Anda di halaman 1dari 1

PENGUKURAN ABSORBAN PADA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

Karena garis-garis spektrum serapan atom sangat sempit dan juga energi-energi transisi atom
itu khas (untuk masing-masing unsur) maka metode analisis yang berdasarkan pengukuran
serapan (ansorbansi) atom juga mempunyai sifat spesifik yang tinggi. Kecilnya lebar garis
spektrum serapan atom menimbulkan masalah pada pengukuran absorbannya.

Sebagaiamana diketetahui, lebar rata-rata garis puncak serapan atom antara 0,002-0,005 nm
sehingga diperlukan suatu monokromator yang dapat memberikan sinar dengan lebar pita
panjang gelombang yang lebih sempit daripada 0,002-0,005 nm dan hal ini sulit untuk
dilaksanakan.

Pada tahun 1955 Walsh berhasil mengatasi hal ini dengan memakai suatu sumber sinar khusus
yang memancarkan spektrum garis, yang mana salah satu garis spektrumnya memepunyai
panjang gemlombang yang sama dengan panjang gelombang yang akan digunakan pada analisis
dengan metode spektroskopi serapan atom, yakni panjang gelombang yang sesuai dengan
energi transisi eksitasi di dalam atom unsur yang dianalisis.

Contohnya, bila yang akan dianalisis adalah logam natrium maka dipilih panjang gelombang 589
nm. Dalam lampu tersebut, atom-atom natrium oleh energi listrik akan dieksitasi dan atom-
atom tereksitasi ini jika kembali ke keadaan azas akan memancarkan garis spektrum yang khas.

Ditinjau dari hubungan antara konsentrasi dengam absorbansi, maka hukum Lambert-Beer
dapat digunakan jika sumbernya adalah sinar monokromatis. Pada SSA panjang gelombang
garis absorpsi resonansi identik dengan garis-garis emisinya. Hal ini disebabkan karena
serasinya proses transisi. Untuk bekerja pada panjang gelombang ini diperlukan suatu
monokromator celah yang dapat meghasilkan lebar puncak sekitar 0,002-0,005 nm. Jelaslah
bahwa pada SSA diperlukan suatu sumber radiasi yang mengemisikan sinar pada panjang
gelombang yang tepat sama dengan panjang gelombang emisinya yakni dengan menggunakan
sumber sinar lampu katoda berongga.

DAPUS :

Gandjar, Ibnu Gholib & Abdul Rohman. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Pustaka Pelajar :
Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai