Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PENGANTAR MANAJEMEN
“TANGGUNG JAWAB SOSIAL DARI ORGANISASI”

DOSEN PENGAMPU:
ANGGA UTAMA MARFITO, SE. M.Ak

DISUSUN OLEH :
Siti Ulis Safa’ah : 2305906030070
Dilla Maulida Zahira : 2305906030104
Zuraiyatul Ullya : 2305906030078

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TEUKU UMAR
2024
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah


memberikan limpah rahmat dan hidayat-nya kepada kami sehingga telah dapat
menyelesaikan sebuah makalah. Shalawat beriringi salam kami sanjungkan ke
pangkuan alam Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa manusia dari
alam jahiliyah kealam berilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan pada saat
sekarang ini. berkat karunia Allah penulisan makalah berjudul: Tanggung Jawab
Sosial Dari Organisasi, Telah kami selesaikan walaupun belum sempurna.
Tujuan penulisan makalah ini untuk memenuhi dan melengkapi tugas pada
mata kuliah Pengantar Manajemen, semester 1, fakultas ekonomi. Dalam
menyelesaikan makalah ini kami telah banyak mendapatkan bantuan referensi,
oleh karena itu dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih dulu yang
pertama - tama kepada orang tua kami yang membiayai dan mendukung kegiatan
ini, dan Terimakasih juga dan penghargaan kepada dosen yang mengampu mata
kuliah Pengantar Manajemen, kepada bapak Angga Utama Marfito, S.E, M.Ak
yang telah memberikan tugas makalah ini untuk kami.
Disini kami menyadari banyak kekurangan dari makalah kami, agar dapat
menambah pembelajaran kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca,
sehingga penulisan makalah kami lebih menjadi baik dan bermanfaat bagi
pembaca.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................... ii


DAFTAR ISI ................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 2
C. Tujuan ........................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Tanggung Jawab Sosial Dari Organisasi ................... 3
B. Bidang Tanggung Jawab Sosial ................................................... 4
C. Konsep Dasar Etika Manajemen .................................................. 6
D. Mengelola Etika Dan Tanggung Jawab Sosial Dari Organisasi .. 8
BAB III PENUTUPAN
A. Kesimpulan ................................................................................ 10
B. Saran .......................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA .................................................................... 11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Semakin besar suatu organisasi tau perusahaan, maka semakin
besar pula tuntutan masyarakat terhadap organisasi atau perusahaan
tersebut. Banyak lembaga bisnis yang menggunakan segala cara
untuk memenangkan persaingan. Oleh karena itu, diharapkan
manajer dapat menjalankan bisnis yang memenuhi syarat dalam
etika bisnis manajerial, baik secara moral maupun norma
masyarakat. Organisasi sebagai suatu sistem juga diharapkan dapat
memiliki tanggung jawab sosial terhadap masyarakat.
Ide mengenai Tanggung jawab Sosial atau yang dikenal dengan
Corporate Social Responbility (CSR) kini semakin diterima secara
luas. Kelompok yang mendukung wacana tanggung jawab sosial
berpendapat bahwa perusahaan tidak dapat dipisahkan dari para
individu yang terlibat didalamnya, yakni pemilik dan karyawannya.
Namun mereka tidak bole hanya memikirkan keuntungan
finansialnya saja, melainkan pula harus memiliki kepekaan dan
kepedulian terhadap publik.
Dengan penerapan Corporate Social Responbility (CSR)
sebagai sebuah program yang wajib sebagai bentuk rasa terima
kasih perusahaan kepada masyarakat dan juga sebagai bentuk
perhatian perusahaan terhadap lingkungan sekitarnya.
Di samping itu Corporate Social Responbility (CSR) juga
memiliki peranan penting bagi perusahaan yang menjalankannya,
dan juga manfaat yang dapat dirasakan perusahaan bila
menjalankan Corporate Social Responbility (CSR) yaitu
diantaranya : Meningkatkan Citra Perusahaan, Mengembangkan
Kerja Sama dengan Para Pemangku Kepentingan, dan Membuka

1
Akses untuk Investasi. Dari sisi masyarakat, Corporate Social
Responbility (CSR) akan sangat membantu meningkatkan
kesejahteraan dan kebaikan untuk masyarakat yang membutuhkan
bantuan.
Di dalam makalah ini, kami akan menyampaikan mengenai
definisi tanggung jawab sosial dan etika manajemen disertai
dengan sedikit penjabarannya.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa yang dimaksud dengan tanggung jawab sosial dari organisasi ?
1.2.2 Apa saja bidang tanggung jawab sosial ?
1.2.3 Bagimana konsep dasar etika manajemen?
1.2.4 Bagaimana mengelola etika dan tanggung jawab sosial dari
organisasi?

1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan tangung jawab sosial
dari organisasi
1.3.2 Untuk mengetahui bidang tanggung jawab sosial
1.3.3 Untuk mengetahui konsep dasar etika manajemen
1.3.4 Untuk mengetahui bagaimana mengelola etika dan tanggung jawab
sosial dari organisasi

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian
Tanggung jawab sosial dari organisasi atau perusahaan (Corporate
Social Responsibility) adalah suatu bentuk kepedulian perusahaan terhadap
lingkungan eksternal perusahaan melalui berbagai kegiatan yang dilakukan
dalam rangka penjagaan lingkungan, norma masyarakat, partisipasi
pembangunan, serta berbagai bentuk tanggung jawab sosial lainnya.
Adapun pengertian tanggung jawab sosial perusahaan menurut Para
Ahli adalah :
1. Menurut Commission of the European Communities, 2001,
mendefinisikan tanggung jawab sosial sebagai aktifitas yang
berhubungan dengan kebijakan-kebijikan lembaga untuk
mengintegrasikan penekanan pada bidang sosial dan lingkungan
dalam operasi bisnis mereka dan interaksi dengan stakeholder.
2. Menurut Carrol, mendefinisikan tanggung jawab sosial yaitu dari
sudut pandang strategis, suatu lembaga bisnis perlu
mempertimbangkan tanggung jawab sosial bagi masyarakat dimana
bisnis menjadi bagiannya.
Carraoll menyatakan bahwa manajer organisasi bisnis memiliki empat
tanggung jawab vakni:
1. Tanggung jawab ekonomi, yakni memproduksi barang dan jasa yang
bermilai bagi masyarakat.
2. Tanggung jawab hukum, yakni perusahaan diharapkan mentaati
hukum yang ditentukan oleh pemerintah.
3. Tanggung jawab etika, yakni perusahaan diharapkan dapat mengikuti
keyakinan mum mengenai bagaimana orang harus bertindak dalam
suatu masyarakat.
4. Tanggung jawab kebebasan memilih, yakni tanggung jawab yang
diasumsikan bersifat suka relawan.

3
Dari keempat tanggung jawab sosial tersebut, tanggung jawab ekonomi
dan hukum dinalai sebagai tanggung jawab dasar yang harus dimiliki lembaga.
Setelah tanggung jawab dasar terpenuhi, maka lembaga dapat memenuhi
tanggung jawab sosial lainnya, yakni dalam hal etika dan kebebasan memilih.

2.2 Bidang Tanggung Jawab Sosial


1. Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan
a. Polusi Udara
Polusi udara terjadi apabila beberapa faktor bergabung bersama
sehingga menurunkan kualitas udara. Karbon monoksida yang
dikeluarkan mobil-mobil menimbulkan polusi udara, seperti asap dan
bahan kimiawi dari pabrik.
Peraturan berupaya mengatur polusi udara. Di bawah hukum yang
baru, banyak perusahaan saat ini diharuskan memasang alat-alat
khusus untuk membatasi polutan yang mereka keluarkan lewat udara.
Namun demikian, usaha seperti itu sangat mahal. Polusi udara juga
dikombinasikan dengan maslah seperti hujan asam, yang terjadi
apabila sulfur dipompakan di atmosfer, bergabung dengan zat alami,
dan jatuh sebagai hujan.
b. Polusi Air
Polusi air terjadi akibat pembuangan bahan-bahan kimia dan
sampah. Selama bertahun-tahun, bisnis maupun kota membuang
sampahnya ke dalam sungai, hulu sungai, dan danau tapa
mempertimbangkan konsekuensinya..
c. Polusi Tanah
Terdapat dua masalah utama dalam polusi tanah. Yang pertama
adalah bagaimana mengembalikan kualitas tanaah yang rusak. Yang
kedua adalah bagaimana cara mencegah kontaminasi di masa
mendatang.
Bentuk-bentuk limbah padat baru merupakan penyelesaian
terhadap masalah itu. Limbah yang mudah terbakar, misalmya, dapat

4
dipisahkan dan digunakan sebagai bahan bakar di alat pemanas
industry, serta dekomposisi dapat dipercepat dengan menaruh sampah
di tempat yang mengandung banyak mikroorganisme tertentu.
d. Pembuangan Limbah Beracun
Masalah kontroversial yang utama dalam polusi tanah adalah
pembuangan limbah beracun. Limbah beracun merupakan produk
sampingan berbahaya dari proses manufaktur yang mengandung zat-
zat kimia atau radioaktif.
Namun demikian, jelas hanya sedikit yang ingin menyimpan
limbah beracun di belakang rumahnya.
2. Tanggung Jawab Terhadap Pelanggan
Presiden John F. Kennedy mengidentifikasikan empat hak dasar
konsumen, yaitu hak untuk mendapatkan keamanan (the right to safety),
hak untuk mendapatkan informasi (the right to be informed), hak untuk
memilih (the right to choose), dan hak untuk didengar (the right to be
heard). Empat dasar ini diakui secara internasional.
Adapun hak-hak yang sat ini didukung oleh sejumlah undang-undang
federal dan negara bagian:
a. Hak atas kenyamanan, Keamanan dan Keselamatan dalam
mengkonsumsi barang dan atau Jasa.
b. Hak untuk memilih barang dan atau jasa serta mendapatkan
barang dan atau jasa tersebut sesuai dengna nilai tukar dan
kondisi yang dijanjikan.
c. Hak atas informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi
dan jaminan barang dan atau jasa.
d. Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan atu
jasa yang digunakannya.
e. Hak untuk mendapat advokasi, perlindungan dan upaya
penyelesaian sengketa perlindungan konsumen secara patut.
f. Hak untuk mendapatkan pembinaan dan pendidikan konsumen.

5
g. Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta
tidak diskriminatif.
h. Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan atau
penggantian apabila barang dan atau jasa yang dierima tidak
sesuai dengan perjanjian atau tidak sebegaimana mestinva.
3. Tanggung Jawab Terhadap Karyawan
Perilaku tanggung jawab secara sosial terhadap para karyawan
memiliki komponen hukum dan sosial. Menurut peraturan, bisnis tidak
dapat mempraktikkan berbagai diskriminasi ilegal terhadap orang-orang
dalam setiap segi pekerjaan.
4. Tanggung Jawab Terhadap Modal
Pemegang saham merupakan pemilik perusahaan, terdengar sangat
janggal apabila perusahaan mengabaikan para investornva.
Para manajer dapat menghindari tanggung jawab mereka kepada
investor dengan beberapa cara. Namun demikian perilaku tidak
bertanggung jawab terhadap para pemegang saham sama dengan merusak
sumber daya kuangan perusahaan.

2.3 Konsep Dasar Etika Manajemen


Pengertian Etika Dalam bukunya Sonny Keraf "Etika Bisnis" dijelaskan
mengenai asal kata etika. Etika dalam bahasa yunani disebut “ethos”, berarti
adat istiadat/kebiasaan. Etika adalah ilmu yang membahas nilai dan norma
yang diberikan oleh moralitas dan etika dalam pengertian pertama diatas
mengenai adat istiadat atau kebiasaan.
Pengertian Etika sama dengan Moralitas. Pengertian harfiah dari etika
dan moralitas, sama-sama berarti sistem nilai tentang bagaimana manusia harus
hidup baik sebagai manusia yang telah dinstitusionalisasikan dalam sebuah
adat kebiasaan yang kemudian terwujud dalam pola perilaku yang ajek dan
terulang dalam kurun waktu yang lama sebagaimana laiknya sebuah kebiasaan"
(Bertens,2000).

6
Etika merupakan suatu prinsip, nilai dan kepercayaan yang
mendefinisikan keputusan dan tindakan yang bear dan yang salah. Beretika
berarti bertindak terbuka dan jujur untuk menjaga keyakinan dan kepercayaan
publik terhadap perusahaan kita.
konsep dasar etika manajemen dapat dibagi menjadi beberapa
kelompok diantaranya:
1. Dimensi Etika Dalam Manajemen
Menurut Kreitner, Etika pada dasarnya adalah studi mengenai
tanggung jawab moral yang terkait dengan apa yang dianggap benar dan
apa yang dianggap salah. Griffin secara ringkas menyatakan bahwa etika
adalah keyakinan akan sesuatu yang dianggap baik dan buruk.
Namun Kreitner mengingatkan bahwa etika manajemen lebih jauh lagi
berbicara mengenai nilai-nilai yang dianut oleh organisasi sehubungan
dengankegiatan bisnis yang dijalankannya.
2. Nilai Personal Sebagai Standar Etika
Nilai dan norma dalam personal merupakan suatu hal yang penting
dalam manajemen sebab hal itu memiliki peranan penting dalam hal
pengambilan keputusan dan etika manajemen. Hal in memunculkan
perlunya pengkajian seputar nilai personal sebagai standart etika.
Nilai sendiri pada dasarnya merupakan pandangan ideal yang
mempengaruhi cara pandang, cara berfikir, dan perilaku dari seseorang.
Nilai personal pada dasarya merupakan cara pandang, cara berfikir dan
keyakinan yang dipegang ole seseorang sehubungan dengan segala
kegiatan yang dilakukannya.
3. Nilai Terminal Dan Nilai Instrumental
Menurut Kreitner nilai personal dibagi menjadi 2 jenis, yaitu :
a. Nilai Terminal
Merupakan pandangan dan cara berfikir seseorang yang terwujud
melalui perilakunya, yang di dorong ole motif dirinya dalam meraih
sesuatu.

7
b. Nilai Instrumental
Adalah pandangan dan cara berfikir seseorang yang berlaku untuk
segala keadaan dan diterima ole semua pihak sebagai sesuatu yang
memang harus diperhatikan dan dijalankan.
4. Pandangan Empiris mengenai Nilai Personal
a. Nilai Terminal
Nilai-nilai yang perlu dimiliki oleh personal adalah kejujuran,
tanggung jawab, kapabilitas, ambisi, dan independensi.
b. Nilai Instrumental
Nilai-nilai yang mendominasi para pekerja antara lain adalah
penghargaan terhadap pribadi, keamanan dan kesejahteraan keluarga
pekerja, kebebasan dan kemerdekaan, dorongan untuh meraih sesuatu,
dan kebahagiaan.

2.4 Mengelola Etika Dan Tanggung Jawab Sosial Dari Organisasi


1. Kode Etik
Kode etik adalah pernyataan resmi dari nilai-nilai yang dianut ole
perusahaan yang berkaitan dengan persoalan etika dan sosial.
2. Struktur Etis
Struktur etis mewakili beragam sistem posisi dan program yang
dapat dilaksanakan ole perusahaan untuk menerapkan perilaku beretika.
Komite etika adalah kelompok eksekutif yang ditunjuk untuk
mengawasi perusahaan. Kepala pegawai etika adalah eksekutif
perusahaan yang mengawasi etika dan kepatuhan hukum.
3. Pelatihan Etika
Pelatihan etika adalah program pelatihan untuk membantu para
pegawai dalam menghadapi pegawai dalam menghadapi persoaln etika
dan nilai-nilai.

8
4. Whistle-Blowing
Whistle-Blowing adalah penyingkapan yang dilakukan seorang
pegawai atas praktik-praktik ilegal,moral,atau tidak sah yang dilakukan
organisasi.
5. Kasus Bisnis Tentang Etika Dan Tanggung Jawab Sosial
Sebagian besar manajer sekarang menyadari bahwa memperhatikan
etika dan tanggung jawab sosial adalah sama pentingnya dengan
memperhatikan pengeluaran, keuntungan, dan pertumbuhan bisnis.
Secara alami, hubungan antara etika dan tanggung jawab sosial
perusahaan dengan kinerja keuangannya berkaitan dengan gelar
manajer dan gelar sarjananya.

9
BAB III
PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan
Tanggung jawab sosial merupakan suatu bentuk kepedulian
lembaga/ organisasi terhadap lingkungan yang memiliki kebijakan dalam
berkomitmen dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup mereka.
Adanya atau terciptanya tanggung jawab sosial tidak mungkin terlaksana
apabila kita tidak memiliki strategi dalam pengelolaan tanggung jawab
sosial, dalam makalah in menjelaskan empat macam strategi pengelolaan
tanggung jawab sosial, yaitu strategi reaktif, strategi defentif, strategi
akomodatif, dan strategi proaktif.
Etika manajerial merupakan kode etik tau peraturan standar
berprilaku seorang manajer terhadap lembaga/ organisasi sesuai dengan
norma dan pedoman. Dengan adanya kode etik/atau aturan dalam
berprilaku, mungkin akan sangat sulit apabila aturan tersebut tidak
memiliki strategi dalam bertindak atau mengambil keputusan. Oleh
karena itu, pendekatan etika sangat penting di dalam suatu organisasi/
lembaga. Pendekatan etika tersebut, yakni pendekatan utilitarian,
pendekatan hak-hak individual, dan pendekatan peradilan.

3.2 Saran
Pengolahan kode etik pun harus ada standart resmi dari nilai-nilai
yang di muat perusahaan terkait yang harus berstruktur etis guna
mewakili berbagai sistem posisi dapat dilaksanakan ole perusahaan untuk
menerapkan perilaku beretika. Serta harus didukung juga pelatihan etika
yang berguna untuk membantu pegawai dalam menghadapi etika & nilai
perusahaan / organisai yang bersangkutan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Kotler, Philip and Keller, Amstrong. W.J. (2008). Marketing Manajemen, New
Jersey : Prentice Hall.
Kotler, Philip dan A.B Susanto, (1999), Manajemen Pemasaran di Indonesia.
Jakarta : Salemba Empat, 1999

11

Anda mungkin juga menyukai