Salah satu pelaksana pendidikan yang sangat berpengaruh di sekolah adalah guru.
Guru adalah fasilitator utama di sekolah yang berfungsi untuk menggali,
mengembangkan, mengoptimalkan potensi yang di milikinya sehingga menjadi
bagian masyarakat yang beradab.
Menyadari perbedaan hasil belajar dan adanya kekurangan guru tersebut memang
hal yang sering di jumpai di daerah terpencil, oleh karena itu sebagai tanggung
jawab seorang guru sebagai tenaga pendidik dalam menentukan keberhasilan
belajar maka di perlukan suatu cara dalam mengatasi permasalahan tersebut yaitu
dengan diterapkanya pembelajaran kelas rangkap.
METODE PENELITIAN
Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara
terhadap kepala sekolah dan guru UPT SDN 4 Kresnomulyo. Tujuan dari
wawancara ini adalah untuk mendapatkan wawasan yang komprehensif dan
mendalam mengenai pengalaman, persepsi, dan pandangan mereka mengenai
pembelajaran kelas rangkap. Melalui pertanyaan terstruktur dan terbuka, kami
berupaya memahami pendapat mereka mengenai efektivitas, tantangan, dan
manfaat yang dirasakan dari pembelajaran kelas rangkap, serta perbaikan dan saran
untuk pengembangan di masa depan. Metode selanjutnya yaitu data yang
dikumpulkan dari wawancara dan observasi.
Tabel 1. Informan
No Nama Jabatan
1 Joko Parmono, S.Pd. Kepala Sekolah
2 Eka Widiati, S.Pd. Wali Kelas I
3 Titi Khulidianita, S.Pd. Wali Kelas IV
4 Anwari, S.Pd. Wali Kelas V
Pada pertemuan awal, kami berbicara dengan Kepala Sekolah UPT SDN 4
Kresnomulyo, bapak Joko Parmono, S.Pd. Kami mengajukan pertanyaan tentang
konsep pembelajaran kelas rangkap. Menurut bapak Joko, pembelajaran kelas
rangkap mengacu pada penggabungan dua kelas menjadi satu, di mana guru harus
mencari solusi agar kedua kelas tersebut dapat berjalan dengan lancar. Kami juga
menanyakan apakah SD tersebut pernah menerapkan pembelajaran kelas rangkap,
dan ternyata UPT SDN 4 Kresnomulyo tidak melakukannya karena jumlah guru
dan kelas yang tersedia sudah mencukupi.
Kami juga menanyakan mengenai tujuan, manfaat, dan fungsi dari pembelajaran
kelas rangkap. Menurut Bapak Joko, tujuan dari pembelajaran kelas rangkap adalah
memastikan kelancaran proses pembelajaran. Fungsi dari pembelajaran kelas
rangkap adalah memastikan bahwa siswa tetap menerima materi pelajaran dan
suasana kelas tetap kondusif. Manfaatnya adalah bahwa guru harus memiliki
kemampuan untuk mengelola dan menciptakan suasana yang kondusif di kelas agar
siswa tetap merasa nyaman dan senang belajar.
Untuk wawancara kedua, kami bertemu dengan wali kelas I, Eka Widiati, S.Pd. Ibu
Eka telah familiar dengan konsep pembelajaran kelas rangkap. Menurutnya, kelas
rangkap adalah penggabungan dua kelas menjadi satu. Namun, menurut pandangan
Ibu Eka, pembelajaran kelas rangkap kurang efektif karena kurangnya waktu yang
tersedia untuk menyampaikan materi dan ketidak teraturan siswa dalam proses
pembelajaran. Meskipun demikian, dia juga mengakui manfaatnya, di mana
meskipun guru absen, siswa masih bisa menerima materi pembelajaran.
Pada wawancara ketiga, kami berbicara dengan wali kelas IV, Ibu Titi Khulidianita,
S.Pd. Menurut pandangannya, pembelajaran kelas rangkap adalah gabungan dari
dua pembelajaran menjadi satu. Ibu Titi juga menyatakan bahwa fungsi dan
manfaat dari pembelajaran kelas rangkap adalah menciptakan kondisi yang
kondusif bagi siswa dan memungkinkan kelancaran proses pembelajaran. Selain
itu, ada prinsip-prinsip yang menjadi dasar dari implementasi pembelajaran kelas
rangkap ini.
Pada wawancara terakhir dengan wali kelas V, Bapak Anwari, S.Pd., menjelaskan
bahwa pembelajaran kelas rangkap adalah saat siswa belajar bersama dua kelas
dalam waktu yang sama. Kami juga menanyakan mengapa pembelajaran kelas
rangkap diperlukan, dan menurutnya, hal ini untuk mengoptimalkan penggunaan
ruangan yang kosong sehingga menjadi efektif untuk diterapkan. Kami juga
menanyakan tentang tujuan, fungsi, dan manfaat dari pembelajaran kelas rangkap.
Bapak Anwari menjelaskan bahwa tujuan dari pembelajaran ini adalah agar siswa
dapat belajar dengan baik, fungsi dari pembelajaran kelas rangkap adalah untuk
memanfaatkan waktu dengan lebih efisien, dan manfaatnya adalah mempermudah
guru dalam menyampaikan materi dalam satu waktu. Menurutnya, prinsip yang
mendasari pembelajaran kelas rangkap adalah penggunaan waktu yang lebih efisien
dan terbatasnya jumlah guru.
ANALISIS
Dari hasil wawancara dengan empat informan di UPT SDN 4 Kresnomulyo, kami
menyimpulkan bahwa semua informan memiliki pemahaman yang baik tentang
konsep, alasan, tujuan, fungsi, manfaat, dan prinsip pembelajaran kelas rangkap.
Namun demikian, meskipun pemahaman tersebut ada, SD tersebut tidak
menerapkan pembelajaran kelas rangkap karena ketersediaan guru dan ruangan
sudah mencukupi untuk semua peserta didik.
Dengan demikian, menurut Aria Djalil dkk (2020), tujuan, fungsi, dan manfaat dari
pembelajaran kelas rangkap adalah sebagai berikut:
Prinsip pembelajaran kelas rangkap secara umum sama dengan pembelajaran pada
umumnya seperti prinsip perbedaan individu yang harus diperhatikan. Guru pasif
menumbuhkan semangat dalam belajarnya sebagainya namun, pembelajaran kelas
rangkap memiliki prinsip khusus sebagai berikut yang dikemukakan oleh Djalil
(2011), antara lain :
KESIMPULAN
Pembelajaran kelas rangkap adalah strategi yang digunakan untuk mengatasi
tantangan dalam pendidikan, terutama di daerah terpencil. Wawancara dengan
berbagai pihak di UPT SDN 4 Kresnomulyo menunjukkan bahwa semua informan
memahami konsep, alasan, tujuan, fungsi, manfaat, dan prinsip pembelajaran kelas
rangkap. Meskipun pemahaman tersebut ada, sekolah tersebut tidak menerapkan
pembelajaran kelas rangkap karena ketersediaan guru dan ruangan sudah
mencukupi untuk semua peserta didik.
Pengertian pembelajaran kelas rangkap adalah gabungan dua kelas dalam satu
waktu. Alasan diperlukannya pembelajaran kelas rangkap antara lain untuk
meningkatkan akses pendidikan, kualitas pembelajaran, efisiensi, kemampuan
guru, dan kesadaran akan keragaman.