NBI : 1311800263
Kelas : FH (R)
Mata Kuliah : Altervative Penyelesaian Sengketa ( APS )
Dosen : Widhi Cahyo Nugroho, S.H.,M.H.
Fakta Hukum
Peristiwa ini saya alami pada 3 April 2021, ketika saya membutuhkan sepatu untuk
menggantikan sepatu lama yang sudah tidak cukup pada kaki saya . Saya mencoba menelusuri ke
berbagai tempat perbelanjaan seperti mall dan pertokoan, tetapi tidak ada yang cocok dari segi
model maupun harga . Akhirnya, saya mencoba menelusuri di online shop ternyata banyak
model yang ditawarkan serta ada discount yang menggiurkan, lalu saya memutuskan untuk
membeli sepatu tersebut . Setelah saya melakukan pembayaran, penjual mengkonfirmasi
pembayaran lalu memproses pengiriman ke alamat tujuan . Pengiriman membutuhkan waktu
selama 2 hari .
Pada tanggal 5 April 2021, saya telah menerima barang tersebut dan langsung mencoba
untuk membuka kemasannya. Setelah saya membuka kemasan sepatu tersebut, saya merasa
kecewa dan merasa tertipu bahwa pelaku usaha tidak jujur dalam mempromosikan barang yang
dijual dikarenakan model warna yang tidak sesuai seperti yang ada pada gambar serta ukuran
yang terlalu kecil sehingga sepatu tersebut tidak dapat saya gunakan sama sekali.
Dasar Hukum
Di sisi lain dalam pasal 7 ayat b menjelaskan tentang kewajiban bagi pelaku usaha
salah satunya adalah :
Memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan
barang dan/atau jasa.
Pelaku usaha yang melanggar akan dipidana dengan pidana penjara paling lama 5
(lima) tahun atau pidana denda paling banyak Rp 2.000.000.000,00 (dua miliar
rupiah) atau dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun atau pidana
denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
Analisis dan penyelesaian
Dalam kasus ini, saya mencoba untuk menghubungi pihak aplikator tetapi mereka
menyarankan saya untuk menyelesaiakan permasalahan ini dengan berkordinasi kepada
pelaku usaha , dikarenakan pihak aplikator selaku pemilik web online shop tidak
berwenang mengembalikan dana yang telah diterima oleh pelaku usaha.
Setelah saya mengajukan complaint kepada pelaku usaha, mereka melayani saya dengan
korporatif dan bertanggung jawab dengan memberikan solusi mengganti dengan barang
lain atau mengembalikan uang saya secara penuh dengan syarat saya harus tetap menjaga
rating toko pelaku usaha. Saya memilih untuk mendapatkan uang kembalian secara
penuh, dikarenakan saya khawatir akan terulang lagi jika diganti dengan barang yang
lain.
Kesimpulan
Kasus ini berakhir damai melalui tanpa lembaga peradilan yakni melalui cara
metode kompromi / damai dengan melakukan perundingan damai antara para pelaku
usaha dengan konsumen dengan memberikan tanggung jawab berupa ganti rugi akibat
kelalaian pelaku usaha dalam mempromosikan barang yang dijual yang tidak sesuai
dengan yang konsumen terima.