Anda di halaman 1dari 5

A.

Definisi Kesehatan Mental Prima Menurut Gordon Allport


Kesehatan mental yang baik adalah kondisi Ketika batin kita berada dalam keadaan tentram
dan tenang, sehingga memungkinkan kita untuk menikmati kehidupan sehari-hari dan
menghargai orang lain disekitar. Kesehatan mental berpengaruh terhadap bagaimana
seseorang berpikir, merasakan, bertindak, membuat Keputusan, dan berinteraksi dengan
orang lain. Orang dengan Kesehatan mental yang prima dapat beraktivitas secara produktif
dan menggunakan potensi yang dimilikinya dengan maksimal. Ia juga mampu berpikir positif
dan jernih Ketika dihadapkan dengan berbagai persoalan. Hal ini akan menuntun dirinya
menjadi pribadi yang lebih baik.
Menurut pandangan Allport manusia yang sudah matang psikologisnya akan mampu mengontrol
emosinya. Pribadi yang sehat adalah pribadi yang matang, yaitu pribadi yang tidak dikontrol
oleh trauma dan konflik masa lalu. Pribadi ini didorong ke depan oleh suatu visi, dan visi itu
mempersatukan kepribadiaannya serta membawanya melewati tantangan demi tantangan yang
terus berubah. Kebahagiaan bukan merupakan tujuan utama. Kebahagian hanyalah merupakan
hasil sampingan dari proses mencapai tujuan. Pribadi ini akan terus berusaha mencari motif-
motif dan tujuan baru begitu tujuan lamanya tercapai.Teori Allport memiliki kelebihan dan
kekurangan, secara berikut:

1). Manusia terdiri dari beberapa komponen dasar seperti pandangan yang positif,
penuh harapan, dan menyanjung-nyanjung.
Berbeda dengan pendapat Freud yang menyatakan bahwa individu tidak mempunyai pandangan
hidup karena menurut Freud sifat sifat yang tampak sekarang merupakan gambaran dari masa
lalu atau masa kanak-kanak sehingga apabila pada masa kanak-kanaknya memiliki sifat yang
buruk maka individu tersebut memiliki sifat yang tetap buruk dan tidak bisa berubah. Lain hal-
nya dengan Allport lebih optimis tentang kodrat manusia bahwa manusia memiliki beberapa
pandangan yang positif serta mampu berfikir kedepan sehingga harapan-harapan yang baru
akan muncul, apabila seseorang individu mempunyai pengalaman yang buruk pada masa kanak-
kanak maka pengalaman tersebut tidak dijadikan dasar untuk menggambar kepribadian
seseorang pada saat kedepannya. Karena menurut Allport individu memiliki kemampuan yang
luas serta mampu mengubah cara berfikirnya.

2). Manusia adalah Individu yang Sehat


Allport dengan Freud mempunyai beberapa pandangan-pandangan yang berbeda. Freud tidak
percaya bahwa orang-orang yang matang dan sehat dikontrol dan dikuasai oleh pikiran-pikiran
bawah sadar, kekuatan yang tidak dapat dilihat dan dipengaruhi. Namun Allport percaya
bahwa kekuatan-kekuatan tak sadar itu merupakan pengaruh yang penting pada tingkah laku
orang- orang yang neuritis. Akan tetapi individu yang sehat yang berfungsi pada tingkat
rasional dan sadar menyadari sepenuhnya kekuatan-kekuatan yang membimbing mereka dan
dapat mengontrol kekuatan-kekuatan itu juga.
Jadi menurut Allport pikiran seseorang yang sekarang bukanlah gambaran dimasa lalu. Berbeda
dengan orang yang neuritis yaitu orang yang beroperasi dalam pandangan-pandangan dan
pengalaman-pengalaman kanak-kanan dan kepribadian yang sehat berfungsi pada suatu taraf
yang berbeda dan lebih tinggi.

3). Manusia Memerlukan Motivasi Untuk Menuju Kesuksesan


Manusia adalah makhluk sadar dan rasional, berbuat berdasarkan pada apa yang diharapkannya
dapat tercapai, bukan berdasar pada keinginan primitive atau pengalaman traumatik pada
masa lalu. Manusia merupakan hal yang paling mutlak dan harus dimiliki oleh seseorang dalam
melaksanakan suatu aktivitas sehari-hari, tanpa adanya motivasi pekerjaan seseorang akan
sulit untuk mencapai kesuksesan. Allport percaya bahwa hal ini sangat penting karena
kepribadiaan yang sehat tidak dibimbing oleh kekuatan-kekuatan tidak sadar atau pengalaman-
pengalaman masa anak-anak melainkan individu tersebut mempunyai motivasi untuk mampu
berpikir secara realistis sehingga tujuan hidup untuk jangka panjang bisa terwujud.

Konsep Kepribadian Sehat Menurut Allport


Secara umum teori Allport memberi definisi yang positif terhadap manusia, teori Allport itu
telah membantu manusia untuk melihat diri sendiri sebagai mahkluk yang baik dan penuh
harapan. Hal tersebut terlihat dari teorinya, yaitu” gambaran kodrat manusia adalah positif,
penuh harapan dan menyanjung-nyanjung”. Memandang satu pribadi positif dan apa adanya
merupakan salah satu definisi pribadi sehat, inilah kelebihan dan kekuasan dari teori Allport.
Kepribadian manusia menurut Allport adalah organisasi yang dinamis dari system psikofisik
dalam individu yang turut menentukan cara-caranya yang unik atau khas dalam menyesuaikan
diri dengan lingkungannya. (Dalam Alwisol, 2009). Dua hal yang menjadi tekanan utama
adalah kepribadian merupakan sesuatu yang berkembang dan unsur-unsurnya saling terkait.
Dalam pencarian definisi kepribadiannya Alllport dengan hati-hati menyadari istilah karakter
dan temperamen.
· Karakter (watak) adalah segi kepribadian yang dinilai. Seseorang sering dinilai
memiliki karakter baik atau buruk.
· Temperamen adalah disposisi yang erat kaitannya dengan faktor biologis atau fisik.
Dalam hal ini hereditas memainkan peranan penting dan bersama intelegensi dan fisik
membentik kepribadian.
Kemudian Allport juga berpendapat bahwa kepribadian yang neurotis dan kepribadian yang
sehat merupakan hal yang mutlak terpisah. Namun dalam hal ini tang menjadi kelebihan Allport
adalah tentang antisipasi. Dalam teori Allport antisipasi adalah penting untuk menentukan siapa
dan apakah kita ini, dalam membentuk identitas diri kita. Allport ingin menghilangkan
kontradiksi- kontradiksi dan kekaburan-kekaburan yang terkandung dalam pembicaraan-
pembicaraan tentang “diri” dengan membuang kata itu dan menggantikannya dengan suatu kata
lain yang akan membedakan konsepnya tentang “diri” dari semua konsep lain. Istilah yang
dipilihnya adalah proprium dan dapat didefinisikan dengan memikirkan bentuk sifat “propriate”
seperti dalam kata “appropriate”.
Proprium menunjuk epada sesuatu yang dimiliki seseorang atau unik bagi seseorang. Itu berarti
bahwa proprium (self) terdiri dari hal-hal atau proses-proses yang penting dan bersifat pribadi
bagi seorang individu, segi-segi yang menentukan seseorang sebagai yang unik. Allport
menyebutnya “saya sebagaimana dirasakan dan diketahui”.
Proprium berkembang dari masa bayi sampai masa adolesensi melalui tujuh tingkat “diri”. Apabila
semua segi perkembangan telah muncul sepenuhnya, maka segi-segi tersebut dipersatukan
dalam suatu konsep proprium. Jadi proprium adalah susunan dari tujuh tingkat “diri” ini.
Munculnya proprium merupakan suatu prasyarat untuk suatu kepribadian yang sehat.

Kepribadian Sehat Menurut Allport


Allport memiliki pandangan mengenai sifat khusus dari kepribadian sehat berdasarkan tujuh
kriteria kematangan, yaitu:
1. Perluasan Perasaan Diri
Seseorang dikatakan matang apabila ia dapat mengembangkan perhatian-perhatian diluar
dirinya. Namun, tidak cukup hanya berinteraksi dengan sesuatu atau seseorang di luar diri,
seperti pekerjaan. Seseorang harus menjadi pertisipan yang langsung yang dan penuh. Allport
menamakan hal ini sebagai pertisipan otentik yang dilakukan oleh orang dalam beberapa
suasana yang penting dari usaha menusia. Dalam pandangannya, suatu aktivitas harus relavan
dan penting dan harus berarti bagi orang itu. Misalnya apabila anda mengerjakan sesuatu
pekerjaan karena anda percaya bahwa pekerjaan itu penting, karena pekerjaan itu membuat
anda merasa nyaman, maka anda merupakan seorang partisipan yang otentik dalam pekerjaan
itu.
Semakin seseorang terlibat dalam berbagai aktivitas, maka semakin juga ia akan sehat
secara psikologis. Perasaan partisipasi otentik ini berlaku bagi pekerjaan, hubungan dengan
keluarga, teman-teman, kegemaran, dan keanggotaan kita dalam politik dan agama.
2. Hubungan Diri yang Hangat dengan Orang Lain
Allport membedakan dua macam kehangatan dalam hubungan dengan orang lain, yaitu:
kapasitas untuk keiintiman dan kapasitas untuk perasaan terharu. Orang yang sehat secara
psikologis mampu memperlihatkan keiintiman atau cinta terhadap orangtua, anak, partner,
dan teman akrab. Namun, untuk orang-orang yang neurotis hubungan kapasitas keiintiman
(cinta) memiliki perbedaan dengan orang-orang yang normal. Orang neurotis menerima cinta
jauh lebih banyak daripada kemampuan mereka untuk memberikan cinta. Apabila mereka
memberikan cinta, maka cinta itu diberikan dengan syarat-syarat yang tidak bersifat timbal
balik. Sedangkan bagi seseorang yang normal atau sehat cinta diberikat tanpa syarat.
Perasaan terharu, tipe kehangatan yang kedua ini adalah dimana bagi orang yang sehat memiliki
kapasitas untuk memahami kesakitan-kesakitan, penderitaan-penderitaan, ketakuta, dan
kegalalan yang merupakan ciri dari kehidupan manusia. Orang sehat memiliki rasa sabar dalam
menghadapi tingkah laku orang lain dan tidak mengadili atau menghukumnya begitu saja. Orang
yang sehat juga senantiasa menerima kelemahan-kelemahan yang dimiliki oleh orang lain
karena ia menyadari bahwa setiap manusia pasti memiliki kelemahan begitu pun dengan dirinya.
Sedangkan bagi orang yang neurotis memiliki rasa yang tidak sabar dalam menghadapi
perbedaan sifat, tingkah laku atau kelemahan dari setiap individu.
3. Keamanan Emosional
Kepribadian yang sehat, selain mampu menerima kelemahan-kelemahan yang dimiliki oleh orang
lain ataupun dirinya juga mampu menerima emosi-emosi dari orang lain. Kepribadian yang sehat
mampu mengintrol emosi-emosi mereka sehingga emosi-emosi tersebut tidak mengganggu
aktivitas-aktivitas pribadi maupun aktivitas-aktivitas dengan orang lain. Akan tetapi orang-
orang neurotis menyerah pada emosi yang mendominasi mereka pada saat itu, mereka tidak
mampu menahan amarah atau kebencian misalnya.
Kausalitas lain dari keamanan emosional menurut Allport adalah "sabar terhadap kekecewaan",
maksudnya adalah orang yang sehat akan senantiasa sabar dalam menghadapi kemunduran atau
kegagalan dalam hidupnya, mereka tidak menyerah diri pada kekecewaan, mereka dapat
menanggulangi perasaan kecewanya dan akan memikirkan cara agar tidak larut dalam
kekecewaan tersebut, lain halnya dengan orang yang neurotis.
4. Persepsi Realistis
Orang yang sehat memandang dunianya secara objektif bukan hanya khayalan semata. Orang
yang sehat tidak perlu percaya bahwa orang lain atau situasi semuanya jahat ataupun baik
menurut suatu prasangka pribadi terhadap realistis. Lain halnya dengan orang-orang neurotis,
mereka akan mengubah realitas yang ada agar sesuai dengan apa yang mereka inginkan atauu
harapkan.
5. Keterampilan-keterampilan dan Tugas-tugas
Allport menekankan pentingnya pekerjaan dan perlunya memfokuskan diri dalam hal tersebut
karena dengan kita fokus terhadap apa yang kita kerjakan, maka kita akan memperoleh
keberhasilan. Dalam keberhasilan yang kita dapat menunjukkan bahwa kita memiliki suatu
keterampilan dan bakat serta tentu saja kita memiliki kemampuan sehingga dapat mencapai
suatu keberhasilan. Orang yang sehat mampu menggunakan serta mengarahkan keterampilannya
pada pekerjaan mereka namun, keterampilan yang digunakan haruslah secara ikhlas, antusias,
dan melibatkan diri sepenuhnya pada pekerjaan mereka karena jika hanya memiliki
keterampilan namun tidak menggunakannya dengan ikhlas, antusias, dan fokus pada apa yang
kita kerjakan maka semua itu hanya sia-sia dan tidak akan mencapai keberhasilan sepenuhnya.
Allport mengutip apa yang dikatakan oleh Harvey Cushing, seorang hali bedah otak yang
terkenal, yaitu "Satu-satunya cara untuk melangsungkan kehidupan adalah menyelesaikan suatu
tugas", maksudnya adalah didalam suatu kehidupan pasti kita memiliki banyak tugas, bagi orang
yang sehat apabila ingin melanjutkan kehidupan dengan baik, maka mereka harus
menyelesaikan satu persatu tugas yang dimilikinya jika mereka terus menerus mengabaikan
tugas tersebut, maka kehidupannya akan terhambat karena masih banyak tugas yang belum
terselesaikan sehingga sudah pasti mereka tidak dapat melanjutkan kehidupan dengan baik.
6. Pemahaman Diri
Orang yang sehat terbuka pada pendapat orang lain dalam merumuskan suatu gambaran diri
yang objektif. Orang yang memiliki suatu tingkat pemahaman diri yang tinggi tidak mungkin
memproyeksikan kualitas-kualitas pribadinya yang negative pada orang lain. Allport juga
mengemukakan bahwa orang yang memiliki wawasan diri yang lebih baik adalah lebih
cerdas daripada orang yang memiliki wawasan diri yang kurang.
7. Filsafat Hidup yang Mempersatukan
Orang-orang yang sehat melihat kedepan, didorong oleh tujuan dan rencana jangka panjang.
Allport menyebut dorongan yang mempersatukan ini sebagai “arah” dan lebih kelihatan pada
kepribadian-kepribadian yang sehat daripada orang-orang yang neurotis. Memiliki nilai-nilai yang
kuat, jelas memisahkan orang yag sehat dari orang yang neurotis. Orang yang neurotis tidak
memiliki nilai-nilai atau hanya memiliki nilai-nilai yang terpecah-pecah dan bersifat sementara
sehingga tidak cukup kuat untuk mengikat atau mempersatukan semua segi kehidupan.
Suara hati juga ikut berperan dalam suatu filsafat hidup yang mempersatukan. Suara hati yang
tidak matang atau neurotis sama seperti suara hati kanak-kanak, yang patuh, membudak, penuh
dengan pembatasan-pembatasan dan larangan-larangan yang dibawa dari masa kanak-kanak ke
dalam masa dewasa. Sedangkan suara hati yang matang adalah suatu perasaan kewajiban dan
tangggung jawab kepada diri sendiri dan orang lain.

Anda mungkin juga menyukai