Anda di halaman 1dari 4

KELOMPOK 3 (Upaya Hukum Luar Biasa)

Anggota Kelompok : 1.

Materi
1. Pengertian Upaya Hukum

Menurut Sudikno Mertokusumo Upaya Hukum adalah upaya atau alat untuk mencegah
atau memperbaiki kekeliruan dalam suatu putusan. Jadi upaya hukum diberikan oleh
undang-undang bagi seseorang maupun badan hukum dalam hal tertentu untuk melawan
putusan hakim sebagai suatu tempat bagi para pihak yang tidak puas atas adanya putusan
hakim yang dianggap tidak memenuhi rasa keadilan.

2. Jenis-jenis Upaya Hukum

Upaya Hukum dibagi menjadi 2 yaitu Upaya Hukum Biasa dan Upaya Hukum Luar
Biasa

3. Upaya Hukum Luar Biasa

Upaya hukum luar biasa merupakan Upaya hukum yang dilakukan hanya pada putusan
pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum tetap (incracht van gewijsde). Dikatakan
luar biasa karena dilakukan hanya dalam keadaan tertentu saja

• Upaya Hukum Luar Biasa terdiri atas


1. KASASI DEMI KEPENTINGAN HUKUM
2. PENINJAUAN KEMBALI PUTUSAN PENGADILAN YANG TELAH
MEMPEROLEH KEKUATAN HUKUM TETAP

1). Kasasi Demi Kepentingan Hukum


Kasasi Demi Kepentingan Hukum (Pasal 259), merupakan upaya terhadap semua putusan
yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap dari pengadilan selain dari putusan MA, Jaksa
Agung, dapat mengajukan satu kalo permohonan, putusan kasasi demi kepentingan hukum tidak
boleh merugikan pihak yang berkepentingan
Syarat-syarat Kasasi Demi Kepentingan Hukum
1. Putusan pengadilan telah BHT
2. Diajukan hanya terhadap putusan Pengadolan Negeri dan Pengadilan Tinggi
3. Terhadap Putusan MA yang telah BHT tidak dapat diajukan Kasasi Demi Kepentingan
Hukum, karena upaya hukum terhadap putusan MA yang BHT adalah Peninjauan Kembali

Tujuan Kasasi Demi Kepentingan Hukum


Untuk mengoreksi putusan Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tinggi yang telah BHT dan
terhadap putusan MA yang telah BHT hanya dapat di koreksi melalui Peninjauan Kembali (PK)

Perbedaan Kasasi dengan Kasasi Demi Kepentingan Hukum


1. KDKH Diajukan terhadap putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap,
sedangkan kasasi biasa belum incracht
2. KDKH Diajukan oleh Jaksa Agung kepada MA, sedangkan Kasasi biasa diajukan oleh
terdakwa/JP
3. KDKH tenggang waktu mengajukan kasasi tidak terbatas, sedangkan Kasasi biasa 14 hari
setelah putusan banding

Cara Mengajukan Kasasi Demi Kepentingan Hukum


1. Secara Tertulis diajukan oleh Jaksa Agung ke Panitera Pengadilan Negeri yang memutus
perkara (Pasal 260 ayat (1));
2. Permohonan diajukan dengan alasan diajukannya Kasasi Demi Kepentingan Hukum;
3. Ketua Pengadilan Negeri setelah menerima permohonan, secepatnya mengirimkan berkas
ke Mahkamah Agung.
2). Peninjauan Kembali (PK)
PK adalah Upaya Hukum Luar Biasa bertujuan meninjau kembali Putusan Pengadilan yang telah
Berkekuatan Hukum Tetap terkecuali putusan Bebas dan Terlepas dari segala tuntutan.

Putusan Yang Dapat di PK


• Semua Putusan Yang Telah BHT
1. Putusan Pengadilan Negeri yang telah BHT
2. Putusan Pengadilan Tinggi yang telah BHT
3. Putusan Mahkamah Agung yang telah BHT
•Terkecuali terhadap putusan bebas dan lepas dari segala tuntutan hukum tidak
dapat diajukan PK

Yang berhak Mengajukan PK


1. Terpidana
2. Ahli Warisnya (Pasal 263 ayat (1))

Penuntut umum tidak mempunyai hak untuk mengajukan PK karena Penuntut Umum yang
membela kepentingan umum maka Upaya Hukum Luar Biasa yang dapat diajukan Penuntut
Umum adalah Kasasi Demi Kepentingan Hukum.

Alasan Pengajuan Peninjauan Kembali (Pasal 263 ayat (2))


1). Adanya Novum:
Apabila terdapat keadaan baru yang menimbulkan dugaan kuat, bahwa jika keadaan itu
sudah diketahui pada waktu sidang masih berlangsung, hasilnya akan berupa putusan bebas atau
putusan lepas dari segala tuntutan hukum atau tuntutan penuntut umum tidak dapat diterima atau
terhadap perkara itu diterapkan ketentuan pidana yang lebih ringan;
2). Terdapat Putusan Yang Saling Bertentangan
Apabila dalam pelbagai putusan terdapat pernyataan bahwa sesuatu telah terbukti, akan
tetapi hal atau keadaan sebagai dasar dan alasan putusan yang dinyatakan telah terbukti itu,
ternyata telah bertentangan satu dengan yang lain;
3). Terdapat Kekhilapan Dalam Putusan
Apabila putusan itu dengan jelas memperlihatkan suatu kekhilafan hakim atau suatu
kekeliruan yang nyata;

Cara Mengajukan Peninjauan Kembali


1. Permohonan disampaikan kepada panitera;
2. Panitera membuat akta Peninjauan Kembali (ditandatangani oleh Pemohon dan Panitera);
3. Peninjauan Kembali tidak mempunyai batas waktu seperti Banding dan Kasasi;
4. Sebelum Berkas dikirim ke MA terlebih dahulu diperiksa di Pengadilan Negeri.

Anda mungkin juga menyukai