Oleh:
Kelompok 4
Ni Kadek Anggi Astela (202133122002)
Ni Kadek Ratna Dewi (202133122011)
Ni Wayan Sumarihati (202133122016)
Ni Kadek Indah Sukma Berliana (202133122029)
Luh Putu Novi Damayanti (202133122037)
UNIVERSITAS WARMADEWA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas segala limpahan
rahmat- Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ANALISIS
LINGKUNGAN MAKRO”. Tanpa pertolongan-Nya, penulis belum tentu sanggup
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit
hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam
penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan kerjasama yang dari
semua pihak yang telah membantu dalam terselesainya makalah ini sehingga kendala-
kendala yang penulis hadapi dapat teratasi.
Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknik penulisan dalam materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki
penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini. Semoga materi ini dapat bermanfaat dan
menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penulis
sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Terima kasih.
Penulis
BAB 2
ANALISI LINGKUNGAN MAKRO
D. ANTISIPASI STRATEGI
(Rai Utama, 2022) Manajemen tidak memiliki kendali terhadap lingkungan
makro, detail dari berbagai kemungkinan pilihan antisipasi strategi dijelaskan
berikut ini:
1. Strategi Oposisi. Dalam situasi tertentu manajemen dapat mencoba
menunda dan atau mengurangi (memperlemah) intensitas pengaruh
lingkungan bisnis. Negosiasi, lobi, iklan, dan perkembangan hubungan
masyarakat adalah beberapa contoh pilihan yang sering digunakan
perusahaan untuk mengembangkan dan mengubah citra
perusahaan berbeda dengan yang selama ini dikenal masyarkat. Pilihan
tersebut juga dapat digunakan untukmempengaruhi opini publik. Tetapi
efektifitas strategi ini amat terbatas, karena lingkungan makro berada di luar
kendali manajemen.
2. Strategi Adaptasi (Penyesuaian). Strategi ini amat sering digunakan dan
memiliki tingkat efektifitas yang cukup tinggi. Manajemen memiliki
pilihan untuk menentukan seberapa jauh adaptasi hendak dilakukan.
Biasanya tidak memiliki resiko yang amat besar dan hanya memerlukan
biaya yang sewajarnya.
3. Strategi Opensif. Strategi ini amat sulit dikerjakan dan mengandung resiko
tinggi. Strategi ini mencoba memanfaatkan perubahan lingkungan bisnis
untuk meningkatkan keunggulan Perusahaan.
4. Strategi menarik diri dari pasar (Divestasi). Karena besarnya efek negative
dan tekanan yang datang dari lingkungan bisnis, manajemen dapat
memutuskan untuk menarik diri dari pasar, dan kemudian memindahkan
sumber daya dan dana yang ada pada bidang lain yang tidak berada dalam
tekanan.
5. Strategi Kontijensi. Strategi ini dapat berupa usaha mencoba mengurangi
efek negative dari perubahan lingkungan bisnis. Hal demikian misalnya
pada usaha menemukan bahan baku baru sebagai pengganti bahan baku
yang harganya terus menerus naik.
6. Strategi Pasif. Strategi ini berusaha untuk sama sekali tidak memberikan
tanggapan terhadap perubahan lingkungan bisnis. Biasanya strategi ini
dipilih karena manajemen melihat bahwa tekanan dan perubahan
lingkungan bisnis hanya bersifat sementara.