Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

DENGAN HEPATITIS DIRUANG AQSA II RSUD

dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH

OLEH:

SUKMA AYU, S.Kep


NIM: 2307901025

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)


MUHAMMADIYAH LHOKSEUMAWE
2024
LEMBAR PERSETUJUAN
Dengan Judul

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. A

DENGAN HEPATITIS DIRUANG AQSA II RSUD

dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH

Diajukan Oleh : SUKMA AYU, S.Kep

NIM: 2307901025

Telah Disetujui

Clinical Instructur (CI)

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SW'T yang maha
mengetahui segala apa yang ada di bumi. Shalawat dan salam kita
hantarkan kepangkuan nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa
umat manusiadari alam jahiliyah ke alam yang penuh dengan ilmu
pengetahuan.
Adapun tujuan pembahasan asuhan keperawatan ini berjudul
"HEPATITIS" disusun dan diajukan guna melengkapi tugas
keperawatan dasar profesi di RSUD dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA
ACEH.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Direktur RS, Kepala


Bidang Keperawatan, Bidang Diklat, Kepala Ruang, Perawat,
Pembimbing Lahan Praktik,serta dosen pembimbing akademik yang telah
menyediakan lahan dan membantudalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa tugas ini jauh dari kesempurnaan. Ibarat
pepatahmengatakan "Tak Ada Gading Yang Tak Retak", begitu pula
dengan tugas ini. Oleh karena itu kritikan dan saran yang membangun dari
berbagai pihak sangatdiharapkan.

Bireuen, Maret 2024


Penulis

SUKMA AYU

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................2
A. Latar Belakang.......................................................................................................2
B. Tujuan Penulisan.......................................................................................................2
BAB II.................................................................................................................................4
TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................................................4
A. Definisi.................................................................................................................... 4
B. Klasifikasi...............................................................................................................4
C. Etiologi....................................................................................................................4
D. Patofisiologi.............................................................................................................6
E. Pathway...................................................................................................................7
F. Tanda dan gejala....................................................................................................7
G. Pemeriksaan penunjang........................................................................................8
BAB III PENUTUP..........................................................................................................11

A. Kesimpulan...........................................................................................................11

B. Saran.....................................................................................................................11

i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hepatitis adalah peradangan hati yang dapat disebabkan oleh virus, toksin,
atau kimia (termasuk obat). Ada beberapa tipe hepatitis seperti akut, kronis,
fulminant, dan alkoholik. Hepatitis karena virus dapat menyebabkan
peradangan pada hepar dengan gejala klinik berupa penyakit kuning yang
akut disertai malaise, mual dan muntah, serta dapat pula disertai peningkatan
suhu badan (Black & Hawks, 2014; Sanityoso, 2006; Warouw, 2007).
Berdasarkan Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kemenkes RI tahun
2015 penyakit hepatitis merupakan masalah kesehatan masyarakat di dunia
termasuk di Indonesia, yang terdiri dari Hepatitis A, B, C, D dan E. Hepatitis
A dan E, sering muncul sebagai kejadian luar biasa, ditularkan secara fekal
oral dan biasanya berhubungan dengan perilaku hidup bersih dan sehat,
bersifat akut dan dapat sembuh dengan baik. Sedangkan Hepatitis B, C dan D
(jarang) ditularkan secara parenteral, dapat menjadi kronis dan menimbulkan
cirrhosis dan lalu kanker hati.
Virus Hepatitis B telah menginfeksi sejumlah 2 milyar orang di dunia,
sekitar 240 juta orang diantaranya menjadi pengidap Hepatitis B kronik,
sedangkan untuk penderita Hepatitis C di dunia diperkirakan sebesar 170 juta
orang. Terdapat 1,2 % penduduk di Indonesia mengidap penyakit hepatitis dan
kondisi ini meningkat 2 kali lipat dibandingkan tahun 2007 yaitu sekitar 0,6
%.
Peradangan hepatitis B yang kronis dapat menimbulkan jaringan parut
dalam hati, yang mengakibatkan sirosis dengan disfungsi selular, hipertensi
porta, karsinoma hepatoseluler, dan anemia aplastik (Jeffrey & Scott, 2012;
Black & Hawks, 2014).
Perawat yang berperan memberikan asuhan keperawatan pada pasien
dengan infeksi HBV akut dan kronis harus diperhatikan adalah penyakit yang
ditularkan melalui darah yang dapat ditularkan selama hubungan seksual atau

2
pada saat melahirkan. Profilaksis sangat disarankan, anggota keluarga harus
diperiksa untuk infeksi HBV. Pengukuran pencegahan terbaik adalah
vaksinasi (Pyrsopoulos, 2015).

B. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Konsep Dasar Hepatitis
2. Untuk Mengetahui Etiologi Hepatitis
3.Untuk Mengetahui Tanda Dan Gejala Hepatitis
4. Untuk Mengetahui Patofisiologi Hepatitis

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

KONSEP DASAR
A. Definisi
Hepatitis adalah inflamasi hepar yang disebabkan oleh salah satu dari lima
agen virus yang berbeda, hepatitis dapat ringan dan dapat disembuhkan
sampai kronis dan vatal (Carpenito L. J, 1996 page 1332). Hepatitis adalah
keadaan radang atau cedera pada hati, sebagai reaksi terhadap virus, obat, atau
alkohol (Dr. Jan Tambayong,2000. Patofisiologi Untuk Keperawatan.page
145) Kesimpulan hepatitis adalah inflamasi sebagai reaksi yang disebabkan
agen virus, obat, atau alkohol.

B. Klasifikasi
Adapun 6 jenis hepatitis viral yaitu (Sylvia A. Price.2006.Patofisiologi
konsep klinis proses-proses penyakit.

1. Hepatitis A

Seringkali infeksi hepatitis A pada anak-anak tidak menimbulkan gejala,


sedangkan pada orang dewasa menyebabkan gejala mirip flu, rasa lelah,
demam, diare, mual, nyeri perut, mata kuning dan hilangnya nafsu makan.

2. Hepatitis B

Gejala mirip hepatitis A, mirip flu, yaitu hilangnya nafsu makan, mual,
muntah, rasa lelah, mata kuning dan muntah serta demam. Penularan dapat
melalui jarum suntik atau pisau yang terkontaminasi, transfusi darah dan
gigitan manusia.

3. Hepatitis C
Hepatitis C mencakup sekitar 20% dari semua kasus hepatitis viral dan paling
sering ditularkan melalui yang ditransfusi dari donor asimtomatik, berbagi
jarum dengan pengguna obat intra vena dan cairan tubuh atau didapat dari tato.

4
4. Hepatitis D
Hepatitis D Virus ( HDV ) atau virus delta adalah virus yang unik, yang tidak
lengkap dan untuk replikasi memerlukan keberadaan virus hepatitis B.
Penularan melalui hubungan seksual, jarum suntik dan transfusi darah. Gejala
penyakit hepatitis D bervariasi, dapat muncul sebagai gejala yang ringan (ko-
infeksi) atau amat progresif.

5. Hepatitis E

Gejala mirip hepatitis A, demam pegel linu, lelah, hilang nafsu makan dan
sakit perut. Penyakit yang akan sembuh sendiri ( self-limited ), keculai bila
terjadi pada kehamilan, khususnya trimester ketiga, dapat mematikan.
Penularan melalui air yang terkontaminasi feces.

6. Hepatitis F

Baru ada sedikit kasus yang dilaporkan. Saat ini para pakar belum sepakat
hepatitis F merupakan penyakit hepatitis yang terpisah.

7. Hepatitis G

Gejala serupa hepatitis C, seringkali infeksi bersamaan dengan hepatitis B atau


C. Tidak menyebabkan hepatitis fulminan ataupun hepatitis kronik.

C. Etiologi
Penyebab dari hepatitis yaitu (Sylvia A. Price.2006.Patofisiologi konsep
klinis proses-proses penyakit. page 485-488) :

1. Virus

Type Metode transmisi Keparahan Sumber virus

Type A Fekal-oral melalui Tak ikterik dan Darah, feces, saliva


orang lain asimto- matik
Type B Parenteral seksual, Parah Darah, saliva, semen,
perinatal sekresi vagina
Type C Parenteral, jarang Menyebar luas, dapat Terutama melalui
seksual, orang ke berkembang sampai darah

5
orang, perinatal kronis
Type D Parenteral perinatal, Peningkatan insiden Melalui darah
memerlukan koinfeksi kronis dan gagal hepar
dengan type B akut

Type E Fekal-oral Sama dengan D Darah, feces, saliva

Type F Tranfusi darah, jarum Tidak menyebabkan Darah


suntik hepatitis fulminan
ataupun hepatitis
kronik.

2. Alkohol
Menyebabkan alkohol hepatitis dan selanjutnya menjadi alkohol sirosis.

3. Obat-obatan
Menyebabkan toksik untuk hati, sehingga sering disebut hepatitis toksik dan hepatitis
akut.

D. Patofisiologi
Inflamasi yang menyebar pada hepar (hepatitis) dapat disebabkan oleh
reaksi toksik terhadap obat-obatan dan bahan-bahan kimia serta infeksi virus
melalui cairan tubuh seperti darah, saliva, semen dan cairan vagina.
Setelah virus hepatitis sampai di tubuh melalui peredaran darah akan
menyerang hati dan akan menyebabkan peradangan atau inflamasi pada hepar
sehingga menyebabkan kerusakan hati di lobulus dan generasi sel, nekrosis
parenkim hati dan menyebabkan penurunan fungsi sel hati sehingga
mempengaruhi kekebalan tubuh, adanya reaksi antara antigen antibodi
menimbulkan respon imun seperti demam sehingga timbul hipertermi, respon
imun yang timbul kemudian mendukung respon peradangan.

E. Pathway

6
HEPATITIS

PERADANGAN HATI

Kegagalan hati untuk


Peradangan pada sel-
melakukan detoksifikasi
sel hati dan gangguan
metabolisme zat gizi

Hati membesar, Pelepasan toksin oleh


mendesak dan terjadi hati yang rusak,
demam, dan Perut Anoreksia, mual
kuadran kanan atas muntah
terasa nyeri, tidak
nyaman

Nyeri Akut Kekurangan Ketidakseimbangan


volume cairan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh

Bagan 2. 1 Pathway Hepatitis

F. Tanda dan gejala


1. Pada minggu pertama, individu yang dijangkiti akan mengalami sakit
seperti kuning, keletihan, demam, hilang selera makan, muntah-muntah,
pusing dan kencing yang berwarna hitam pekat. Demam yang terjadi
adalah demam yang terus menerus, tidak seperti demam yang lainnya
yaitupada demam berdarah, tbc, thypus, dll.
2. Secara khusus tanda dan gejala terserangnya hepatitis yang akut adalah
demam, sakit perut dan kuning (terutama pada area mata yang

7
putih/sklera). Namun bagi penderita hepatitis kronik akan cenderung tidak
tampak tanda-tanda tersebut, sehingga penularan kepada orang lain

G. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan diagnostic yang dilakukan menurut Marilynn E. Doenges.2000.
Rencana Asuhan Keperawatan.page 535-536 :

1. Laboratorium
a. Tes fungsi hati seperti :
1) AST (SGOT)/ ALT (SGPT) : awalnya meningkat dapat meningkat
1-2 minggu sebelum ikterik kemudian tampak menurun.
2) Alkali Fospatase : agak meningkat (kecuali ada kolestasis berat )
3) Bilirubin serum : di atas 2,5 mg/100 ml (bila diatas 200 mg/ml
prognosis buruk mungkin berhubungan dengan peningkatan
nekrosis seluler).
b. Darah lengkap : SDM menurun sehubungan dengan penurunan hidup
SDM (gangguan enzim hati).
c. Leukemia : trombositopenia mungkin ada (splenomegali).
d. Feses : warna tanah liat, steatorea (penurunan fungsi hati).
e. Albumin serum menurun.
f. Anti-HAVIgM : positif pada tipe A.
g. HbsAG : dapat positif (tipe B) atau negatif (tipe A).
h. Urinalisa : peninggian kadar bilirubin, protein/hematuria dapat terjadi.
i. Tes ekskresi BSP : kadar darah meningkat
2. Radiologi
a. Foto polos abdomen : menunjukkan densitas kalsifikasi pada kandung
empedu, pankreas, hati juga dapat menimbulkan splenomegali.
b. Skan hati : membantu dalam perkiraan beratnya kerusakan parenkim.
3. Pemeriksaan Tambahan
Biopsi hati : menunjukkan diagnosis dan luasnya nekrosis

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hepatitis adalah peradangan hati yang dapat disebabkan oleh virus, toksin,
atau kimia (termasuk obat). Berdasarkan Pusat Data dan Informasi (Pusdatin)
Kemenkes RI tahun 2015 penyakit hepatitis merupakan masalah kesehatan
masyarakat di dunia termasuk di Indonesia, yang terdiri dari Hepatitis A, B,
C, D dan E. Hepatitis A dan E, sering muncul sebagai kejadian luar biasa,
ditularkan secara fekal oral dan biasanya berhubungan dengan perilaku hidup
bersih dan sehat, bersifat akut dan dapat sembuh dengan baik. Sedangkan
Hepatitis B, C dan D (jarang) ditularkan secara parenteral, dapat menjadi
kronis dan menimbulkan cirrhosis dan lalu kanker hati.

B. Saran
Penulis mengharapkan agar laporan ini bermanfaat bagi pembaca,
menambah ilmu pengetahuan serta wawasan bagi para pembaca khususnya
bagi mahasiswa maupun pihak lahan praktik. Diharapkan dapat menjadi
koreksi dan pedoman bagi penulis tentang asuhan keperawatan dengan kasus
Hepatitis.

Anda mungkin juga menyukai