Anda di halaman 1dari 14

Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis

RIBA,BUNGA BANK DAN BAGI HASIL DALAM PERSPEKTIF BISNIS SYARIAH DIINDONESIA

Virly Amaliya Putri Simbolon, Dolse Maria Hutapea, Ricke Triyani Purba
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan
Jln. Willem Iskandar/Pasar V, Medan.
E-mail : virlyamalyasimbolon@gmail.com
Abstract:

Keywords: Riba,Bunga Bank, Bagi Hasil,Bisnis Syariah

Abstrak : Penelitian ini bertujuan guna mengungkap adanya konsepsi masyarakat terkait
riba,bunga bank,bagi hasil ditinjau dari bisnis syariah. Penelitian ini menggunakan metode Library
Research dan mengumpulkan data yang diperoleh dengan cara Studi Kepustakaan dari Buku-buku
dan jurnal yang relevan dengan kajian tentang Riba ,bunga bank , dan bagi hasil. Hasil penemuan,
dari sudut pandang ekonomi syariah terkait bagi hasil, riba dan juga bunga bank memberi dampak
yang baik bagi perekonomian di Indonesia, dimana sistem bagi hasil dapat membantu masyarakat
dalam hal ketahanan sosial, serta mengatasi kesenjangan sosial (menjadikan tahsin/kemaslahatan
ummat).Kalangan Masyarakat dalam cara pandangannya terkait riba, bunga bank dan juga bagi
hasil ini dalam lingkup masyarakat ekonomi syariah memerlukan toleransi dalam menghukumi
ketiga hal tersebut, alhasil “bunga bank”dalam lingkup ekonomi Syariāh tidak ada (diganti dengan
bagi hasil), dimana dewasa ini bagi hasil ini (ekonomi Syariah) dipandang sebagai langkah efektif
dalam rangka mencegah konflik kesenjangan dalam menangani dampak pada Ekonomi dan Sosial,
serta ketahanan pada lingkungan masyarakat.

Abstract : This study aims to reveal the existence of public conceptions related to
usury, bank interest, profit sharing in terms of sharia business. This study uses the
Library Research method and collects data obtained by means of a Literature
Study from books and journals that are relevant to the study of Riba, bank interest
and profit sharing. The results of the findings, from an Islamic economic
perspective related to profit sharing, usury and also bank interest have a good
impact on the economy in Indonesia, where the profit sharing system can help the
community in terms of social security, as well as overcome social inequality
(make tahsin/benefit the ummah). The community in their views regarding usury,
bank interest and also profit sharing within the scope of the Islamic economic
community requires tolerance in judging these three things, as a result "bank
interest" in the scope of the Shariah economy does not exist (it is replaced with
profit sharing), where nowadays for this result (Sharia economy) is seen as an
effective step in the context of preventing gap conflicts in dealing with economic
and social impacts, as well as resilience in the community environment.
Kata Kunci : Riba,Bunga Bank, Bagi Hasil,Bisnis Syariah
Keywords: Riba, Bank Interest, Profit Sharing, Sharia Business

pengamat,khususnya dalam bidang


PENDAHULUAN syariah.
Diindonesia sebagai salah satu Di Indonesia, walaupun MUI pada
negara yang penduduknya padat juga tahun 2010 telah mengeluarkan fatwa
mayoritas adalah beragama Islam.Hal tentang keharaman riba, tidak terlihat
tersebut selalu menjadi sorotan para pergerakan berarti terhadap pertumbuhan
bank syariah. Padahal, bank syariah telah

PAGE \* MERGEFORMAT 1
Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis

menggunakan sebuah sistem yang lebih 2021) bahwa penekakan riba dimasukan
adil yaitu sistem bagi hasil. Namun pada pembiayaan permodalan bagi nelayan
masyarakat tetap masih enggan kabupaten takalar, hal ini menyebabkan
menabung dan mengajukan pinjaman rendahnya pemasukan bagi para nelayan
pada bank syariah. Para pengusaha tersebut. Artinya riba yang dilakukan
masih tetap meminjam modal dari bank berdampak pada sektor permodalan. Selain
konvensional. Mereka lebih memilih itu Pandangan Ekonomi Syariāh di
menggunakan sistem bunga bank Indonesia terkait “Ŕìbā” disisi para pakar
walaupun telah mengetahui sistem yang dan juga beberapa ahli hukum (Nasional)
lebih disarankan dan lebih adil yaitu mempunyai anggapan bahwa riba
sistem bagi hasil. merupakan musuh utama dalam
Ini disebabkan oleh kurangnya perekonomian di Indonesia dikarenakan
pemahaman masyarakat terhadap riba, dampaknya yang sangat ganas, hal ini
bunga, dan bagi hasil ini. Sehingga sebagaimana riset Penelitian oleh
masyarakat tidak paham akan bahaya (Abdurohman 2020) yang menjelaskan riba
dari sistem bunga yang merupakan riba, adalah musuh utama dalam islam. Dengan
dan masih enggan menggunakan sistem adanya perbendaharaan riba yang kini
yang lebih adil yaitu bagi hasil. sedang merambah di dunia, khususnya di
Bagi hasil yang lebih dikenal Indonesia menjadikan menarik untuk
dalam dunia Islam dengan istilah dibahas oleh karenanya.
mudharabah atau konsep kerjasama yang Riba merupakan haram atau
dilaksanakan oleh dua pihak atau lebih dilarang dalam perbankan syariah. Jika riba
yang telah menyepakati sebuah dengan jumlah kecil ataupun besar (ganda)
kerjasama dalam berbagai macam maka dianggap tetap hal atau aktifitas yang
bidang, dimana kerjasama terjadi antara tidak boleh dilakukan, sebab sikap dan
pemilik modal dengan pemilik keahlian perbuatan tersebut bisa merugikan selain itu
atau pengelola suatu usaha. Modal juga haram untuk semua kalangan
utama dalam konsep ini tidak hanya masyarakat. Riba jika dijalankan sendiri
uang tetapi kepercayaan dan jiwa sosial ataupun bekerjasama dengan yang terakit
tinggi. Saling membantu dan menikmati riba, itu hal yang tetap diharamkan bagi
keberhasilan serta bertanggungjawab umat muslim. Di Indonesia masih terjadi
atas kesulitan dengan bergotong royong perselisihan akan ragunya bunga bank
mencari solusi adalah sebagian tujuan apakah termasuk dalam riba atau tidak,
daripada konsep mudharabah yang tetapi perselisihan ini sudah disepakati oleh
ditawarkan oleh Islam. Dengan konsep Islamic Banker dan ahli fikih dikalangan
Muslim, khususnya pelaku usaha dapat dunia. Selain hal tersebut umat Islam haru
menjalankan ushanya dengan dukungan mempunyai kepercayaan dan keyakinan
dana dari peminjam tanpa harus dimana sebagai orang muslim jika dalam
terbebani bunga yang mengikat dan bertransaksi harus tidak boleh ada
menjadi beban di saat untung maupun keterlibatn dengan sistem riba. Yang
rugi, sehingga roda ekonomi umat akan dimaksud dari transaksi ini yakni
dapat terlaksana sesuai dengan ajaran bertransaksi uang dimana transfer
Islam dan jauh dari bunga. menggunaka uang dan disaat transaksi
tersebut ada sebuah tambahan. Di
Indonesia, sejak perbankan syariah berdiri
TINJAUAN PUSTAKA cukup lama membuat perbakan syariah
Ironinya di Indonesia terkait riba semakin pesat dikarenakan banyak
ini malah justru menjadi makanan harian perbankan konvensional yang disyariahkan.
dimana riset terbaru oleh (Arif and Ashari Perkembangan-perkembangan dari

PAGE \* MERGEFORMAT 2
Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis
Vol. 15. No. 1, Maret 2018: 1-10
EISSN : 2442 – 9813
ISSN : 1829 – 9822
perbankan syariah ini membuat bunga pinjaman. Maksud dari bunga ini
masyarakat ingin memilih produk adalah bunga yang diberikan kepada para
perbankan syariah. Lajunya pertumbuhan peminjam atau harga yang harus dibayar
ekonomi di Indonesia sekarang menjadi oleh seorang nasabah peminjam kepada
suatu pusat perhatian dalam sektor bank. Seperti bunga kredit.
industri keuangan. Dari bagian lain
wilayah Indonesia, mayoritas penduduk Sistem bagi hasil yang diterapkan di
yang memeluk agam Islam. Dari dalam perbankan syari’ah terbagi kepada
mayoritas inilah yang mengakibatkan dua sistem, yaitu; pertama. Profit Sharing
lajunya perkembangan pola pikir yaitu sistem bagi hasil yang didasarkan
masyarakat akan keinginan yang lebih pada hasil bersih dari pendapatan yang
mengutamakan memilih perbankan diterima atas kerjasama usaha, setelah
syariah. Tetapi, dari sebagian masyarakat dilakukan pengurangan- pengurangan atas
tersebut juga masih ada belum ada beban biaya selama proses usaha tersebut.
keinginan untuk mengetahui tentang riba Kedua. Revenue Sharing adalah sistem bagi
dan pengetahuan akan produk perbankan hasil yang didasarkan kepada total seluruh
syariah. pendapatan yang diterima sebelum
dikurangi dengan biaya-biaya yang telah
Bunga bank (bank interest) adalah dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan
yaitu sejumlah imbalan yang diberikan tersebut. Di dalam perbankan syari’ah
oleh bank kepada nasabah atas dana yang Indonesia sistem bagi hasil yang
disimpan di bank yang dihitung sebesar diberlakukan adalah sistem bagi hasil
persentase tertentu dari pokok simpanan dengan berlandaskan pada sistem revenue
dan jangka waktu simpanan ataupun sharing. Bank syari’ah dapat berperan
tingkat bunga yang dikenakan terhadap sebagai pengelola maupun sebagai pemilik
pinjaman yang diberikan bank kepada dana, ketika bank berperan sebagai
debiturnya.1 Dengan kata lain, bunga pengelola maka biaya tersebut akan
bank merupakan balas jasa yang diberikan ditanggung oleh bank, begitu pula
oleh bank berdasarkan prinsip sebaliknya jika bank berperan sebagai
konvensional kepada nasabah yang pemilik dana akan membebankan biaya
membeli atau menjual sebuah produknya. tersebut pada pihak nasabah pengelola
Selain hal tersebut bunga juga dapat dana.
diartikan harga yang harus dibayar kepada Bagi hasil yang lebih dikenal dalam
seorang nasabah yang memiliki sebuah dunia Islam dengan istilah mudharabah atau
simpanan dengan harus dibayar oleh konsep kerjasama yang dilaksanakan oleh
nasabah bank yaitu nasabah yang dua pihak atau lebih yang telah
memperoleh pinjaman. menyepakati sebuah kerjasama dalam
Dalam melakukan kegiatan berbagai macam bidang, dimana kerjasama
perbankan sehari-hari terdapat dua macam terjadi antara pemilik modal dengan
bunga yang diberikan kepada nasabahnya pemilik keahlian atau pengelola suatu
yaitu sebgai berikut: pertama, bunga usaha. Modal utama dalam konsep ini tidak
simpanan. Bunga ini merupakan bunga hanya uang tetapi kepercayaan dan jiwa
yang diberikan sebagai rangsangan atau sosial tinggi. Saling membantu dan
sebagai balas jasa bagi nasabah yang menikmati keberhasilan serta
menyimpan uangnya di bank. Arti dari bertanggungjawab atas kesulitan dengan
bunga simpanan tersebut adalah harga bergotong royong mencari solusi adalah
yang harus dibayar bank kepada sebagian tujuan daripada konsep
nasabahnya seperti jasa giro, bunga mudharabah yang ditawarkan oleh Islam.
tabungan, dan bunga deposito. Kedua, Dengan konsep Muslim, khususnya pelaku

PAGE \* MERGEFORMAT 5
Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis

usaha dapat menjalankan ushanya dengan


dukungan dana dari peminjam tanpa harus
terbebani bunga yang mengikat dan
menjadi beban di saat untung maupun
rugi, sehingga roda ekonomi umat akan
dapat terlaksana sesuai dengan ajaran
Islam dan jauh dari bunga.

METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah kategori
penelitian hukum yang sifatnya normatif.
Dan Metode dalam penelitian ini penulis
menggunakan sumber data primer
kepustakaan (buku-buku dan Jurnal
ilmiah) dan sumber primernya adalah
kamus-kamus hukum, internet dan lain
sebagainya dalam mengkaji permasalahan
terkait riba atau bunga bank, dan bagi hasi
ini.

PAGE \* MERGEFORMAT 2
Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis
Vol. 15. No. 1, Maret 2018: 1-10
EISSN : 2442 – 9813
ISSN : 1829 – 9822
HASIL DAN PEMBAHASAN menghadap kepada Tuhan-mu dan Dia
Pandangan Ekonomi Syariāh di (Allāh Swt) pasti akan menghitung
Indonesia terkait “Ŕìbā” (mengawasi) dan (mengganjar) apa yang
Riset dalam hal riba sebagaimana kamu perbuat (amalan-mu). Allāh Swt telah
pendapat (Rasyid 2021) dalam bukunya melarang kamu sekalian dalam melakukan
berjudul “bunga bank adalah riba” beliau perbuatan “Ŕìbā” (penambahan harta). Oleh
menjelaskan bahwa secara finansial sudah karenanya dalam hal hutang yang
tidak ada tawar menawar lagi terkait diakibatkan oleh “Ŕìbā” harus sesegera
ganasnya riba ini. Ironinya di Indonesia mungkin ditinggalkan jauh-jauh dari
terkait riba ini malah justru menjadi kehidupan kita. Modal atau (uang pokok)
makanan harian dimana riset terbaru oleh kamu sekalian di dunia ini adalah sudah
(Arif and Ashari 2021) bahwa penekakan menjadi hak kamu sekalian. Sesekali Kamu
riba dimasukan pada pembiayaan tidak akan pernah mengalami sedikitpun
permodalan bagi nelayan kabupaten penderitaan serta ketidak-ādìlan” hadits ini
takalar, hal ini menyebabkan rendahnya diriwayatkan dari (Bukhāri dan Muslim)”.
pemasukan bagi para nelayan tersebut. Hal senada sebagaimana riset oleh
Artinya riba yang dilakukan berdampak (Hafnizal 2018) diamana bank yang ada di
pada sektor permodalan. Selain itu Indonesia (keonvensional dan syariah)
Pandangan Ekonomi Syariāh di Indonesia adalah sebuah perantara serta penyalur
terkait “Ŕìbā” disisi para pakar dan juga antar para pihak yang mengalami
beberapa ahli hukum (Nasional) kebangkrutan/kekurangan dana untuk
mempunyai anggapan bahwa riba modal usaha, dimana manusia di dunia ini
merupakan musuh utama dalam hidup dengan berbekal modal dalam
perekonomian di Indonesia dikarenakan konteks perekonomian di era disrupsi
dampaknya yang sangat ganas, hal ini seperti sekarang ini. Adapun dalam hadits-
sebagaimana riset Penelitian oleh hadits tentang pengharaman riba ini sudah
(Abdurohman 2020) yang menjelaskan nyata tegas hukumnya yaitu haram. Lebih
riba adalah musuh utama dalam islam. lanjut (Irawati and Akramunnas 2018)
Dalam perspektif ekonomi Syariāh maka dalam riset ilmiahnya bahwa pengetahuan
Pandangan Ekonomi Syariāh di Indonesia keilmuan dilingkungan masyarakat akan
terkait “Ŕìbā” yang dalam hal ini peneliti ganasnya riba terdapat pada perilaku hutang
contohkan pada Perspektif hādist terkait piutang dengan transaksi dengan riba, oleh
hukum dari pada “Ŕìbā” perlu dipahami karenanya di era disrupsi 4.0 seperti
bahwa fungsi dari pada hādist selain dari sekarang ini perlu adanya penggemblengan
pada sebagai sumber hukum ìslam yang yang lebih mendalam oleh para ekonom
munqat’I (andalan) yang ke dua setelah al- syariah yang mana tugas ini sudah menjadi
Qur’an, dalam kaitannya hādist juga kewajiban bersama dalam merangkul
berfungsi sebagai al-bayan (Penjelas atau masyarakat akan bahanya riba tersebut.
penerang), yang nilai kemanfaatnya Dalam hal riba sebagai objek yang negatif
adalah mampu memperjelas serta riset oleh (Sirajuddin 2018) menawarkan
memperkuat dengan permasalahan apa solusi yang jitu dalam menghadapi riba atau
yang telah disampaikan pada sumber bunga bank bagi masyarakat diantaranya
utamanya yaitu alqur’ān. Seperti halnya adalah dengan menjadikan pemberian
hādist yang disampaikan oleh baginda kesempatan para masyarakat dengan sistem
Rasulullāh, SAW pada saat melakukan bagi hasil (karena dalam ekonomi syariah
ibadah haji wādā’ sebagai berikut bunga itu tidak ada, yang ada hanyalah bagi
sebagaimana pendapat (Hadi 1993, 18) hasil win-win solution. pada petani kopi
dalam bukunya, yang maknanya “Ingatlah yang ada di tompobulu kabupaten Bantaeng
wahai kamu sekalian (manusia) akan menggunakan akad appatimoro (yaitu

PAGE \* MERGEFORMAT 5
Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis

meminjamkan uang dengan menyaurnya para ulama, maka oleh hukum ìslam
atau mengembalikan hutang tersebut dampak yang dihasil kan dari bunga bank
dengan benda lain yaitu kopi). Ini sebuah ini terhadap perekonomian di Indonesia
ketidak adilan walaupun masyarakat baik pada tingkat mikro ataupun makro
tersebut meridhoinya. Akan teteapi akan menjadi pertimbangan bagi para
percontohan ini tidaklah masuk pada nasabah/konsumen yang ada di Indonesia
hukum islam (ekonomi syariah) untuk melakukan praktik bunga bank iniini.
melainkan menjadi musuh utama dalam Hal ini senada dengan pendapat (kalsum,
islam. 2014) dimana bunga bank dapat
Pandangan Ekonomi Syariāh di memperlambat lajunya perekonomian..
Indonesia tentang “Bunga Bank” Riset oleh (Ardiansyah et al. 2019)
Dalam hal ini dari sudut pandang membuktikan bahwa dalam pembiayaan
kacamata ekonomi syariah terait hukum murabahah yang banyak diminatai pada
daripada “bunga bank”adalah termasuk bank syariah di Indonesia salah satunya
tergolomg pada“ŕìbā”, sehingga dipengaruhi oleh inflasi dan oleh pihak
terkait“bunga bank ini juga dihāŕamkan Bank Indonesia, dimana manajemen yang
dalam ajaran (ekonomi syariah) ìslam. ada pada bank syariah di Indonesia di era
Sehingga Pandangan dari disiplin ilmu seperti sekarang ini (disrupsi 4.0) perlu
Ekonomi Syariāh di Indonesia tentang meningkatkan kualitas layanannya dan juga
“Bunga Bank” adalah secara tegas sesegera mungkin mensosialisasikan terkait
tergolong “Ŕìbā” yang ada di Indonesia di pembiayaan pendanaan yang unggul dari
zaman yang serba digital seperti sekarang pada bank syariah yang notabene berbasis
ini khususnya salah satunya dapat sering syariah islami kepada kalangan masyarakat
terjadi pada transaksi pinjam meminjam atau calon konsumen. Hal senada juga
yang sifatnya konsumtif (kebutuhan terjadi pada nasabah bank BNI KCU
harian) atau hajjiyah maupun pinjaman Universitas Diponegoro semarang dimana
yang bersifat produktif (permodalan). Dan kualitas pelayanannya berpengaruh pada
bunga bank ini pada hakikatnya “Ŕìbā” pendapatan usaha dengan mengambil kredit
dalam konteks “bunga bank” yang yang ada pada bank tersebut(Chrisanti and
memberatkan bagi pihak si peminjam. Saryadi 2017). Dalam menghadapi tergerus
Dengan demikian setelah dianalisis dari dan goncangan ekonomi di tengah pandemi
pada dampak (bunga bank) terhadap seperti sekarang ini dalam mempertahankan
perekonomian di Indonesia di era kekinian suku bunga yang dilakukan oleh Bank
ini, baik yang dikemukan oleh para pakar Indonesia guna mentralisir inflasi yang
ekonomi ìslam, maupun para mufassir akan terus naik sehingga perlu adanya
maka alhasil para mufasir dan juga para upaya menyeluruh dalam perbaikan
ekonom muslim lainnya telah sepakat perekonomian di indonesia di masa
tentang status dari bunga bank ini yaitu pandemi seperti sekarang ini. alhasil bunga
termasuk riba. Begitupun dari letak bank yang secara umum adalah boleh
perbedaan pendapat yang dicanangkan dilakukan, tetapi ditinjau dari ekonomi
oleh para alim ulama atau fuqāha (ahli syariah ditengah pandemi seperti sekarang
fiqh) dimana fikih ini selalu berkembang ini adalah perlu dilakukan guna menetralisir
sesuai dengan tuntutan zaman, maka goncangan ekonomi moneter dari
dalam pandangan status hukum dari pemerintah. Hal ini sebagaimana riset
pada“bunga bank” adalah masuk kategori ilmiah oleh (Amin 2020) bahwa stabilitas
riba, serta dalam ranah menganalisa makro ekonomi dimana bukti stabilitas ini
terhadap dampaknya pun seudah dapat diketahui melalui lajunya inflasi dan
dijelaskan diatas, bahwa yang ditimbulkan melihat pertumbuhan ekonomi di suatu
bunga bank dalam kaitannya hasil ijtihad negara. Perspektif Ekonomi Syariāh di

PAGE \* MERGEFORMAT 2
Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis
Vol. 15. No. 1, Maret 2018: 1-10
EISSN : 2442 – 9813
ISSN : 1829 – 9822
Indonesia terkait “Bagi Hasil” sistem (konvensional dan syariah)
Pandangan Ekonomi Syariah di Indonesia melainkan dengan sistem pembiayaan
era disrupsi 4.0 terkait bagi hasil seperti dengan cara bagi hasil (bisa dengan prinsip
sekarang ini pandangan oleh (Mokorowu, Mudharabah), atau pun dengan prinsip
Rotinsulu, and Engka 2021) model bagi Musyarakah. Dalam peluang yang dimiliki
hasil dapat menumbuhkembangkan dalam oleh ekonomi syariah di Indoensia di era
tingkat perekonomian dibeberapa wilayah disrupsi seperti sekarang ini perbankan
di Indonesia yang dalam hal ini sangat syariah menawarkan sebuah gagasan dalam
membantu dalam peningkatan hal pembiayaan seperti halnya penelitian
perekonomian di minasaha tenggara yang dilakukan oleh (Primadhita,
dengan pendapatan asli daerah atau (PAD) Primatami, and Budiningsih 2021) bahwa
menjadikan pemerataan keuangan antar skema profit sharing dan juga revenue
daerah setempat. Hal senada sebagaimana sharing ini merupakan kredit yang dapat
dalam penelitian ini kaitannya Perspektif mempengaruhi terhadap pembiayaan bagi
Ekonomi Syariāh di Indonesia yang hasil, alhasil pentasarufan pembiayaan yang
membahas Bagi Hasil dalam riset ilmiah ada perbankan syariah di indoneisa dengan
(Marlina dan Iskandar 2019) yang ada basis sistem bagi hasil ini menjadikan
pada lembaga bank yang ada di Provinsi perekonomian di Indonesia saat ini (era
Jawa Barat yaitu tepatnya di bank BJB disrupsi 4.0) menjadi meningkat. Dalam hal
Banten Syariāh dengan posisi Kantor ini contoh misalnya pola bagi hasil dengan
cabang pembantu di wilayah Singaparna akan mudhārābāh (perjanjian) dalam usaha
Tasikmalaya Jawa barat. Hal senada apa di BUMP yang ada di PondokPesantren
yang disampaikan oleh (Williantara and Luqmaniyah Kota Yogyakarta yang terdiri
Budiasih 2016) dalam jurnalnya bahwa dari beberapa BU (badan usaha) yang tidak
dalam bertujuan meningkatkan Indeks ke-semuanya itu sama dalam hal penerapan
pembangunan manusia perlu dilakukan pola bagi hasil usahanya. Ada beberapa
sistem murabahah yang banyak diminati badan usaha di lingkungan BUMP yang
oleh masyarakat baik muslim maupun non telah menerapkan pola “bagi hasil” sebelum
muslim ini. nantinya akan dikurangi biaya
Riset ilmiah oleh (Williantara and operasionalnya yang diambil dari labausaha
Budiasih 2016) ini dijelaskan bahwa bagi tersebut. Selain itu ada juga yang
hasil dapat menjadikan indeks menerapkan pola “bagi hasil” dengan usaha
pembangungan manusia, berbeda dengan profit sharing ini dengan pola bagi hasil-
riba atau bunga bank pada perbankan nya ini, dilakukan setelah dikurangi oleh
konvesional yang justru merugikan biaya operasional dari pihak BU (badan
perekonomian di Indonesia, dimana nilai usaha) tersebut yang melakukan perjanjian
prestasi dalam hal pembangunan ini secra sah. Dalam perspektif hukum bisnis
terdapat dan terlihat dari pada realisasi Syariāh terkait pola “bagi hasil” semacam
anggaran yang diberikan. Terkait strategi ini adalah akad mudarabah-nya sangat
atau metode cara memasarkan program sesuai dengan prinsip Syariāh (hukum
bagi hasil (Rusandry 2021) Bank syariah islam). Hal ini terlihat dari telah
menawarkan aktivitas dalam pembiayaan terpenuhinnya syarat serta rukun dalam
yang mana model pembiayaan ini dapat akad tersebut, dan juga dalam hal
mempengaruhi. Salah satu bukti “kesesuaian dengan prinsip-prinsip hukum
kongkritnya adalah dengan pemberian ìslam” tentang pengaturan atau regulasi
wakaf uang dalam menyalurkan dana ekonomi (muamālāh dan etika bisnis
zakat yang tentunya dengan Syariāh). Praktik mudharābāh/perjanjian ini
profesionalitas yang tinggi dengan yang dilakukan pada BUMP Yogyakarta ini
menggunakan One sistem bukan dual telah dilaksanakan atas dasar absahnya

PAGE \* MERGEFORMAT 5
Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis

kesepaktan kerjasama tersebut. dan alhasil Kemudian mengenai upah juga harus
pola bagi hasilnya ini telah sesuai dengan berimbang, dan dari seetiap speesifikasi itu
kesepakataan awal bersama yaitu antara harus didasarkan pulaatas“upah minimum”
pihak pengelola dan shāhibul māl yang dan disesuaikan dengan gajiminimum yang
menhindari dari unsur Ŕìbā dan hal-hal ditetapklan oleh pemerintah, khususnya
yang samar atau belum jelas status untung pemerintah Indonesia di wilayah setempat.
ruginya (Gharar) dalam akad tersebut Dalam penelitian yang dicanangkan oleh
(Putra 2018). Riset ilmiah lainnya dalam (Marlina 2020) dalam jurnalnya bahwa
hal ini (bagi hasil) yang dicanangkan prinsip kerja selain didukung oleh pihak
dalam penelitian ilmiah oleh (Ni’mah dan pemerintah, dalam kaitannya
Yuliana 2020) dimana ditemukan bahwa berkembangnya perbankan Syariāh juga
terdapat transaksi e-wallet (dompet adanya dukungan dari pada kualitas
elektronik) dengan kesesuaian dalam perbankan itu sendiri, juga terkait
memenuhi prinsip andal dan aman yang pelayanan serta āl’ādl. Namun pada Bank
bertujuan menjaga kekayaan serta manfaat Syariāh hanya menggunakan system “bagi
aplikasi tersebut. Tetapi e-wallet ini hasil” bukan dengan bunga. Sehingga
dianggap tidak sesuai dengan hifzul māl prinsip kerja perspektif ekonomi Syariāh di
(pemeliharaan harta benda) hal ini Indonesia sudah sesuai dengan prinsip
dikarenakan aplikasi elektrik ini (e-wallet) syariat ìslam artinya ada prinsip
ketika digunakan masih dalam kondisi keseimbangan dan keādìlan dalam prinsip
yang terbilang rawan (kurang aman) kerja tersebut. Sedangkan Perspektif
terhadap kesempatan dalam melakukan Ekonomi Syariāh terkait “Prinsip
kejahatan teknologi (dalam transaksi Keseimbangan”. Guna menjadikan darurat
elektronik), terlebih di era digital seperti (Dharuriyat), kebutuhan (tahshiniyah)
sekarang ini, tetapi aplikasi e-wallet ini dimana kebutuhan menjadikan tetap
perlu menawarkan dengan kelebihan eksisnya kebutuhan (tidak fakir) dalam
dalam hal pemanfaatannya yang ekonomi syariah tidak menimbulkan
dibuktikan dengan cara (setiap orang kesulitan atau (mendzalimi diri sendiri) dan
boleh dengan mudah memiliki lebih dari juga dalam hal keseimbangan perlu hajjiyah
satu akun e-wallet). Artinya disinilah (kebutuhan sebagai pelengkap) yang
keadaan rawan (kurang aman) dalam dijadikan dasar dalam prinsip kesimbangan,
pemanfaatan aplikasi berbasis elektronik hal ini sebagaimana pendapat (Ahyani and
ini (mudah dibobol oleh hacker yang Slamet 2021) boleh melakukan wanprestasi
canggih). Perspektif Ekonomi Syariāh dimana hal ini dibutuhkan menuju prinsip
terkait “Prinsip Kerja”, Pemahaman keseimbagan hidup dalam transaksi
tentang Ekonomi syariah dalam “prinsip (bermu’amalah) dari sudut pandang
kerja” dalam kaitannya hal ini diteegaskan ekonomi syariah dengan alasan yang kuat
bahwa tentang kerja dan kompensasi yang yaitu menuju ke arah seimbang dalam
dilakukan dari kerja itu sendiri yang telah hidup, dimana Islam mengajarkan jadilah
dikerjakan. Pada prinsip kerja disini juga orang kaya yang produktif (muntij) bukan
menentukan jikaseseorang harus menjadi seorang
professional dengan kategori pekerjaan Penonton/Peminta/pemboros/komsumtif
yang hendakdikerjakan. Sehingga dalam saja (mustahlik).
peneltuannya prinsip kerja dalam islam
harus ada perhitungan misalnya terkait Dampak Ŕìbā, Bunga Bank, Bagi hasil
“jam kerja” yang jelas dan harus pula terhadap Perekonomian di Indonesia
“kategori” yang spesifikasi bagi para Negara Indonesia merupakan salah satu
pekerja atau disesuaikan dengan Negara yang terbesar yang menganut
kompetensi dan job description-nya. agama ìslam. Indonesia memiliki kebijakan

PAGE \* MERGEFORMAT 2
Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis
Vol. 15. No. 1, Maret 2018: 1-10
EISSN : 2442 – 9813
ISSN : 1829 – 9822
Dual Banking System, dimana sistem kerugian yang besar sementara bank yang
yang menggunakan Bank Syariāh yang mengoperasikan sistem bagi hasil secara
diterapkan baru mendapatkan ijin resmi Islami/Syariāh tidak demikian adanya
dalam beroperasi pada tanggal 01 mei (Mashuri 2017). Hal senada sebagaimana
tahun 1992 atau bertepatan dengan riset ilmiah yang dilakukan oleh (Toluhula
tanggal 27 Syawal 1412 H, yakni dengan 2008) dijelaskan bahwa terdapat dampak
di dirikan-nya Bank Muāmalāt Indonesia negatif dalam pengembangan dunia
disingkat BMI yang digagas oleh perbankan syariah di Indonesia seperti
pemerintah dalam hal ini MUI (Majelis sekarang ini (artinya bank syariah tidak
Ulamā Indonesia). Dengan telah dapat berdiri sendiri) dan ini artinya
terjadinya krisis yang melanda dalam peluang terkontaminasi oleh bank
dekade tahun terakhir yaitu diawali di konvensional sangat dimungkinkan.
tahun 1997 adalah sebuah ujian untuk kali Begitupun (Rahmatika 2014) dalam artikel
pertama dalam sistem keuangan Syariāh ilmiahnya bahwa banyaknya dana yang
di Indonesia. Hadirnya krisis yang menganggur (idle fund) dapat diatasi oleh
bermula dari krisis nilai tukar atau Baht di bank (konvensional dan Syariah) yaitu
negara Thailand yang mana telah dengan cara mengembangkan
mengalami fluktuasi yang menjadikan pendanaan/permodalan (funding) dan juga
krisis ekonomi di Negeri Jiran tersebut, pinjaman (lending).
kemudian berlanjut lagi pada krisis sosial Era disrupsi seperti yang terjadi di zaman
juga melanda, bahkan sampai pada sekarang ini potensi ekonomi syariah di
puncaknya krisis politik. Alhāsil krisis jawa barat diperlukan guna menunjang
yang melanda sampai ke negara kita ketahanan ekonomi yang menyeluruh, para
ini(Indonesia), namun kini Indonesia peneliti seperti peneliti (Ahyani, Muharir,
mampu melumpuhkan krisi tersbut dengan and Ulya 2021) menjelaskan dalam risetnya
cara masuk pada seluruh lini kehidupan bahwa di kota banjar jawa barat dalam hal
bangsa Indonesia dengan bersama-sama wisata halal yang selalu mengalami
menghadapi bersama (bersatu) dalam perkembangan yang disebabkan tuntutan
menghadapi krisis yang sudah berjalan di zaman (disrupsi 4.0) seperti sekarang ini
tahun 1997, yang mana selama kurang perlu lebelisasi produk terlebih dahulu,
lebih 6 bulan krisis tersebut menjadikan dengan tetap memperhatikan situasi dan
semakin menburuk dalam jangka waktu kondisi pada linkungan yang mendukung.
yang cukup relatif cepat. Sehingga Lebih lanjut (Hisam et al. 2021) dalam
tepatnya di tahun 1997, pada tanggal 1 temuan risetnya bahwa di kabupaten ciamis,
Nopember pihak pemerintah Indonesia Cilacap, dan juga Kabupaten banyumas
mencabut ijin terhadap (16 Bank) dengan terkait labelisasi produk pangan mengalami
alasan tidak mampu lagi menjalankan dukungan dari pihak pemerintah setempat
tugas operasional-nya dengan baik dan dengan mengandalkan kehalalan pada jenis
efesien serta kondusif lagi. Sementara itu makanan. Oleh karenanya bagi hasil yang
peranan dan eksistensi dari Bank dicanangkan oleh ekonomi syariah di era
Muāmalat Indonesia (BMI) tidak lagi disrupsi seperti sekarang ini juga perlu
mampu beroperasi kembali oleh karena menjalin singkronisasi konsep, begitupun
hal tersebut, namun dengan hal tersebut pada riba dan bunga bank dimana dapat
krisis ini dapat teratasi, dimana BMI juga memberi dampak pada ekonomi di
lolos dalam gejolaknya krisis tersebut. Hal Indonesia yaitu dampak ketahanan ekonomi
ini merupakan suatu gejolak /cobaan yang yang unggul dan bijak.
pada dasarnya bank yang menjalankan
atas sistem operasional-nya yang
menggunakan “bunga” dengan mengalami

PAGE \* MERGEFORMAT 5
Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan latar belakang dan


permasalahan diatas peneliti
menyimpulkan dari sudut pandang
ekonomi syariah terkait bagi hasil, riba
dan juga bunga bank memberi dampak
yang baik bagi perekonomian di
Indonesia, dimana sistem bagi hasil dapat
membantu masyarakat dalam hal
ketahanan sosial, serta mengatasi
kesenjangan sosial (menjadikan tahsin/
kemaslahatan ummat). Sehingga di
kalangan Masyarakat dalam cara
pandangannya terkait riba, bunga bank
dan juga bagi hasil ini dalam lingkup
masyarakat ekonomi syariah memerlukan
toleransi dalam menghukumi ketiga hal
tersebut, alhasil “bunga bank”dalam
lingkup ekonomi Syariāh tidak ada
(diganti dengan bagi hasil), dimana
dewasa ini bagi hasil ini (ekonomi
Syariah) dipandang sebagai langkah
efektif dalam rangka mencegah konflik
kesenjangan dalam menangani dampak
pada Ekonomi dan Sosial, serta ketahanan
pada lingkungan masyarakat.

PAGE \* MERGEFORMAT 2
Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis
Vol. 15. No. 1, Maret 2018: 1-10
EISSN : 2442 – 9813
ISSN : 1829 – 9822
DAFTAR PUSTAKA Terapan 8 (1) : 108–15. Doi:
10.20473/vol8iss20211pp108-115.
Zuhri, Muhammad. 1997. Riba Dalam Al- Abdurohman, Dede. 2020. “Kontrak/Akad
Quran dan Masalah Perbankan dalam Keuangan Syariah.”
(Sebuah Tilikan Antisipatif). Ecobankers : Journal of Economy
Jakarta: PT Raja Grafindo and Banking 1 (1): 39–58.
Persada. Http://journal.bungabangsacirebon.
https://www.gramedia.com/literasi/ ac.id/index.php/ecobankers/article/
pengertian-riba/amp/ view/72.
https://core.ac.uk/download/pdf/ Ahyani, Hisyam, dan Elah Nurhasanah.
231140436.pdf 2020. “Peran Strategi Politik Ìslam
https:// terhadap Perekonomian di
ejournal.stiesyariahbengkalis.ac.i Indonesia.” Mutāwāsith: Jurnal
d/index.php/iqtishaduna/article/ Hukum Ìslam 3 (1): 18–43.
view/97/97 https://doi.org/10.47971/mjhi.v3i1.
Amin, Eka Mulia Nurul al. 2020. 185.
“Kebijakan Pemerintah Ahyani, Hisam, dan Muharir. 2020. “Dialog
Mempertahankan BI 7-Day Pemikiran Tentang Norma “ŕìbā”,
Reverse Repo Rate Sebesar Bunga Bank, dan “Bagi Hasil” di
4,50%.” Iqtishaduna: Jurnal Era Revolusi Industri 4.0.”
Ilmiah Ekonomi Kita 9 (2) : 125– Eksisbank (Ekonomi Syariāh dan
35. Doi: Bisnis Perbankan) 4 (2): 232–54.
10.46367/iqtishaduna.v9i2.238. Https://doi.org/10.37726/ee.v4i2.1
Aravik, Havis, Achmad Irwan Hamzani, 40.
and Nur Khasanah. 2021. “Dari Chrisanti, Yulita Martha, and Saryadi
Konsep Ekonomi Saryadi. 2017. “Pengaruh Tingkat
Islam Sampai Urgensi Pelarangan Riba; Suku Bunga, Kualitas Pelayanan
Sebuah Tawaran Ekonomi Islam dan Pendapatan Usaha terhadap
Timur Kuran.” Islamic Banking : Keputusan Pengambilan Kredit
Jurnal Pemikiran dan (Studi Kasus pada Nasabah BNI
Pengembangan Perbankan KCU UNDIP Semarang).” Jurnal
Syariah 6 (2) : 215–32. Doi: Ilmu Administrasi Bisnis 6 (3) :
10.36908/isbank.v6i2.177. 666–75.
Ardiansyah, Ardiansyah, Hadira Fajriah, Yana, and Edy Jumady. 2021.
Thumaninah Jibril, David “Pembiayaan Bagi Hasil dan
Kaluge, and Kasnaeny Karim. Financing to Deposit Ratio (FDR)
2019. “Permintaan Pembiayaan terhadap Profitabilitas Bank
Murabahah Berdasarkan Tingkat Umum Syariah di Indonesia.”
Inflasi dan Suku Bunga BI Rate Islamic Banking : Jurnal Pemikiran
pada Bank Syariah di Indonesia.” dan Pengembangan Perbankan
Bisma: Jurnal Bisnis dan Syariah 6 (2) : 233–48. Doi:
Manajemen 13 (3) : 172–80. Doi: 10.36908/isbank.v6i2.200.
10.19184/bisma.v13i.11242. Ghofur, Abdul. 2016. “Konsep Riba dalam
Arif, Hermita, and Muhammad Ashari. Al-qur’an.” Economica: Jurnal
2021. “Investigasi Praktik Riba Ekonomi Islam 7 (1) : 1–26. Doi:
pada Pembiayaan kepada 10.21580/economica.2016.7.1.103
Nelayan: Studi Kasus pada 0.
Kabupaten Takalar.” Jurnal Hafnizal, Veri Mei. 2018. “Bunga Bank
Ekonomi Syariah Teori dan (Riba) dalam Pandangan Hukum

PAGE \* MERGEFORMAT 5
Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis

Islam.” At-tasyri’: Jurnal Ilmiah Mashuri. 2017. Analisiis Dampak “Bunga


Prodi Muamalah 47–60. Bank”(“ŕìbā”) bagi Perekonomian
Ahyani, H., Mahfud, M., Waluyo, R., Negara. Iqtishāāduna: Jurnal
Ulya, W., & Muharir. (2021). Ilmiah Ekonomi Kita, 98-
The Potential of Halal Food on 107.https://ejournal.stiesyariāhben
the Economy of The Community gkalis.ac.id/index.php/iqtishaduna/
in the Era of Industrial article/view/97 .
Revolution 4.0. Indonesia Journal Marlina, Lina. 2020. “Faktor-Faktor yang
of Halal, 3 (2), 112–128. Mempengaruhi Minat Non Muslim
Https://doi.org/10.14710/halal.v3 Menjadi Nasabah Bank Syariāh di
i2.10244 Tasikmalaya.” Eqien: Jurnal
Irawati, Irawati, and Akramunnas Ekonomi dan Bisnis 7 (1): 33–40.
Akramunnas. 2018. Https://doi.org/10.34308/eqien.v7i
“Pengetahuan Masyarakat 1.110.
tentang Riba terhadap Perilaku Marlina, Lina, dan Jajang Iskandar. 2019.
Utang Piutang di Kecamatan “Pengaruh “Bagi Hasil” dan
Anreapi Polewali Mandar.” Laa Pendapatan Per Kapita terhadap
Maisyir : Jurnal Ekonomi Islam 5 Peningkatan Dana Pihak Ketiga.”
(2). Doi: Jurnal Ekonomi Syariāh 4 (1).
10.24252/lamaisyir.v5i2.7275. Https://doi.org/10.37058/jes.v4i1.7
Kalsum, Ummi. 2014. “Ŕìbā” dan “Bunga 98.
Bank”dalam Ìslam (Analisis Ni’mah, Rohmatun, dan Indah Yuliana.
Hukum dan Dampaknya terhadap 2020. “E-Wallet: Sistem
Perekonomian Umat).” Al-’adl 7 Pembayaran dengan Prinsip Hifzul
(2): 97–83. Māl.” Jurnal Ekonomi Syariāh 5
Https://doi.org/10.31332/aladl.v7 (2): 52–66.
i2.220. Https://doi.org/10.37058/jes.v5i2.2
Mokorowu, Lian Arke, Debby CH 016.
Rotinsulu, and Daisy S. M. Nazhifah, Naurah, Iwan Wisandani, dan
Engka. 2021. “Pengaruh Lina Marlina. 2020. “Analisis
Pendapatan Asli Daerah (PAD), Implementasi PSAK 101 pada
Dana Bagi Hasil (DBH, Dana Laporan Keuangan di KSPPS
Alokasi Umum (DAU) dan Dana BMT Al-Bina Tasikmalaya.”
Alokasi Khusus (DAK) terhadap Jurnal Ekonomi Syaariāh 5 (1):
Pertumbuhan Ekonomi 42–58.
Kabupaten Minahasa Tenggara.” Https://doi.org/10.37058/jes.v5i1.1
Jurnal Pembangunan Ekonomi 577.
dan Keuangan Daerah 20 (8) : Pakpahan, Elpianti Sahara. 2020.
18– 31. Doi: “Pengharaman Riba dalam Islam.”
10.35794/jpekd.31645.20.8.2021. Jurnal Ilmiah Al-Hadi 4 (2) : 865–
Muin, Rahmawati. 2018. “Perilaku 76.
Masyarakat terhadap Pelaksanaan Primadhita, Yuridistya, Anggraita
Arisan Lelang dalam Perspektif Primatami, and Susilowati
Ekonomi Islam (Studi Kasus Budiningsih. 2021. “Determinan
Masyarakat Desa Paomacang Pembiayaan Bagi Hasil pada
Luwu Utara).” Laa Maisyir : Perbankan Syariah:” Ekomabis:
Jurnal Ekonomi Islam 5 (1). Doi: Jurnal Ekonomi Manajemen Bisnis
10.24252/lamaisyir.v5i1.4956. 2 (01) : 1–10. Doi:
10.37366/ekomabis.v2i01.149.

PAGE \* MERGEFORMAT 2
Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis
Vol. 15. No. 1, Maret 2018: 1-10
EISSN : 2442 – 9813
ISSN : 1829 – 9822
Permana, Iwan, dan Gina Sakinah. 2020. Toluhula, Uki Setiawan. 2008.
“Peran Wakāf sebagai Ìslamic “Dual Banking System.”
Social Finance dalam Universitas Gadjah Mada.
Pemberdayaan Pondok Pesantren Williantara, Gede Ferdi, and I.
Tahfidz Al Maa Parung Bogor.” Gusti Ayu Nyoman Budiasih.
Jurnal Ekonomi Syariāh 5 (2): 2016. “Pengaruh Pendapatan Asli
67–76. Daerah, Dana Alokasi Umum,
Https://doi.org/10.37058/jes.v5i2. Dana Alokasi Khusus, dan Dana
1991. Bagi Hasil pada Indeks
Putra, Yahya Hidayat. 2018. “Tinjauan Pembangunan Manusia.” E-jurnal
Hukum Ìslam terhadap Pola Akuntansi 16 (3) : 2044–70.
“Bagi Hasil” (Mudarabah) pada Yulianti, Rahmani Timorita. 2016. “Riba
BUMP (Studi Kasus di Pondok dalam Perspektif Ekonomi Islam.”
Pesantren Al -Luqmaniyyah Millah: Jurnal
UmbulharjoYogyakarta).” Al- Studi Agama 1 (2) : 51–70.
Māzāhib : Jurnal Pemikiran Tabroni, Imam, Hisam Ahyani, dan Dian
Hukumm 5 (2). Permana. 2021. “Philosophical
Http://ejournal.uin- Review Of
suka.ac.id/syariāh/almazahib/article/ Materialism and Idealism Limits Of
view/1425. Wedding Age In Indonesia; Study
Rahmatika, Arivatu Ni’mati. 2014. “Dual of Article 7 Paragraph (1) of Law
Banking System di Indonesia.” 16 of 2019 jo. Law 1 of 1974
At-Tahdzib: Jurnal concerning marriage | muttaqien:
Studi Islam dan Muamalah 2 (2) : 133–47. indonesian journal of
Rasyid, Rasyidin. 2021. “Bunga Bank Multidiciplinary Islamic Studies” 2
adalah Riba |.” Retrieved no 01 (2021). Http://e-
February 11, 2021 jurnal.staimuttaqien.ac.id/index.php/mtq/
(https://repository.uia.ac.id/2021/01/12/ article/view/111
bunga-bank-adalah-riba/). Zaelani, Abdul Qodir. 2012. “Bunga Bank
Rusandry, Rusandry. 2021. “Strategi dalam Perspektif Sosio-Ekonomi
Peningkatan Pembiayaan Bagi dan Ushul Fiqh (Studi atas
Hasil pada Bank Syariah di Pemikiran M. Umer Chapra).”
Indonesia.” Jurnal Ilmiah ASAS 4(2). Doi:
Wahana Pendidikan 7 (1) :102– 10.24042/asas.v4i2.1678.
14. Doi: Ahyani, Hisam, Dian Permana, dan Agus
10.5281/zenodo.4486304. Yosep Abduloh. 2020. “Dialog
Sirajuddin, Sirajuddin. 2018. “Sistem Pemikiran tentang Norma “Ŕìbā”,
Appattimoro’ pada Petani di Bunga Bank, dan “Bagi Hasil” di
Kelurahan Campaga Kalangan Ulama.” Kordinat:
Kecamatan Tompobulu Kabupaten Jurnal Komunikasi antar
Bantaeng.” Laa Maisyir : Jurnal Perguruan Tinggi Agama Ìslam 19
Ekonomi Islam 4 (2): 247-264–264.
(2). Doi: 10.24252/lamaisyir.v4i2.4418. Https://doi.org/10.15408/kordinat.
Syarif, Mujar Ibnu. 2011. “Konsep Riba v19i2.18899.
dalam Alquran dan Literatur Ahyani, Hisam, and Memet Slamet. 2021.
Fikih.” Al-Iqtishad: “Proses Jurnal At-Tanwir Umgo
Jurnal Ilmu Ekonomi Syariah 3 (2) : 293- 27 Jan 2021 Tinjauan Hukum
312–312. Doi: Islam terhadap Wanprestasi
10.15408/aiq.v3i2.2527.

PAGE \* MERGEFORMAT 5
Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis

Perjanjian Kerja Dosen Tetap di


PTKS Jawa Barat.”
Ahyani, Hisam, Muharir Muharir, and
Widadatul Ulya. 2021. “Potensi
Wisata Halal Kota Banjar, Jawa
Barat di Era Revolusi Industri
4.0.” Tornare: Journal of
Sustainable and Research 3
(1):4–12. Doi:
10.24198/tornare.v3i1.31511.

PAGE \* MERGEFORMAT 2

Anda mungkin juga menyukai