Anda di halaman 1dari 3

Nama : Nuraini Rahmawati

NPM : 10523916
KELAS : 1PA16
TUGAS PSIKOLOGI SOSIAL

1. THE SELF

2. Ciri-ciri The Self menurut buku Aronson :

 Self-concept adalah keyakinan dan penilaian yang kita miliki tentang diri kita sendiri.
Self-concept dapat mencakup berbagai aspek, seperti karakteristik fisik, kemampuan,
nilai, dan keyakinan.
 Self-esteem adalah penilaian kita tentang nilai dan harga diri kita. Self-esteem yang
tinggi membuat kita merasa positif dan berharga, sedangkan self-esteem yang rendah
membuat kita merasa negatif dan tidak berharga.
 Self-awareness adalah kesadaran kita tentang diri kita sendiri, baik secara fisik
maupun psikologis. Self-awareness memungkinkan kita untuk memahami dan
memantau diri kita sendiri.
 Self-presentation adalah upaya kita untuk menampilkan diri kita di hadapan orang
lain. Self-presentation dapat berupa upaya untuk membuat kesan yang baik atau
buruk.
 Self-regulation adalah kemampuan kita untuk mengendalikan perilaku dan pikiran
kita. Self-regulation memungkinkan kita untuk mencapai tujuan kita dan berperilaku
sesuai dengan nilai-nilai kita.

Hubungan Self Knowledge dengan Ciri-Ciri The Self

Berdasarkan buku "Social Psychology" karya Aronson, hubungan antara ciri the self (diri)
dengan self knowledge (pengetahuan diri) dapat dijelaskan melalui konsep self-concept
(konsep diri) dan self-esteem (harga diri). Self-concept mencakup pemahaman individu
tentang dirinya, meliputi karakteristik fisik, sosial, dan psikologis, sedangkan harga diri
mencerminkan penilaian individu terhadap nilai dirinya berdasarkan konsep diri tersebut.
Dengan kata lain, konsep diri mempengaruhi harga diri, dan keduanya saling berkaitan dalam
membentuk sense of self seseorang. Hal ini sesuai dengan pandangan Aronson yang
menyatakan bahwa konsep diri dan harga diri merupakan komponen penting dari konsep diri
seseorang.

3. Menurut buku Psikologi Sosial karya Elliot Aronson, intropeksi merupakan proses dimana
seseorang melihat ke dalam dan memeriksa pikiran, perasaan, dan motif dalam diri
mereka. Introspeksi terjadi karena kita ingin mengenal diri sendiri atau memiliki segudang pertanyaan
yang perlu dipikirkan mengenai diri sendiri secara lebih mendalam. Dalam proses intropeksi,
individu melihat ke dalam diri mereka sendiri dan menguji pikiran, perasaan, dan motif-
motifnya sendiri. Dengan memusatkan perhatian pada diri sendiri, individu dapat menilai dan
membandingkan perilaku mereka saat itu dengan standar internal dan nilai-nilai mereka. Hal
ini dapat membantu individu menjadi lebih sadar diri dan objektif dalam menilai diri mereka
sendiri. Namun, perlu diingat bahwa introspeksi tidak selalu memberikan jawaban yang benar
mengenai penyebab perasaan dan perilaku kita, sehingga perlu dilakukan langkah pengenalan
diri yang lain, seperti mengamati perilaku sendiri dan melalui orang lain.

4. Berdasarkan buku "Social Psychology" karya Aronson, kontrol diri adalah cara kita
membuat rencana dan melaksanakan keputusan. Konsep ini melibatkan penggunaan strategi
dan mekanisme internal untuk mencapai tujuan, mengatasi godaan, dan menahan diri dari
tindakan yang tidak diinginkan. Kontrol diri juga terkait erat dengan kemampuan seseorang
untuk menunda kepuasan, mengelola stres, dan menjaga fokus pada tugas yang dihadapi.
Dalam konteks psikologi sosial, kontrol diri memainkan peran penting dalam interaksi sosial,
pengambilan keputusan, dan kesejahteraan individu.
Contohnya : Seorang individu yang ingin mengelola stres akan menggunakan kontrol diri untuk
melakukan teknik relaksasi dan menghindari situasi yang memicu stres.
5. Impression Management atau Manajemen kesan menurut Buku Psikologi Sosial Karya
Elliot Aronson adalah cara kita menampilkan diri kepada orang lain dan membuat mereka
melihat kita seperti yang kita ekspetasikan atau kita inginkan. Manajemen kesan dapat
berupaya untuk membuat kesan baik atau buruk. Manajemen kesan bisa digunakan dalam
berbagai cara, misalnya pemilihan pakaian, Bahasa, perilaku, dan informasi yang kita
berikan.
Contohnya : Seorang karyawan menggunakan management impression untuk membuat kesan
yang postif kepada guru mereka, sehingga mereka bisa mendapatkan promosi.

6. Self-esteem atau harga diri


Menurut saya harga diri adalah cara bagaiman kita melihat dan menilai diri kiat sendiri. Jika
kita melihat harga diri yang tinggi dapat memberikan niali yang positif dan berharga,
sebaliknya jika memandang atau melihat diri kita rendah dapat memiliki kesan atau nilai
yang negative. Harga diri dapat dibentuk dari masa lalu atau pengalaman masa kecil,
lingkungan sekitar, dan juga budaya. Harga diri sangat penting diberbagai aspek kehidupan,
seperti :
1. Kesehatan mental : Harga diri yang tinggi dapat membantu diri kita untuk mengatasi rasa
stress, kecemasan.

2. Hubungan interpersonal : Harga diri yang tinggi dapat membantu kita untuk membangun
hubungan yang positif dengan orang lain.

3. Pencapaian tujuan : Harga diri yang tinggi dapat membantu kita untuk mencapai tujuan
kita.

References
(n.d.). http://etheses.uin-malang.ac.id/605/6/10410105%20Bab%202.pdf.

Aronson, E. (2013). Social Psychology. New York City.

Istiqomah, R. N. (2023, Januari 27). Intropeksi Diri, Apakah Justu Menghambatmu? Retrieved from
https://buletin.k-pin.org/index.php/arsip-artikel/1203-introspeksi-diri-apakah-justru-
menghambatmu

Anda mungkin juga menyukai