Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

Hak Kewarganegaraan Dalam Profesi Perawat

Dosen :

Aditia Arief Firmanto, S.H., M.H.

Oleh :

Miftahul Jannah

22320083

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

PRODI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS MALAHAYATI

BANDAR LAMPUNG

2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya. Penulis sangat
berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan


makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis. Untuk itu
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.

Hormat Saya

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................ii

DAFTAR ISI...................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1

A. Latar Belakang .....................................................................................1


B. Rumusan Masalah.................................................................................2
C. Tujuan Penulisan..................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................3

A. Hak Yang Harus Di


Dapatkan Oleh Perawat Di Indonesia...................................................3
B. Bentuk Tanggung Jawab Negara Dalam
Pemenuhan hak Perawat Di RS Pirngadi Medan.................................4

BAB III PENUTUP.........................................................................................6

A. Kesinpulan............................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................7

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan bidang kesehatan pada dasarnya ditujukan untuk


meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal sebagai salah satu unsur
kesejahteraan sebagaimana diamanatkan oleh pembukaan UndangUndang Dasar
Republik Indonesia 1945. Kesehatan sebagai hak asasi manusia (HAM) harus
diwujudkan dalam bentuk pemberian berbagai upaya kesehatan kepada seluruh
masyarakat melalui penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang berkualitas
dan terjangkau oleh masyarakat

Pembangunan kesehatan sangat penting sesuai Pembukaan Undang-


Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Kesehatan sebagai hak
asasi manusia diwujudkan dalam berbagai upaya, antara lain melalui
penyelenggaraan praktik kedokteran dimana peranan dokter sangat penting.

Pelayanan keperawatan dalam menjaga kesehatan merupakan hal yang


penting yang harus dijaga dan ditingkatkan kualitasnya sesuai standar kompetensi
yang berlaku agar masyarakat dapat merasakan kualitas layanan sehingga hak-
haknya dapat terpenuhi.

Perawat merupakan salah satu ujung tombak tenaga kesehatan yang ada di
Indonesia, maka dari itu hak hak yang dimilki oleh perawat haruslah di jaga dan
diberikan sebagaimana mestinya. Pada tahun 2021 lalu, para perawat di RS
Pirngadi Medan mengeluhkan bahwasanya gaji mereka belum dibayarkan oleh
pihak rumah sakit. Padahal mereka sudah berkorban meninggalkan keluarga demi
menjadi garda terdepan penanganan wabah virus covid 19. Hal ini tentunya sangat
merugikan bagi para perawat tersebut. Gaji para perawat merupakan hak mutlak
yang dimiliki oleh perawat selaku tenaga kesehatan dan wajib diberikan oleh
pihak rumah sakit

1
Karena permasalahan tersebutlah maka penulis tertarik untuk menulis
makalah ini.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Saja Hak Yang Harus Di Dapatkan Oleh Perawat Di Indonesia?


2. Bagaimana Bentuk Tanggung Jawab Negara Dalam Pemenuhan hak
Perawat Di RS Pirngadi Medan?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk Mengetahui Hak Yang Harus Di Dapatkan Oleh Perawat Di


Indonesia.
2. Untuk mengetahui Bentuk Tanggung Jawab Negara Dalam Pemenuhan
hak Perawat Di RS Pirngadi Medan

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Hak Yang Harus Di Dapatkan Oleh Perawat Di Indonesia.

Hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan suatu yang semestinya
diterima atau dilakukan oleh pihak tertentu dan tidak dapat oleh pihak lain 4 mana
pun juga yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa olehnya.

Dalam melaksanakan asuhan keperawatan yang merupakan salah satu dari


praktik keperawatan tentunya seorang perawat memiliki hak dan kewajiban. Dua
hal dasar yang harus dipenuhi, dimana ada keseimbangan antara tuntutan profesi
dengan apa yang semestinya didapatkan dari pengembanan tugas secara
maksimal. Memperoleh perlindungan hukum dan profesi sepanjang melaksanakan
tugas sesuai standar profesi dan Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan
salah satu hak perawat yang mempertahankan kredibilitasnya dibidang hukum
serta menyangkut aspek legal atas dasar peraturan perundang-undangan dari pusat
maupun daerah. Hal ini seperti dipaparkan pada materi sebelumnya sedang
dipertimbangkan oleh berbagai pihak, baik dari PPNI, Organisasi profesi
kesehatan yang lain, lembaga legislatif serta elemen pemerintahan lain yang
berkepentingan.

Berikut adalah hak yang harus di dapatkan oleh perawat di Indonesia

Perawat berhak memperoleh haknya sebagaimana dalam Pasal 36 Undang-


Undang Nomor 38 Tahun 2014 Tentang Keperawatan dinyatakan bahwa :

1. Perawat berhak memperoleh perlindungan hukum sepanjang


melaksanakan kewajibannya sesuai dengan standar pelayanan
keperawatan,
2. mendapatkan informasi yang benar, lengkap dan jujur dari pasien atau
keluarganya mengenai kondisi atau penyakit pasien, agar perawat tidak
melakukan kesalahan/kelalaian dalam menentukan diagnosa penyakit
pasien dan tidak salah menentukan obat yang akan diberikan padanaya,

3
3. menolak keinginan pasien yang tidak sesuai dengan standar pelayanan
keperawatan
4. perawat berhak mendapatkan imbalan jasa dari pelayanan yang diberikan
oleh pasien dan memperoleh fasilitas kerja sesuai dengan standar.
5. Diperlakukan adil dan jujur oleh rumah sakit maupun klien/pasien dan
atau keluarganya.
6. Mendapatkan jaminan perlindungan terhadap risiko kerja yang berkaitan
dengan tugasnya.
7. Diikutsertakan dalam penyusunan/penetapan kebijakan pelayanan
kesehatan di rumah sakit
8. Diperhatikan privasinya dan berhak menuntut apabila nama baiknya
dicemarkan oleh klien/pasien dan atau keluarganya serta tenaga kesehatan
lain.

B. Bentuk Tanggung Jawab Negara Dalam Pemenuhan hak Perawat Di RS


Pirngadi Medan

Sejumlah perawat di RS Pirngadi Medan, Sumatera Utara (Sumut), belum


menerima pembayaran insentif. Mereka pun melapor ke Ombudsman RI
Perwakilan Sumut. Salah satu perawat RS Pirngadi Medan, Buala Zendrato,
mengatakan dia serta sejumlah rekannya belum menerima uang insentif COVID-
19 sepenuhnya. Padahal mereka telah bekerja setulus hati merawat pasien
COVID-19.

Salah satu menuturkan uang insentif yang belum dibayar itu dari Mei
2020. Uang itu sebesar Rp 7,5 juta per bulan dan tanpa potongan apa pun. Para
perawat tersebut meminta agar haknya itu dipenuhi. Mereka mempertanyakan
mengapa hingga kini insentifnya belum dibayarkan, padahal mereka sudah
berjuang menjadi garda terdepan penanganan covid 19.

Sementara Kepala Ombudsman RI Perwakilan Sumut Abyadi Siregar


mengatakan pihaknya telah menerima teman-teman dari nakes khusus penanganan
COVID-19 dari RS Pirngadi. Para nakes melaporkan soal tuntutannya terkait uang

4
insentif belum dibayar. Abyadi melihat ada dugaan tata kelola dana COVID-18
yang tidak benar. Dia juga menduga ada pemotongan terkait dana tersebut.
Ombudsman akan mencari tahu perihal belum dibayarkannya insentif tersebut.
Pasalnya, di RS lainnya tidak ada masalah. Menurutnya, nakes di RS lain
pembayarannya lancar. Pihak Ombudsman juga menegaskan bakal
menindaklanjuti persoalan tersebut. Pihaknya akan memanggil Dinkes Medan
serta RS Pirngadi.

Jadi, bentuk tanggung jawab negara dan upaya penyelesaian masalah


terkait dengan Pemenuhan hak Perawat Di RS Pirngadi Medan akan dilakukan
melalui Ombudsman RI Perwakilan Sumut. Pihak Ombudsman akan membantu
mengusut kemana hilangnya gaji para perawat tersebut, dan akan membantu
memenuhi hak para perawat yang merasa belum dipenuhi haknya.

5
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Perawat berhak memperoleh haknya sebagaimana dalam Pasal 36 Undang-


Undang Nomor 38 Tahun 2014 Tentang Keperawatan dinyatakan bahwa:
Perawat berhak memperoleh perlindungan hukum sepanjang
melaksanakan kewajibannya sesuai dengan standar pelayanan
keperawatan, mendapatkan informasi yang benar, lengkap dan jujur dari
pasien atau keluarganya mengenai kondisi atau penyakit pasien, agar
perawat tidak melakukan kesalahan/kelalaian dalam menentukan diagnosa
penyakit pasien dan tidak salah menentukan obat yang akan diberikan
padanaya, menolak keinginan pasien yang tidak sesuai dengan standar
pelayanan keperawatan serta perawat berhak mendapatkan imbalan jasa
dari pelayanan yang diberikan oleh pasien dan memperoleh fasilitas kerja
sesuai dengan standar.
2. Tanggung jawab negara terkait dengan Pemenuhan hak Perawat Di RS
Pirngadi Medan akan dilakukan melalui Ombudsman RI Perwakilan
Sumut. Pihak Ombudsman akan membantu mengusut kemana hilangnya
gaji para perawat tersebut, dan akan membantu memenuhi hak para
perawat yang merasa belum dipenuhi haknya.

6
DAFTAR PUSTAKA

Cecep Triwibowo, 2010, Hukum Keperawatan, Pustaka Book Publisher,


Yogyakarta

Aimin dan Hanafiah, 1999, Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan, EGC,
Jakarta.

Dedi Afandi, Hak Atas Kesehatan Dalam Perpektif HAM, Jurnal Ilmu
Kedokteran, Jilid 2 Nomor 1 - Maret 2008.

Indra Perwira, Kesehatan Sebagai Hak Asasi Manusia, dalam Bagir Manan, et.al.,
DimensiDimensi Hukum Hak Asasi Manusia, PSKN FH UNPAD,
Bandung, 2009.

Rudy Hendra Pakpahan dan Eka N.A.M.Sihombing, Tanggung Jawab Negara


Dalam Pelaksanaan Jaminan Sosial (Responsibility State in The
Implementation of Social Security), Jurnal Legislasi Indonesia (Indonesian
Journal of Legislation), Vol. 9 No. 2 - Juli 2012.

Christianto, H., & Dewi, E. D. A. M. (2022). Tindakan Membuka Identitas Pasien


Terkonfirmasi Covid-19 oleh Rumah Sakit Berdasarkan Hak Asasi Manusia
dan Hukum Pidana. Jurnal HAM, 13(1), 131-150.

Natsir, M. (2022). Kapasitas Hukum Pasien Non Covid dalam Penegakan HAM di
Indonesia. Jurnal Litigasi Amsir, 9(4), 259-270.

https://www.ombudsman.go.id/perwakilan/news/r/pwk--insentif-belum-dibayar-
nakes-rs-pirngadi-medan-ngadu-ke-ombudsman-sumut

Anda mungkin juga menyukai