Anda di halaman 1dari 11

Slide 1

Mengenal Diri dan Peran yang Dilakoni

Apakah kamu mengenal dirimu sendiri?

Slide 2

Persamaan dan Perbedaan “Diri Sendiri” dan “Aku Sendiri 自我”

Persamaan: menunjuk pada satu orang (diri sendiri), keduanya adalah kosakata yang
digunakan untuk menjelaskan atau melukiskan ‘diri sendiri’

Perbedaan:
“Diri sendiri”: biasanya menunjuk seseorang yang dilihat dari tampilan luarnya, termasuk raut
wajah, kedudukan, posisi/peran yang terlihat dari luar.
“Aku sendiri”: Selain tampilan luar, juga termasuk ide dan fisologi, masih lebih memberatkan
yang di dalam, psikologis dan makna yang lebih dalam.

Slide 3

Makna dari Pandangan tentang “Aku Sendiri”

Pandangan seseorang terhadap keseluruhan diri, juga mengenal diri sendiri adalah orang yang
bagaimana.

Pandangan tentang “aku sendiri” didapat/datang dari pengalaman dan apa yang dipelajari di
kehidupan yang dulu, maka dari itu dia juga bukan bentuk yang pasti/tetap, bisa berkembang
dan berubah, mengikuti waktu, ruang, perihal kehidupan, interaksi antarmanusia, penilaian
ataupun harapan orang lain.

Slide 4

Mari Coba Satu Percobaan/Test!

Mari lihat indeks kemampuan kejiwaan untuk menyesuaikan diri

Slide 5

Pertanyaan 1

Setelah saya masuk ke dalam sebuah society, dengan cepat mampu berkomunikasi dan
berinteraksi dengan orang di sekeliling (baik senior, setingkat maupun junior). Apakah kamu
demikian?

A. Ya

B. Tidak Yakin
C. Tidak

Slide 6

Pertanyaan 2

Saya selalu menggunakan pena (gang bi) untuk menulis, lalu saat ganti menggunakan
ballpoint, merasa aneh. Apakah kamu demikian?

A. Ya

B. Tidak Yakin

C. Tidak

Slide 7

Pertanyaan 3

Saat saya di dalam kelas saat menghadapi teman sekelas sedang melapor sesuatu atau
mengemukakan pendapat, sikap, raut wajah serta keteraturan dan ketepatan sama sekali
tidak lebih buruk dari saat mengobrol santai. Apakah kamu demikian?

A. Ya

B. Tidak Yakin

C. Tidak

Slide 8

Pertanyaan 4

Hasil ujian saya di sekolah, ujian besar lebih bagus daripada ujian kecil (test kecil), bahkan
ujian nasional lebih bagus daripada ujian trial sekolah.

A. Ya

B. Tidak Yakin

C. Tidak

Slide 9

Pertanyaan 5

Saat rapat, saya memiliki beberapa alasan untuk tidak menyetujui pendapat orang lain, saya
merasa bisa menyanggahnya, tetapi saat berdiri untuk mengemukakan pendapat, malah tidak
mampu membicarakan dengan jelas. Saat kembali duduk dan berpikir lagi, itu sudah
terlambat…
A. Ya

B. Tidak Yakin

C. Tidak

Slide 10

Pertanyaan 6

Dulunya selalu menaiki sepeda untuk pergi dan pulang sekolah, saat ganti dengan menaiki
kendaraan umum, juga merasakan kemudahan yang sama.

A. Ya

B. Tidak Yakin

C. Tidak

Slide 11

Pertanyaan 7

Saat berada di luar dan menginap di hotel atau penginapan sering merasa susah tidur, bahkan
mengganti posisi tidur ataupun bantal akan mempengaruhi tidur.

A. Ya

B. Tidak Yakin

C. Tidak

Slide 12

Pertanyaan 8

Di saat kegelapan malam yang tidak akan terlihat kelima jarinya saat mengulurkan tangan,
berjalan di jalan kecil yang penuh lika-liku dan tidak rata, selalu (berjalan) lebih gugup dan
cepat dibandingkan para pendampingnya.

A. Ya

B. Tidak Yakin

C. Tidak

Slide 13

Pertanyaan 9

Sesaat setelah berganti ke musim panas, di waktu yang agak panjang, saya merasa terbiasa.
A. Ya

B. Tidak Yakin

C. Tidak

Slide 14

Pertanyaan 10

Ngobrol dengan teman baru, juga mampu mengobrol dengan gembira..

A. Ya

B. Tidak Yakin

C. Tidak

Slide 15

Pertanyaan 11

Saya hanya mampu membaca di lingkungan yang tenang, saat berada di lingkungan dunia luar
yang ramai dan berisik tidak akan konsentrasi..

A. Ya

B. Tidak Yakin

C. Tidak

Slide 16

Pertanyaan 12

Meskipun ada orang yang di samping mengejar saya untuk menguber waktu, saya juga mampu
mengerjakan pekerjaan tersebut dengan teratur.

A. Ya

B. Tidak Yakin

C. Tidak

Slide 17

Pertanyaan 13

Biasanya saya jarang belajar hingga larut malam, namun terkadang karena kebutuhan untuk
menghadapi ujian, namun hasilnya tidak lebih baik dari biasanya…
A. Ya

B. Tidak Yakin

C. Tidak

Slide 18

Pertanyaan 14

Teman-teman banyak yang mengatakan si Anu tempramennya sangat keras kepala, tapi saya
sama sekali tidak merasa demikian…

A. Ya

B. Tidak Yakin

C. Tidak

Slide 19

15-29 point

Kemampuan Kejiwaan Untuk Menyesuaikan Diri Sangat Kuat

Kamu bisa menghadapi perubahan yang ada dalam kehidupan dengan leluasa, seperti sehelai
daun liu muda di musim semi, yang akan berakar, tumbuh batang, bertunas dan berbuah. Sifat
yang seperti ini mampu membuat Anda tenang, segala hal dapat terlaksana sesuai dengan
keinginan. Dilihat dari jangka panjang, juga akan menguntungkan kesehatan jasmani dan
rohani.

Slide 20

30-57 point

Kemampuan Kejiwaan Untuk Menyesuaikan Diri Sedang

Kamu mampu menyesuaikan diri terhadap perubahan hal yang biasa dengan cukup cepat,
namun terhadap perubahan keadaan dalam kehidupan yang cukup besar, akan membutuhkan
proses penyesuaian yang cukup panjang. Maka dari itu, sebaiknya memiliki persiapan diri, dan
dengan giat berlatih untuk memperpendek proses tersebut.

Slide 21

58-75 point

Kemampuan Kejiwaan Untuk Menyesuaikan Diri Buruk


Terhadap perubahan dalam hidup, entah yang tidak besar, ataupun perubahan yang tidak
penting dan tidak berhubungan, akan merasa tidak terbiasa, tidak dapat menyesuaikan diri.
Terhadap beberapa perubahan besar, bisa jadi dapat menimbulkan gerutu dan omelan, dan
mengganjal dalam hati. Ini akan membawa kegundahan dalam kejiwaanmu, gangguan dalam
pekerjaan. Tidak dapat menyesuaikan diri dalam banyak sisi, jika diakumulasikan akan
merugikan kesehatan jasmani dan rohani. Namun kamu juga tidak perlu pesimis, kuat
lemahnya kemampuan menyesuaikan diri juga bisa berubah. Syaratnya adalah sepenuhnya
mengenal diri sendiri, tidak henti-hentinya , dengan sadar menata kembali dan
menggembleng diri.

Slide 22

Dari Sudut Pandang Berbeda Mengamati “Aku Sendiri 自我”

I. Dari sudut pandang struktur watak manusia:

1. Kebendaan-ku: termasuk badan, pakaian, kelompok keluarga (satu suku/marga),


keluarga, harta benda, dll.

2. Kelompok masyarakat-ku: termasuk pengakuan, rasa hormat dan perhatian dari teman
dan sahabat, pujian dari teman dan kerabat atau dari mendapatkan penghormatan dan
ketenaran dari itu.

3. Semangat-ku: termasuk kecenderungan psikologis, pemikiran, perasaan dan pandangan


orang baik dan jahat.

Renungkan dan diskusikan: Dalam kehidupan yang nyata, kamu lebih mementingkan ‘aku’
yang mana? Kamu di mata orang lain, juga mementingkan ‘kamu’ yang mana?

Slide 23

Dari Sudut Pandang Berbeda Mengamati “Aku Sendiri 自我”

II. Dari sudut pandang hubungan interaksi antarsesama:

1. aku yang perasa: pandangan pribadi terhadap diri sendiri, terutama pengaruh dari orang
tua.

2. aku dari pandangan orang lain: pandangan orang lain terhadap diri sendiri.

3. aku yang sejati: diri sendiri memikirkan pandangan orang lain terhadap dia.

4. aku yang diimpi-impikan: wujud yang diinginkan oleh diri sendiri.

Renungkan dan diskusikan: Bagaimana membuat empat ‘aku’ punya penggabungan yang
lebih banyak, dan tak terpisahkan?
Slide 24

Dari Sudut Pandang Berbeda Mengamati “Aku Sendiri 自我”

III. Dari sudut pandang ‘lakon/peran’:

Dari kehidupan nyata manusia, setiap orang dari kita memiliki sebuah panggung, di saat
yang sama juga harus memerankan beberapa babak sandiwara, di dalam beberapa babak ini,
beda naskah beda peran, namun semuanya diperankan oleh kita seorang.

Empat babak dan peran ini adalah: (1) keluarga (2) sekolah (3) pekerjaan (4) masyarakat

Slide 25

Hubungan Peran Dan ‘Aku Sendiri 自我’ Beserta Sifat Yang Majemuk

Peran adalah alat untuk menampilkan ‘aku’, juga merupakan cara yang paling ampuh untuk
berhubungan dan menilai objek luar terhadap ‘aku sendiri’.

Setiap pribadi, mungkin memainkan banyak peran. Bagaimana supaya tidak penyesatkan ‘aku
sendiri’ dalam peran yang begitu banyak, membuat aku mempertahankan keadaan yang
stabil?

Slide 26

Membimbing Diri, Mendewasakan Diri, Menjadi Majikannya Sendiri

Mengenal diri sendiri, memahami kelebihan dan kekurangan diri. Di setiap peran memahami
keberhasilan dan kegagalan diri.

Kembangkan kelebihan diri sendiri, pasti akan bisa berhasil, di lain pihak juga memahami
kekurangan diri, dari membimbing sendiri, membuat diri lebih dewasa, meningkatkan diri,
menjadi majikannya sendiri.

Slide 27

Step 1-A Menciptakan Cita-Cita, Memikirkan Masa Depan, Menciptakan Pandangan Yang
Lebih Luas Untuk Diri Sendiri.

Pemain balap mobil saat memasuki belokan, matanya sudah harus mencari arah jalan keluar.

Pemain musik saat memainkan penggalan irama tertentu, matanya sudah melihat penggalan
irama berikutnya.

Slide 28

Step 1-A Menciptakan Cita-Cita, Memikirkan Masa Depan, Menciptakan Pandangan Yang
Lebih Luas Untuk Diri Sendiri.
Jika kamu dengan hati yang acuh tak acuh melewati hari-harimu, mungkin kamu harus
menggunakan kecepatan yang sangat lambat untuk mengendarai mobil di area balap,
menghabiskan waktu, tenaga dan pikiran pada ‘mencari arah diri’. Jika kamu bisa meluangkan
waktu untuk memikirkan sejenak masa depanmu, juga mencoba untuk mempersiapkan
beberapa rencana, pada saatnya nanti kamu bisa mengistirahatkan otak, di hidup setiap
harinya, merasakan kenikmatan dan pengalaman saat mengambil keputusan.

Slide 29

Step1.-B: Saat Bertemu dengan Kesulitan Hingga Membuat Diri Sendiri Merasa Tidak
Bahagia dan Masuk Ke Lubang Botol, Kejarlah Perubahan degan Menerobos Kesulitannya
Sendiri.

Buat daftar, lampirkan hal-hal dalam hidup yang bisa membuatmu resah dan tidah bahagia.
Cari hal-hal yang seperti apa yang dapat membuatmu merasa tidak nyaman, hal-hal apa saja
yang kamu tahan, tapi sudah membuatmu terganggu.

Slide 30

Menentukan Sasaran

Semakin sulit sasarannya, semakin besar keberhasilannya.

Semakin jelas sasarannya, semakin mudah mengendalikan kinerjanya.

Sasaran yang jelas dan sulit, akan menimbulkan kinerja yang paling besar.

Saat tujuannya jelas dan sulit, pemahaman pada tujuan adalah yang paling penting.

Saat klop dengan dengan dua keadaan ini, akan muncul pemahaman tinggi pada tujuan:

1. Orang ini percaya bahwa sasaran ini sangat penting.

2. Orang ini percaya bahwa sasaran ini ada kemungkinan tercapai.

Slide 31

Prinsip Menentukan Sasaran

Saat kita menentukan sasaran, harus ingat SMART:

S (Specific): jelas, spesifik.

M (Measurable): bisa diukur.

A (Attractive): menarik.

R (Realistic): realistis, apa adanya.


T (Time-framed): ada pengaturan waktu.

Slide 32

Mengatasi ‘Prokrastinasi’ – Mempertahankan Kekuatan Yang Mengarah Ke Sasaran

Prokrastinasi (note from me ^^, prokrastinasi adalah tindakan mengganti tugas


berkepentingan tinggi dengan tugas berkepentingan rendah, sehingga tugas penting pun
tertunda) adalah masalah yang sering ditemui, tidak peduli kamu menampilkan tindakan
prokrastinasi yang mana, sebenarnya masih bisa tertolong. Tugas yang terpenting, adalah
menerima kenyataan bahwa dirinya terjangkit oleh penyakit prokrastinasi, memahami bahwa
diri sendiri, cepat atau lambat akan merasakan berbagai macam derita yang disebabkannya.

Slide 33

Mengatasi ‘Prokrastinasi’ – Mempertahankan Kekuatan Yang Mengarah Ke Tujuan

Ketika kamu menyadari bahwa tindakan ‘prokrastinasi’ mengarah padamu, tidak ada salahnya
menanyakan beberapa pertanyaan ini kepada diri sendiri:

Terhadap hal yang saya tunda, apa yang saya rasakan?

Saat ini juga mulai mengerjakan, akan ada keuntungan apa?

Setelah menundanya, akan ada kerugian apa?

Saya menggunakan alasan apa supaya diri sendiri tidak melakukan pekerjaan itu?

Membutuhkan waktu beberapa menit untuk melakukan hal ini, apakah mau nyawa saya?

Setelah menyelesaikan pekerjaan ini, saya akan memberikan hadiah (sebagai penghargaan)
apa untuk diri sendiri?

Slide 34

Lepaskan Pandangan Negatif, Peluk Pemikiran Positif

Saat proses menuju sasaran, akan selalu timbul percakapan negatif dalam diri, yang membuat
kegagalan mencapai sasaran dan tidak ada satu hal pun yang berhasil:

Siklus Percakapan Negatif Diri


Saya bukan murid Penantian negatif
yang baik
Saya pasti tidak
Otak saya bodoh, mampu
tidak cukup pintar melaksanakannya

Tindakan kegagalan
Hasil yang buruk diri

Ujian mendapatkan Mencoba saja tidak,


nilai jelek grogi yang berlebih,
atau menundanya

Slide 35

Lepaskan Pandangan Negatif, Peluk Pemikiran Positif

Permasalahan: Guru menyuruh saya membawakan laporan.

Pandangan negatif: Saya pasti akan membuat berantakan, di depan Guru dan teman-teman
saya akan menjadi orang dungu.

Perasaan: Sayang gugup, tidak mau bergerak untuk menyiapkan laporan.

Pandangan ini, mana yang tidak benar? Mereka hanya membuatku gugup bukan main, timbul
‘prokrastinasi” lagi dan tidak mau mempersiapkan.

Pemikiran baru yang positif: Saya tidak perlu mengejar kesempurnaan, asal cukup bagus itu
sudah tidak apa, sebelumnya saya pernah lapor menghadap teman, sekarang saya juga bisa
membuat laporan dengan baik.

Slide 36

Mengamati dan Mengendalikan Tingkat Kemajuan


1. Berbagai macam sasaran yang kamu tetapkan, memutuskan serangkaian langkah-langkah
kecil untuk mendekatkanmu pada sasaran.

2. Cari benda yang menghalangi atau menghambatmu untuk mencapai tujuan. Adakah cara
untuk menyelesaikannya?

Slide 37

Teriak Untuk Keberhasilan/kesuksesan

Pikirkan beberapa cara untuk merayakan keberhasilan, apapun kemajuan/peningkatan, setiap


harinya, atau menyelesaikan rencana keseluruhan, juga dihitung.

Slide 38

Kesimpulan

1. Dari belajar dan bekerja, cari dan kembangkan kegemaran, keahlian, potensi dan batasan
diri.

2. Dari kewajiban peran, renungkan kemampuan dan penampilan diri.

3. Dari interaksi antara manusia yang terbuka, dari pandangan orang lain, memahami diri
sendiri.

4. Anyam cita-cita, terobos kesulitan lubang botol, tampilkan ‘aku sendiri’, teriaklah untuk
keberhasilan.

Anda mungkin juga menyukai