sosial ekonomi
- Data transportasi
- Data fisik & lingkungan
Analisis operasional
Preleminary design
Analisis teknis
- Penetapan lokasi pelabuhan
- Rencana peruntukan lahan
- Rencana perairan pelabuhan
Feasibility analysis
Analisis kelayakan
- Indikasi kelayakan ekonomi
- Indikasi kelayakan finansial
- Indikasi kelayakan
Analisis teknis
kelayakan
- Indikasi kelayakan lingkungan
F - 18
Usulan Teknis – Pra Studi Kelayakan (Pre-FS) Pembangunan Pelabuhan Laut di Lokasi
Kabupaten Bangka Selatan Provinsi Bangka Belitung
2015
REGIONAL TRANSPORT
DEVELOPMENT DEMAND
F - 19
Usulan Teknis – Pra Studi Kelayakan (Pre-FS) Pembangunan Pelabuhan Laut di Lokasi
Kabupaten Bangka Selatan Provinsi Bangka Belitung
2015
2. Deskripsi dan prediksi mengenai variabel sosial ekonomi wilayah studi dan
faktor-faktor yang mempengaruhi perubahannya sebagai basis untuk
melakukan prediksi permintaan perjalanan di masa datang;
3. Identifikasi kondisi penyediaan jaringan prasarana dan pelayanan transportasi
di wilayah studi, untuk mengidentifikasi pola hubungan antar wilayah dan
kebutuhan pengembangan jaringan transportasi khususnya terkait dengan
pengembangan jaringan angkutan laut;
4. Identifikasi potensi pengembangan ekonomi wilayah dan rencana investasi
dari sektor-sektor ekonomi dominan (industri, pertanian, perkebunan,
kehutanan, dll).
5. Identifikasi awal potensi local content yang dapat digunakan dalam
pengembangan moda angkutan laut di wilayah studi, terkait dengan SDA
(lokasi dan volume quarry) dan SDM (tenaga kerja, kontraktor, maupun
konsultan lokal),
6. Rencana pengembangan jaringan transportasi sesuai dengan pengembangan
wilayah sehingga adanya sinkronisasi antara pengembangan wilayah dengan
pengembangan transportasi khususnya jairngan angkutan laut.
F - 20
Usulan Teknis – Pra Studi Kelayakan (Pre-FS) Pembangunan Pelabuhan Laut di Lokasi
Kabupaten Bangka Selatan Provinsi Bangka Belitung
2015
F - 21
Usulan Teknis – Pra Studi Kelayakan (Pre-FS) Pembangunan Pelabuhan Laut di Lokasi
Kabupaten Bangka Selatan Provinsi Bangka Belitung
2015
lokasi pelabuhan laut yang tidak berada pada kawasan longsor, patahan dan
tanah yang labil.
c. Aspek tata ruang: dipilih beberapa alternatif lokasi pelabuhan laut yang dilihat
dari:
Berdasarkan data sekunder dokumen perencanaan (RTRW) di wilayah
studi diusahakan dipilih lokasi pelabuhan laut yang memenuhi arahan
pengembangan tata ruang wilayah sehingga tidak melenceng dari arahan
pengembangan wilayah disekitar wilayah studi;
Berdasarkan data sekunder dokumen transportasi (Tatralok, studi
terdahulu yang terkait) diusahakan dipilih lokasi pelabuhan laut yang
memenuhi arahan pengembangan transportasi dan jika ada berdasarkan
dokumen pengembangan jaringan angkutan laut yang sudah dilakukan
(studi terdahulu).
d. Aspek ekonomi: dipilih beberapa alternatif lokasi pelabuhan laut yang dilihat
dari:
Berdasarkan data sekunder kawasan industri/sentar produksi dan pola
pergeralan dipilih lokasi pelabuhan laut yang berada pada potensi ekonomi
yang cukup besar, misalnya: pasar, terminal, kawasan perdagangan dlsb.
e. Aspek sosial budaya: dipilih beberapa lokasi pelabuhan laut yang dilihat dari:
Berdasarkan data sekunder sosial budaya dipilih lokasi pelabuhan laut yang
tidak berada pada kawasan cagar budaya, kawasan pemukiman padat
penduduk dlsb;
Harapan, keinginan dan animo pemerintah dan masyarakat selaku
pengguna sehubungan dengan rencana pembangunan lokasi pelabuhan
laut.
f. Aspek lingkungan: dipilih beberapa alternatif lokasi pelabuhan laut yang
dilihat dari:
Berdasarkan data sekunder kawasan hutan konservasi, hutan produksi
dipilih lokasi pelabuhan laut yang tidak berada pada kawasan-kawasan
tersebut.
F - 22
Usulan Teknis – Pra Studi Kelayakan (Pre-FS) Pembangunan Pelabuhan Laut di Lokasi
Kabupaten Bangka Selatan Provinsi Bangka Belitung
2015
F - 23
Usulan Teknis – Pra Studi Kelayakan (Pre-FS) Pembangunan Pelabuhan Laut di Lokasi
Kabupaten Bangka Selatan Provinsi Bangka Belitung
2015
F - 24
Usulan Teknis – Pra Studi Kelayakan (Pre-FS) Pembangunan Pelabuhan Laut di Lokasi
Kabupaten Bangka Selatan Provinsi Bangka Belitung
2015
b. Data tata ruang, yang meliputi data penggunaan lahan per jenis kegiatan
berikut intensitasnya, pola penyebaran lokasi kegiatan, besaran
penggunaan ruang dan pola kegiatannya;
c. Data lalu lintas, yang merangkum karakteristik perjalanan di daerah yang
akan di studi. Data tersebut meliputi asal-tujuan perjalanan, dan rute
pelayanan utama, baik untuk angkutan orang maupun barang;
d. Data jaringan transportasi, yang merangkum data-data mengenai kondisi
dan tingkat pelayanan jaringan transportasi yang berada di dalam daerah
studi, baik ruas maupun simpul pada moda transportasi yang
dioperasikan (jalan, sungai, laut, dan udara);
e. Data kondisi geografis/tanah, yang meliputi data topografi, keberadaan
hambatan alam (sungai, bukit, daerah rawan patahan, dll), dan daya
dukung tahan di sekitar lokasi koridor rencana lokasi pelabuhan laut.
Untuk kedua keperluan tersebut maka dalam studi ini digunakan pendekatan
model transportasi empat tahap (four stages transport model) yang secara umum
bagan alirnya disampaikan pada Gambar F.9.
F - 25
Usulan Teknis – Pra Studi Kelayakan (Pre-FS) Pembangunan Pelabuhan Laut di Lokasi
Kabupaten Bangka Selatan Provinsi Bangka Belitung
2015
yang ditarik oleh suatu zona tertentu atau disebut tahap distribusi perjalanan (trip
distribution). Dalam tahap ini akan dihasilkan matriks asal-tujuan (MAT). Pada
tahap pemilihan moda (modal split) MAT tersebut kemudian dialokasikan sesuai
dengan moda transportasi yang digunakan para pelaku perjalanan untuk mencapai
tujuan perjalanannya. Dalam tahap ini dihasilkan MAT per moda, termasuk
pengguna moda angkutan laut yang akan dioperasikan di lintas perairan laut Di
Kab. Bangka Selatan dan sekitarnya ini.
Biaya
Data jaringan dan Trip Generation perjalanan
sistem zona
Trip ends
Trip Distribution
MAT
Feed
Karakteristik Back
Modal Split (optio
alternatif moda
Potensi
pengguna MAT per moda
angkutan
laut
Karakteristik
jaringan Route Choice
transportasi
Dampak
operasi sedimen, waktu
angkutan
laut
Penetapan detail sistem zona dan sistem jaringan transportasi dilakukan sebagai
kompromi antara tingkat akurasi, biaya, ketersediaan data, dan aplikabilitas
model. Berdasarkan pengalaman yang dilakukan dari studi terdahulu, maka dalam
studi ini ditetapkan bahwa:
a. Batas wilayah studi adalah batas wilayah administrasi Kab. Bangka Selatan, di
mana wilayah di sekitarnya yang berinteraksi secara transportasi dengan
wilayah studi diasumsikan sebagai zona eksternal,
b. Agregasi zona di dalam wilayah studi adalah Kabupaten, yang selanjutnya
F - 26
Usulan Teknis – Pra Studi Kelayakan (Pre-FS) Pembangunan Pelabuhan Laut di Lokasi
Kabupaten Bangka Selatan Provinsi Bangka Belitung
2015
Acuan Normatif
UU, PP, Keppres, Kepmen,
Pedoman terkait
- Aspek Geofisika-Kimia
- Aspek Biologi
- Tahap konstruksi
Analisis Dampak
- Analisis Kualitatif
1. Acuan Normatif
Pelaksanaan kajian lingkungan di bidang jalan di Indonesia harus mengikuti
sejumlah acuan normatif sebagai berikut:
UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup;
PP No. 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
Hidup;
Keppres No. 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung;
Kep Meneg LH No. 2 Tahun 2000 tentang Panduan Penilaian Dokumen
F - 27
Usulan Teknis – Pra Studi Kelayakan (Pre-FS) Pembangunan Pelabuhan Laut di Lokasi
Kabupaten Bangka Selatan Provinsi Bangka Belitung
2015
AMDAL;
Kep Meneg LH No. 17 Tahun 2000 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau
Kegiatan yang Wajib Dilengkapi dengan AMDAL;
Keputusan Kepala Bapedal No. 8 Tahun 2000 tentang Pelibatan
Masyarakat dan Keterbukaan Informasi dalam Proses AMDAL;
Keputusan Kepala Bapedal No. 9 Tahun 2000 tentang Pedoman
Penyusunan Analisis mengenai Dampak Lingkungan Hidup.
F - 28
Usulan Teknis – Pra Studi Kelayakan (Pre-FS) Pembangunan Pelabuhan Laut di Lokasi
Kabupaten Bangka Selatan Provinsi Bangka Belitung
2015
F - 29
Usulan Teknis – Pra Studi Kelayakan (Pre-FS) Pembangunan Pelabuhan Laut di Lokasi
Kabupaten Bangka Selatan Provinsi Bangka Belitung
2015
Tabel F.3 Matrik Evaluasi Dampak Kegiatan Pembangunan Pelabuhan laut Di Kab.
Bangka Selatan
Kegiatan Proyek I II III
Komponen Lingkungan 1 2 3 4 5 6 7 8 9
I Fisik Kimia
1. Iklim mikro
2. Kualitas Udara / Kebisingan
3. Fisiografi / Geologi
4. Hidrologi
5. Kualitas Air
6. Ruang, Lahan, Tanah
II. Biologi
7. Flora Darat
8. Fauna Darat
9. Flora Air
10. Fauna Air
III. Sosekbud
11. Demografi
12. Pendapatan & kesempatan
kerja
13. Sarana & Prasarana
Perekonomian
14. Adat istiadat & Pola
Kebiasaan Penduduk
15. Sikap dan Persepsi
Masyarakat
16. Kesehatan Masyarakat
Keterangan :
A : Dampak Positif Penting Komponen Kegiatan
A : Dampak Negatif Penting I. Tahap Pra Konstruksi
1 : Survei Lapangan
B : Dampak Positif Tidak Penting 2 : Pengadaan Lahan
B : Dampak Negatif Tidak Penting II. Tahap Konstruksi
3 : Pencemaran udara, suara dan air
4 : Terjadinya erosi
5 : Mobilisasi Alat Berat dan Bahan
6 : Pematangan Lahan
III. Tahap Pasca Konstruksi
7 : Berkurangnya darah resapan
8 : Pengoperasian Jalan
9 : Meningkatnya perekonomian
F - 30
Usulan Teknis – Pra Studi Kelayakan (Pre-FS) Pembangunan Pelabuhan Laut di Lokasi
Kabupaten Bangka Selatan Provinsi Bangka Belitung
2015
F - 31
Usulan Teknis – Pra Studi Kelayakan (Pre-FS) Pembangunan Pelabuhan Laut di Lokasi
Kabupaten Bangka Selatan Provinsi Bangka Belitung
2015
pada RTRW.
4. Ketentuan sanksi Undang-undang Republik Indonesia Nomor 26 tahun 2007
tentang Penataan Ruang pasal 69 sampai dengan pasal 75 mengikat semua
pihak, baik pelanggar ketentuan RTRW maupun aparat pemberi ijin
pemanfaatan ruang, termasuk didalamnya adalah institusi yang berwenang
memberikan persetujuan substansi.
Selanjutnya pada kedua jenis fungsi dan peran pelabuhan diberikan penilaian dan
pembobotan sesuai dengan karakteristik wilayahnya masing-masing sebagai
berikut :
1. Penilaian masing-masing Kawasan Rencana Pelabuhan
Variabel dan indikator penilaian dengan orientasi fungsi ekonomi sebagai
berikut :
Sub
No Variabel Nilai Indikator
Variabel
1. Rencana Rencana 1 Dekat dengan sub sub pusat kota / pusat
Tata Ruang Struktur pelayanan lingkungan
dan Ruang 2 Dekat dengan sub pusat kota / pusat pelayanan
Kebijakan kawasan
F - 32
Usulan Teknis – Pra Studi Kelayakan (Pre-FS) Pembangunan Pelabuhan Laut di Lokasi
Kabupaten Bangka Selatan Provinsi Bangka Belitung
2015
Sub
No Variabel Nilai Indikator
Variabel
3 Dekat dengan pusat kota / pusat kegiatan lokal
/ wilayah / nasional
F - 33
Usulan Teknis – Pra Studi Kelayakan (Pre-FS) Pembangunan Pelabuhan Laut di Lokasi
Kabupaten Bangka Selatan Provinsi Bangka Belitung
2015
Sub
No Variabel Nilai Indikator
Variabel
3 Berlokasi pada kawasan yang terhubung
dengan garis Keinginan Pergerakan (desire line)
yang tebal/besar
3 Aspek Potensi 1 Kawasan hinterland memiliki potensi
Ekonomi Hinterland komoditas yang rendah (tidak memiliki daya
Sosial saing dan bukan sektor basis) LQ < 1
2 Kawasan hinterland memiliki potensi
komoditas yang sedang (kurang memiliki daya
saing dan bukan sektor basis) LQ = 1
3 Kawasan hinterland memiliki potensi
komoditas yang tinggi (memiliki daya saing dan
merupakan sektor basis) LQ > 1
Kependuduk 1 Kawasan hinterland memiliki jumlah penduduk
an 0-40% dari rata-rata total penduduk di wilayah
studi
2 Kawasan hinterland memiliki jumlah penduduk
>40% s/d 100% dari rata-rata total penduduk
di wilayah studi
3 Kawasan hinterland memiliki jumlah penduduk
> rata-rata total penduduk di wilayah studi
Indeks 1 Indeks Pembangunan Manusia berada pada
Pembanguna tingkat rendah (<60)
n Manusia 2 Indeks Pembangunan Manusia berada pada
tingkat menengah (60-70)
3 Indeks Pembangunan Manusia berada pada
tingkat tinggi (>70)
4 Lingkungan Komponen 1 Berada pada lokasi dengan hambatan
Fisik-Kimia komponen fisik-kimia yang berpotensi
menghambat pembangunan pelabuhan (resiko
terhadap dampak lingkungan paling besar)
F - 34
Usulan Teknis – Pra Studi Kelayakan (Pre-FS) Pembangunan Pelabuhan Laut di Lokasi
Kabupaten Bangka Selatan Provinsi Bangka Belitung
2015
Sub
No Variabel Nilai Indikator
Variabel
3 Hasil Pemodelan Topografi memiliki nilai yang
tinggi
Bathimetri 1 Hasil Pemodelan Bathimetri memiliki nilai yang
rendah
2 Hasil Pemodelan Bathimetri memiliki nilai
sedang
3 Hasil Pemodelan bathimetri memiliki nilai yang
tinggi
Hidro- 1 Hasil Pemodelan Hidro-oceanografi memiliki
Oceanografi nilai yang rendah
2 Hasil Pemodelan Hidro-oceanografi memiliki
nilai sedang
3 Hasil Pemodelan Hidro-oceanografi memiliki
nilai yang tinggi
Variabel dan indikator penilaian dengan orientasi fungsi sosial politis sebagai
berikut :
Sub
No Variabel Nilai Indikator
Variabel
1 Rencana Rencana 1 Dekat dengan pusat kota / pusat kegiatan lokal
Tata Ruang Struktur / wilayah / nasional
dan Ruang 2 Dekat dengan sub pusat kota / pusat pelayanan
Kebijakan kawasan
3 Dekat dengan sub sub pusat kota / pusat
pelayanan lingkungan
Kawasan 1 Dekat atau berada pada kawasan strategis
Strategis ekonomi
2 Dekat atau berada pada kawasan strategis
budidaya atau bukan kawasan strategis
3 Dekat atau berada pada kawasan strategis
lingkungan
Rencana 3 Pelabuhan menjadi bagian dari Rencana Sistem
Sistem Jaringan Prasarana Transportasi pada RIPN,
Jaringan RTRW Propinsi, Tatrawil, RTRW Kabupaten dan
Tatralok.
2 Pelabuhan menjadi bagian dari Rencana Sistem
Jaringan Prasarana Transportasi pada RIPN,
RTRW Propinsi/Tatrawil atau RTRW
Kabupaten/Tatralok saja (hanya salah dua atau
satu)
1 Pelabuhan tidak disebutkan dalam Rencana
Sistem Jaringan Prasarana Transportasi pada
RIPN, RTRW Propinsi/Tatrawil atau RTRW
Kabupaten/Tatralok.
2 Transportasi Aksesibilitas 1 Merupakan kawasan yang mudah dijangkau
Wilayah Darat dengan akses darat (Terlayani jaringan jalan
dengan kondisi perkerasan memadai)
2 Merupakan kawasan yang cukup sulit dijangkau
dengan akses darat (Terlayani jaringan jalan
dengan kondisi perkerasan kurang memadai)
3 Merupakan kawasan yang sulit dijangkau
dengan akses darat (Terisolir)
Aksesibilitas 1 Merupakan Kawasan yang belum dijangkau
Laut pelayanan angkutan laut
F - 35
Usulan Teknis – Pra Studi Kelayakan (Pre-FS) Pembangunan Pelabuhan Laut di Lokasi
Kabupaten Bangka Selatan Provinsi Bangka Belitung
2015
Sub
No Variabel Nilai Indikator
Variabel
2 Merupakan Kawasan yang telah dijangkau oleh
pelayanan angkutan laut tramper (ojek kapal,
dsb)
3 Merupakan Kawasan yang telah dijangkau oleh
pelayanan angkutan laut penumpang liner
(perintis dan lainnya)
Bangkitan 1 Berlokasi pada kawasan dengan Bangkitan dan
dan Tarikan Tarikan Pergerakan yang Besar
Pergerakan 2 Berlokasi pada kawasan dengan Bangkitan dan
Tarikan Pergerakan yang Sedang
3 Berlokasi pada kawasan dengan Bangkitan dan
Tarikan Pergerakan yang Kecil
Sebaran 1 Berlokasi pada kawasan yang terhubung
Pergerakan dengan garis Keinginan Pergerakan (desire line)
yang tebal/besar
2 Berlokasi pada kawasan yang terhubung
dengan garis Keinginan Pergerakan (desire line)
yang sedang
3 Berlokasi pada kawasan yang terhubung
dengan garis Keinginan Pergerakan (desire line)
yang tipis/kecil
3 Aspek Potensi 1 Kawasan hinterland memiliki potensi
Ekonomi Hinterland komoditas yang rendah (tidak memiliki daya
Sosial saing dan bukan sektor basis) LQ < 1
2 Kawasan hinterland memiliki potensi
komoditas yang sedang (kurang memiliki daya
saing dan bukan sektor basis) LQ = 1
3 Kawasan hinterland memiliki potensi
komoditas yang tinggi (memiliki daya saing dan
merupakan sektor basis) LQ > 1
Kependuduk 1 Kawasan hinterland memiliki jumlah penduduk
an > rata-rata total penduduk di wilayah studi
2 Kawasan hinterland memiliki jumlah penduduk
>40% s/d 100% dari rata-rata total penduduk
di wilayah studi
3 Kawasan hinterland memiliki jumlah penduduk
0-40% dari rata-rata total penduduk di wilayah
studi
Indeks 1 Indeks Pembangunan Manusia berada pada
Pembanguna tingkat tinggi (>70)
n Manusia 2 Indeks Pembangunan Manusia berada pada
tingkat menengah (60-70)
3 Indeks Pembangunan Manusia berada pada
tingkat rendah (<60)
4 Lingkungan Komponen 1 Berada pada lokasi dengan hambatan
Fisik-Kimia komponen fisik-kimia yang berpotensi
menghambat pembangunan pelabuhan (resiko
terhadap dampak lingkungan paling besar)
2 Tidak berada pada lokasi dengan hambatan
komponen fisik-kimia yang berpotensi
menghambat pembangunan pelabuhan (resiko
terhadap dampak lingkungan cukup besar)
F - 36
Usulan Teknis – Pra Studi Kelayakan (Pre-FS) Pembangunan Pelabuhan Laut di Lokasi
Kabupaten Bangka Selatan Provinsi Bangka Belitung
2015
Sub
No Variabel Nilai Indikator
Variabel
3 Tidak berada pada lokasi dengan hambatan
komponen fisik-kimia yang berpotensi
menghambat pembangunan pelabuhan (resiko
terhadap dampak lingkungan paling kecil)
Komponen 1 Berada pada lokasi dengan hambatan
Biologi- komponen biologi-hayati yang berpotensi
Hayati menghambat pembangunan pelabuhan (resiko
terhadap dampak lingkungan paling besar)
2 Tidak berada pada lokasi dengan hambatan
komponen biologi-hayati yang berpotensi
menghambat pembangunan pelabuhan (resiko
terhadap dampak lingkungan cukup besar)
3 Tidak berada pada lokasi dengan hambatan
komponen biologi-hayati yang berpotensi
menghambat pembangunan pelabuhan (resiko
terhadap dampak lingkungan paling kecil)
5 Teknis Topografi 1 Hasil Pemodelan Topografi memiliki nilai yang
dan rendah
Kelerengan 2 Hasil Pemodelan Topografi memiliki nilai
sedang
3 Hasil Pemodelan Topografi memiliki nilai yang
tinggi
Bathimetri 1 Hasil Pemodelan Bathimetri memiliki nilai yang
rendah
2 Hasil Pemodelan Bathimetri memiliki nilai
sedang
3 Hasil Pemodelan bathimetri memiliki nilai yang
tinggi
Hidro- 1 Hasil Pemodelan Hidro-oceanografi memiliki
Oceanografi nilai yang rendah
2 Hasil Pemodelan Hidro-oceanografi memiliki
nilai sedang
3 Hasil Pemodelan Hidro-oceanografi memiliki
nilai yang tinggi
Sub
NO. Aspek Bobot Sub Aspek
Bobot
Struktur Ruang 5%
Aspek Tata Ruang dan
1 10% Kawasan Strategis 5%
Kebijakan
Aksesibilitas Darat 7%
Aksesibilitas Laut 7%
Bangkitan dan Tarikan
Aspek Transportasi
2 30% Pergerakan
Wilayah
(Trip Generation) 8%
Sebaran Pergerakan
(Trip Distribution) 8%
Potensi Hinterland 8%
Aspek Sosial Ekonomi Jumlah Penduduk 8%
3 23%
Wilayah Indek Pembangunan Manusia
(IPM) 7%
F - 37
Usulan Teknis – Pra Studi Kelayakan (Pre-FS) Pembangunan Pelabuhan Laut di Lokasi
Kabupaten Bangka Selatan Provinsi Bangka Belitung
2015
Sub
NO. Aspek Bobot Sub Aspek
Bobot
Komponen Fisik-Kimia 5%
Komponen Biologi-Hayati 5%
4 Aspek Lingkungan 15% Rawan Bencana 5%
Topografi dan Kelerengan 7%
Bathymetri 8%
5 Aspek Teknis 22% Hidro-Oceanografi 7%
TOTAL BOBOT 100% TOTAL SUB BOBOT 100%
F - 38