Anda di halaman 1dari 3

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 2

Nama Mahasiswa : NORIANA

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 020628756

Kode/Nama Mata Kuliah : BIOLOGI SMA


Kode/Nama UPBJJ : PEBI4527
Masa Ujian : 2021/22.1 (2021.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Kultur jaringan tanaman (mikropropagasi) merupakan teknik perbanyakan (propagasi)
tumbuhan secara vegetatif dengan memanipulasi jaringan somatik dengan menumbuh
kembangkan bagian tanaman, baik berupa sel, jaringan atau organ dalam kondisi
aseptik secara in vitro. Teknik kultur jaringan dicirikan dengan kondisi yang aseptik
atau steril dari segala macam bentuk kontaminan, menggunakan media kultur yang
memiliki kandungan nutrisi yang lengkap dan menggunakan ZPT (zat pengatur
tumbuh), serta kondisi ruang tempat pelaksanaan kultur jaringan diatur suhu dan
pencahayaannya.

Kultur Jaringan membudidayakan jaringan tanaman menjadi tanaman baru


yang mempunyai sifat sama dengan induknya. Teori yang menjadi dasar kultur
jaringan adalah teori totipotensi sel, yang ditulis oleh Schleiden dan Schwann, bahwa
bagian tanaman yang hidup mempunyai totipotensi, jika dibudidayakan di lingkungan
yang sesuai, dapat tumbuh menjadi tanaman yang sempurna. Tanaman dapat
diperbanyak dengan dua cara, yaitu :

1. seksual (generatif), dengan biji


2. aseksual (vegetatif), dengan bagian dari tanaman selain biji

Kultur Jaringan sering dilakukan pada tanaman-tanaman yang mempunyai


kendala dimana perbanyakan generatif tidak mungkin dapat dilakukan, sehingga
perbanyakan vegetatif merupakan alternatifnya.

Misal :

1. sangat sedikit atau tidak ada biji yang dihasilkan


2. tidak mempunyai endosperm (pada biji anggrek)

Tujuan dari kultur jaringan adalah sebagai berikut :

1. Kultur jaringan dapat memperbanyak tanaman dengan sifat seperti induknya,


pembiakan ini termasuk pembiakan secara vegetatif, yaitu individu baru
terjadi dari bagian tubuh suatu induk. Oleh karena itu, individu yang baru
terbentuk mempunyai sifat yang sama dengan induknya.
2. Perbanyakan tanaman dengan teknik ini membuat tanaman bebas dari
penyakit karena dilakukan secara aseptik.
3. Penggunaan metode ini sangat ekonomis dan komersial karena bahan tanaman
awal yang diperlukan hanya sedikit atau satu bagian kecil yang menghasilkan
turunan dalam jumlah besar, sehingga penyediaan bibit dalam jumlah yang
besar tidak memerlukan banyak tanaman induk.
2. Dalam system saraf terdapat 2 jenis Gerakan. Gerakan dapat dibedakan menjadi dua macam,
yaitu gerak sadar dan gerak refleks. Gerak sadar adalah gerak yang terjadi akibat disengaja
atau disadari. Contohnya gerakan memegang buku saat ingin belajar, atau ketika mengambil
pensil. Sedangkan Gerak refleks adalah gerak yang tidak disengaja atau tidak disadari.
Penjalaran pada gerak reflek berlangsung cepat, melewati jalur pendek dan tidak melewati
otak. Tetapi gerak refleks ini melewati sumsum tulang belakang. Contohnya antara lain
terangkatnya kaki saat menginjak paku, menutupnya kelopak mata ketika benda asing masuk
ke mata dan gerakan tangan saat memegang benda panas.
Pada gambar dalam soal, garis berwarna biru berfungsi untuk menyampaikan sinyal
dari medulla spinalis menuju system motoric untuk bergerak sesuai perintah dari system saraf
pusat. Hal ini sesuai dengan penjelasan yang telah saya paparkan pada paragraph pertama. Jika
garis berwarna biru pada gambar di blok , maka sinyal yang seharusnya di teruskan menuju
otot atau system motoric tidak akan tersampaikan. Sehingga tidak akan terjadi Gerakan oleh
otot.

3. Dari gambar cara duduk siswa yang terdapat pada soal, cara duduk yang benar adalah pada
gambar nomor 3. Sedangkan cara duduk yang salah adalah pada nomor 1,2 dan 4. Berikut
penjelasannya:
 Pada gambar nomor 1 merupakan cara duduk yang salah. Jika posisi duduk ini
dilakukan dalam jangka waktu yang lama akan mengakibatkan penyakit tulang
belakang yang disebut kifosis.
 Pada gambar nomor 2 merupakan cara duduk yang salah. Jika posisi duduk ini
dilakukan dalam jangka waktu yang lama akan mengakibatkan penyakit tulang
belakang yang disebut skoliosis
 Pada gambar nomor 4 merupakan cara duduk yang salah. Jika posisi duduk ini
dilakukan dalam jangka waktu yang lama akan mengakibatkan penyakit tulang
belakang yang disebut lordosis

Anda mungkin juga menyukai