Anda di halaman 1dari 10

1.1.g. Ruang Kolaborasi - Modul 1.

1 -
Penugasan Kelompok
Konteks sosio-kultural di daerah Tepus Tanjungsari Rongkop Kabupaten
Gunungkidul yang sejalan dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara
Kelompok A10.005 :

1. Bipi Candrapratiwi (SDN Petir 1 Rongkop)

2. Eko Riswanto ( SDN Purwodadi Tepus)

3. Ria Tristi Ardiningsih (SDN Mentel II Tanjungsari)

4. Rifka Annisa (SDN Purwodadi 1 Tepus)

5. Wahyu Ondarto (SMK Muhammadiyah Tepus)


Kekuatan konteks sosio-kultural di daerah Tepus Tanjungsari
Rongkop yang sejalan dengan pemikiran KHD

1. Lingkungan (desa budaya)


2. Adat istiadat
3. Gotong royong
4.Kesenian tradisional
5. Permainan tradisional
Lingkungan (desa budaya)
Adat istiadat
Nyadran/sedekah laut Rasulan /bersih dusun
Gotong royong

Sambatan Gerbuhan
Kesenian Tradisional

Reog Jathilan
Permainan Tradisional
2. Dengan keberagaman yang ada di daerah kami, yaitu
keberagaman lingkungan, budaya gotong royong, adat
istiadat, permianan tradisional, dan kesenian tradisional,
namun dengan keberagaman tersebut dapat membentuk
karakter siswa sesuai kodrat alam dan kodrat zaman. Salah
satu kearifan budaya lokal yang sejalan dengan pemikiran
KHD yaitu sesuai dengan kodrat anak yaitu bermain
3. Semua kekuatan sosio kultural di daerah kami cocok, tetapi menurut
kami yang paling cocok adalah gotong royong, nilai gotong royong ini
menjadi dasar pembetukan karakter pada anak. Dimana anak dituntun
untuk mempunyai kesensitifan rasa, empati, dan peduli pada sesama
dan Masyarakat. Nilai gotong royong juga sangat relevan dengan salah
satu profil pelajar Pancasila sebagaimana konsep Ki Hajar Dewantara.
Dalam lingkungan sekolah harus ada Kerjasama/gotong royong dalam
menuntun siswa untuk mencapai kesuksesan, tidak hanya guru kelas
saja, tetapi guru mapel, Kepala Sekolah, Komite dan orangtua siswa,
bahkan lingkungan masyarakat harus ikut andil .
matur nuwun

Anda mungkin juga menyukai