( Proposal Skripsi )
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum
M. SADDAM AL KEVIN
211010200366
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS PAMULANG
2023
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberi tahu Ilmu Pengetahuan. Proposal ini adalah langkah awal di dalam
pemenuhan tugas akhir karya ilmiah skripsi sebagai syarat memperoleh gelar
sarjana hukum pada fakultas hukum Universitas Pamulang dengan judul
“Analisis Hukum Perdata Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)Sepihak
Berdasarkan Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenaga
Kerjaaan” sekiranya dosen penguji dapat menerima di dalam judul tersebut
sehingga dapat dilanjutkan pada tahapan penelitian skripsi selanjutnya.
Melalui banyak terima kasih kepada dosen penguji proposal yang telah
memberikan arahan, masukan, dan perbaikan untuk menyempurnakan
proposal ini. Besar harapan proposal ini dapat dilanjutkan pada tahapan
penelitian skripsi dan selesai tepat waktu sehingga dapat bermanfaat baik
secara teoritis dan praktis.
Penulis,
M Saddam Al Kevin
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Rumusan Masalah 5
C. Tujuan Penelitian 5
D. Manfaat Penelitian 5
E. Kerangka Teori 6
F. Sistematika Penulisan 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9
BAB III METODE PENELITIAN 14
A. Jenis Penelitian 14
B. Spesifikasi Penelitian 14
C. Sumber dan Jenis Data 14
D. Lokasi Penelitian 15
E. Teknik Pengumpulan Data 16
F. Teknik Analisis data 16
DAFTAR PUSTAKA 17
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
Agar terpenuhinya kebutuhan, seseorang pasti akan berkerja, Orang yang
berkerja lazimnya disebut dengan pekerja, pekerja pada umumnya berkerja
pada pengusaha, pengusaha adalah orang/ badan hukum yang memiliki usaha.
Salah satu hak pekerja berkerja salah satunya untuk mendapat upah, hal ini
untuk memenuhi kebutuhannya dan juga keluarganya.
2
Secara normatif, ada dua jenis PHK, yaitu PHK secara sukarela dan PHK
dengan tidak sukarela. Ada beberapa alasan penyebab putusnya hubungan
kerja yang terdapat dalam UU Ketenagakerjaan. PHK sukarela misalnya, yang
diartikan sebagai pengunduran diri buruh tanpa paksaan dan tekanan. Begitu
pula karena habisnya masa kontrak, tidak lulus masa percobaan (probation),
memasuki usia pensiun dan buruh meninggal dunia.
Pada dasarnya setiap orang boleh membuat perjanjian dalam hal ini sesai
dengan asas kebebasan berkontrak di dalam pasal 1338 KUH Perdata, selain
itu harus memenuhi syarat sahnya perjanjian yang termuat dalam pasal 1320
KUH
3
Hak yang bisa didapatkan jika mengalami pemutusan hubungan kerja atau
PHK adalah uang pesangon. Uang pesangon diatur dalam undang undang
dasar. Pada pasal 40 ayat 1 PP Nomor 35 tahun 2001 ditulis dalam hal PHK
pengusaha wajib membayar uang pesangon terhadap pegawai yang di PHK.
Dengan dilakukannya PHK sepihak, membuat para pekerja tidak mendapatkan
atau hanya menerima bagian yang tidak sesuai dengan ketentuannya. Upaya
yang dapat dilakukan oleh tenaga kerja jika terkena PHK adalah membuat
perjanjian bersama tentang berapa uang pesangon yang harus dibayar. Apabila
perusahaan tidak mau membayar uang pesangon, tenaga kerja dapat membuat
laporan dan melakukan penegakan hukum kepada pengadilan karena ihwal
PHK diatur dalam sejumlah peraturan undang undang seperti UU nomor 13
tahun 2003 yang telah diubah menjadi UU nomor 11 tahun 2021 tentang cipta
kerja. PHK juga diatur dalam UU nomor 2 tahun 2004 tentang penyelesaian
perselisihan hubungan industrial. Menurut undang undang yang ada PHK
dapat dikatakan sah jika perusahaan dan tenaga kerja sama sama setuju.
4
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
E. Kerangka Teori
6
tersebut tidak mendapat uang pesangon sesuai dengan ketentuan
Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
Pasal 156 ayat (2) dan tidak berhak mendapatkan uang penghargaan
masa kerja sesuai ketentuan Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan Pasal 156 ayat (3) juga uang pisah tetapi
berhak atas penggantian hak sesuai ketentuan Undang-undang
Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Pasal 156 ayat (4).
3. Pengunduran Diri Karena Mencapai Usia Pensiun Mengenai batasan
usia pensiun perlu disepakati antara pengusaha dan pekerja dan
dituangkan dalam perjanjian kerja bersama atau peraturan
perusahaan. Batasan usia pension yang dimaksud adalah penentuan
usia berdasarkan usia kelahiran dan berdasarkan jumlah tahun masa
kerja.
4. Pekerja Melakukan Kesalahan Berat Kesalahan yang termasuk
dalam kategori kesalahan berat adalah Pekerja telah melakukan
penipuan, pencurian, penggelapan barang dan atau uang
milik Perusahaan
5. Hubungan Kerja adalah suatu hubungan hukum yang dilakukan oleh
minimal dua subyek hukum mengenai suatu pekerjaan. Subyek
hukum yang melakukan hubungan kerja adalah pengusaha/pemberi
kerja dengan pekerja/buruh. Berdasarkan Ketentuan Pasal 1 angka
15 Undang – undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan,
Hubungan Kerja adalah hubungan antara pengusaha dengan
pekerja/buruh berdasarkan perjanjian kerja, yang mempunyai unsur
pekerjaan, upah dan perintah. Unsur – unsur perjanjian kerja yang
menjadi dasar hubungan kerja sesuai dengan ketentuan Pasal 1
angka 4 Undang – undang No 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan .
7
8
F. Sistematika Penulisan
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
10
pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa baik untuk memenuhi
kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.
Tenaga kerja adalah setiap orang laki-laki atau wanita yang berumur 15
tahun ke atas yang sedang dalam dan atau akan melakukan pekerjaan, baik di
dalam maupun di luar hubungan kerja guna menghasilkan barang atau jasa
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
13
atau dengan pekerja/buruh apabila pekerja/buruh yang bersangkutan tidak
menjadi anggota serikat pekerja/serikat buruh”.
14
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
B. Spesifikasi Penelitian
15
digunakan adalah content analysis (teknik analisis isi). Analisis isi ialah setiap
prosedur sistematis yang didorong untuk mengkaji isi dari informasi yang
diperoleh. Analisis ini memusatkan perhatian pada semua data sekunder yang
diperoleh. Setelah memperoleh data yang diperlukan, penulis menganalisis
data secara logis, sistematis dan yuridis. Logis maksudnya adalah data yang
dikumpulkan dianalisis sesuai dengan prinsip-prinsip logika deduktif yakni
menarik kesimpulan dari suatu permasalahan yang bersifat umum terhadap
permasalahan konkret yang dihadapi. Sistematis maksudnya adalah
menganalisis data dengan cara mengkaitkan data yang satu dengan yang lain
yang saling berhubungan dan bergantung. Selanjutnya data dianalisis secara
yuridis, yaitu bertitik tolak dari peraturan-peraturan yang ada dan dikaitkan
dengan hukum positif yang sedang berlaku saat ini.
D. Lokasi Penelitian
16
E. Teknik Pengumpulan Data
17
DAFTAR PUSTAKA
1. Jurnal
2. Perundang-undangan
3. Sumber Lainnya
18
https://www.hukumonline.com/klinik/a/di-phk-sepihak-atas-dugaan-
pencurian-lakukan-ini-lt62b1a5507aeae, diakses pada 10 Desember
2023
https://www.hukumonline.com/berita/a/berkembangnya-alasanalasan-
phk-dalam-praktik-hol19045, diakses pada 10 Desember 2023
19