MAUMERE
2023
i
KARYA ILMIAH AKHIR
MAUMERE
2023
i
LEMBAR PERSETUJUAN
Mengetahui,
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Telah disetujui dipertahankan dihadapan Tim Penguji Karya Ilmiah Akhir dan
telah diterima sebagai bagian dari persyaratan memenuhi Tugas Akhir Praktik
Peminatan Pada Praktik Profesi Ners Program Studi Program Studi Profesi
Ners Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Nusa Nipa Maumere
iii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
Sebagai sivitas akademik Universitas Nusa Nipa Maumere, saya yang bertanda
tangan dibawah ini
Nama Mahasiswa : Rince Karolina Mbena, S.Kep
NIM : 013210038
Peminatan : Keperawatan Medikal Bedah
Program Studi : Profesi Ners
Universitas : Universitas Nusa Nipa
Dibuat : Maumere
Pada tanggal : 24 Januari 2023
Yang Menyatakan :
iv
ABSTRAK
ABSTRAK
Latar belakang: Hipertensi merupakan meningkatnya tekanan darah dari arteri yang
bersifat sistemik atau secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama hipertensi
dapat menyebabkan nyeri kepala. Masalah keperawatan nyeri dapat di atasi dengan cara
farmakologi dan non farmakologi. salah satu cara non farmakologi adalah penerapan
teknik imajinasi terbimbing. Teknik imajinasi terbimbing yaitu teknik penggunaan
imajinasi individu yang bertujuan untuk mencapai pengendalian relaksasi, relaksasi dapat
memberikan efek secara langsung untuk fungsi tubuh yaitu efek untuk mengurangi
nyeri kepala pada pasien hipertensi. Tujuan penelitian: untuk mengetahui penerapan
teknik imajinasi terbimbing untuk mengurangi nyeri kepala pada pasien hipertensi
sebelum dan sesudah dilakukan teknik imajinasi terbimbingdi ruang flamboyan RSUD
dr.T.C.Hillers Maumere. Metode penelitian: penelitian ini menggunakan metode
deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Subyek yang digunakan dalam penelitian ini
adalah 1 orang dewasa dengan diagnosa hipertensi. Perlakuan dilakukan secara langsung
kepada pasien hipertensi melalui tahap pengkajian pada pasien dengan hipertensi
kemudian dilanjutkan dengan pemberian intervensi teknik imajinasi terbimbing untuk
mengurangi nyeri pada pasien hipertensi. Hasil penelitian: selama 3 hari melakukan
intervensi secara berturut- turut maka diketahui adanya penurunan tingkat nyeri pada
pasien hipertensi. Maka diharapkan kepada institusi pelayanan kesehatan agar dapat
meningkatkan kualitas dalam asuhan keperawatan dengan menggunakan teknik non
farmakologi yaitu teknik imajinasi terbimbing untuk mengurangi nyeri pada pasien
hipertensi.
v
ABSTRACT
ABSTRACT
Background: Hypertension is an increase in blood pressure from the arteries that
is systemic or continuously for a long time, hypertension can cause headaches.
Pain nursing problems can be overcome by pharmacological and non-
pharmacological ways. one of the non-pharmacological ways is the application of
guided imagery techniques. The guided imagination technique is a technique of
using individual imagination which aims to achieve relaxation control. Relaxation
can have a direct effect on body functions, namely the effect of reducing
headaches in hypertensive patients. Research objective: to find out the
application of guided imagery techniques to reduce headache in hypertensive
patients before and after the guided imagery technique was carried out in the
flamboyant room of Dr. T.C. Hillers Hospital Maumere. Méthode pénélitienne :
This research uses a descriptive method with a case study approach. The subjects
used in this study were 1 adult with a diagnosis of hypertension. The treatment
was carried out directly to hypertensive patients through the assessment stage in
patients with hypertension and then continued with the administration of guided
imagination technique interventions to reduce pain in hypertensive patients. The
results of the study: for 3 days of intervention in a row, it is known that there is a
decrease in pain levels in hypertensive patients. It is hoped that health service
institutions can improve the quality of nursing care by using non-pharmacological
techniques, namely guided imagination techniques to reduce pain in hypertensive
patients.
vi
BIODATA PENULIS
Riwayat Pendidikan
1. SDK Peibenga, Tamat Tahun 2007.
2. SMPN 2 Detusoko, Tamat Tahun 2010.
3. Smak Frateran Ndao Ende, Tamat Tahun 2013.
4. Pendidikan S1 Keperawatan Stikes Nusantara Kupang, Tamat Tahun 2017.
5. Pendidikan Profesi Ners Universitas Nusa Nipa Maumere, Tamat Tahun
2023.
MOTTO
vii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH AKHIR
(KEORISNALITAS)
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa karya ilmiah akhir yang saya tulis
ini benar-benar karya tulis saya sendiri, bukan merupakan pengambilan tulisan
atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pemikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa karya ilmiah ini adalah
hasil plagiat, maka saya bersedia mempertanggung jawabkan sekaligus bersedia
menerima sanski atas perbuatan yang tidak terpuji tersebut.
Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tanpa ada
paksaan sama sekali.
Maumere, 26 Januari 2023
Yang Membuat Pernyataan
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala limpahan rahmat sehingga karya ilmiah akhir dengan judul “Asuhan
Keperawatan Medikal Bedah Denga Intervensi Penerapan Teknik Guided
Imagery Untuk Mengurangi Nyeri Kepala Pada Pasien Hipertensi Dengan
Masalah Keperawatan Nyeri Akut RSUD dr. T.C Hillers Maumere.” ini dapat
penulis selesaikan dengan baik.
Didalam penyusunan karya ilmiah akhir ini, penulis mendapat banyak
bimbingan dan dorongan baik moral maupun material sehingga penulis dapat
menyelesaikan karya ilmiah akhir ini. Untuk itu penulis mengucapkan terima
kasih kepada :
1. Dr. Ir. Angelinus Vincentius, M.Si. selaku Rektor Universitas Nusa Nipa yang
Nipa.
2. Ns. Agustina Sisilia Wati Dua Wida, M.Kep. selaku Dekan Fakultas Ilmu-
Universitas Nusa Nipa, atas nasehat, motivasi dan ilmu yang diberikan selama
Ilmu Keperawatan.
ix
4. dr. Clara Yosefina Francis, MPH, selaku Direktur RSUD dr.T.C.Hillers
Ners
telah memberikan izin kepada penulis untuk mengambil kasus kelolaan dalam
6. Ns. Melkias Dikson, M.Kep, selaku penguji yang bersedia untuk menguji dan
Akhir ini.
Ilmu Kesehatan Program Studi Profesi Ners yang telah memberi bantuan
8. Kedua orang tua dan orang-orang terdekat yang telah memberikan doa dan
9. Teman-teman dan semua pihak yang terlibat aktif dalam penyusunan karya
karya ilmiah akhir ini. Oleh karena itu segala kritik dan saran sangat
Penyusun
x
DAFTAR ISI
xi
10. Pathway ...................................................................................... 18
11. Komplikasi Hipertensi ................................................................ 19
12. Pendidikan Kesehatan ................................................................. 21
B. Konsep Dasar Nyeri ........................................................................ 22
1. Defenisi Nyeri ............................................................................ 22
2. Etiologi Nyeri ............................................................................. 22
3. Manifestasi Klinik ...................................................................... 23
4. Fisiologi Nyeri ............................................................................ 24
5. Skala Nyeri ................................................................................. 27
C. Konsep Guided Imagery ................................................................... 28
1. Defenisi Guided Imagery ............................................................ 28
2. Tujuan Teknik Guided Imager .................................................... 29
3. Manfaat Teknik Guided Imagery ................................................ 29
4. SOP Guided Imagery .................................................................. 29
D. Konsep Dasar Askep ........................................................................ 30
1. Pengkajian .................................................................................. 30
2. Diagnosa .................................................................................... 36
3. Intervensi .................................................................................... 36
4. Implementasi .............................................................................. 39
5. Evaluasi ...................................................................................... 41
BAB III METODE STUDI KASUS .......................................................... 42
A. Jenis/Desain Studi Kasus .................................................................. 42
B. Lokasi Dan Waktu Studi ................................................................... 42
C. Subjek Studi Kasus Kriteria Inklusi Dan Eksklusi ............................ 42
D. Teknik Pengambilan Partisipan ........................................................ 43
E. Definisi Operasional ......................................................................... 43
F. Teknik Pengumpulan Data Dan Instrumen Pengumpulan Data ........ 44
G. Analisa Data ..................................................................................... 44
H. Etika Penelitian ................................................................................ 44
BAB IV GAMBARAN KASUS ................................................................. 47
A. Gambaran Lokasi Studi Kasus .......................................................... 47
B. Pengkajian ........................................................................................ 47
1. Pengkajian Tn P.S ...................................................................... 47
a. Anamnese ............................................................................. 47
b. Pemeriksaan Fisik ................................................................. 51
c. Pemeriksaan Penunjang ........................................................ 55
d. Klasifikasi Data .................................................................... 55
e. Analisa Data ......................................................................... 57
f. Prioritas Masalah .................................................................. 58
2. Diagnosa Keperawatan ............................................................... 59
xii
3. Intervensi Keperawatan ............................................................. 59
4. Implementasi Keperawatan ......................................................... 68
BAB V PEMBAHASAN ............................................................................ 76
A. Pengkajian ........................................................................................ 76
B. Diagnose Keperawatan ..................................................................... 76
C. Intervensi Keperawatan .................................................................... 77
D. Implementasi Keperawatan ............................................................... 77
E. Evaluasi Keperawatan ...................................................................... 78
F. Keterbatasan Penelitian .................................................................... 78
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 79
A. Kesimpulan ...................................................................................... 79
B. Saran ................................................................................................ 79
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
DAFTAR TABEL
xv
DAFTAR BAGAN
xvi
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang lebih serius seperti serangan jantung dan stroke. Walaupun tidak ada
gejala yang timbul dan biasanya pengidap baru menyadari setelah terjadi
pemeriksaan tekanan darah. Tekanan darah tinggi juga sering di sebut “Silent
Killer”karenatidak memiliki tanda dan gejala yang khas pada pasien hipertensi
mengetahui hal tersebut saat kesehatan atau sudah timbul keadaan yang sudah
Data ini menunjukan kasus hipertensi di kabupaten atau kota wilayah Nusa
1
2
Kabupaten Sikka tahun 2019 berjumlah 15.645 orang dan tahun 2020
faktor yang tidak dapat di kontrol seperti bertambahnya umur, stres psikologis,
herediter ( keturunan ),dan juga dapat di sebabkan karena penyakit lain seperti
darah ditentukan oleh jumlah darah yang di pompa oleh jantung dan jumlah
jantung maka semakin sempit pula arteri. Semakin tinggi tekanan darah maka
tahun tanpa Eni Sumarliyah, Dede Nasrullah Fatin Lailatul B, Zenni Afifah :
Penurunan Tekanan Darah Dengan gejala apapun. Tekanan darah tinggi yang
diantaranya yaitu serangan jantung dan stroke. Naik dan turunnya tekanan
pada saat jantung memompa darah melalui arteri tersebut. Kondisi inilah
yang membuat darah pada setiap denyut jantung dipaksa untuk melalui
pembuluh yang sempit dari pada biasanya dan menyebabkan naiknya tekanan.
menurun. Dengan cara yang sama, tekanan darah juga akan meningkat pada
saat terjadi vasokonstriksi. Hal ini terjadi jika arteri kecil (arteriola) untuk
terjadi jika terdapat kelainan fungsi ginjal sehingga tidak mampu membuang
sejumlah garam dan air dari dalam tubuh.Volume darah dalam tubuh
nyeri kronis, susah tidur, mencegah reaksi alergi dan dapat menurunkan
tekanan darah (Snyder, 2006). Oleh karena itu akan dilakukan teknik
4
tersebut meskipun hipertensi juga bisa dicegah dengan aktifitas fisik cukup,
olahraga, dan pengaturan zat makanan yang baik. Guided imagery telah
relaksasi pada orang dewasa atau juga pada anak-anak.Selain itu juga dapat
nyeri, susah tidur, mencegah reaksi alergi, dan juga menurunkan tekanan
B. Rumusan Masalah
nyeri akut.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
hipertensi
imagery.
D. Manfaat penelitian
1. Bagi Perawat
3. Bagi Klien
dengan teknik guided imagery untuk mengurangi nyeri kepala pada pasien
BAB II
TINJAUAN LITERATUR
1. Defenisi Hipertensi
yang dapat menyerang siapa saja, baik muda maupun tua, serta orang kaya
7
8
2. Anatomi fisiologi
a. Anatomi
1) Jantung
a) Endokardium
b) Pembuluh darah
lapisan yang kuat dan tebal tetapi sifatnya elastic dan terdiri
endotel.
dinding arteri.
(2) Kapiler
atas tubuh
jantung.
kelangsungan hidupnya.
11
b. Fisiologis
ventrikel kiri dan kanan. Berdasarkan sirkulasi dari kedua bagian pompa
bagian pompa jantung yang kiri berperan dalam sirkulasi sistemik untuk
seluruh tubuh. Kedua jenis sirkulasi yang dilakukan oleh jantung ini
adalah suatu proses yang berkesinamb ungan dan berkaitan sangat erat
a. Etiologi
tidak ada penyakit ginjal, gagal ginjal atau penyakit lain, genetik
12
termasukstres,minumsedang,merokok,lingkungandangaya
hidupyangtidakaktif (IlmaFitriana,2019).
2) Hipertensi sekunder
b. Faktor resiko
1) Usia
(Oktavianietal,2022).
2) Lingkungan (stres)
3) Obesitas
(Oktavianietal.,2022).
4) Rokok
5) Kopi
6) Genetik
7) Ras
glomerulus.
5. Klasifikasi Hipertensi
(mmHg) (mmHg)
6. Patofisiologi Hipertensi
aliran darah ke organ vital seperti jantung, otak, dan ginjal akan
vasomotor di medula otak. Dari pusat vasomotor ini, jalur saraf simpatis
16
7. Penatalaksanaan Hipertensi
a. Pengaturan diet
kiri. Oleh karena itu, penurunan berat badan merupakan cara yang
c. Olahraga teratur
diketahui.
19
e. Terapi oksigen
f. Pemantauan hemodinamik
g. Pemantauan jantung
8. Patway
21
9. Komplikasi Hipertensi
a. Jantung
miokard.
b. Ginjal
c. Otak
stres .
1. Definisi Nyeri
namun secara umum sama saja pengertian dan makna yang disampaikan
2. Etiologi Nyeri
yaitu:
3. Manifestasi Klinis
Tanda dan gejala dari nyeri ini menurut (Tim Pokja SDKI DPP
PPNI, 2017) dibagi menjadi gejala dan tanda yaitu mayor dan minor.
Dari masing-masing gejala dan tanda mayor dan minor memiliki sub
a. Mayor
1) Subjektif :
a) Mengeluh nyeri
2) Objektif:
a) Tampak meringis
c) Gelisah
e) Sulit tidur
b. Minor
1) Subjektif:
a) (Tidak tersedia)
2) Objektif:
e) Menarik diri
24
g) Diaforesis
Kondisi klinis yang terkait ataupun yang berhubungan dengan nyeri ini
kesehatan menurut (Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2017) adalah sebagai
berikut:
a. Kondisi pembedahan
b. Cedera traumatis
c. Infeksi
e. Glaukoma
5. Fisiologi Nyeri
a. Nosisepsi
b. Tranduksi
c. Transmisi
tajam dan lokal. Segmen kedua adalah transmisi dari medula spinalis
26
2011).
d. Persepsi
e. Modulasi
(Kozier 2011).
6. Skala Nyeri
skala nyeri, dan juga menilai respon turunnya nyeri pasien terhadap
dari tiga sampai lima kata pendeskripsian ini mulai dari “tidak terasa
gambar paling akhir, adalah orang dengan ekspresi nyeri yang sangat
dkk., 2015).
1. Defenisi
(wulandari, 2015).
oleh perawat.
semakin santai dan semakin santai, jika pikiran tidak fokus bisa
diulangi lagi.
30
sebutkan apa yang dilihat, di dengar, dicium dan apa yang dirasakan.
1. Pengkajian
a. Anamnesa:
melakukan pengkajian
31
hari yang di lakukan oleh pasien baik sebelum sakit dan saat
sehari- hari baik sebelum sakit dan saat pasien sakit, apakah
sebelum sakit dan saat sakit, apakah ada gangguan pola tidur
pasien sakit.
penyakit hipertensi.
b. Pemeriksaan fisik
badan
kuat, bersih, apakah ada lesi atau tidak di kepala, ada benjolan
3) Mata: simetris atau tidak kiri dan kanan, conjungtiva anais atau
padakelopak mata.
5) Hidung: simestris atau tidak kiri dan kanan, ada septum atau
6) Telinga: simetris atau tidak kiri dan kanan, apakah ada nyeri
kelenjar tiroid.
mukosa bibir
9) Paru -paru: pada saat inspeksi apakah simetris kiri dan kanan,
tekan
napas normal.
10) Jantung : pada saat inspeksi simetris atau tidak , apakah ada jejas
di thoraks
11) Abdomen : apakah ada bising usus, ada pembesaran ginjal atau
tidak.
c. Pemeriksaan penunjang
fungsi ginjal
Kriteria hasil :
2) Meringis menurun
3) Gelisah menurun
Intervensi :
Observasi
intensitas nyeri
Terapeutik
(Jhonson, 2015).
Edukasi
38
Kolaborasi
Kriteria hasil :
Intervensi :
Observasi
Terapeutik
suara, kunjungan)
39
atau berjalan.
Edukasi
Kolaborasi
gizi
4. Implementasi keperawatan
intensitas nyeri
nyeri
( Jhonson, 2015).
kelelahan
asupan gizi.
5. Evaluasi keperawatan
BAB III
studi kasus.
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian pada kasus ini yaitu di Ruang Flamboyan RSUD dr. T.C
Hillers Maumere.
2. Waktu penelitian
2. Kriteria inklusi
42
43
3. Kriteria eksklusi
Prosedur penelitian ini berupa studi kasus dengan metode case riview melalui
1 pasien
E. Definisi Operasional
fungsi tubuh efek dari relaksasi tersebut yaitu dapat menurunkan tekanan
2. Hipertensi
et al., 2020).
a. Wawancara
tubuh pasien.
45
c. Studi dokumentasi
diagnostik.
G. Analisis Data
analisis data, data yang dikumpulkan dikaitkan dengan konsep, teori, prinsip
keperawatan.
responden.
ditemukan.
46
H. Etika Penelitian
1. Anonimitas
2. Kerahasiaan
3. Sukarela
Peneliti bersifat sukarela dan tidak ada unsur paksaan atau tekanan secara
langsung dar peneliti kepada calon responden atau sampel yang akan
diteliti.
47
BAB IV
GAMBARAN KASUS
yaitu di kelas III ruang perawatan Flamboyan RSUD dr. T.C Hillers Maumere,
dimana ruangan tersebut dikhususkan bagi pasien laki- laki dengan kasus
B. Pengkajian
1. Anamnese:
a. Identitas :
kepala dan tengkuk sakit seperti ditusuk tusuk sakit hilang timbul skala
nyeri 5 , pusing, dan susah tidur jika merasakan nyeri. Keadaan umum
47
48
supinasi, terpasang infus NaCL 0,9% 20 Tpm . Tanda –tanda vital saat
celcius, RR: 20x /menit, SPO2: 99%, MAP 123 mmHg, nilai
b. Data Medik :
HIPERTENSI.
c. Keadaan Umum:
maupun obat-obatan.
49
per hari kadang di selingi dengan teh atau kopi di pagi dan sore
hari.
sakit: pasien tidak bisa bekerja lagi karena sakitnya, semua aktifitas
sembuh.
8) Pemeriksaan Fisik
bersih, tidak ada luka pada kulit kepala, tidak ada benjolan
c) Mata
(5) TIO: tidak ada peningkatan intra okular ( TIO kedua mata
sama)
f) Telinga:
lubang telinga
(2) Canalis: ada serumen telinga, tidak ada cairan yang keluar
dari telinga
maupun dekat
bening
j) Thorak :
(1) Inspeksi: simetris kiri dan kanan, tidak ada tarikan dinding
ada
(2) Palpasi: ada getaran vocal fremitus kiri dan kanan sama
k) Jantung:
Inspeksi: tidak ada lesi, tampak ictus cordis. Teraba ictus cordis
Batas atas jantung di ICS 2-3 kiri batas kanan jantung di line
sternalis kanan
5midklavikula kiri
l) Abdomen :
putih
(2) NII: Optikus: klien bisa membaca di jarak dekat , tdk bisa
dijarak jauh
dapat berkedip
mengunyah
bisikan
55
9) Pemeriksaan penunjang
1. 16-01- Hematologi
2023 Darah rutin:
-HGB 12.3 13.5-17.5 g/dl
- RBC 5.04 4.70-6.00
-HCT 35.7 41.0-53.0 %
-WBC 13.63 4.50-
-PCT 0.18 11.00 %
0.08-0.31
Fungsi hati
-SGPT 31 10-40 U/L
Fungsi ginjal
-Kreatinin 1.5 P:0.5-1.1 Mg/dl
L:0,7-1.3
Gula darah
-Gula darah 146 Dewasa: Mg/dl
sewaktu <200
Foto thorak
Foto
thorak,AP,
supine,simetri
s, dan kondisi
cukup
56
10) Terapi
Tanggal No Terapi Dosis (kandungan Cara Indikasi Kontraindikasi
obat) pemberian
06-01- 1 Nacl 1500 cc/24 jam IV Di gunakan Kondisi dimana
2023 0,9 % pada kondisi overhidrasi,
kekurangan edema paru,
natrium dan gangguan fungsi
klorida, ginjal,dan sirosis
pengganti hepatitis.
cairan isotonik
2. Klasifikasi Data:
Data subyektif:
pemeriksaan penunjang)
d. TTV: TD 170/100 mmHg, Nadi: 85x /menit, Suhu 36,7 derajat celcius,
3. Analisa Data
No Data Etiologi Masalah /problem
1 DS: Agen pencedera Nyeri akut
Klien mengatakan Sakit pada fisiologis
kepala dan tengkuk
Sakit seperti ditusuk- tusuk,
sakit terus menerus
DO:
Skala nyeri 5
TTV: TD: 170/100 mmHg
Nadi : 85x/menit , Suhu: 36,7
derajat celcius, RR:
20x/menit , SPO2: 99%,
Skala nyeri
2 DS: Kurang kontrol Gangguan pola
Pasien mengtakan susah tidur tidur tidur
karena sakit kepala, sering
terbangun saat tidur, jika
merasakan nyeri pasien tidur
3-4 jam saja.
DO:
Klien tampak letih, klien
tampak lemah, klien tampak
mata cekung, klien tampak
tidak puas tidur
TTV: TD: 170/100 mmHg
Nadi: 85x /menit
Suhu :36,7 derajat celcius
RR: 20x/menit
SPO2: 99%
Tampak terpasang infus Nacl
0,9% 20 tpm.
4. Prioritas Masalah
Berdasarkan hasil pengkajian diatas, dapat ditegakan diagnosa prioritas adalah nyeri akut b.d agen pencedera fisiologi
D. Intervensi Keperawatan
59
60
tersebut, kemudian
sebutkan apa yang dilihat,
di dengar, dicium dan apa
yang dirasakan. kemudian
ambil napas panjang
beberapa kali dan nikmati
baerada dalam tempat
tersebut. Jika klien
menunjukan tanda-tanda
gelisah atau tidak
nyaman, hentikan latihan
dan memualainya lagi
saat klien sudah
siap.Relaksasi akan
mengenai seluruh tubuh
setelah 15 menit klien di
pandu keluar dari
bayangannya.
9. Jelaskan strategi meredakan
nyeri
10. Ajarkan teknik
nonfarmakologi untuk
mengurangi nyeri.
Kolaborasi
11. Kolaborasi pemberian
analgetik jika perlu.
62
imajinasi terbimbing/guided
imagery.
Prosedur : menurut synder
(2006) guided imageri
dilakukan dalam waktu 10-15
menit: Anjurkan klien dalam
keadaan santai yaitu
mengatur posisi yaang
nyaman (duduk atau
berbaring), silangkan kaki,
tutup mata, fokuskan pada
sutu titik yang
menyenangkan, menarik
napas dalam dan pelan dan
tetap fokus semakin santai
dan semakin santai, jika
pikiran tidak fokus bisa
diulangi lagi, kemudian
pikirkan seolah olah pergi ke
suatu tempat yang
menyenangkan dan merasa
senang di tempat tersebut,
kemudian sebutkan apa yang
dilihat, di dengar, dicium dan
apa yang dirasakan. kemudian
ambil napas panjang
beberapa kali dan nikmati
baerada dalam tempat
tersebut.
9. Jelaskan strategi meredakan
nyeri
64
nyeri
10. Ajarkan teknik
nonfarmakologi untuk
mengurangi nyeri.
Kolaborasi
11. Kolaborasi pemberian
analgetik jika perlu.
68
E. Implementasi Keperawatan
Jumad,06 14.00 Mengidentifikasi 19.30 S : Klien mengatakan masih merasa nyeri kepala tapi
januari karakteristik,durasi,lokasi,frekuensi,kualitas dan sudah berkurang
2023 intensitas nyeri
O : Klien tampak sedikit gelisah, skala nyeri 4
H/: klien mengatakan sakit kepala dan tengkuk,
sakit dirasakan terus menerus,seperti ditusuk TTV: TD: 160/80 mmhg,nadi :87x/mnt
tusuk,skala nyeri 5 ( nyeri sedang)
A : Masalah nyeri teratasi sebagian
TTV: TD: 170/90 mmhg, Nadi:87x/menit.
P : Intervensi dilanjutkan
14.15 Mengidentifkasi respon nyri non verbal
Sabtu, 07 08.00 Mengidentifikasi 13.30 S : Klien mengatakan nyeri kepala sudah berkurang ,
januari karakteristik,durasi,lokasi,frekuensi,kualitas dan klien mengatakan merasa tenang, badan terasa
2023 intensitas nyeri lebih enak,
H/: klien mengatakan sakit kepala dan tengkuk O : Klien tampak rileks, Skala nyeri 3 (nyeri ringan)
sudah berkurang, sakit dirasakan terus
menerus,seperti ditusuk tusuk, skala nyeri 4 ( TTV: TTD: 150/70 mmhg. Nadi: 80x/ menit
nyeri sedang)
A : Masalah nyeri teratasi sebagian
TTV: TD: 160/80 mmhg, Nadi: 87x/menit
P : I ntervensi dilanjutkan
09.00 Mengidentifikasi respon nyeri non verbal
Senin, 09 08.00 Mengidentifikasi 13.30 S : Klien mengatakan nyeri kepala sudah berkurang ,
Januari karakteristik,durasi,lokasi,frekuensi,kualitas dan klien mengatakan merasa tenang, badan terasa
2023 intensitas nyeri lebih enak dan terasa lebih segar.
H/: klien mengatakan sakit kepala dan tengkuk O : Klien tampak rileks, klien tampak segar, Skala
sudah berkurang, sakit dirasakan sesekali bila nyeri 2 (nyeri ringan )
pasien kurang tidur
TTV: TD: 140/80 mmhg, Nadi: 80x/ menit
TTV: TD: 150/60 mmhg, Nadi: 87x/menit, Skala
nyeri 3 ( nyeri ringan) A : Masalah nyeri teratasi
PEMBAHASAN
A. Pengkajian
Dari hasil anamnese di dapatkan bahwa pasien atas nama Tn.P.S jenis
tekanan darah :170/100 mmhg, nadi 85x/menit, suhu 36,7 derajat celcius, RR:
kepala dan tengkuk, sakit seperti ditusuk- tusuk, sakit terus menerus, skala
nyeri 5, sakit saat beraktifitas dan saaat mengganggu aktifitas pasien susah
tidr jika pasien merasakan nyeri. Data yang di dapatkan dari keluarga pasien
bahwa pasien memiliki riwayat hipertensi, dan pasien riwayat perokok aktif.
B. Diagnosa keperawatan
diagnosa nyeri akut b.d agen pencedera fisiologi dan gangguan pola tidur b.d
utama berdasarkan buku SDKI adalah nyeri akut b.d agen pencedera fisiologi.
76
77
C. Intervensi keperawatan
Intervensi yang penulis ambil dari studi kasus ini adalah berdasarkan
diagnosa nyeri akut yaitu manajemen nyeri yang di ambil berdasarkan buku
SIKI dan untuk rumusan tujuan dan kriteria hasil berdasarkan buku SLKI .
Dalam penatalaksanaan nyeri dapat di lakukan dgn 2 cara yaitu dengan cara
sebagai obat pereda nyeri.. Tetapi pada studi kasus ini selain pemberian obat-
D. Implementasi Keperawatan
jeda waktu antara perlakuan pertama,kedua dan ketiga adalah 1 hari. Pasien
Tn.P.S pada hari pertma dengan skla nyeri 5 nyeri sedang setelah dilakukan
teknik Guided Imagery selama 10-15 menit skala nyeri turun menjadi skala
nyeri 4, dan pada hari kedua sebelum dilakukan teknik Guided Imagery skala
nyeri pasien 4 setelah dilakukan teknik Guided Imagery skala nyeri turun
menjadi 3, dan hari ketiga sebelum di lakukan teknik tersebut skala nyeri
pasien 3 dan stelah dilakukan teknik Guided Imagery skala nyeri kembali
E. Evaluasi Keperawatan
penurunan skala nyeri pada pasien TN. P.S dimana pada hari pertama dengan
skala nyeri 5 (nyeri sedang) setelah dilakukan teknik Guided Imagery selama
10-15 menit skala nyeri turun menjadi skala nyeri 4, dan pada hari kedua
dilakukan teknik Guided Imagery skala nyeri turun menjadi 3, dan hari ketiga
sebelum di lakukan teknik tersebut skala nyeri pasien 3 dan stelah dilakukan
Guided Imagery skala nyeri kembali turun menjadi skala nyeri 2 (nyeri
dimana:
A. Kesimpulan
Dalam penerapan teknik Guided Imagery kepada pasien TN. P.S selama 3 hari
diruang Flamboyan terdapat penurunan skala nyeri pada pasien TN. P.S
dimana pada hari pertma dengan skla nyeri 5 nyeri sedang setelah dilakukan
teknik Guided Imagery selama 10-15 menit skala nyeri turun menjadi skala
nyeri 4, dan pada hari kedua sebelum dilakukan teknik Guided Imagery skala
nyeri pasien 4 setelah dilakukan teknik Guided Imagery skala nyeri turun
menjadi 3, dan hari ketiga sebelum di lakukan teknik tersebut skala nyeri
pasien 3 dan setelah dilakukan teknik Guided Imagery skala nyeri kembali
B. Saran :
pasien hipertensi
80
4. Bagi penulis
Agar dapat menerapkan ilmu atau pengalaman yang sudah di teliti dalam
asuhan keperawatan
Mubarak, dkk. (2015). Buku Ajar Ilmu Keperawatan Dasar (hlm. 3-24).
Jakarta: Salemba Medika
Medika., N., Schumann, Jessica, A., & Pfleghaar, N. (2020). Buku Ajar
Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC
Simanjuntak & Situmorang. (2022). Apa yang Anda Ketahui Tentang Tekanan
Darah Tinggi. Yogyakarta: Citra AjiParama
Simanjuntak & Situmorang. (2022). Pengetahuan Dan Sikap Tentang Hipertensi
Dengan Pengendalian Tekanan Darah .Indogenius, 1(1) (01), 10– 17.
https://genius.inspira.or.id/index.php/indogenius/article/view/57/31
Smeltzer, S. C & Barre. (2017). Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah
Jakarta: EGC
Tim Pokja SDKI DPP PPNI . (2017). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia
Edisi I. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawatan Nasional
Indonesia.
Virani et al. (2020). Heart disease and stroke statistics—2020 update: A report
from the American Heart Association. In Circulation.
https://doi.org/10.1161/CIR.0000000000000757
Wardana, I. E., Sriatmi, A., & Kusumastuti, W. (2020). Analisis Proses
Penatalaksanaan Hipertensi Jakarta: Salemba Medika
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1