Anda di halaman 1dari 1

Latihan Kasus Pemeriksaan

Pada Juni 2021, PT OBC mendapatkan Surat Perintah Pemeriksaan (SP2), yaitu surat perintah dari DJP
untuk melakukan pemeriksaan dalam rangka menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan
perusahaan. Pemeriksaan pajak pada PT HL dilatarbelakangi oleh penerbitan Surat Permintaan
Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan (SP2DK) atas indikasi perusahaan belum melaporkan PPh
Pasal 23. Perusahaan alpha dalam memberi tanggapan atas SP2DK tersebut, sehingga DJP menerbitkan
Surat Perintah Pemeriksaan (SP2) dan Surat Pemberitahuan Pemeriksaan Lapangan.

Sesudah pertemuan dilakukan, pemeriksa pajak membuat berita acara hasil pertemuan yang
ditandatangani oleh pemeriksa pajak dan PT OBC. Pemeriksa melakukan peminjaman buku, catatan,
dan/atau dokumen, termasuk data yang dikelola secara elektronik serta keterangan lain yang
diperlukan belum ditemukan atau diberikan. Pengujian yang dilakukan kepada PT TBL menghabiskan
waktu sekitar empat bulan.

Daftar temuan pemeriksaan yang disampaikan pada SPHP PT OBC untuk masa Januari – Desember
2020 dalam pos PPh Badan dapat dirinci sebagai berikut:

Uraian Cfm Wajib Pajak Cfm Pemeriksa Koreksi


Peredaran Usaha 3.279.400.000 3.279.400.000 -
Biaya Usaha Lainnya 1.921.300.000 1.879.600.000 42.700.000
Penghasilan Luar 254.800.000 254.800.000 -
Usaha
PPh Terutang 177.400.000 181.900.000 4.500.000
koreksi positif sebesar Rp42.700.000 dengan perincian:
1. koreksi biaya telepon Rp2.800.000
2. koreksi biaya perjalanan dinas Rp14.500.000
3. koreksi biaya entertainment Rp16.900.000
4. koreksi biaya lain-lain Rp7.500.000

Daftar temuan pemeriksaan yang disampaikan pada SPHP PT OBC untuk masa Januari – Desember
2020 dalam pos PPh Pasal 23 dapat dirinci sebagai berikut:

Uraian Cfm Wajib Pajak Cfm Pemeriksa Koreksi


Objek PPh Pasal 23 - 12.000.000 12.000.000
Pajak Terutang - 240.000 240.000
Terdapat biaya sewa alat berat yang belum dilaporkan pada masa pajak Januari 2020.

Setelah menerima SPHP, PT OBC setuju dengan seluruh temuan pemeriksa dengan memberikan
tanggapan tertulis atas SPHP tersebut.

Pertanyaan:

1. Kapan PT OBC paling lambat menyampaikan tanggapan atas SPHP?


2. Apakah produk hukum yang terbit dari serangkaian proses pemeriksaan pajak PT OBC?
3. Lakukan perhitungan pajak yang kurang (lebih) bayar beserta sanksi/bunga (apabila ada) dan
kapan jangka waktu pembayarannya!
4. Apabila PT OBC tidak melakukan pembayaran setelah jatuh tempo, apakah konsekuensi yang
akan diterima dan langkah hukum yang dapat dilakukan PT OBC?

Anda mungkin juga menyukai