Anda di halaman 1dari 10

klasifikasi subjek pajak

dan non pajak serta


objek pajak dan non
objek pajak pph 21
Presented by PRITY JINTA PEBRIANA BR BARUS
233141507111025
Nurul Febiyata Asrul
233141507111084Julianastasia
Hayyu Berliana233141507111080
Objek Pajak artinya adalah Page
penghasilan yang dikenakan pajak.
Objek pajak penghasilan pasal 21 antara lain:

Penghasilan pegawai
04
Penghasilan yang diterima atau

01 diperoleh pegawai tetap berupa


penghasilan yang bersifat teratur
maupun tidak teratur
tidak tetap atau tenaga
kerja lepas,

Imbalan kepada
02
Penghasilan yang diterima atau
diperoleh penerima industri secara
teratur berupa uang industri /
05 bukan pegawai,
penghasilan sejenisnya

imbalan kepada
06
Penghasilan sehubungan dengan

03
pemutusan hubungan kerja dan
penghasilan sehubungan dengan industri
peserta kegiatan,
Apa saja yang dikecualikan dari
PPh 21 ?
Objek PPh 21 secara umum merupakan penghasilan yang terima, namun tidak
semua penghasilan dikenakan PPh 21. Berikut ini adalah objek yang dikecualikan
dari PPh 21 menurut Undang-Undang Cipta Kerja BAB VI Bagian Ketujuh Pasal 111,
diantaranya:
5. Penggantian atau imbalan berkenaan dengan
1. Bantuan atau sumbangan, termasuk
pekerjaan atau jasa, yang dinikmati dalam bentuk
zakat yang diterima oleh badan amil zakat natura dan kenikmatan, dengan ketentuan, bahwa
atau lembaga amil zakat yang dibentuk yang memberikan penggantian adalah pemerintah
atau disahkan oleh pemerintah. atau Wajib Pajak menurut Undang-Undang ini dan
2. Harta hibahan yang ketentuannya diatur Wajib Pajak yang memberikan penggantian
dengan atau berdasarkan Peraturan tersebut.
Menteri Keuangan. 6. Pembayaran dari perusahaan asuransi karena
3. Warisan. kecelakaan, sakit atau karena meninggalnya orang
4. Harta termasuk setoran tunai yang yang tertanggung, dan pembayaran asuransi
diterima oleh badan. beasiswa.
7. Dividena atau bagian lab
8. Penghasilan lain dari luar negeri.
subjek Pajak Penghasilan (
Jenis Subjek PPh )
Subjek PPh adalah orang atau pihak yang bertanggungjawab atas pajak penghasilan
yang diterima atau diperoleh dalam tahun pajak maupun bagian tahun pajak.

1.subjek pph orang pribadi


Wajib Pajak Orang pribadi adalah subjek pajak
penghasilan bagi yang mencakup orang pribadi yang
bertempat tinggal atau berada di Indonesia maupun di a.Subjek PPh OP Dalam Negeri
luar Indonesia.
Subjek PPh OP Dalam Negeri ini berlaku bagi yang
telah menerima atau memperoleh penghasilan yang
besarnya melebihi Penghasilan Tidak Kena Pajak
(PTKP).

b.Subjek PPh OP Luar Negeri


Subjek PPh OP Luar Negeri ini berlaku bagi yang
c.Subjek PPh Warisan yang belum terbagi
menerima atau memperoleh penghasilan yang bersumber
masih merujuk pada UU PPh No. 36/2008, yang dimaksud
dari Indonesia maupun melalui bentuk usaha tetap di
warisan belum terbagi sebagai subjek pajak PPh di sini agar
Indonesia pengenaan pajak atas penghasilan yang berasal warisan
tersebut tetap dilaksanakan
d.subjek PPh Badan
Badan adalah subjek pajak yang merupakan orang dan/atau
modal sebagai satu kesatuan, baik yang melakukan usaha
maupun tidak melakukan usaha. Badan bisa berupa Perseroan
Subjek PPh Badan adalah sebagai subjek pajak
Terbatas (PT), perseroan komanditer (CV), perseroan lainnya, firma,
kongsi, koperasi, dan lainnya. penghasilan ini terdiri dari:

1.Badan yang didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia.


2.Badan yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di
Indonesia, yang menjalankan usaha atau melakukan kegiatan
melalui bentuk usaha tetap di Indonesia.

BUT ini merupakan bentuk usaha yang dipergunakan oleh


e.Subjek PPh Badan Usaha Tetap (BUT) subjek pajak luar negeri, baik orang pribadi maupun badan,
yang menjalankan usaha atau melakukan kegiatan di
Subjek PPh Bentuk Usaha Tetap adalah subjek pajak
Indonesia.
penghasilan yang perlakuan perpajakannya dipersamakan
hal hal yang wajib dilaksanakan oleh BUT
dengan subjek pajak padan badan dalam negeri.
1. BUT wajib mendaftarkan diri sebagai wajib pajak untuk
mandapatkan NPWP.
2 pajak dengan menggunakan tarif pajak BUT umum
sebesat 25%
SUBJEK PAJAK PENGHASILAN & PAJAK
NONPENGHASILAN
SUBJEK PAJAK PENGHASILAN 21 PAJAK NONPENGHASILAN
penghasilan non-subjek pajak Pasal 21 adalah orang pribadi
Subjek pajak penghasilan Pasal 21 yang tidak memperoleh penghasilan dalam bentuk gaji atau
adalah setiap orang pribadi yang upah dari pemberi kerja, seperti pengusaha mandiri, profesional,
memperoleh penghasilan dalam bentuk atau pekerja lepas. Dalam hal ini, subjek pajak akan dikenakan
pemotongan penghasilan pajak oleh pemberi kerja sesuai
gaji atau upah dari pemberi kerja.
dengan ketentuan yang berlaku..

www.reallygreatsite.com
PPH 21
Pajak Penghasilan Pasal 21 adalah
penghasilan pajak yang dikenakan atas
penghasilan berupa gaji, upah,
honorarium, tunjangan, dan
pembayaran lainnya sehubungan
dengan pekerjaan dan kegiatan orang
pribadi dalam negeri.
Subjek pajak PPh Pasal 21 adalah
penerima penghasilan yang dipotong
oleh pemberi kerja yang membayar
gaji, upah, honorarium, tunjangan,
dan pembayaran lain dengan nama
dan dalam bentuk apapun
sehubungan dengan pekerjaan atau
jabatan.
kesimpulan
Objek pajak PPh 21 adalah penghasilan yang diterima oleh karyawan
atau pekerja dari pemberi kerja atau instansi lainnya. Penghasilan ini bisa
berupa gaji pokok, tunjangan, bonus, insentif, atau fasilitas lainnya yang
diterima sebagai imbalan atas pekerjaan yang dilakukan.Klarifikasi subjek
dan objek pajak penting untuk memastikan bahwa kewajiban pajak
dipenuhi secara benar dan transparan. Dengan memahami siapa yang
terkena pajak dan apa yang menjadi objek pajak, pemerintah dapat
mengatur sistem pajak dengan lebih efektif dan adil.
Pengertian
PPh 21
Pajak Penghasilan Pasal 21 (PPh 21) menurut Undang-
Undang Nomor 36 Tahun 2008 diartikan sebagai
pemotongan pajak atas penghasilan sehubungan
dengan pekerjaan, jasa, atau kegiatan dalam bentuk apa
pun yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak orang
pribadi dalam negeri.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai