ANGGOTA KELOMPOK 2:
ADINDA SETYA NINGRUM
ALIQA REYNA ZAFIRA
DAFA WISNU PERMANA
DZAKIY WIRA MUSYAFFA
GALIH REVANDHIKA PUTRA SUHERY
GLENEUS JOHN CHRISTIAN
HASBI PRATAMA
MUHAMMAD DZAKY ILHAM
MUHAMMAD RAFY
Dengan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan muatan lokal tentang "Penjualan Onigiri Tuna Mayo".
Laporan ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan laporan ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Ibu Rara Pritia Ayu Saputry, S.Pd. selaku guru pembimbing yang selalu
memberikan bimbingan , pengarahan, dorongan serta motivasi dalam penyelesaian
penyusunan laporan jurnal ilmiah ini.
2. Dr. Iman Syafii S.Pd M.Si Ketua SMAN 1 Tanjungpinang yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk dapat menimba ilmu di SMAN 1
Tanjungpinang serta memberikan kesempatan di dalam penyampaian pemeparan
hasil penelitian pembuatan laporan jurnal ilmiah ini.
3. Orang tua tercinta yang telah senantiasa mendukung baik secara material
maupun spiritual tanpa pernah putus asa dan senentiasa untuk memberi semangat
untuk terus belajar.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
i
DAFTAR ISI
BAB IV DOKUMENTASI............................................................................. 8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Onigiri (おにぎり, 御握り) (bahasa Indonesia: nasi kepal) adalah nama Jepang
untuk makanan berupa nasi yang dipadatkan sewaktu masih hangat sehingga
berbentuk segitiga, bulat, atau seperti karung beras. Dikenal juga dengan nama lain
omusubi, istilah yang kabarnya dulu digunakan kalangan wanita di istana kaisar
untuk menyebut onigiri. Onigiri dimakan dengan tangan, tidak memakai sumpit.
Secara tradisional, onigiri diisi dengan acar ume (umeboshi), salmon asin,
katsuobushi, kombu, tarako, mentaiko, takanazuke (acar takana, sawi merah raksasa
Jepang) atau bahan asin atau asam lainnya sebagai pengawet alami. Karena mudah
dibawa-bawa dan dimakan dengan tangan, onigiri telah digunakan sebagai
makanan bekal atau bento dari zaman dahulu hingga saat ini. Awalnya digunakan
sebagai cara untuk memanfaatkan dan menyimpan sisa nasi, namun kemudian
menjadi makanan biasa. Banyak toko serba ada dan supermarket di Jepang
menyediakan onigiri dengan berbagai isian dan rasa. Makanan ini telah menjadi
sangat umum bahkan disajikan di restoran pula. Selain itu ada toko khusus yang
hanya menjual onigiri bungkus untuk dibawa pulang. Karena popularitas tren ini di
Jepang, onigiri telah menjadi makanan pokok yang populer di restoran Jepang di
seluruh dunia.
Asal usul onigiri masih diperdebatkan. Namun, kemungkinan besar cikal bakal
onigiri berasal dari Periode Heian (794-1185 M). Pada saat itu, muncul sajian
bernama Tonjiki yang berupa beras lengket yang dibentuk bulat telur untuk
makanan para pelayanan istana. Bukti arkeologi menunjukkan onigiri telah hadir
sejak era Yayoi (300 SM- tahun 250). Dalam penggalian arkeologi di Prefentur
Ishikawa, para arkeolog menemukan gumpalan butiran nasi yang sudah
terkarbonasi. Menurut sejarah, jenis makanan seperti onigiri tersebut terinspirasi
dari mocha beras yang dikukus kemudian dikepal dan dipadatkan. Onigiri juga
dikenal sebagai omusubi. Pada zaman Heian, para bangsawan menyebut nasi kepal
dengan nama omusubi, sedangkan rakyat biasa menyebutnya dengan onigiri.
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa saja bahan atau alat yang digunakan untuk membuat onigiri?
2. Bagaimana proses pembuatan onigiri?
3. Bagaimana hasil penjualan onigiri tersebut?
4. Berapakah keuntungan yang didapatkan dari penjualan tersebut?
2
BAB II
ASPEK PRODUKSI
Onigiri Tuna Mayo merupakan salah satu variasi yang populer dari hidangan
tradisional Jepang, yang sering ditemui di berbagai toko dan warung makan Jepang
di seluruh dunia. Ini terdiri dari sepotong nasi yang dipadatkan dengan lembut dan
dibentuk menjadi segitiga atau bulat, yang kemudian diisi dengan campuran tuna
dan mayones. Isian tuna mayo ini terbuat dari potongan tuna yang diaduk dengan
saus mayones, memberikan rasa yang gurih dan lembut pada setiap gigitannya.
Selembar nori sering digunakan untuk melapisi bagian luar onigiri, memberikan
rasa gurih yang khas dan tekstur yang menarik ketika dimakan.
Onigiri Tuna Mayo biasanya disajikan sebagai camilan atau makanan ringan di
Jepang, tetapi juga dapat menjadi bagian dari hidangan utama dalam beberapa
kasus. Kepraktisan dan kelezatan onigiri ini membuatnya menjadi pilihan yang
populer bagi orang-orang yang ingin menikmati rasa autentik dari masakan Jepang
tanpa harus menghabiskan banyak waktu untuk mempersiapkannya. Rasanya yang
sederhana namun memuaskan membuat Onigiri Tuna Mayo menjadi favorit di
antara pencinta sushi dan penggemar masakan Jepang di seluruh dunia.
3
2.2 Bahan
• Beras pulen
• Air
• Ikan Tuna
• Mayones
Taburan Nori (opsional)
• Saus kedelai (opsional)
• Garam
• Lembar nori (opsional)
• Bawang bombay
• Minyak Wijen
2.3 Peralatan
Berikut adalah alat alat yang dapat digunakan untuk membuat onigiri tuna
mayo:
4
2.4 Cara Pembuatan
1. Potong nori berbentuk persegi panjang dengan rasio panjang dan lebar 1:3.
2. Isi nasi setengah cetakan.
3. Masukkan tuna mayo yang sudah diaduk.
4. Isi lagi nasi sampai padat.
5. Keluarkan dari cetakan setelah tercetak dengan sempurna.
6. Balut nori lembar di sekeliling onigiri hasil cetakan.
5
BAB III
ASPEK KEUANGAN
Kebutuhan modal awal utnuk memulai usaha adalah sebesar Rp. 315,000.00.
Dana tersebut dialokasikan untuk kebutuhan pengeluaran awal produksi. Berikut
ini adalah rincian kebutuhan awal yang dibutuhkan untuk menjalankan pada awal
produksi.
6
3.2 Laporan Keuangan
Laporan Pengeluaran
Modal Rp 305,000.00
Pengeluaran Rp 305,000.00
Sisa Rp 0.00
Untuk pembelian, terjual 27 kotak dari target 29 kotak. dengan total 25 kotak
terbeli denga harga Rp. 13,000.00 dan 2 kotak terbeli harga Rp 12.000.00
(dikarenakan terjadi proses negosiasi antara penjual dan pembeli).
Laporan Penghasilan
Pengeluaran Rp 305,000.00
Penghasilan Rp 349,000.00
Keuntungan Penjualan Rp 44,000.00
7
BAB IV
DOKUMENTASI
4.2 Pembeli
8
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berjualan onigiri tuna mayo adalah ide yang menarik dan dapat menjadi
peluang bisnis yang menjanjikan. Onigiri adalah camilan yang populer dan disukai
oleh banyak orang karena kelezatannya yang sederhana dan praktis. Proyek
berjualan Onigiri di sekolah dapat memberikan pengalaman berharga dalam
pengelolaan bisnis, kreativitas dalam menciptakan variasi rasa, dan interaksi sosial
dengan pelanggan.
5.2 Saran