Anda di halaman 1dari 6

Implementasi Pancasila dalam

Perumusan Kebijakan

Pancasila adalah dasar negara, ideologi negara, dan pandangan hidup


bangsa Indonesia yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945. Pancasila
merupakan hasil perjuangan dan pemikiran para founding fathers yang
menggambarkan cita-cita, nilai-nilai, dan karakter bangsa Indonesia. Oleh
karena itu, Pancasila harus diimplementasikan dalam segala aspek
kehidupan berbangsa dan bernegara, termasuk dalam perumusan
kebijakan.

Kebijakan adalah rencana tindakan yang dibuat oleh pemerintah atau


lembaga lain untuk mencapai tujuan tertentu. Kebijakan dapat bersifat
umum atau khusus, formal atau informal, dan dapat berupa undang-
undang, peraturan, program, proyek, atau kegiatan. Kebijakan harus dibuat
berdasarkan pertimbangan yang rasional, objektif, dan partisipatif, serta
sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat.

Dalam perumusan kebijakan, Pancasila harus menjadi acuan utama yang


menginspirasi dan mengarahkan isi, proses, dan hasil kebijakan.
Implementasi Pancasila dalam perumusan kebijakan dapat dilakukan dalam
berbagai bidang, seperti politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan
keamanan. Berikut ini adalah beberapa contoh implementasi Pancasila
dalam perumusan kebijakan di bidang-bidang tersebut.

Bidang Politik
Politik adalah proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan
alokasi sumber daya, pembagian wewenang, penyelesaian konflik, dan
penataan hubungan antara kelompok-kelompok sosial. Politik juga
mencakup sistem pemerintahan, lembaga negara, partai politik, organisasi
kemasyarakatan, dan media massa. Dalam bidang politik, implementasi
Pancasila dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
• Menghormati kedaulatan rakyat sebagai sumber legitimasi
pemerintahan. Hal ini sesuai dengan sila keempat Pancasila yaitu
Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan. Contoh kebijakan yang
mengimplementasikan nilai ini adalah Undang-Undang Nomor 7
Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum yang mengatur
mekanisme pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR,
DPD, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota secara langsung
oleh rakyat.
• Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dalam keragaman. Hal
ini sesuai dengan sila ketiga Pancasila yaitu Persatuan Indonesia.
Contoh kebijakan yang mengimplementasikan nilai ini adalah
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah yang mengatur pembagian kewenangan antara
pemerintah pusat dan daerah berdasarkan prinsip otonomi
daerah, desentralisasi, tugas pembantuan, dekonsentrasi, dan
koordinasi.
• Menegakkan supremasi hukum yang adil dan demokratis. Hal ini
sesuai dengan sila kelima Pancasila yaitu Keadilan Sosial bagi
Seluruh Rakyat Indonesia. Contoh kebijakan yang
mengimplementasikan nilai ini adalah Undang-Undang Nomor
48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman yang mengatur
kemandirian lembaga peradilan dalam menjalankan fungsi
yudikatif untuk menegakkan hukum dan keadilan.
• Mendorong partisipasi masyarakat dalam proses politik. Hal ini
sesuai dengan sila kedua Pancasila yaitu Kemanusiaan yang Adil
dan Beradab. Contoh kebijakan yang mengimplementasikan
nilai ini adalah Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013 tentang
Organisasi Kemasyarakatan yang mengatur hak dan kewajiban
organisasi kemasyarakatan sebagai wadah aspirasi masyarakat
dalam berbagai bidang.

Bidang Ekonomi
Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya dengan menggunakan sumber daya yang terbatas.
Ekonomi juga mencakup sistem ekonomi, kebijakan ekonomi, lembaga
ekonomi, pasar, produksi, distribusi, konsumsi, dan pertumbuhan ekonomi.
Dalam bidang ekonomi, implementasi Pancasila dapat dilakukan dengan
cara sebagai berikut:

• Menerapkan sistem ekonomi kerakyatan yang berkeadilan. Hal


ini sesuai dengan sila keempat dan kelima Pancasila yaitu
Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan dan Keadilan Sosial bagi Seluruh
Rakyat Indonesia. Contoh kebijakan yang mengimplementasikan
nilai ini adalah Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang
Perkoperasian yang mengatur peran koperasi sebagai salah satu
pilar ekonomi kerakyatan yang berdasarkan asas kekeluargaan,
gotong royong, dan demokrasi.
• Meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan memanfaatkan
sumber daya alam secara optimal dan berkelanjutan. Hal ini
sesuai dengan sila pertama dan kedua Pancasila yaitu
Ketuhanan Yang Maha Esa dan Kemanusiaan yang Adil dan
Beradab. Contoh kebijakan yang mengimplementasikan nilai ini
adalah Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang
mengatur pengelolaan sumber daya alam dengan prinsip
pembangunan berkelanjutan, pemanfaatan berkeadilan,
pelestarian fungsi lingkungan hidup, dan tanggung jawab sosial.
• Mendorong kemandirian ekonomi nasional dengan
mengembangkan sektor-sektor strategis dan unggulan. Hal ini
sesuai dengan sila ketiga dan kelima Pancasila yaitu Persatuan
Indonesia dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Contoh kebijakan yang mengimplementasikan nilai ini adalah
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara yang mengatur pengembangan kompetensi aparatur
sipil negara dalam bidang-bidang strategis seperti pertahanan,
energi, teknologi informasi, kesehatan, pendidikan, dan
pariwisata.
• Meningkatkan kerjasama ekonomi internasional dengan
mengedepankan kepentingan nasional dan prinsip saling
menguntungkan. Hal ini sesuai dengan sila kedua dan ketiga
Pancasila yaitu Kemanusiaan yang Adil dan Beradab dan
Persatuan Indonesia. Contoh kebijakan yang
mengimplementasikan nilai ini adalah Undang-Undang Nomor 7
Tahun 2014 tentang Perdagangan yang mengatur hubungan
perdagangan Indonesia dengan negara-negara lain berdasarkan
prinsip saling menghormati, saling menguntungkan, saling
membutuhkan, dan saling memperkuat.

Bidang Sosial Budaya


Sosial budaya adalah aspek kehidupan manusia yang berkaitan dengan
interaksi sosial, norma, nilai, adat istiadat, bahasa, seni, agama, pendidikan,
kesehatan, dan lain-lain. Sosial budaya juga mencakup identitas nasional,
kebhinekaan, toleransi, solidaritas, gotong royong, dan lain-lain. Dalam
bidang sosial budaya, implementasi Pancasila dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut:

• Menjaga dan melestarikan nilai-nilai luhur budaya bangsa. Hal


ini sesuai dengan sila pertama dan kedua Pancasila yaitu
Ketuhanan Yang Maha Esa dan Kemanusiaan yang Adil dan
Beradab. Contoh kebijakan yang mengimplementasikan nilai ini
adalah Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang
Pemajuan Kebudayaan yang mengatur perlindungan,
pengembangan, pemanfaatan, dan pelestarian kebudayaan
nasional sebagai warisan leluhur yang memiliki nilai strategis
bagi identitas bangsa.
• Mengembangkan potensi diri masyarakat melalui pendidikan
yang berkualitas. Hal ini sesuai dengan sila kelima Pancasila
yaitu Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Contoh
kebijakan yang mengimplementasikan nilai ini adalah Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional yang mengatur penyelenggaraan pendidikan nasional
yang bermutu, merata, dan berkeadilan bagi seluruh warga
negara tanpa diskriminasi.

• Meningkatkan kesehatan masyarakat melalui pelayanan


kesehatan yang terjangkau dan bermutu. Hal ini sesuai dengan
sila kelima Pancasila yaitu Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat
Indonesia. Contoh kebijakan yang mengimplementasikan nilai
ini adalah Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan yang mengatur penyelenggaraan kesehatan nasional
yang berorientasi pada pencegahan, promotif, kuratif, dan
rehabilitatif, serta melibatkan partisipasi masyarakat dan pihak
terkait.
• Membangun toleransi dan kerukunan antar umat beragama
dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini
sesuai dengan sila pertama dan ketiga Pancasila yaitu
Ketuhanan Yang Maha Esa dan Persatuan Indonesia. Contoh
kebijakan yang mengimplementasikan nilai ini adalah Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan
Penanganan Perusakan Rumah Ibadah yang mengatur
perlindungan terhadap rumah ibadah dari tindakan perusakan,
penghinaan, atau penodaan yang dilakukan oleh pihak-pihak
yang tidak bertanggung jawab.

Bidang Pertahanan Keamanan


Pertahanan keamanan adalah aspek kehidupan negara yang berkaitan
dengan upaya menjaga kedaulatan, integritas, dan stabilitas negara dari
ancaman internal maupun eksternal. Pertahanan keamanan juga mencakup
sistem pertahanan keamanan, kebijakan pertahanan keamanan, lembaga
pertahanan keamanan, angkatan bersenjata, kepolisian, intelijen, dan lain-
lain. Dalam bidang pertahanan keamanan, implementasi Pancasila dapat
dilakukan dengan cara sebagai berikut:

• Membangun sistem pertahanan keamanan nasional yang


tangguh dan profesional. Hal ini sesuai dengan sila ketiga dan
kelima Pancasila yaitu Persatuan Indonesia dan Keadilan Sosial
bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Contoh kebijakan yang
mengimplementasikan nilai ini adalah Undang-Undang Nomor 3
Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara yang mengatur
penyelenggaraan pertahanan negara yang melibatkan seluruh
komponen bangsa dalam sistem pertahanan semesta.
• Meningkatkan kemampuan deteksi dan antisipasi terhadap
ancaman non-tradisional seperti terorisme, radikalisme, narkoba,
siber, dan bencana alam. Hal ini sesuai dengan sila kedua dan
kelima Pancasila yaitu Kemanusiaan yang Adil dan Beradab dan
Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Contoh kebijakan
yang mengimplementasikan nilai ini adalah Undang-Undang
Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Terorisme yang mengatur upaya pencegahan, penindakan,
penanganan korban, dan kerjasama internasional dalam
menangani tindak pidana terorisme.
• Membina hubungan baik dengan negara-negara tetangga dan
mitra strategis dalam rangka menjaga perdamaian regional dan
global. Hal ini sesuai dengan sila kedua dan ketiga Pancasila
yaitu Kemanusiaan yang Adil dan Beradab dan Persatuan
Indonesia. Contoh kebijakan yang mengimplementasikan nilai
ini adalah Undang-Undang Nomor 37 Tahun 1999 tentang
Hubungan Luar Negeri yang mengatur hubungan luar negeri
Indonesia dengan negara-negara lain berdasarkan prinsip bebas
aktif, saling menghormati, saling menguntungkan, saling
membutuhkan, dan saling memperkuat.

Anda mungkin juga menyukai