Anda di halaman 1dari 4

PANCASILA DALAM KEBIJAKAN NEGARA

- Pancasila dalam pembuatan kebijakan negara dalam bidang politik,


ekonomi, sosial budaya dan Hankam
- Implementasi pancasila dalam pembuatan dalam kebijakan Negara

Kelompok 4:
Abdul Kohar
Yuda
Putri
Pancasila adalah dasar negara, ideologi negara, dan pandangan hidup bangsa Indonesia
yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945. Pancasila merupakan hasil perjuangan dan
pemikiran para founding fathers yang menggambarkan cita-cita, nilai-nilai, dan karakter bangsa
Indonesia. Oleh karena itu, Pancasila harus diimplementasikan dalam segala aspek kehidupan
berbangsa dan bernegara, termasuk dalam perumusan kebijakan.

Kebijakan adalah rencana tindakan yang dibuat oleh pemerintah atau lembaga lain untuk
mencapai tujuan tertentu. Kebijakan dapat bersifat umum atau khusus, formal atau informal, dan
dapat berupa undang-undang, peraturan, program, proyek, atau kegiatan. Kebijakan harus dibuat
berdasarkan pertimbangan yang rasional, objektif, dan partisipatif, serta sesuai dengan kondisi
dan kebutuhan masyarakat. Dalam perumusan kebijakan, Pancasila harus menjadi acuan utama
yang menginspirasi dan mengarahkan isi, proses, dan hasil kebijakan. Implementasi Pancasila
dalam perumusan kebijakan dapat dilakukan dalam berbagai bidang, seperti politik, ekonomi,
sosial budaya, dan pertahanan keamanan. Berikut ini adalah beberapa contoh implementasi
Pancasila dalam perumusan kebijakan di bidang-bidang tersebut.

Bidang Politik

Politik adalah proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan alokasi sumber
daya, pembagian wewenang, penyelesaian konflik, dan penataan hubungan antara kelompok-
kelompok sosial. Politik juga mencakup sistem pemerintahan, lembaga negara, partai politik,
organisasi kemasyarakatan, dan media massa. Dalam bidang politik, implementasi Pancasila
dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
 Menghormati kedaulatan rakyat sebagai sumber legitimasi pemerintahan. Hal ini
sesuai dengan sila keempat Pancasila yaitu Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan. Contoh kebijakan yang
mengimplementasikan nilai ini adalah Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017.

 Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dalam keragaman. Hal ini sesuai dengan
sila ketiga Pancasila yaitu Persatuan Indonesia. Contoh kebijakan yang
mengimplementasikan nilai ini adalah Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014.

 Menegakkan supremasi hukum yang adil dan demokratis. Hal ini sesuai dengan
sila kelima Pancasila yaitu Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Contoh
kebijakan yang mengimplementasikan nilai ini adalah Undang-Undang Nomor 48
Tahun 2009.

 Mendorong partisipasi masyarakat dalam proses politik. Hal ini sesuai dengan sila
kedua Pancasila yaitu Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Contoh kebijakan
yang mengimplementasikan nilai ini adalah Undang-Undang Nomor 17 Tahun
2013

Bidang Ekonomi

Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya dengan menggunakan sumber daya yang terbatas. Ekonomi juga mencakup sistem
ekonomi, kebijakan ekonomi, lembaga ekonomi, pasar, produksi, distribusi, konsumsi, dan
pertumbuhan ekonomi. Dalam bidang ekonomi, implementasi Pancasila dapat dilakukan dengan
cara sebagai berikut:

 Menerapkan sistem ekonomi kerakyatan yang berkeadilan. Hal ini sesuai dengan
sila keempat dan kelima Pancasila yaitu Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan dan Keadilan Sosial bagi
Seluruh Rakyat Indonesia. Contoh kebijakan yang mengimplementasikan nilai ini
adalah Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992.

 Meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan memanfaatkan sumber daya alam


secara optimal dan berkelanjutan. Hal ini sesuai dengan sila pertama dan kedua
Pancasila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa dan Kemanusiaan yang Adil dan
Beradab. Contoh kebijakan yang mengimplementasikan nilai ini adalah Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2009.

 Mendorong kemandirian ekonomi nasional dengan mengembangkan sektor-sektor


strategis dan unggulan. Hal ini sesuai dengan sila ketiga dan kelima Pancasila yaitu
Persatuan Indonesia dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Contoh
kebijakan yang mengimplementasikan nilai ini adalah Undang-Undang Nomor 5
Tahun 2014.

 Meningkatkan kerjasama ekonomi internasional dengan mengedepankan


kepentingan nasional dan prinsip saling menguntungkan. Hal ini sesuai dengan sila
kedua dan ketiga Pancasila yaitu Kemanusiaan yang Adil dan Beradab dan
Persatuan Indonesia. Contoh kebijakan yang mengimplementasikan nilai ini adalah
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014.

Bidang Sosial Budaya

Sosial budaya adalah aspek kehidupan manusia yang berkaitan dengan interaksi sosial,
norma, nilai, adat istiadat, bahasa, seni, agama, pendidikan, kesehatan, dan lain-lain. Sosial
budaya juga mencakup identitas nasional, kebhinekaan, toleransi, solidaritas, gotong royong, dan
lain-lain. Dalam bidang sosial budaya, implementasi Pancasila dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut:

 Menjaga dan melestarikan nilai-nilai luhur budaya bangsa. Hal ini sesuai dengan
sila pertama dan kedua Pancasila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa dan
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Contoh kebijakan yang
mengimplementasikan nilai ini adalah Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017.

 Mengembangkan potensi diri masyarakat melalui pendidikan yang berkualitas. Hal


ini sesuai dengan sila kelima Pancasila yaitu Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat
Indonesia. Contoh kebijakan yang mengimplementasikan nilai ini adalah Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2003.

 Meningkatkan kesehatan masyarakat melalui pelayanan kesehatan yang terjangkau


dan bermutu. Hal ini sesuai dengan sila kelima Pancasila yaitu Keadilan Sosial
bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Contoh kebijakan yang mengimplementasikan nilai
ini adalah Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009.

 Membangun toleransi dan kerukunan antar umat beragama dalam bingkai Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini sesuai dengan sila pertama dan ketiga
Pancasila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa dan Persatuan Indonesia. Contoh
kebijakan yang mengimplementasikan nilai ini adalah Undang-Undang Nomor 1
Tahun 2013.

Bidang Pertahanan Keamanan

Pertahanan keamanan adalah aspek kehidupan negara yang berkaitan dengan upaya
menjaga kedaulatan, integritas, dan stabilitas negara dari ancaman internal maupun eksternal.
Pertahanan keamanan juga mencakup sistem pertahanan keamanan, kebijakan pertahanan
keamanan, lembaga pertahanan keamanan, angkatan bersenjata, kepolisian, intelijen, dan lain-
lain. Dalam bidang pertahanan keamanan, implementasi Pancasila dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut:

 Membangun sistem pertahanan keamanan nasional yang tangguh dan profesional.


Hal ini sesuai dengan sila ketiga dan kelima Pancasila yaitu Persatuan Indonesia
dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Contoh kebijakan yang
mengimplementasikan nilai ini adalah Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002.

 Meningkatkan kemampuan deteksi dan antisipasi terhadap ancaman non-


tradisional seperti terorisme, radikalisme, narkoba, siber, dan bencana alam. Hal ini
sesuai dengan sila kedua dan kelima Pancasila yaitu Kemanusiaan yang Adil dan
Beradab dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Contoh kebijakan
yang mengimplementasikan nilai ini adalah Undang-Undang Nomor 15 Tahun
2003.

 Membina hubungan baik dengan negara-negara tetangga dan mitra strategis dalam
rangka menjaga perdamaian regional dan global. Hal ini sesuai dengan sila kedua
dan ketiga Pancasila yaitu Kemanusiaan yang Adil dan Beradab dan Persatuan
Indonesia. Contoh kebijakan yang mengimplementasikan nilai ini adalah Undang-
Undang Nomor 37 Tahun 1999.

Anda mungkin juga menyukai