Definisi Kurikulum Secaraetimologis berasal dari bahasa Yunani: curir = pelari currere = tempat berpacu Pada zaman Romawi Kuno di Yunani, kata tersebut digunakan dalam olahraga yang mengandung pengertian suatu jarak yang harus ditempuh oleh pelari dari garis start sampai finish. Kata tersebut kemudian digunakan dalam dunia pendidikan “Sejumlah mata pelajaran (subject) yang harus ditempuh oleh pelajar dari awal hingga akhir program pembelajaran untuk mendapatkan penghargaan atau ijazah”. Konsep Dasar Kurkulum Suatu konsep yang berkembang sejalan dengan perkembangan teori dan praktik pendidikan. Juga konsep yang bervariasi sesuai dengan aliran atau teori pendidikan yang dianut. Menurut Sutrisno ada tiga konsep kurikulum, yaitu; a) kurikulum sebagai substansi; Prof Dr H Sutrisno MAg b) kurikulum sebagai sistem; c) kurikulum sebagai bidang studi. Menurut Hasan Langgulung, di dalam kurikulum terkandung empat aspek; 1. Tujuan-tujuan pendidikan yang ingin dicapai oleh kurikulum itu; 2. Pengetahuan, ilmu-ilmu, aktivitasaktivitas, dan pengalaman-pengalaman yang menjadi sumber terbentuknya kurikulum itu; 3. Metode dan cara-cara mengajar dan bimbingan yang diikuti murid-murid untuk mendorong mereka ke arah Hasan Lang g ulung (16 Oktober 1934 – 2 Agustus 2008)
yang dikehendaki oleh tujuan yang dirancang; dan
4. Metode dan cara penilaian yang digunakan dalam mebgukur hasil proses pendidikan yang dirancang dalam kurikulum. Paraahli teori kurikulum dituntut untuk; 1) Mengembangkan definisi-definisi deskriptif dan preskriptif dari istilah-istilah teknis, 2) Mengadakan klasifikasi tentang pengetahuan yang telah ada dalam pengetahuan-pengetahuan baru, 3) Melakukan penelitian inferensial dan prediktif, 4) Mengembangkan sub-sub teori kurikulum, mengembangkan dan melaksanakan model- model kurikulum. Komponen Pendidikan Sebagai system, Pendidikan memiliki berbagai komponen yang saling berhubungan dan saling ketergantungan: 1. Tujuan pendidikan 2. Kurikulum pendidikan 3. Peserta didik 4. Lingkungan 5. Sarana dan pra sarana 6. Manajemen 7. Teknologi Kedudukan Kurikulum
1. Kurikulum mempunyai kedudukan
sentral dalam seluruh proses pendidikan. 2. Kurikulum merupakan suatu rencana pendidikan. 3. Kurikulum merupakan suatu bidang studi Peran Kurikulum 1. Peranan Konservatif Peranan ini menekankan bahwa kurikulum dapat dijadikan sebagai sarana untuk mentransmisikan nilai- nilai warisan budaya masa lalu yang dianggap masih relevan dengan masa kini kepada generasi muda, dalam hal ini para siswa. Peranan konservatif ini pada hakikatnya menempatkan kurikulum yang berorientasi ke masa lampau. Salah satu tugas pendidikan, yaitu mempengaruhi dan membina perilaku siswa sesuai dengan nilai-nilai sosial. Peran Kurikulum 2. Peranan Kreatif Ilmu pengetahuan dan aspek-aspek yang lain akan senantiasa mengalami perubahan, yakni mengalami perkembangan sesuai dengan zamannya. Oleh karena itu peranan kreatif di sini menekankan agar kurikulum juga mampu mengembangkan sesuatu yang baru sesuai dengan perkembangan zaman yang dibutuhkan oleh masyarakat masa kini dan masa yang akan datang. Peran Kurikulum 3. Peranan Kritis dan Evaluatif Peranan ini dilatarbelakangi oleh adanya kenyataan bahwa nilai-nilai dan budaya yang aktif dalam masyarakat senantiasa mengalami perubahan, sehingga pewarisan nilainilai budaya masa lalu kepada peserta didik perlu adanya penyesuaian, yakni disesuaikan dengan kondisi dan situasi yang ada pada saat ini.