Anda di halaman 1dari 9

UNIVERSITAS PANCASILA

SEKOLAH PASCASARJANA
PROGRAM MAGISTER ILMU HUKUM

______________________________________________________________________
JAWABAN TUGAS GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TAHUN
AKADEMIK 2019/2020

Nama : Dimas Gerianto


No Pokok Mahasiswa : 5218221037
Mata Kuliah : Good Corporate Governance (GCG)
Hari/Tanggal : Kamis, 31 Oktober 2019
Jenjang : S2 PMIH
Semester : II
Waktu : 90 menit
Dosen : Prof.Dr.Edie Toet Hendratno,SH,M.Si.
Prof.Dr.Drs.Astim Riyanto,SH,MH.
______________________________________________________________________
Petunjuk :
1. Tidak diperkenankan membuka peraturan perundang-undangan, buku referensi,
catatan, dan alat elektronik.
2. Tidak diperkenankan berdiskusi dengan siapa pun.
3. Kerjakan yang dianggap mudah terlebih dahulu.

Soal
1. Dalam jenjang kualifikasi 8 (Untuk Mahasiswa S2) dalam deskripsi Jenjang

Kualifikasi KKNI dalam lampiran perpres RI No. 8 tahun 2012 Tentang Kerangka

Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), antara lain disebutkan: Mahasiswa

mampu memecahkan permasalahan dalam bidang keilmuan (dalam hal ini

hukum bisnis) melalui pendekatan interdisipliner atau multidisipliner.

Pertanyaan

Dengan cara bagaimana mahasiswa bisa memiliki kemampuan memecahkan

permasalahan dalam bidang Hukum Bisnis melalui pendekatan monodisipliner,

interdisipliner, multidisipliner, transdisipliner, dan krodisipliner dalam sudut

pandang Good Corporate Governance (GCI)


UNIVERSITAS PANCASILA
SEKOLAH PASCASARJANA
PROGRAM MAGISTER ILMU HUKUM

Jawaban

Monodisiplin

adalah cara pandang yang focus pada satu disiplin ilmu academic untuk

menyelesaikan satu masalah tertentu melalui pendidikan, penelitian dan

pengabdian kepada masyarakat.1 Dalam pendekan monodisipliner (Approach

Monodisipliner) focus mahasiswa yaitu dalam mempelajari satu bidang ilmu

untuk menghasilkan informasi dalam mendukung keberlanjutan Good Corporate

Governance (GCG) misalnya memfokuskan pengetahuan terhadap bidang

lingkungan, sehingga keilmuannya dipakai sebagai bahan pertimbangan Amdal

(Analisis Dampak Lingkungan) untuk dijadikan landasan pengambilan

keputusan.

Interdisipliner

adalah cara pandang yang melibatkan transfer suatu ilmu academik kedalam

disiplin ilmu academic lainnya untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu

melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dalam

interdisiplin terjadi percampuran disiplin keilmuan tetapi tidak terjadi peleburan.

Dalam pendekan Interdisipliner (Approach Interdisipliner) focus mahasiswa yaitu

mentranformasikan bidang ilmu tertentu kedalam satu bidang ilmu lainnya

misalnya dalam GCG mahasiswa mempelajari ilmu sosiologi yang

ditranformasikan dalam ilmu lingkungan sehingga keilmuan bisa lebih

komperhensif dalam menghasilkan suatu penelitian untuk dijadikan

pertimbangan keputusan harmonis antara keberlanjutan proses bisnis

1
Peraturan Senat Academic Institut Teknologi Bandung No. 14/SK/11/-SA/OT/2018 Tentang pendekatan,
multidisiplin,interdisiplin dan trandisiplin dalam penyelengaraan Tridharma Perguruan Tinggi Di Institut Teknologi
Bandung https://sappk.itb.ac.id/wp-content/uploads/2018/01/PSA-14_SK_I1_SA_OT_2018.pdf
UNIVERSITAS PANCASILA
SEKOLAH PASCASARJANA
PROGRAM MAGISTER ILMU HUKUM

perusahaan dengan tidak mengganggu kehidupan social dan lingkungan

masyarakat

Multisipliner

adalah cara pandang yang melibatkan minimal dua disiplin ilmu academic untuk

menyelesaikan suatu masalah tertentu secara bersama-sama. Dalam pendekan

Mulitidisipliner (Approach Multidisipliner) focus mahasiswa yaitu dengan contoh

mengkombinasikan antara ilmu Sistem Informasi dan Ilmu Management

sehingga keputusan yang diambil untuk mencapai visi-misi perusahaan yang

berorientasi pada GCG lebih efektif dan efisien, misalanya dalam pengawasan

terhadap jalannya proses bisnis perusahaan seperti penerpan Teknologi

Enterprise Resource Planning (ERP) dalam mendukung menajaman untuk

mengawasi jalannya perusahaan ehingga bisa mengurangi resiko-resiko Human

Error.

Transdisiplin

adalah cara pandang atau pendekatan holistic dalam menyelesaikan masalah

kompleks yang dapat menghasilkan ilmu/disiplin baru melalui pendidikan.

penelitian dan pengabdian pada masyarakat dan melibatkan semua komponen

pemangku kepentingan. Dalam pendekan Transdisiplin (Approach Transdisiplin)

fokus mahasiswa yaitu mengkombinasikan segala bentuk keilmuan untuk

menggapai visi-misi perusahaan yang didalamnya sudah menngandung unsur-

unsur GCG, dan pendekatan ini tidak berdiri secara parcial akan tetapi dalam

satu payung keilmuan yang saling terintegrasi.


UNIVERSITAS PANCASILA
SEKOLAH PASCASARJANA
PROGRAM MAGISTER ILMU HUKUM

Krosdisipliner

(Crossdisiplinary approach) ialah pendekatan dalam pemecahan suatu masalah

dengan menggunakan tinjaun dua atau lebih ilmu dalam dua atau lebih rumpun

ilmu yang relevan. Dalam pendekan Krosdisipliner (Crossdisiplinary Approach)

fokus mahasiswa yaitu mengintntergrasikan keilmuan yang relevan dalam

menjalankan perusahaan yang berbasis GCG misalnya yaitu kombinasi anatara

keilmuan hukum yang berorientasi terhadap ISO (Organization for

Standardization) sehingga panduan dalam menjalankan perusahaan akan

terdokumentasi dengan baik sebagai landasan dalam pengambilan keputusan.

2. Dalam rumusan sikap dalam lampiran Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015

tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN-Dikti), antara lain disebutkan :

Mahasiswa menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan

kewirausahaan.

Pertanyaan

Dengan cara bagaimana mahasiswa bisa melakukan proses interlisasi semangat

kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan dalam sudut pandang Good

Corporate Governance (GCI)

Jawaban

Dengan cara membuat/menciptakan suatu peluang usaha baru (startup) yang

bisa berkompitisi tengan kebutuhan global, misalnya yaitu era digitalisasi yang

semakin pesat pasti membutuhkan sebuat teknisi dalam memelihara system

yang ada diperusahaan, sehingga dalam melihat peluang tersebut mahasiswa

harus lebih mepersiapkan bekal pengetahuan yang berkesesuain dengan


UNIVERSITAS PANCASILA
SEKOLAH PASCASARJANA
PROGRAM MAGISTER ILMU HUKUM

kebutuhan pasar, sehingga dalam penerapan GCG lebih selaras perkembangan

digitalisasi era 4.0

3. Pasal 1 angka 1 Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Miliki Negara No. Per-

01/MBU/2011 tentang tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate

Governance ) Pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Merumuskan : Tata

Kelola Perusahaan yang baik (GCG) adalah perinsip-perinsip yang mendasari

suatu proses dan mekanisme pengelolaan perusahaan berdasarkan peraturan

perundang-undangan dan etika berusaha.

Pertanyaan

Dengan cara bagaimana menerapkan GCG dalam proses dan mekanisme

pengelolaan perusahaan berdasarkan peraturan perundang-undangan dan etika

berusaha

Jawaban

Dalam peraturan Menteri BUMN No. Per-01/MBU/2011 tanggal 01 Agustus 2011

tentang tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) sebagai

berikut:

a. Transparancy,

yaitu keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan

dan keterbuakaan dala, mengungkapkan informasi materil dan relevan

mengenai perusahaan

b. Accountability,

yaitu kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggung jawaban organ

sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif.


UNIVERSITAS PANCASILA
SEKOLAH PASCASARJANA
PROGRAM MAGISTER ILMU HUKUM

c. Responsibility,

yaitu kesesuaian didalam pengelolaan perusahaan terhadap peraturan

perundang-undangan dan perinsip koorporasi sehat.

d. Independency,

yaitu keadaan dimana perusahaan dikelola secara professional tanpa

benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan manapun yang tidak sesuai

dengan peraturan perundang-undangan dan perinsip koorporasi yang

sehat

e. Fairness,

yaitu keadilan dan kesetaraan didalam memenuhi hak-hak pemangku

kepentingan (Steakholder) yang timbul berdarkan perjanjian dan peraturan

perundang-undangan.

4. Dalam visi program studi magister ilmu hukum (PMIH) FH UP, Menyatakan:

“Menjadi Program Magister Ilmu Hukum yang unggul dalam bidang Hukum

Bisnis berdasarkan nilai-nilai luhur pancasila”.

Pertanyaan

Melalui kegiatan apa saja diperkirakan mahasiswa bisa mewujudkan Visi PMIH

FHUP menjadi PMIH yang unggul dalam bidang Hukum Bisnis berdasarkan nilai-

nilai luhur Pancasila dalam sudut pandang Good Corporate Governance (GCI)
UNIVERSITAS PANCASILA
SEKOLAH PASCASARJANA
PROGRAM MAGISTER ILMU HUKUM

Jawaban

Ranah Kognitif

a. Mahasiswa membuat laporan catatan perkuliahan mata kuliah (GCG) dan

diserahkan kepada dosen (Satu) minggu setelah pertemuan perkuliahan

terakhir.

b. Mahasiswa membuat makalah dan atau laporan buku utama/laporan bab

buku utama GCG yang selanjutnya dipresentsikan di kelas.

c. Mahasiswa melakukan kegiatan-kegiatan ilmiah seperti seminar diskusi

panel, dan lainnya mengenai GCG

d. Mahasiswa mengerjakan soal UTS dan UAS yang mengandung ranah

kgnitif GCG.

Ranah Afektif / sikap

a. Mahasiswa mengikuti frekuensi pertemuan perkuliahan sesuai dengan

pedoman academic.

b. Mahasiswa aktif dalam pekeluliahaan dan kegiatan-kegiatan tatap muka,

terstruktur, dan mandiri.

c. Mahasiswa mencatat materi perkuliahan untuk bahan pembutan laporan

catatan perkuliahan

d. Mahasiswa mengerjakan soal UTS dan UTS yang mengandung

sikap/afektif GCG

Ranah Psikomotor / Keterampilan

a. Mahasiswa menyimak dan mencatat materi perkuliahan yang akan

menjadi bahan laporan catatan perkuliahan GCG.


UNIVERSITAS PANCASILA
SEKOLAH PASCASARJANA
PROGRAM MAGISTER ILMU HUKUM

b. Mahasiswa melakukan pembuatan Makalah dan/atau laporan buku utama

GCG dan melakukan presentasi di kelas.

c. Mahasiswa mengerjakan soal UTS dan UAS yang mengandung ranah

sikap/efektif GCG

5. Dalam tujuan program studi magister ilmu hukum (PMIH) FH UP, Menyatakan : “

untuk mewujudkan visi PMIH, maka disusun misi PMIH FH UP : Menghasilkan

lulusan magister ilmu hukum bisnis yang unggul dalam bidang Hukum Bisnis

berbasis Good Coporate Governance (GCG).

Pertanyaan

Melalui upaya apa saja diperkirakan mahasiswa bisa menjadi lulusan Magister

Hukum (MH) bidang hukum bisnis yang unggul dalam bidang Hukum Bisnis

berbasis Good Corporate Governance (GCI)

Jawaban

1. Melakukan kunjungan perusahaan/ kantor pemerintah dalam melihat

penerapan GCG.

2. Melakukan penelitian yang tidak semerta-merta melakukan pengujian

Undang-undang tetapi lebih melihat dampak dari penerapan undang-

undang terhadap keberlanjutan proses bisnis perusahaan, terhadap

lingkungan social (social engineering)

3. Sering mengahidiri seminar mengenai GCG

4. Mempelajari kasus atau membadingkan kasus GCG dengan negara lain

yang lebih baik penerpan GCG.


UNIVERSITAS PANCASILA
SEKOLAH PASCASARJANA
PROGRAM MAGISTER ILMU HUKUM

Anda mungkin juga menyukai